Happy Reading ....
.
.
.
Tidak masalah untuk meminum beberapa kaleng beer, tapi Felix tidak mengijinkan mereka untuk melakukannya.
********
Pagi-pagi sekali seorang housekeeping terus mengetuk pintu kamar Selena. Dia mengatakan jika seorang kawan Selena memintanya untuk membangunkan Selena pada pukul tujuh tepat.
Selena berdiri di ambang pintu dengan wajah yang kusut. Menghela nafas panjang kemudian menutup pintu dengan rapat.
Damn it!
Tidak lama setelah itu ponselnya berdering. Dia langsung berjalan menuju ponselnya di atas ranjang kemudian mengambilnya. Nama Zayn tertera pada layar ponselnya.
'Kau sudah bangun? Kita akan melakukan penerbangan lima belas menit lagi.'
“Ya.”
Selena mematikan sambungan teleponnya setelah menjawab dengan singkat. Menghempaskan kembali tubuh rampingnya ke atas ranjang dengan malas dan sedikit rasa kesal. Hari masih sangat pagi bahkan matahari belum muncul tapi pria itu akan melakukan penerbangan.
Apakah dia gila?
Sementara itu di dalam kamar pria.
Felix sedang membaca email pekerjaan di dalam tab miliknya, dia menikmati secangkir coffee hangat sebagai sarapan. Sementara Zayn sedang duduk di sampingnya dan juga sibuk melihat pada layar ponsel.
Zayn melihat postingan terbaru adiknya, Renee. Wanita itu sedang berlibur di sebuah pulau pribadi, dan seseorang tampak bersamanya. Zayn ingin memberitahu Felix tapi dia enggan melakukan itu karena dia pikir jika saat ini bukanlah waktu yang tepat.
Dia mengalihkan perhatiannya pada kontak Selena. Dia mencoba menghubungi wanita cantik itu. Setelah beberapa kali berdering, akhirnya Selena menerima panggilannya.
“Kau sudah bangun? Penerbangan kita lima belas menit lagi.” Zayn tersenyum dan Felix memperhatikannya.
'Ya.'
Zayn baru membuka mulutnya untuk berbicara, namun panggilan itu langsung mati karena Selena segera menutupnya. Wajah tampan dengan senyuman itu pudar dan berubah menjadi ekspresi kebingungan.
“Dia selalu seperti ini,” gumamnya rendah.
“Tidak perlu menghubunginya.” Felix berkata tanpa mengalihkan pandangannya dari layar tab pada tangannya.
“Aku khawatir dia terlambat untuk bangun.”
“Itu tidak akan terjadi, seseorang akan membangunkannya,” kata Felix dengan nada datar.
Zayn menatap kakaknya dengan penuh selidik. Dia menebak jika Felix memerintah seseorang khusus untuk membangunkan Selena. Kenapa dia begitu peduli.
Dia mendekatkan posisi duduknya ke arah Felix. “Kak, apa kau tertarik padanya?” tanya Zayn dengan ekspresi penasaran.
“Tidak,” jawab Felix singkat dan cepat.
“Lalu, kenapa kau begitu peduli padanya?”
Pria itu masih focus pada layar tabnya. “Apakah aku terlihat peduli padanya?” Felix malah balik bertanya.
Zayn mengangkat sebelah ujung bibirnya dan memandang Felix dengan wajah malas karena jawaban pria itu yang terlihat acuh . Dia menyenderkan punggungnya di sofa.
“Jika kau tidak tertarik padanya, biarkan aku yang mendekatinya.” Zayn berbicara asal, pandangannya beralih pada layar ponselnya.
Ketika mendengar ucapan Zayn, jemari Felix langsung berhenti bergerak pada layar tab miliknya. Dia terdiam untuk beberapa saat dan mencerna ucapan adiknya itu. Entah kenapa hati dan pikirannya merasa tidak rela.
********
Selena duduk menyender pada kursi di dalam jet pribadi dengan kaca mata hitam yang menutupi matanya yang terpejam, dia tertidur dengan pulas. Mereka akan menempuh perjalanan selama beberapa jam.
Zayn duduk di seberang samping kursi Selena. Karena tidak memiliki pekerjaan lain dia menonton film romantis. Sementara Felix yang duduk tepat di depannya merasa terganggu dengan suara dari adegan mesra yang ditampilnya.
Sorot matanya tajam menuju Zayn. “Kau tidak memiliki pekerjaan menonton di jam seperti ini?”
Zayn menekan layar layar untuk menghentikan film, dia tidak ingin ketinggalan satu detik pun dari setiap adegan film itu. Dia mengangkat wajahnya dan melihat Felix. “Ini adalah hari libur, kenapa aku harus bekerja?”
Inilah alasannya pekerjaan Zayn selalu tertunda. Dia tidak pernah mau menyelesaikan pekerjaannya di hari libur. Sementara bagi Felix semua hari adalah sama. Dia masih harus bekerja di jam-jam santai.
Zayn merasa Felix tidak ingin melihatnya bersantai, dia segera mengganti layar tabnya dengan rentetan email pekerjaan. Dia sengaja memperlihatkan itu kepada Felix. “Aku akan bekerja di hari libur,” ungkapnya dengan nada sedikit kesal.
Tidak ada salahnya menyelesaikan pekerjaan yang belum selesai di hari libur. Lagipula Zayn hanya tahu bermain-main saja sementara pekerjaannya banyak yang tertunda.
Zayn melirik wanita cantik yang duduk di sampingnya kemudian matanya teralihkan pada makanan yang tersaji di atas meja. Dia sama sekali tidak menyentuh sarapan paginya.
“Nona,” panggil Zayn dengan nada rendah, suaranya membuat Felix menatapnya lalu beralih menatap Selena.
“Apa dia tidak mendengarku?”
Zayn meminta seorang pramugari untuk mendekat. Dia memintanya untuk membereskan makanan di atas meja Selena, dan ketika pramugari itu melakukannya Selena sama sekali tidak bergeming.
“Tanyakan padanya apakah dia ingin mengganti sarapannya,” perintah Zayn.
Pramugari cantik itu bersikap sopan dengan membungkukkan setengah badannya dan berkata dengan lembut, berbicara seperti yang Zayn perintahkan. Namun Selena sama sekali tidak menjawab. Melihat itu pramugari itupun mengerti jika Selena sedang tertidur.
Dia menegakan kembali tubuhnya dan berkata pada Zayn, “Tuan, nona sedang tidur. Apakah saya harus membangunkannya?”
Zayn melihat Selena dengan seksama, ternyata dia tidur. Itulah kenapa Selena hening sejak tadi.
“Kau boleh pergi,” perintah Zayn dan pramugari itu langsung berjalan pergi dari sana.
Felix selesai memperhatikan tingkah adiknya lalu kembali pada layar MacBook miliknya. Tapi saat itu juga Zayn kembali bersuara, “Apa kau pernah menemui wanita yang sangat tidak menjaga imagenya?”
“Tidak.” Felix menjawab dengan singkat tanpa mengalihkan pandangannya.
“Dia pengecualian! Aku semakin suka kepadanya.”
Felix mengerutkan keningnya mendengar itu. Dia tidak suka.
.............
'S*eharusnya kau tidak menggoda suamiku!'
'Jalaang tidak tahu malu!'
'Berani-beraninya kau melahirkan anak dari suami orang lain*!'
Sebuah tamparan mendarat sangat panas pada pipinya, sontak membuat wanita cantik itu terbangun dari tidurnya dengan terkejut. Jemarinya langsung melepaskan kaca mata hitamnya dan meletakan itu ke atas meja dengan kasar. Suara dari gerakannya membuat sorot mata dua pria tertuju langsung kepadanya.
Selena memandang kedua pria itu dengan tatapan bingung begitupula sebaliknya.
“Kau bermimpi buruk?” tanya Zayn.
Selena menyenderkan kembali tubuhnya pada senderan kursi, menyugar rambutnya ke belakang dan mengatur nafasnya. Damn it! Mimpi buruk macam apa itu.
Seorang pramugari datang membawa satu gelas air mineral dan menyimpannya ke atas meja Selena. Pramugari tersebut pergi setelah Selena mengucapkan terimakasih. Lalu dia meneguk air mineralnya hingga tandas.
Dia melirik arloji pada pergelangan tangannya dan waktu sudah menunjukan pukul sepuluh, yang artinya Selena telah tidur selama satu setengah jam. Jet pribadi itu akan mendarat lima belas menit lagi. Ada bagusnya dia terbangun meskipun karena mimpi buruk, karena jika tidak dua pria itu yang akan membangunkannya. Selena akan kehilangan muka.
.
.
.
***Bersambung ....
Jangan lupa like, koment dan juga tambahkan favorit yaaaa***....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
ira
klo suka bilang dong Felix🤭🤭
2024-02-12
0
Fit Ta
baguss banget ceritanya semangat thor🤗
2023-07-14
2