Zafran merutuki apa yang sudah dia lakukan, bagaimana mungkin dia sampai ikut campur dalam masalah orang lain seperti ini?
Leo segera menepis tangan Zafran yang masih berada di bahunya, sementara Hanna sendiri membulatkan mata saat melihat apa yang laki-laki itu lakukan.
"Siapa kau?" tanya Leo dengan tajam. Matanya menatap dengan tidak suka, dengan kedua tangan terkepal kuat.
Zafran menghela napas kasar. Baiklah, dia sudah terlanjur ikut campur, maka anggap saja sedang menolong orang lain yang berada dalam kesusahan.
"Saya penghuni unit apartemen yang ada di sini, dan tidak sengaja melihat Anda. Jadi, saya berniat untuk berkenalan dengan orang-orang yang tinggal di sini juga," ucap Zafran. Wajahnya datar saja, sama sekali tidak menunjukkan bagaimana ekspresi seseorang yang sedang mengajak orang lain kenalan.
Leo langsung menelisik penampilan laki-laki yang sedang berdiri di hadapannya dari atas sampai bawah, dan terus seperti itu sampai membuat Zafran merasa risih.
"Penampilannya boleh juga, sepertinya dia orang lumayan." Leo tersenyum simpul, karena baginya sangat tidak level sekali jika bergaul dengan orang-orang miskin.
"Baiklah. Namaku Leo, aku pemilik dari toko roti terbesar yang ada di daerah ini. Jika kau mencari pekerjaan, katakan saja padaku. Aku bisa menggajimu dengan gaji yang besar," ucap Leo sambil membusungkan dada. Lagaknya sudah seperti manusia terkaya sepanjang masa.
Zafran hampir saja tertawa saat mendengar ucapan Leo, tetapi untungnya dia punya kendali diri yang baik.
"Kenapa, kau tidak percaya?" tanya Leo dengan tangan bersedekap dada. Bibirnya melengkung bak bulan sabit, tetapi bukan senyum tulus melainkan senyum sinis.
"Tidak, saya percaya kok," bantah Zafran dengan cepat. "Kalau gitu, senang berkenalan dengan Anda, Tuan. Saya tidak menyangka bisa kenal dengan orang kaya dan sukses seperti Anda." Dia berucap dengan pelan tetapi penuh dengan penekanan.
Wajah Leo semakin sumringah mendengar pujian yang keluar dari mulut Zafran. Kemudian dia merangkul Hanna, dan bergegas pamit untuk masuk ke dalam unit apartemennya.
"Hahahah."
Tawa Zafran pecah di tempat itu saat mengingat apa yang terjadi beberapa saat yang lalu. Dia benar-benar tidak habis pikir bagaimana mungkin ada manusia yang sangat sombong seperti Leo. Mau menggajinya tinggi? Dia bahkan bisa menggunakan uang dan kekuasaannya untuk meratakan toko roti yang disebut paling besar di daerah ini tadi.
"Aku benar-benar tidak habis pikir." Lirih Zafran. "Tapi baguslah, sepertinya amarahnya lenyap karna sudah mengeluarkan kesombongannya." Dia masih merasa khawatir dengan wanita bernama Hanna itu, entah kenapa saat melihat wanita itu dia seperti sedang melihat kakaknya sendiri.
Tidak mau semakin larut dalam pikiran yang tidak benar, Zafran memutuskan untuk masuk ke dalam unit apartemennya sendiri. Hari ini benar-benar hari yang luar biasa, membuatnya sama sekali tidak bisa istirahat.
***
Keesokan harinya, Zafran terbangun saat mendengar suara ketukan di pintu apartemennya. Dia mengerjap sambil menguap menahan rasa kantuk yang masih melanda.
"Siapa sih, yang datang pagi-pagi kayak gini?" gerutu Zafran sambil menggaruk-garuk kepalanya yang terasa gatal. Dia segera beranjak dari ranjang dan menyeret langkahnya untuk masuk ke dalam kamar mandi.
Pikiran Zafran langsung tertuju pada sang kakak, mungkinkah kakaknya itu yang bertamu dijam segini ke apartemennya?
"Tapi, mbak 'kan tau password apartemenku. Gak mungkin pakek ngetuk segala," gumam Zafran. Dia lalu segera membasuh wajahnya setelah selesai menggosok gigi, lalu keluar dari kamar mandi dan bergegas menuju pintu untuk melihat siapa yang bertamu ke tempatnya.
Kosong.
Zafran mengernyitkan kening saat sudah membuka pintu apartemennya, dan tidak melihat ada satu orang pun di sana. Dia bahkan sampai melihat ke kanan dan kiri, tetapi tetap saja tidak ada satu pun makhluk hidup yang tampak di lorong itu.
"Apa ada orang yang sengaja ngerjain aku?" ucapnya dengan kesal. Dia lalu segera berbalik dan tidak sengaja menendang sesuatu.
"Apa ini?" Zafran menjongkokkan tubuhnya untuk mengambil sesuatu yang tidak sengaja tersepak kakinya.
Dia mengangkat kotak yang sepertinya berisi makanan, dan memperhatikannya lekat-lakat. Apa ada seseorang yang ingin meracunnya melalui makanan itu?
Lalu Zafran membawanya masuk ke dalam dan kembali menutup pintu unit apartemennya. Matanya melihat ada sebuah surat yang terselip di samping kotak, mungkin itu adalah pesan dari tersangka.
"Makanan ini sangat baik untuk ibu hamil. Semoga istri Anda menyukainya, terima kasih atas bantuan Anda."
Zafran mengernyitkan keningnya saat membaca apa yang ada di dalam surat tersebut. Dia merasa kesal, bingung, heran, dan juga bertanya-tanya. Sebenarnya siapa yang sedang memfitnahnya sekeji ini? Jangankan punya istri dan anak, dia bahkan belum menikah dan masih suci lahir batin.
"Cih, benar-benar deh," gumam Zafran sambil meletakkan kotak makanan itu ke atas meja. Dia lalu beranjak ke kamar untuk bersiap-siap berangkat ke kantor, sebelum hari semakin siang.
Pada saat yang sama, Hanna tersenyum senang saat makanan yang dia beri di terima dengan baik oleh Zafran. Ternyata dialah yang meletakkan makanan itu di depan pintu apartemen laki-laki itu. Sebenarnya ingin memberi secara langsung, tetapi dia sama sekali tidak berani.
"Semoga dengan makanan itu aku bisa berkenalan dengan istrinya, dan mungkin kami bisa menjadi teman. Sangat membosankan sekali selalu sendirian di apartemen," gumam Hanna sambil membersihkan sepatu sang suami.
"Hanna!"
Hanna terkesiap saat mendengar panggilan sang suami, dengan cepat dia menghampiri suaminya yang sedang menikmati sarapan.
"I-iya, Suamiku. Apa ada yang kurang?" tanya Hanna dengan sedikit takut.
"Tidak. Aku cuma mau bilang kalau nanti malam akan ada teman-temanku yang datang ke sini, jadi siapkan makanan yang enak untuk mereka. Jangan lupa undang juga laki-laki yang semalam, dia pasti senang bisa dekat denganku."
•
•
•
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
2023-06-08
0
Een Nurjanah
aduh jadi salah paham deh Hana🤭 di kira Yara istri nya jafran
2023-06-07
0