Happy Reading ....
.
.
.
Selena mengalah dan duduk di samping Felix yang sedang mengemudi. Karena pria itu tidak kunjung mengemudikan mobilnya jika seseorang tidak duduk di sana, membuat macet banyak mobil yang terhenti di belakangnya. Sementara dia menginginkan Selena duduk di sampingnya, tapi wanita cantik itu tidak mau jika Zayn tidak memaksanya. Pria itu begitu pemarah dan keras kepala.
Kenapa dia memaksaku? Dia pikir dia siapa?
Selena menyesal duduk di samping pria itu. Seharusnya dia pergi dan menunggu taxi.
Selama perjalanan menuju hotel, hanya ada keheningan di antara mereka bertiga. Felix hanya focus dengan kemudinya, sementara Selena dan Zayn sama-sama tidak mau membuka suara.
Mobil berhenti tepat di depan pintu masuk hotel. Selena turun dari mobil setelah berterima kasih kepada Felix.
Felix membuka seatbelt tepat setelah Selena menutup pintu mobil. Dia turun dari mobil lalu memberikan kunci mobil tersebut pada staff keamanan hotel. Zayn mengikutinya dari belakang.
Selena focus dengan ponsel di genggamannya sehingga dia tidak menyadari jika Felix dan Zayn sedang berjalanan beriringan di depannya. Wanita cantik itu mengalihkan pandangannya sesaat untuk menekan tombol lift. Saat itu dia melihat bayang-bayang dua pria di belakangnya lantas dia menoleh.
Ekspresi Selena bingung, Zayn tersenyum kepadanya sementara Felix terlihat tenang tanpa ekspresi.
“Nona, kita menginap di hotel yang sama.” Zayn melambaikan tangannya ke arah Selena.
Ujung bibir Selena sedikit terangkat sebelum kembali membalikan badan dan masuk ke dalam lift, dan dua pria di belakangnya ikut masuk ke dalam.
Setelah turun dari lift dan berjalan di lorong untuk menuju kamarnya, Selena masih diikuti oleh Felix dan Zayn. Ketika dia menghentikan langkahnya tepat di depan pintu, Felix dan Zayn melangkah melewatinya.
Dia tercengang melihat kamar yang pria itu tinggali berada tepat di sebelah kamarnya. O Lord!
Tangannya dengan cepat membuka pintu lalu masuk ke dalam kamar, dia mengunci pintu rapat-rapat. Untuk beberapa saat Selena berdiri di depan pintu, memastikan jika dua pria itu benar-benar memiliki kamar tepat di sebelahnya.
Mereka tidak akan berbohong.
*******
Setelah menghabiskan waktunya hampir satu jam di dalam kamar mandi untuk membersihkan diri, kini Selena sudah siap dengan pakaian tidurnya. Wanita cantik itu memakai sebuah lingerie berwarna hitam yang dibalut jubah satin.
(Baju tidur Selena. Foto by Pinteres)
Dia menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang.
Jemarinya dengan cepat mengetik pada layar ponsel dan menghubungi seseorang melalui video call. Tidak lama kemudian, wajah seorang bocah kecil memenuhi layar.
'Mami! Where are you?'
Wajah kecil dan bulat itu mencebik kesal, Selena terkekeh kecil melihat raut wajahnya yang marah itu.
“I'm sorry honey, mami harus pergi beberapa hari untuk mengurusi pekerjaan.”
'Kapan mami kembali?'
“Besok pagi.”
'Mami aku pergi ke sekolah.'
Tok tok tok.
Kalimat Kenzo samar-samar Selena dengar karena tiba pintu kamarnya diketuk. Selena meminta waktu kepada Kenzo untuk melihat siapa yang datang, bocah kecil itu mengangguk mengerti.
Dia beringsut turun dari ranjang dan berjalan menuju pintu. Matanya mengintip melalui lubang kecil dipintu untuk melihat siapa yang datang.
Seorang pria sedang tersenyum dengan manis sedang menunggunya di depan sana.
Wtf!
Selena membuka pintu setelah mengacak sedikit rambutnya lalu menunjukan ekspresi mengantuk, dia menyender di ambang pintu dan menatap Zayn dengan menyipitkan kedua matanya.
Pandangan Zayn terpaku pada wajah sayu Selena, lalu pandangannya turun menatap tubuh sintal yang hanya terbalut kain tipis dan sangat memperlihatkan setiap lekukan tubuh cantiknya. Dia menelan ludah.
“Ada apa?”
Pertanyaan Selena membuat Zayn seketika tersadar.
“Ah~ Apakah aku menganggu?”
Selena tersenyum simpul. “Aku baru saja menutup mataku.”
“Aku ingin mengajakmu untuk pergi berjalan-jalan malam. Ada sebuah festival di pusat kota. Bagaimana?” Wajah Zayn menunjukan ekspresi berharapnya pada Selena supaya dia mau menyetujuinya.
“Sebenarnya aku sangat mengantuk-”
Kalimat Selena tersekat ketika melihat Felix dengan pakaian rapih keluar dari kamar hotel. Pria itu terlihat semakin tampan dengan gaya casualnya.
Felix berjalan mendekati Zayn. Pandangan matanya langsung tertuju pada Selena.
“Kenapa kau mengajak seorang wanita untuk ikut, dia akan merepotkan.”
Suara bariton itu menyambar bagaikan kilatan petir. Nada bicaranya terdengar seperti ketidaksetujuan pada Zayn yang mengajak Selena untuk pergi keluar bersama.
Felix melihat pakaian Selena yang terlalu terbuka. “Kau akan pergi dengan pakaian seperti itu?”
Selena mengeryitkan dahinya sangat dalam. Pria itu baru saja melayangkan kilatan petir dan kini dia sudah menyambar kan petir yang membuat Selena langsung membatu. Bukankah Selena belum setuju untuk pergi tapi dia sudah mengomentari pakaiannya. Cih.
“Aku akan bersiap,” kata Selena dan berbalik masuk ke dalam kamar. Dia menutup pintunya dengan kasar hingga membuat Zayn berkedip akibat angin yang ditimbulkan.
“Kak, kau sangat kasar padanya.”
“Aku hanya berbicara kenyataan.” Felix tidak peduli.
Dia masuk ke dalam kamar setelah menutup pintu. Seraya mencari baju yang cocok untuk pergi ke festival, Selena terus menggerutu dalam hatinya Selena terus bergerutu kenapa dirinya tidak bisa menolak pesona dari seorang pria tampan. Kini dia benar-benar sudah terjebak. Damn it!
********
(Foto by Pinteres)
“Kau terlihat cantik dengan pakaian itu.” Zayn memuji.
“Terimakasih.”
Selena tersenyum tipis, tatapan matanya mengarah pada Felix yang terlihat tidak peduli sama sekali. Dia berdecih samar melihat tingkah pria itu.
Mereka bertiga berjalan menyusuri area festival taman bermain yang sangat ramai. Beberapa arena permainan khusus anak terlihat menggiurkan. Beberapa anak menangis karena tidak sabaran untuk menaikinya.
Selena berpikir jika dia membawa Kenzo ke tempat itu mungkin bocah kecil itu akan merasa sangat senang. Dia akan mencoba mengajaknya nanti.
Zayn datang setelah membelikan 3 milkshake. Dia memberikan satu masing-masing kepada Selena dan juga Felix.
“Cobalah, ini milkshake terbaik di sini.” Zayn mengatakan dengan senyuman.
Selena meminum milkshake tersebut dan matanya langsung berbinar. Dia setuju jika itu adalah milkshake terbaik yang pernah dia minum. Takaran bahan di dalamnya ditakar dengan sangat pas sehingga menyajikan rasa yang menjanjikan.
“Inu sangat enak.”
“Biasa saja.” Kalimat Felix membuat senyuman Selena dan Zayn pudar. Setelah mengatakan kalimatnya, pria itu pergi begitu saja.
Selena berdecih dengan tingkah konyolnya. Lagipula kenapa pria dingin itu datang ke Festival seperti ini. Benar-benar bukan tempat yang cocok untuknya.
Zayn menyenggol bahu Selena. “Milkshake ini benar-benar enak, bukan?”
Tanpa mengalihkan pandangannya dari menatap punggung Felix yang semakin menjauh, Selena menjawab, “Ya, ini enak.”
Selena dan Zayn berjalan beriringan, sementara Felix berada beberapa langkah di depan mereka.
Sepanjang perjalanan menelusuri festival, Zayn memperkenalkan beberapa tempat bermain yang menurutnya cukup menyenangkan. Tapi Selena tidak begitu memperhatikan penjelasan dari pria itu. Dirinya hanya focus memperhatikan Felix yang terlihat sama sekali tidak peduli.
“Aku rasa dia tidak menyukai tempat ini.”
Zayn berhenti dengan penjelasannya ketika Selena berbicara. Dia menatap Selena kemudian beralih pada arah pandangan wanita cantik itu.
Dia melihat punggung kakaknya. “Dia tidak pernah datang ke tempat seperti ini sebelumnya, ini adalah kali pertamanya.”
Selena tercengang dan langsung menolehkan wajahnya ke arah Zayn. “Hah?”
“Jadi, kenapa malam ini dia pergi?” tanya Selena.
Zayn mengedikan kedua bahunya. “Aku tidak tahu.
Kedua mata Zayn menatap Selena. “Bagaimana kau bisa berada di sini bersamanya?”
Ya, dia masih penasaran akan hal itu.
.
.
.
Bersambung ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
ira
karena dirimu Selena🤭🤭
2024-02-12
0
vall
lanjut ah Keknya seru. udah ketinggalan jauh.
jangan lupa mampir ceritaku juga ya kak. makasih 🙏
2023-09-02
0