Happy Reading ....
.
.
.
Aku seharusnya memiliki seorang putra!
Aku tidak ingin memiliki seorang putri!
Kau lah yang salah dalam hal ini! Kau tidak sempurna!
Bagaimana bisa aku menikahi seorang wanita yang tidak bisa memberikanku keturunan!
Aku akan mengurus perceraian kita secepatnya!
Selena masih berusia lima tahun. Gadis kecil itu sembunyi di balik pintu karena takut mendengarkan pertengkaran kedua orangtuanya. Dia menangis merasa sangat sedih ketika melihat ibunya juga menangis. Ayahnya begitu jahat dan kejam. Dia berteriak kepada ibunya secara lantang.
Dulu, orangtuanya hampir bercerai karena ibu Selena tidak bisa memberikan keturunan. Marie hanya bisa memberikan satu anak untuk keluarga Geovandra, yaitu Selena. Wanita malang itu tidak bisa hamil lagi setelah itu. Tidak bisa memberikan seorang anak laki-laki seperti yang diharapkan oleh suaminya.
Selena bukanlah anak yang diharapkan oleh ayahnya. Johan selalu mengabaikan keberadaan Selena, dan apapun yang dilakukan gadis kecil tidak pernah terlihat olehnya. Tapi pada kenyataanya Selena adalah putri kandungnya. Seiring berjalannya waktu, Johan mulai menerima Selena dan bahkan sangat menyayanginya. Membuat gadis kecil itu diperlakukan seperti seorang putri hingga saat ini.
***
Selena duduk di atas sofa saat Jenni datang membawa makanan. Wanita **** itu memudarkan lamunan Selena tentang ingatan masa kecilnya. Dia menatap Selena dengan kerutan halus di dahi. Melihat Selena dengan intens.
“Kau masih memikirkan pertanyaan Kenzo?”
Dengan cepat Selena menggelengkan kepalanya. “Tidak!”
Wanita cantik itu mengambil sayap ayam yang Jenni bawa lalu memakannya. Tidak lama kemudian ponselnya berdering, seseorang menelponnya. Sebuah tawaran untuk syuting iklan untuk Selena. Wanita cantik itu menghela nafasnya panjang.
“Akhir-akhir ini kau sangat suka menghela nafas.”
“Aku mendapatkan tawaran syuting untuk sebuah iklan kosmetik.”
“Bukankah itu hal yang bagus?”
“Tidak! Karena aku sibuk mengurusi perusahaan keluarga.”
Semenjak memiliki putra tanpa ayah, Selena dituntut untuk mengurus semua urusan perusahaan keluarga. Wanita cantik itu sudah lama meninggalkan dunia entertainment karena ayahnya memaksa untuk menjalankan perusahaan keluarga. Pria paruh baya itu berada di rumah dengan santai sementara Selena di buat pusing karena tiba-tiba saja dirinya menjadi CEO waktu itu. Meskipun sekarang dirinya sudah terbiasa dengan jabatannya, tapi Selena masih berharap dia bisa kembali dengan pekerjaan yang dicintainya sebagai seorang model.
Jenni menatapnya dan menggelengkan kepala. Sahabat cantiknya itu memiliki begitu banyak masalah. Bahkan Jenni yang hanya mendengarkannya saja ikut pusing dibuatnya.
***
Kenzo berdiri terpaku bersama seorang pengasuh yang terus membujuknya untuk masuk kelas. Bocah laki-laki itu tidak mau melangkah bahkan terus bergeming ketika rivalnya Leon yang sedang meledeknya. Bocah kecil itu sedang memeluk seorang pria yang di duga ayahnya, dan dia juga meneriaki Kenzo untuk membawa ayahnya ke sekolah.
“Ini ayahku, mana ayahmu?”
Kenzo begitu tenang memandang temannya itu. Dia tidak merengek ataupun bersikap kekanak-kanakan. Bocah kecil itu hanya terdiam dan tidak bersuara sedikitpun. Sementara seorang pengasuh dan seorang supir terus membujuknya untuk masuk kelas.
Pengasuh dan supir itu geram melihat tingkah bocah kecil yang meledek tuan mudanya. Hati kecil tuan muda mereka pasti terluka karena tingkah anak itu. Kenzo tidak memiliki ayah, dan hari ini dia mendapatkan perlakuan yang buruk dari teman sekelasnya. Dua orang dewasa itu merasa iba untuk tuan muda mereka.
“Ada apa?”
Pengasuh itu berbalik dan bernafas lega ketika mendapati Selena berada di sana. Dia langsung memberitahu kepada Nona mudanya tentang keadaan Kenzo yang terus terdiam seperti patung seraya terus memandangi Leon yang sedang asik bermain bersama ayahnya. Selena menghela nafasnya panjang. Dia sedang bekerja tadi dan pengasuh Kenzo menelponnya dengan khawatir.
Selena mengerti apa yang dirasakan oleh putranya. Dia merasa kasihan dan iba. Tidak disangka jika hal yang selalu dibicarakan oleh kedua orangtuanya terjadi juga. Hari ini pasti perasaan bocah kecil itu sangat buruk.
Wanita cantik itu memandangi Leon dengan intens. Sebenarnya bukan salahnya jika bocah itu datang bersama ayahnya. Tapi entah kenapa perasaan Selena merasa kesal saat melihat kebersamaan itu. Terlebih lagi putranya yang sedang diolok-olok.
Selena bersimpuh di hadapan Kenzo dan mengelus puncuk kepala bocah laki-laki itu. “Little Kenzo, kenapa kau terus terdiam seperti ini? Bukankah bibi pengasuh sedang berbicara padamu tadi? Apa kau terus mengabaikannya?” Selena berbicara dengan lembut.
Kenzo menundukan wajahnya dalam, dan Selena segera memeluknya. Bocah kecil itu menenggelamkan wajahnya pada dada Selena. Dan saat itu juga Leon bersama ibunya datang mendekat, termasuk lelaki yang diduga adalah suaminya.
“Hai Selena, kita bertemu lagi.”
Selena menggertakan giginya. Apa yang dialami Kenzo hari ini pasti ulah dari wanita ****** itu. Dia sengaja membawa suaminya untuk datang dan meminta putranya bersikap demikian karena dia tahu Selena tidak memiliki seorang suami. Jalaang itu!
Selena menegakan tubuhnya dan berdiri. Kenzo berada tepat di sisinya. Dia memandang Renee yang tersenyum lalu beralih pada lelaki itu. Pandangan Selena terpaku, kedua bola matanya membulat seketika melihat siapa pria yang di duga ayah dari rival putranya itu.
Dia?
Jantung Selena seperti di sambar petir. Degup jantungnya berjalan dua kali lipat dari biasanya. Reflek dia mengenggam tangan Kenzo dengan erat, membuat putranya itu langsung menatap bingung maminya.
Selama beberapa tahun ini Selena pikir jika dia tidak akan bertemu lagi dengan pria itu. Pria yang pernah menghabiskan malam dengannya kini kembali hadir tepat di hadapannya. Parahnya lagi yang paling membuat Selena terkejut setengah mati adalah, pria itu ternyata suami dari rivalnya sendiri. Renee.
Pria itu membalas tatapan intens Selena padanya. Keningnya berkerut. Felix mengenal wanita ini. Sebelumnya dia berpikir jika tidak akan bertemu dengannya lagi.
“Mami.” Kenzo memanggil seraya mengguncang lengan Selena. Membuyarkan lamunan wanita cantik itu.
Pandangan Felix beralih pada bocah kecil di sisi Selena. Renee menjulingkan matanya saat menatap Selena yang terus memandangi Felix. Meskipun Felix adalah kakaknya, tapi Renee tidak suka ketika seorang wanita lain memandangi pria tersebut.
“Selena aku senang bertemu denganmu. Aku harap kepala sekolah memberitahumu tentang visum yang dilakukan Leon. Kami akan membuat laporan,” kata Renee dengan senyuman. Dia sangat berharap jika bisa menuntut pihak Selena dengan lancar. Wanita itu tidak sabar untuk melihat raut wajah Selena pada hari yang akan tiba itu.
Tatapan Selena tajam beralih pada wanita yang baru saja mengeluarkan kalimat busuknya. Persetan dengan visum dan laporan itu. Kini yang memenuhi pikiran Selena adalah pria yang berdiri tegap di hadapannya. Dia berharap jika pria itu tidak mengenalinya.
“Nyonya Renee, aku harap kau tidak akan kecewa dengan harapanmu itu,” tegas Selena menatapnya tajam.
Felix memperhatikan gerak-gerik Selena dengan seksama. Wanita itu memiliki sikap tangguh namun sangat angkuh.
Ternyata dia.
.
.
.
Bersambung ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
ira
Selena bakal salah paham nih KPD Felix,btw suaminya Rene mana kok malah Felix yg menemani
2024-02-12
0
Mimik Pribadi
Salah faham ini,,,,,Selena kira Felix suaminya Renee pdhl kakaknya 😬😬
2023-10-17
0
vall
lanjut kak
2023-08-20
1