Bab 17. Permintaan yang Membuat Kesal.

Keesokan harinya, Zafran bangun kesiangan karena tadi malam benar-benar tidak bisa tidur. Setelah shalat subuh, dia baru merasa ngantuk dan tidur sampai pukul 9 pagi.

Zafran bergegas mandi dan bersiap untuk ke perusahaan. Ponselnya sejak tadi terus berdering, dia yakin saat ini Junior pasti sudah panik menunggunya.

"Halo, Tuan ada di mana?" Pekik Junior saat Zafran menjawab panggilan itu.

"Tunggu saja di sana, aku terlambat bangun," jawab Zafran sambil menjauhkan ponselnya dari telinga akibat suara sang asisten yang cetar membahana.

"Tapi Tuan, Anda-"

Ucapan Junior langsung terhenti karena Zafran mematikan panggilan tersebut. Dia harus cepat bersiap dan tidak ada waktu lagi untuk bicara dengan laki-laki itu.

Setelah semuanya siap, Zafran segera menyambar kunci mobil dan berlalu keluar dari unit apartemennya untuk segera pergi ke perusahaan.

"Tuan!"

Langkah Zafran terhenti saat mendengar panggilan seseorang, dia lalu menoleh ke arah belakang dan langsung mengernyitkan kening saat melihat Leo.

"Apa Anda akan pergi ke perusahaan, Tuan?" tanya Leo dengan senyum lebar, dia sengaja belum pergi bekerja karena menunggu laki-laki itu keluar dari apartemen.

Zafran menganggukkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan Leo, dia lalu melirik ke arah Hanna yang sepertinya sedang mengintip di balik pintu. Kenapa wanita itu menggemaskan sekali?

"Apa Anda sudah sarapan? Hanna memasak sarapan yang enak pagi ini, jika Anda mau dia akan menyiapkannya."

Zafran terkesiap saat mendengar ucapan Leo. Dia menatap laki-laki itu dengan tajam karena merasa heran, juga tidak menyangka jika Leo akan berkata seperti itu.

"Saya sedang buru-buru," ucap Zafran.

Leo menganggukkan kepalanya. "Kalau gitu silahkan, Tuan. Hati-hati dijalan." Dia mempersilahkan Zafran untuk pergi.

Zafran benar-benar tidak habis pikir dengan apa yang Leo lakukan. Sebenarnya apa yang terjadi pada laki-laki itu, kenapa dia penuh dengan perhatian seperti ini? Benar-benar membuatnya merasa kesal.

Hanna yang sejak tadi memperhatikan di pintu tampak menahan senyum saat melihat raut wajah Zafran, terlihat jelas jika laki-laki itu sedang tertekan saat ini.

Zafran lalu bergegas pergi dari tempat itu tanpa mengatakan apa-apa. Dia sudah sangat terlambat sekarang, dan perasaannya juga berubah kesal karena perlakuan Leo padanya.

Sesampainya di perusahaan, Zafran segera berjalan ke ruang meeting karena pagi ini ada hal penting yang ingin papanya katakan. Dia meminta maaf pada semua orang karena datang terlambat, dan segera duduk di kursi yang sudah tersedia.

Dua jam berlalu dengan sangat cepat, kini rapat itu sudah selesai dan semua orang sudah berangsur keluar dari ruangan. Tinggalah Zafran dan papanya saja yang masih berada di tempat itu.

"Tumben kau datang terlambat, Zaf?" tanya Vano, dia menatap putranya yang sedang sibuk melihat ponsel.

Zafran mendongakkan kepalanya dan menatap ke arah sang ayah. "Aku kesiangan." Dia lalu memasukkan ponselnya ke dalam saku.

Vano menganggukkan kepalanya, lalu berpindah duduk agar bisa lebih dekat dengan sang putra. "Begini, apa besok malam kau ada acara?" Dia bertanya dengan ragu karena takut Zafran merasa tidak suka.

Zafran menggelengkan kepalanya. "Tidak ada, Pa. Apa ada acara di rumah?"

"Tidak. Apa kau mengenal tuan Samuel?" tanya Vano, dan dijawab dengan anggukan kepala Zafran. "Dia ingin makan malam bersama kita, dan ...." Dia menjeda ucapannya, membuat Zafran mengernyitkan kening.

"Dan apa, Pa?" Zafran bertanya dengan penasaran.

"Dan ingin mengenalkan putrinya padamu."

Zafran langsung menghela napas kasar saat mendengarnya. Hal seperti ini bukan yang pertama kalinya, dan tentu saja dia sangat tidak suka.

"Cuma kenalan saja, Zaf. Gak ada salahnya, 'kan?" ucap Vano. Sudah berulang kali dia menolak keinginan partner bisnisnya itu, tetapi laki-laki itu tetap ingin memperkenalkan putrinya pada Zafran membuatnya tidak punya alasan lagi untuk menolak.

"Aku sama sekali tidak tertarik, Pa. Papa tolak saja," tukas Zafran. Dia lalu beranjak dari kursi dan hendak pergi ke ruangan.

"Tapi sudah berulang kali papa menolaknya, Zaf. Papa merasa tidak enak jadinya," sanggah Vano. Dia takut membuat Samuel merasa tersinggung, dan menganggap mereka sombong.

Zafran terdiam. Seharusnya jika sudah ditolak, maka mereka tidak akan kembali meminta hal tersebut. Namun, kenapa mereka terus memaksa seperti ini?

"Cukup kenalan saja, Zaf. Papa tidak menyuruhmu untuk menikah dengannya," sambung Vano. Entah apa yang terjadi pada putranya itu, sehingga sama sekali tidak mau dekat dengan wanita. Apa Zafran punya masalah?

Zafran kembali mengehela napas kasar. "Baiklah. Aku akan kenalan dengan wanita itu, tapi Papa jangan berharap lebih." Akhirnya dia setuju walaupun dengan sangat terpaksa.

"Iya-iya. Ya sudah, kembalilah ke ruanganmu."

Zafran lalu beranjak keluar dari ruangan itu menuju ruang kerjanya sendiri, sementara Vano menatap putranya itu dengan nanar.

"Sebenarnya ada apa dengan putraku? Dia tidak pernah dekat dengan wanita, bahkan dia tidak punya teman wanita dan selalu menghindarinya. Aku tahu kalau dia belum berpikir untuk menikah, tapi bukannya ini sudah sangat berlebihan?" gumam Vano dengan khawatir.

Dia dulu juga sama seperti Zafran yang malas berhubungan dengan wanita karena fokus bekerja, tetapi tetap berteman bahkan menjalin hubungan baik dengan mereka. Namun, putranya sama sekali tidak mau mengenal yang namanya wanita. Zafran bahkan selalu menghindar jika bekerja sama dengan wanita. Benar-benar membuatnya khawatir.

Zafran yang sudah berada di dalam ruangan menghempaskan tubuhnya ke sofa dengan kasar. Moodnya langsung jelek karena apa yang papanya ucapkan tadi.

Lalu, tiba-tiba Junior masuk ke dalam ruangannya dan mengatakan jika ada seorang lelaki bernama Leo yang ingin bertemu.

"Laki-laki itu sangat bernapsu sekali rupanya. Ya sudah, suruh dia ke sini. Pas sekali aku sedang kesal sekarang."

Tbc.

Terpopuler

Comments

Rabiatul Addawiyah

Rabiatul Addawiyah

Lanjut thor

2023-06-19

0

Marliana MARLIANA

Marliana MARLIANA

eeehhhhhh jangan bilang mo minta istrinya😀😀😀😀😀

2023-06-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!