Happy Reading ....
.
.
.
Zayn menatap Selena dengan kagum. Wanita cantik bergaya pakaian casual dan dewasa, wanita cantik yang merupakan seorang pemimpin dari sebuah perusahaan besar, seorang ibu yang manis, namun dia tidak segan merokok dan menunjukan dirinya sendiri dengan apa adanya di hadapan seorang pria. Wanita semakin terlihat sempurna di mata Zayn.
Selama hidupnya mengenal seorang wanita, Zayn berpikir jika semua wanita adalah palsu. Sikap mereka, penampilan yang naif, semuanya dibuat-buat. Tapi saat Zayn melihat Selena, dia benar-benar memperlihatkan dirinya sendiri. Dia cantik, tegas dan dewasa. Zayn terkagum-kagum melihatnya.
Selena menghisap rokoknya beberapa kali dan menghembuskan asap putih yang langsung hilang tersapu angin malam. Sorot matanya tertuju pada danau dengan air yang tenang di hadapannya.
Felix menyulut rokok miliknya juga untuk menemani Selena. Dia terlihat santai ketika menghisap batang bernikotin itu. Zayn sampai terperangah. Kakaknya itu selalu menjaga badan dan kesehatannya, dia juga sangat jarang merokok.
Selena menghisap hisapan terakhir pada rokoknya, lalu membuang itu ke tanah dan menginjak. Dia menolehkan wajahnya dan melihat ke arah Zayn dan Felix. Pria itu juga langsung membuang rokoknya.
“Malam sudah larut, sebaiknya kita kembali,” kata Selena. Entah kenapa dia harus mengatakan itu kepada mereka. Jika ingin pulang, sebenarnya dia bisa pulang sendiri. Kini mereka seolah-olah sudah menjadi bagian dari perjalanan Selena. Wanita cantik itu menghela nafas dalam.
Mereka mengikutiku sampai ke toilet. Apa yang bisa aku lakukan?
“Tidak, kita harus pergi untuk makan malam,” tolak Zayn cepat. Pergi keluar bersama Selena bukanlah hal yang mudah, dia tidak ingin malam ini cepat berakhir.
“Aku tidak lapar,” dalih Selena.
“Bagaimana jika kita pergi bermain? Kita belum menaiki permainan satupun.”
“Aku akan memesankan tiketnya untukmu,” imbuh Zayn.
Selena dengan ekspresi malasnya menolak semua ajakan Zayn. Dia sama sekali tidak memiliki hasrat untuk bermain.
Sementara Zayn kehabisan akal untuk mengajak wanita itu. Dia menyiku lengan Felix untuk membantunya membujuk Selena. Kakaknya itu malah diam saja.
“Apa kau ingin kembali?” tanya Felix pada Selena.
“Ya.”
“Baiklah, kita akan kembali ke hotel.”
Ucapan Felix membuat Zayn menyalang takjub. Bukannya membujuk Selena untuk tetap tinggal bersama mereka, dia justru malah dengan senang hati ingin kembali ke hotel bersama Selena.
Zayn menggeram, memutar bola matanya malas. “Dia tidak bisa membantu adiknya untuk dekat dengan seorang wanita!” gumam Zayn rendah, Felix langsung menyorotinya dengan tatapan tajam.
“Apa yang ingin kau makan? Aku akan memesannya,” tanya Felix lagi. “Kita akan memesan makanan dan memakannya di kamar hotel. Kau ingin pergi ke kamarku atau aku yang harus pergi ke kamarmu?”
Selena menatap Felix tajam, dan Zayn terperangah mendengar ucapan kakaknya. Pria itu begitu berani mengungkapkan kata-kata seperti itu kepada seorang wanita garang di hadapannya. Wanita itu akan mencakarnya sekarang.
“Aku tidak ingin pergi ke kamar kalian, dan tidak ingin-”
“Baiklah, itu artinya kami yang akan pergi ke kamarmu.” Felix memotong ucapan Selena, tidak membiarkan wanita cantik itu untuk menolak.
Damn it! Semua perkataan pria itu tidak bisa dibantah.
.....................
Selena beralasan jika dia perlu menyiapkan kamarnya sebelum dua pria itu masuk ke dalam. Sementara di dalam kamar dia terus terdiam, dan beberapa menit kemudian pintu kamarnya terus diketuk. Membuat otak Selena meledak seketika.
Di luar kamar, Felix terus mengetuk pintu kamar hotel Selena setelah dia dibuat menunggu selama sepuluh menit oleh wanita cantik itu. Sementara Zayn sibuk membawa beberapa kotak makanan di tangan dan pelukannya. Felix membuatnya sibuk dengan semua itu.
“Apa kau yakin dia akan membukakan pintu untuk kita?” tanya Zayn tidak sabaran, sementara Felix terus mengetuk pintu kamar hotel.
Tidak lama setelah Zayn bertanya, Selena keluar dari kamarnya dengan wajah datar namun bibirnya sedikit melengkung ke atas. Dia melihat Zayn dengan banyak makanan di tanganya dan langsung membukakan pintu dengan lebar. Dia mempersilahkan dua pria itu untuk masuk.
Felix masuk tanpa berlama-lama, dan Zayn. mengikutinya dari belakang.
“Amazing! Dia benar-benar membukakan pintu.” seru Zayn pada Felix dengan ekspresi senang. Dia tidak tahu jika Felix mampu membuat Selena tidak berkutik. Bakat terpendam kakaknya ini harus diturunkan kepadanya.
Felix duduk di sofa dengan gaya bossynya yang tegak. Sementara Zayn duduk di bawah sofa berhadapan dengan meja. Dia mulai membuka beberapa kotak makanan yang tadi dia bawa.
Kotak makanan itu tak lain berisikan ayam dan kentang goreng serta burger dan beberapa botol coke. Dia menatanya rapih di atas meja.
Sangat banyak.
Junkfood adalah kesukaan Selena, dia suka memakannya bersama Jenni sebagai teman minum beer. Meskipun orang lain mengatakan jika junkfood tidak baik untuk kesehatan, tapi Selena tidak peduli. Selama ini tubuhnya tetap indah meskipun banyak memakan junkfood.
Selena yang sejak tadi masih berdiri pun segera duduk di bawah di samping Zayn.
Felix tidak terlalu menyukai makanan itu. Sebelumnya dia juga menentang ketika Zayn akan membelinya. Tapi karena Selena memberi syarat jika, dia tidak akan makan kecuali memakan junkfood. Karena itulah Felix menyetujuinya.
Zayn memberikan sayap ayam kepada Selena dan satu burger double cheese favorit wanita cantik itu. Selena menerimanya dengan suka hati. Meskipun sebelum ini moodnya hilang, tapi junkfood dapat mengembalikan moodnya dengan baik.
Sebelum memakan makanannya, Zayn dan Selena menatap Felix yang duduk di atas sofa seorang diri. Ekspresi dingin pria itu menatap dua orang yang duduk di bawahnya.
“Kak, bagian mana yang kau inginkan?” tanya Zayn menawarkan.
Felix menatap makanan di hadapannya. Ayam dengan balutan tepung dan tentunya di goreng dengan minyak yang banyak dan sama setelah beberapa kali penggorengan. Kerongkongan Felix langsung terasa gatal ketika membayangkan makanan itu masuk ke dalam mulutnya.
Mata elangnya melirik Selena yang sibuk dengan kentang gorengnya. Wanita cantik itu mencelupkan potongan kentang ke dalam saus kemudian memakannya. Dia begitu menikmati makanan tidak sehat itu.
Zayn kelaparan menunggu jawaban dari Felix. Dia tidak ingin melihat kakaknya lagi dan langsung mengalihkan focusnya pada ayam goreng di hadapannya. Dia memakannya dengan lahap.
“Kau ingin mencoba ini, ini extra pedas.” Zayn menyodorkan paha ayam dengan balutan cabai kering kepada Selena.
Wanita cantik itu menerimannya dan langsung mencicipi. Matanya berbinar karena kenikmatan daging ayam itu.
“Enak bukan?” tanya Zayn dan Selena mengangguk mengiyakan. “Negara kita tidak memiliki varian ini. Kau hanya bisa menemukan ini di sini.”
“Benarkah?”
“Ya.” Zayn mengangguk.
“Apa kau ingin beer?” tanya Zayn pada Selena.
“Beer?” Selena mengunyah makanannya. “Kau memilikinya?”
Selena sangat ingin meminum beer saat ini.
“Bukankah kau baru saja keluar dari rumah sakit karena mabuk. Apa sekarang kau mencoba untuk bunuh diri?” Felix menyorotinya dengan tajam.
.
.
.
Bersambung ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
ira
Felix seperti ayahnya dr Zayn dan Selena aja🤣🤣🤣
2024-02-12
0