Fakta Baru Mengejutkan

Ranjang tempat tidur di kamarnya hampir penuh oleh barang belanjaan istrinya. Ia bahkan harus tiduran di sofa untuk melepas penat usai menghabiskan banyak waktu untuk sekedar belanja.

Sementara Olyn sibuk mencoba pakaian dan barang lainnya. Padahal ia sudah mencobanya saat di pusat perbelanjaan tadi. Entah kenapa, ia ingin mencoba lagi.

"Jona, yang ini bagus kan di badan aku?" tanya Olyn seraya memutar badan di depan standing mirror.

"Hm," jawab Jona tanpa melihatnya lantaran ia ingin tidur tapi Olyn terus saja mengajaknya bicara.

Olyn melihat ke arah suaminya. Untuk memastikan apa pria itu benar-benar menjawab pertanyaannya dengan benar. Ternyata pria itu sedang tertidur dan tidak benar-benar memberi komentar yang baik.

Wanita itu hanya bisa menghembuskan napas kecil. Mengganti pakaiannya lagi lalu duduk di sofa yang sama dengan suaminya.

Jona terbangun membuka kedua mata saat ia merasakan tubuhnya sedikit bergoyang akibat Olyn.

"Iya, bagus. Bagus semua," ujar pria itu lantaran takut Olyn marah padanya.

"Kamu lelah ya?" tanya Olyn kemudian.

"Sedikit."

"Ya sudah, tidur lagi saja. Atau mau aku pijitin?" tawar wanita itu.

"Hm?" Jona agak sedikit terkejut dengan penawaran Olyn, sebab ia tidak pernah yang namanya di pijit.

Tanpa menunggu jawaban Jona, Olyn langsung saja memijat pundak suaminya.

"Aa .. Agh .. Hentikan! Olyn, hentikan!"

Jona merasa geli di sekujur tubuhnya pada saat Olyn memijat pundaknya.

"Apa sih? Aku pijitin bir pundak kamu tidak pegal setelah bawa banyak barang belanjaan aku tadi."

Olyn kembali memijat pundak Jona dan pria itu kembali teriak-teriak antara sakit dan juga geli yang menjalar di sekujur tubuhnya.

"Olyn, stop! Aku mohon hentikan! Aarghh .."

Jona tidak mau diam begitupun dengan Olyn yang tidak mau berhenti memijat.

"Nanti juga akan terasa enak. Mungkin ini efek kamu belum pernah di pijit seumur hidup. Otot dan urat-urat kamu kaku."

"Aarghh .." Jona terus teriak-teriak.

Olyn terus melanjutkan aksinya hingga Jona memilih untuk pasrah. Lama kelamaan pria itu akhirnya diam dan terlihat begitu menikmati setiap sentuhan pijatan istrinya.

"Coba sebelah sini." Jona menunjuk ke bagian yang ingin di pijat juga oleh Olyn.

"Nah, enak kan?" tanya wanita itu puas.

"Lumayan," jawab pria itu.

"Makanya gak usah sok soan kesakitan sampai teriak-teriak. Ujung-ujungnya nagih kan?"

Jona hanya diam sambil menikmati sensasi pijatan Olyn. Dia sampai memejamkan kedua matanya.

"Mau aku pijat sekalian itunya biar otot-otot nya hidup?"

Pertanyaan Olyn seketika membuat kedua mata Jona terbuka. Bisa-bisanya Olyn kepikiran soal itu.

"Aku bisa tersiksa jika kamu benar-benar melakukannya," cetus pria itu dan Olyn hanya terkekeh kecil, padahal ia siap saja jika Jona bersedia itunya di pijat juga.

Tiba-tiba Olyn jadi kepikiran pengobatan alternatif untuk pria impoten. Ia pernah dengar tentang itu karena kebetulan ada beberapa orang yang juga pernah menyarankan dirinya untuk ikut pengobatan alternatif supaya subur. Hanya saja ia tidak begitu mengindahkan saran mereka.

"Oh iya, aku pernah dengar ada pengobatan alternatif untuk pria impoten maupun wanita infertil. Bagaimana nanti kalau kita coba datang ke tempat itu. Siapa tahu kamu bisa sembuh," usul Olyn.

"Aku sudah berapa kali bilang agar kamu tidak pernah berharap lebih. Apa kamu lupa kalau aku impoten permanen?"

"Iya, aku tahu. Tapi kan apa salahnya kita mencoba? Kita gak pernah tahu kan nanti hasilnya seperti apa. Kalaupun memang tidak bisa di obati, ya sudah."

"Memangnya kamu lebih percaya dengan pengobatan alternatif di banding dengan vonis Dokter?"

"Bukan begitu maksud aku. Karena memang ada beberapa orang yang tidak bisa di tangani oleh Dokter dan mereka lari ke pengobatan alternatif. Begitupun juga sebaliknya. Ya siapa tahu kita memang perlu mencobanya."

"Dan kamu percaya kalau kamu akan subur setelah pengobatan di sana?"

Olyn diam, kemudian menggeleng.

"Aku tidak yakin kalau aku bisa subur. Itu hal yang mustahil pastinya."

"Begitupun dengan aku. Apa bedanya?"

"Kita coba saja dulu, Jona."

"Kamu saja tidak percaya, apalagi aku."

"ITU KARENA AKU TIDAK PUNYA RAHIM!" tegas Olyn.

Olyn menghentikan pijatan nya sejenak usai mengatakan hal itu. Sepasang mata mereka saling menatap satu sama lain. Tiba-tiba suasana berubah menjadi hening. Ada fakta baru lagi yang tak kalah mengejutkannya bagi Jona.

Olyn bangkit dari duduknya kemudian beranjak pergi menunju luar jendela besar.

Jona menghela napas pelan lalu mengusap wajahnya usai mendengar ungkapan Olyn. Ia pikir Olyn hanya infertil saja, tapi ternyata wanita itu juga tidak memiliki rahim.

_Bersambung_

Terpopuler

Comments

💥💚 Sany ❤💕

💥💚 Sany ❤💕

Penasaran napa Olyn gak punya rahim?. Pa dulu dia kecelakaan ato apa?. Kasian banget Olyn. Aku kira cuma gak subur aja, ternyata bebannya lebih dari itu 😢😢😢

2023-06-23

0

💥💚 Sany ❤💕

💥💚 Sany ❤💕

Maksudnya gimana ya?. Pa rahim olyn dah diangkat gitu?.

2023-06-21

1

Sry Rahayu

Sry Rahayu

kasian olyn...

2023-06-11

3

lihat semua
Episodes
1 Menikah
2 Impoten vs Infertil
3 Sebuah Alasan
4 Dicurigai
5 Jogging
6 Makhluk Kepo
7 Obrolan Ringan
8 Makan Siang
9 Insiden Kecil
10 Pertanyaan Pancingan
11 Fakta Mengejutkan
12 Membahas Honeymoon
13 Rencana Honeymoon
14 Di Sambut Antusias
15 Packing
16 Swiss
17 Pantang Menyerah
18 Berenang
19 Pusat Perbelanjaan
20 Fakta Baru Mengejutkan
21 Memberi Pengertian
22 Sebuah Usaha
23 Gawat
24 Kekhawatiran Olyn
25 Gantungan Kunci
26 Kecurigaan
27 Kejujuran
28 Pertengkaran Kecil
29 Merasa Muak
30 Memberi Pengetian
31 Baikan
32 Sapaan Maut
33 Tamparan
34 Meminta Maaf
35 Keputusan Tepat
36 Acara Makan Malam
37 Demam
38 Rumah Sakit
39 Ketulusan Jona
40 Menjaga
41 Kemunculan Seseorang
42 Mantan Pacar
43 Cemburu Berlebihan
44 Hujan
45 Notifikasi
46 Perdebatan Kecil
47 Tamu di Pagi Hari
48 Ketahuan Bolos
49 Supermarket
50 Adopsi
51 Sedikit Mesra
52 Deep Talk
53 Hujan Dipagi Hari
54 Sakit Perut
55 Merasa Lega
56 Lega
57 Hari Sial
58 Mencurigakan
59 Rayuan Maut
60 Bersorak Girang
61 Menyampaikan Sesuatu
62 Memberi Tahu
63 Perdebatan
64 Dijemput
65 Panik dan Gelisah
66 Khawatir
67 Menepati Janji
68 Permainan Dimulai
69 Disudutkan
70 Menegangkan
71 Sakit Hati
72 Pesan Rahasia
73 Menakutkan
74 Masih Beruntung
75 Kebahagian Menyerta
76 HOLLAA
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Menikah
2
Impoten vs Infertil
3
Sebuah Alasan
4
Dicurigai
5
Jogging
6
Makhluk Kepo
7
Obrolan Ringan
8
Makan Siang
9
Insiden Kecil
10
Pertanyaan Pancingan
11
Fakta Mengejutkan
12
Membahas Honeymoon
13
Rencana Honeymoon
14
Di Sambut Antusias
15
Packing
16
Swiss
17
Pantang Menyerah
18
Berenang
19
Pusat Perbelanjaan
20
Fakta Baru Mengejutkan
21
Memberi Pengertian
22
Sebuah Usaha
23
Gawat
24
Kekhawatiran Olyn
25
Gantungan Kunci
26
Kecurigaan
27
Kejujuran
28
Pertengkaran Kecil
29
Merasa Muak
30
Memberi Pengetian
31
Baikan
32
Sapaan Maut
33
Tamparan
34
Meminta Maaf
35
Keputusan Tepat
36
Acara Makan Malam
37
Demam
38
Rumah Sakit
39
Ketulusan Jona
40
Menjaga
41
Kemunculan Seseorang
42
Mantan Pacar
43
Cemburu Berlebihan
44
Hujan
45
Notifikasi
46
Perdebatan Kecil
47
Tamu di Pagi Hari
48
Ketahuan Bolos
49
Supermarket
50
Adopsi
51
Sedikit Mesra
52
Deep Talk
53
Hujan Dipagi Hari
54
Sakit Perut
55
Merasa Lega
56
Lega
57
Hari Sial
58
Mencurigakan
59
Rayuan Maut
60
Bersorak Girang
61
Menyampaikan Sesuatu
62
Memberi Tahu
63
Perdebatan
64
Dijemput
65
Panik dan Gelisah
66
Khawatir
67
Menepati Janji
68
Permainan Dimulai
69
Disudutkan
70
Menegangkan
71
Sakit Hati
72
Pesan Rahasia
73
Menakutkan
74
Masih Beruntung
75
Kebahagian Menyerta
76
HOLLAA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!