Pagi ini Olyn tengah sarapan bersama keluarga Jona. Walaupun Jona juga Sultan di usia muda, tapi dia masih ikut tinggal bersama orang tuanya. Bukan dia tidak mampu untuk membeli rumah, tapi dia masih nyaman tinggal bersama keluarga.
Mama, papa, dan adik perempuan Jona ada di meja makan. Olyn sedikit canggung berada di tengah-tengah keluarga itu.
"Jona, apa kamu sudah memberi tahu Olyn tentang siapa kamu?"
Nyonya Artur bertanya dan membelah keheningan di antara mereka. Sekaligus memastikan apa Jona benar-benar menepati janjinya untuk jujur soal itu.
"Ma .."
Tuan Artur mencoba memperingati istrinya untuk tidak membahas soal itu sebelum Jona sendiri yang membahasnya. Khawatir jika Jona bicara para istrinya soal itu.
"Papa sama mama tenang saja, aku sudah kasih tahu Olyn mengenai masalah itu."
"Really?"
"Hm."
Nyonya Artur melihat ke arah Olyn dan wanita itu mengulas senyum seolah itu bukan masalah besar baginya. Bukannya tidak senang, ia hanya merasa aneh saja kenapa Olyn bisa sefine itu.
"Aku tidak yakin dia bisa semudah itu menerima kak Jona. Pasti ada sesuatu yang dia incar dari kak Jona," timpal Eleanor, adik Jona.
Gadis remaja yang masih kuliah itu ikut menimpali seraya melayangkan tatapan tidak percaya pada Olyn.
Semua pasang mata kini tertuju pada Elea, lalu beralih pada Olyn. Dengan tenang dan santainya Olyn membalas perkataan Elea.
"Aku tidak seburuk yang kamu pikirkan, adik ipar. Bukan aku yang buruk, mungkin saja pikiranmu," sahut Olyn membuat Elea merasa kesal di buatnya.
"Lalu alasan apa selain harta? Aku yakin, kamu pasti sedang mengincar harta keluarga kami," balas Elea.
"Jika wanita yang mau menikah dengan Jona karena harta, mungkin bukan aku yang menikah dengannya. Tapi wanita lain yang pernah menjadi kekasihnya," balas Olyn lagi.
Nyonya Artur menegur putrinya secara halus untuk tidak lagi mengatakan sesuatu yang memancing perdebatan. Namun, Elea tidak mengindahkan teguran mamanya.
"Aku hanya penasaran, ma. Apa alasan dia mau menikah dengan kak Jona selain karena harta? Apa kalian juga tidak penasaran?"
Kalimat Elea barusan berhasil memancing perhatian tuan Artur. Begitupun dengan nyonya Artur yang ikut terpengaruh.
Nyonya Artur pun kini menatap wajah Olyn dengan penuh rasa penasaran.
"Benar. Jadi apa alasan kamu bisa semudah itu menerima tentang masalah Jona?"
Semua pasang mata kembali pada Olyn. Jona ikut menatap Olyn yang duduk di sampingnya dengan rasa penasaran, apa Olyn akan berkata jujur. Ia harap Olyn tidak mengatakannya sekarang. Sebab mereka belum tentu bisa menerima hal itu. Meski seharusnya itu sesuatu yang adil baginya.
"Bagi aku, itu bukan masalah. Itu takdir dan kita tidak bisa meninggalkan seseorang hanya karena kekurangannya. Sebab kita sebagai manusia pasti memiliki kekurangan masing-masing. Tidak adil rasa meninggalkan seseorang hanya karena ketidak sempurnaan yang bahkan tidak di inginkannya. Aku tahu dia tidak sempurna, tapi bukan berarti dia tak berhak bahagia," jawab Olyn.
Bagi nyonya dan tuan Artur itu alasan yang cukup logis dan mudah untuk di pahami.
Meski demikian, Elea masih yakin jika ada satu alasan yang di miliki oleh Olyn kenapa dia bisa semudah itu menerima kakaknya. Sebab banyak wanita yang mundur setelah mengetahui kondisi kakaknya.
Jona bisa bernapas lega lantaran Olyn tidak mengatakan yang sebenarnya sekarang. Ini bukan situasi yang tepat untuk membicarakan masalah yang serius.
Elea hanya bisa menggerutu dalam hati. Ia kira wanita itu akan terpojok oleh pertanyaannya. Tapi istri kakaknya justru pandai memberikan jawaban. Rupanya ia harus hati-hati terhadap wanita itu.
_Bersambung_
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
💥💚 Sany ❤💕
Ternyata Olyn perempuan yg cerdas. Jawaban yg bagus Olyn 👍.
Terserah Alea mo percaya ato tidak. Yang penting suamimu dah tau kebenarannya.
2023-06-20
1