"Permisi, Tuan!" ucap salah satu pegawai masuk ke ruangan Bisma.
"Masuk!" ucap Bisma singkat sambil terus fokus menatap dokumen yang ada di depannya.
Mendengar ucapan Bisma, pegawai itu perlahan melangkahkan kakinya mendekati Bisma yang sedang duduk di bangku kuasanya. Sebelum mendekat, dia segaja membuka kancing kemejanya, sehingga memperlihatkan belahan gumpalan padat yang tersembunyi di dalamnya.
"Ini ada beberapa dokumen yang harus Tuan periksa," ucap Pegawai itu memberikan dokumen itu kepada Bisma dan sedikit membungkukkan tubuhnya.
Dia berdiri di samping Bisma sambil berusaha mengoda kulkas dua pintu itu. Namun, Bisma memilih fokus dengan dokumen yang di berikan pegawai itu tanpa memperdulikan gundukan padat yang terlihat sangat jelas di balik kemeja wanita itu. Dia berusaha menahan dirinya agar tidak terpancing oleh godaan wanita pengoda itu.
"Kakak!" ucap Sania main muncul saja sehingga membuat kedua insan itu langsung menatap ke arahnya.
"Apa kau tidak tau sopan santun? kalau masuk ke ruangan seseorang tolong ketuk pintunya terlebih dulu," ucap Bisma ketus sambil terus fokus menatap dokumen yang ada di tangannya.
Mendengar ucapan Bisma, Sania hanya bisa memanyunkan bibirnya kesal. Dia kemudian menatap pegawai wanita yang ada di samping Bisma. Dia melihat jelas jika wanita itu sedang mencoba merayu pujaan hatinya. Dia melihat jika wanita itu segaja membungkuk agar belahan dadanya terlihat oleh Bisma. Bukan hanya itu, Sania juga melihat salah satu tangan wanita itu yang sedang berada di belakang tubuh Bisma, sehingga tubuh mereka terlihat sangat dekat.
Tidak mau kalah dengan wanita itu, Sania juga langsung mengeluarkan jiwa wanita pengodanya. Dia membuka kancing kemejanya dan menaikkan rok ketatnya sehingga memperlihatkan paha mulusnya. Dia berjalan mendekati Bisma dengan langkah anggunnya. Beda dengan wanita itu yang hanya berdiri di samping Bisma. Sania malah dengan berani langsung duduk di atas meja Bisma dan memperlihatkan pahanya yang begitu mulus.
"Maaf, Tuan! saya telah menganggu kesenangan anda. Tapi saya datang ke mari atas perintah paman saya sekaligus bos besar anda," ucap Sania sedikit membungkuk dan menyentuh bahu Bisma sehingga membuat jantung Bisma langsung berdetak kencang melihat belahan dada dan juga paha mulus Sania.
"Kau keluarlah!" perintah Bisma kepada pegawai wanita itu dan berusaha mengatur napaanya.
Mendengar ucapan Bisma, Wanita itu langsung menatap Sania dengan penuh kekesalan. Melihat tatapan wanita itu, Sania langsung membalas tatapannya sambil tersenyum sinis. Tidak ada pilihan lain wanita itu akhirnya keluar dari ruangan Bisma dengan penuh kekesalan.
Melihat pegawai wanita itu telah keluar dari ruangannya. Bisma langsung menarik tangan Sania, sehingga Sania langsung jatuh di dalam pangkuannya. Sania berlahan menelan ludahnya kasar ketika melihat wajah tampan Bisma yang begitu dekat.
Cupp...
Bisma yang sudah tidak tahan lagi akhirnya menempelkan bibir ke bibir Sania. Awalnya itu hanyalah tempelan biasa, akan tetapi lama kelamaan tempelan itu berubah menjadi ******* lembut. Melihat aksi Bisma, Sania hanya membulatkan matanya terkejut. Dia merasakan tangan Bisma yang melingkar di pingangnya memeluk tubuhnya dengan begitu erat.
Setelah puas ******* bibir Sania, Bisma perlahan melepaskan bibirnya dari bibir Sania dan menatap wajah Sania dengan tatapan yang memburu. Melihat tatapan Bisma, Sania hanya bisa menelan ludahnya kasar. Dia meresa jika dia telah membangunkan anaconda yang sedang bersemayam lama. Melihat tatapan Bisma Sania merasa jika dia akan di telan hidup-hidup saat itu juga.
"Manis sekali! apa ini adalah ciuman pertamanya," batin Bisma menatap lekat Sania yang terus menatapnya dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.
"Apa kau ingin terus duduk di sini? kelakuanmu ini telah membangunkan juniorku yang sedang bersemayam," ucap Bisma menatap datar Sania.
Mendengar ucapan Bisma, Sania langsung menelan ludahnya kasar. Apalagi dia merasakan jika ada sesuatu yang mulai bangun di bawah bokongnya. Dia refleks bangkit dari pangkuan Bisma lalu keluar dari ruangan Bisma dengan penuh kegugupan. Melihat kegugupan Sania, Bisma hanya bisa mengelengkan kepalanya pelan. Ternyata Sania tidak seberani yang dia lihat selama ini.
Sania berlari menuju toilet dengan tergesa-gesa. Sesampainya di toilet, dia berusaha mengatur napasnya dan membilas wajahnya mengunakan air. Dia menatap pantulan dirinya di balik cermin dan membayangkan kelakuan Bisma yang telah berani mencuri ciuman pertamanya.
"Kak Bisma! lihat saja, setelah ini aku tidak akan melepaskanmu begitu saja. Aku akan terus mengejarmu agar kau menjadi milikku seutuhnya. Enak saja kau mengambil ciuman pertamaku begitu saja. Jadi kau harus bertanggung jawab atas apa yang telah kau lakukan kepadaku," gumam Sania mengepalkan tangannya geram.
Bukannya kapok Sania malah semakin ingin mendapatkan Bisma. Dia akan terus berjuang untuk mendapatkan cinta sejatinya itu. Walaupun Bisma selalu menolaknya, akan tetapi dengan kejadian tadi dia semakin yakin dia akan bisa mendapatkan Bisma seutuhnya.
Bersambung......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Dwi Winarni Wina
ciuman pertama sania diambil bisma kata bisma sangat manis,,,,kejar terus bisma sampe dapat sania jgn sampe menyerah tetep semangat sania💪💪💪💪💪
2023-08-23
1
Jamain Jamain
Bisma mencuri start...😘
2023-08-05
1
Ani
go sania go yuki
2023-06-15
1