Malam pertama berapa di Swiss waktunya di gunakan untuk tidur lantaran mereka sedikit lelah usai melakukan perjalanan yang cukup memakan waktu. Paginya, mereka sarapan dengan menu yang sudah di sediakan oleh tempat tersebut.
"Aku rasa kamu harus banyak-banyak makan daging, bawang putih, dan buah-buahan. Agar bisa mengatasi impoten kamu itu," saran Olyn.
"Apa yang kamu katakan barusan, sama halnya seperti kamu sedang bicara untuk diri kamu sendiri," sahut Jona.
"Hm, maksudnya?"
"Apa ada wanita infertil makan makanan tertentu dan bisa punya anak?"
Olyn menggeleng. "Itu mustahil."
"Akhirnya kamu sadar."
Olyn diam sejenak untuk memahami kalimat suaminya. Dan sekarang ia mengerti kenapa Jona bisa berkata demikian. Itu karena dia impoten permanen dan apapun usaha yang di lakukan maka tidak akan ada efek apapun alias sia-sia.
"Maaf, ini hanya saran. Siapa tahu kan ada keajaiban itu kamu hidup."
"Aku sudah peringatkan beberapa kali sama kamu, jangan berharap lebih dari aku."
"Iya, maaf. Aku tidak bermaksud untuk menyinggung perasaanmu."
Olyn mengerucutkan bibirnya. Padahal ia hanya berusaha memberi saran saja. Dan ia berharap karena tidak ada salahnya juga.
Setelah sarapan selesai, mereka jalan santai di pinggir pantai. Angin yang berhembus lumayan kencang menerpa keduanya dan dinginnya sampai menusuk tulang. Suara deburan ombak membuat suasana hati menjadi tenang dan damai. Apalagi pantainya cukup bersih. Di pagi hari, belum terlalu banyak pengunjung yang datang.
Jona dan Olyn duduk di pasir bawah pohon besar. Keduanya memandang laut lepas di depan mata saat ini. Matahari yang baru saja terbit menambah pesona pantai itu.
Jona melirik istrinya yang tampak menikmati pemandangan tersebut. Ia merasa ada sesuatu yang kurang dari Olyn.
"Mana ponselmu?" tanya Jona kemudian.
"Aku tidak membawanya."
"Kenapa?"
"Low bat. Tadi aku charger."
"Sayang ya."
"Iya, sayang. Kenapa?" sahut Olyn dengan pede padahal yang di maksud oleh Jona itu sangat di sayangkan.
"Maksudku, sayang kamu gak bawa hp."
"Iya aku gak bawa, sayang," jawab Olyn lagi kurang paham dengan maksud Jona.
Jona berdecak. "Maksud aku, sangat di sayangkan kamu gak bawa hp. Padahal kamu bisa abadikan moment ini. Apalagi pemandangannya cukup cantik."
"Lebih cantik mana sama aku?" tanya Olyn seraya membenarkan rambutnya.
Jona sontak memandangi tubuh Olyn yang saat ini menggunakan bikkinni. Dia terlihat sangat sekksii dan jika ia terlalu lama memandang maka bersiaplah akan berperang dengan keinginannya.
Jona langsung mengalihkan pandangannya ke pemandangan di depan mata.
"Lebih cantik pemandangannya," jawab pria itu sedikit gugup.
Lagi-lagi Olyn mengerucutkan bibirnya. Ia pikir Jona akan memilih dirinya.
Olyn menarik lengan Jona lalu bangkit berdiri. "Ayo kita berenang."
"Hm?"
"Berenang. Sepertinya lebih seru berenang berdua di pantai ketimbang di kolam."
Jona kemudian celingukan seperti sedang mencari sesuatu di sekitar sana.
"Cari apa?"
"Plang peringatan. Takutnya di area sini di larang untuk berenang."
Olyn mengikuti arah pandang Jona dan tidak menemukan plang yang mereka cari.
"Ombaknya juga kecil, kita tidak akan hanyut. Ayo."
Olyn menarik lengan Jona dan membawanya ke air.
"Sebelah sini." Olyn menarik Jona lagi dan mereka memutuskan untuk berenang di dekat karang besar yang ombaknya tidak terlalu besar.
Olyn menunjuk ke arah lain. Terdapat segelintir orang yang tengah berenang juga.
"Lihat, mereka juga berenang. Sepertinya area ini memang aman untuk berenang."
Benar. Ada segelintir orang yang mungkin merupakan warga daerah pantai tersebut yang tengah berenang bersama beberapa anak kecil berusia di bawah lima tahun.
Olyn mengambil air laut menggunakan kedua telapak tangannya, lalu ia arahkan ke wajah Jona.
Byurr ..
Jona refleks memejamkan matanya sedikit kaget lantaran ia sedang melihat ke arah segelintir orang itu. Sementara Olyn terkekeh melihat reaksi suaminya.
Kemudian, Jona membalas aksi istrinya. Berlari-larian kesana kemari hingga mereka menyelam dan menemukan keindahan bawah laut sedalam dua meter dan terdapat ikan kecil di dekat karang.
Hampir setengah jam mereka berenang. Lalu mereka memutuskan untuk mengakhirinya karena sepertinya laut sudah mulai pasang. Ombak juga semakin besar.
_Bersambung_
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
💥💚 Sany ❤💕
Kata2 mu Olyn 😁😁😁
2023-06-21
1
Nora♡~
benar... tuu..
Olyn... semoga ada keajaiban terjadi untuk kalian berdua... lanjuutt...
2023-06-10
3