Bab 8. Tidak Buruk Juga.

Suara teriakan Claudia menggema di tempat itu membuat semua orang terkesiap, apalagi saat dia melayangkan tamparan ke wajah Hanna.

Hanna sendiri memegangi pipinya yang terasa panas, matanya memerah penuh emosi karena mendapat tamparan dari wanita itu. Padahal dia tidak sengaja menumpahkannya, dan itu pun karena Claudia.

"Kenapa kau menamparku? Aku, aku tidak-"

"Kau lihat istrimu ini, Leo? Dia sengaja menumpahkan kuah panas itu ke kakiku. Bukannya minta maaf, tapi dia malah sama sekali tidak merasa bersalah," potong Claudia dengan terisak. Tangannya mengibas-ngibaskan kakinya yang memerah.

Leo menatap Hanna dengan tajam dan rahang yang mulai mengeras, dengan cepat dia berjalan ke arah wanita itu dan mencengkram erat tangannya.

"Apa yang sudah kau lakukan, hah? Apa kau tidak tahu kalau Claudia adalah model terkenal?" bentak Leo sambil menarik tangan Hanna dengan kuat, membuat wanita itu meringis menahan sakit.

"Aku, aku gak sengaja. Dia sendiri tadi yang-"

"Kau mau menyalahkan dia, hah?" teriak Leo dengan emosi. "Kau lihat kulitnya itu!" Dia menarik tangan Hanna ke bawah agar menatap ke arah kaki Claudia. "Tubuhnya itu sangat berharga, tidak seperti tubuhmu!"

Hanna langsung menatap suaminya dengan nyalang. Jadi maksudnya, jika dia yang tersiram maka tidak penting? Tubuhnya sama sekali tidak berharga?

"Beraninya kau menatapku seperti itu!" Leo langsung mendorong kepala Hanna dan menghempaskan tangan wanita itu dengan kuat, sampai membuat tubuh Hanna terdorong ke belakang.

Dengan cepat Zafran berlari ke arah Hanna sebelum tubuh wanita itu menabrak meja yang penuh dengan makanan.

Brak.

Hanna memejamkan kedua matanya karena merasa tubuhnya akan menghantam meja, tetapi dia kembali mengerjap saat merasa ada sebuah tangan yang memegang pinggangnya.

Dengan cepat Hanna menoleh ke belakang dan terkejut saat melihat apa yang Zafran lakukan. Bukan hanya dia saja yang merasa kaget, bahkan semua orang yang ada di sana juga cukup terkejut saat melihatnya.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Zafran dengan lirih, membuat Hanna terkesiap.

Hanna segera menjauhkan tubuhnya dari Zafran. Dia langsung merasa gugup dan bertanya-tanya, kenapa laki-laki itu bisa berdiri di belakang tubuhnya?

"Apa yang kau lakukan?" tanya Leo dengan tajam pada Zafran. Dia merasa terkejut dengan apa yang laki-laki itu lakukan, dan tidak menyangka jika Zafran akan berlari seperti itu.

Zafran terdiam sambil melirik ke arah Leo dan teman-teman laki-laki itu. Ingin sekali dia mencerca mereka saat ini juga, tetapi dia tidak mau semakin memanaskan suasana.

"Bukankah Anda harus segera membawa Nona Claudia ke rumah sakit, Tuan? Kakinya bisa membengkak dan meninggalkan bekas luka yang jelek nanti," ucap Zafran dengan tajam, membuat Claudia langsung memekik panik.

Claudia segera mengajak mereka untuk segera ke rumah sakit sebelum kakinya menjadi jelek, karena tubuhnya adalah aset yang paling berharga yang dia punya.

"Awas saja kau nanti, aku akan membuat perhitungan denganmu!" ucap Leo dengan tajam. Dia menunjuk ke arah Hanna membuat wanita itu mengkerut takut.

Dengan cepat Leo mengangkat tubuh Claudia ala bridal style dan membawanya keluar dari sana, tentu saja dengan diikuti oleh teman-temannya yang lain.

Namun, Baim menghentikan langkah kakinya saat mencapai pintu. Dia melirik ke arah Zafran yang tetap diam di sana, dan tidak beranjak pergi.

"Kau tidak keluar?" tanya Baim. Matanya menyipit curiga, seperti sedang merasakan sesuatu yang tidak benar.

"Saya akan keluar sebentar lagi," jawab Zafran dengan santai, dia bahkan menyunggingkan senyum tipis untuk laki-laki itu.

Tanpa mengucapkan apa-apa, Baim kembali berbalik dan melanjutkan langkahnya menyusul Leo dengan berbagai pertanyaan yang bersarang dikepala.

Hanna menghembuskan napas lega saat melihat mereka semua pergi dari tempat itu. Tubuhnya langsung lemas dan bersandar didinding karena apa yang baru saja dia alami.

Zafran sendiri terus menatap wanita itu. Dia tidak menyangka jika Hanna mengeluarkan suara, padahal sebelumnya wanita itu hanya meminta maaf saja.

"Kau berani juga yah, mengeluarkan suaramu," ucap Zafran menghentikan keheningan yang sempat terjadi di antara mereka.

Hanna mendongakkan kepalanya dan menatap Zafran dengan tajam. Gara-gara mengikuti omongan laki-laki itu, masalah jadi semakin besar.

"Sa-saya 'kan mengikuti ucapan Anda tadi, tapi lihat? Semuanya malah semakin runyam," balas Hanna dengan tergagap. Untuk pertama kalinya dia berani menatap orang lain setajam itu.

Zafran tersenyum saat mendengarnya. Tidak disangka ternyata wanita itu terpengaruh dengan apa yang dia ucapkan, dan berani mengeluarkan suara walau akhirnya tetap kalah.

"Tidak salah kalau kau berani melawan mereka. Tapi, tidak dengan menyiram orang lain seperti itu juga," cibir Zafran, membuat Hanna terkesiap.

"A-apa? Aku, aku tidak sengaja menyiramnya," bantah Hanna dengan cepat. Dia mengibas-ngibaskan tangannya dengan panik karena memang tidak sengaja menumpahkan sayur yang dia bawa.

Zafran langsung tergelak saat mendengarnya. "Aku tahu kok." Dia merasa lucu melihat wajah panik Hanna seperti itu, tentu saja membuat wanita itu jadi salah tingkah.

Hanna memalingkan wajahnya yang memerah karena merasa malu, tetapi dia merasa senang karena Zafran sudah mau bicara seperti ini padanya.

"Apa kau udah makan?" tanya Zafran, setelah berhasil menghentikan tawanya.

Hanna kembali melihat ke arah Zafran, lalu menggelengkan kepalanya. "A-apa Anda mau makan? Tapi, tapi makannya seperti-"

"Ayo kita makan! Kau 'kan sudah mengundangku, masak sejak tadi tamu tidak dikasih makan sih," ujar Zafran pura-pura kesal, tetapi perutnya memang sedang lapar sekarang.

Dengan cepat Hanna menganggukkan kepalanya dan segera menyiapkan makanan untuk Zafran, membuat laki-laki itu tersenyum tipis.

"Sebenarnya apa yang sudah terjadi padamu, Hanna? Kenapa kau seperti seseorang yang selalu merasa takut dan juga panik?"

Tbc.

Terpopuler

Comments

Rabiatul Addawiyah

Rabiatul Addawiyah

Lanjut thor

2023-06-11

0

Een Nurjanah

Een Nurjanah

ingin ku pites tuh muka si Leo sama claudya

2023-06-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!