Part 02

"Yuki!" teriakan Sania langsung mengema di kediaman Wildan.

"Eh! ada nak Sania. Yuki nya masih tidur," ucap Shinta sambil menata masakannya di atas meja.

"Dasar! itu anak," ucap Sania membuang napasnya kesal, mengingat kelakuan Yuki yang selalu bangun kesiangan.

"Tante masak apa? sepertinya enak," ucap Sania menatap masakan Shinta yang tertata rapi di atas meja.

"Wah, ada Sania. Mau cari Yuki ya?" tanya Wildan yang telah berpakaian rapi berjalan mendekati mereka

"Ia, Paman! tapi kata tante dia belum bangun," ucap Sania memanyunkan bibirnya.

"Coba kau bangunin sana. Nanti kalian terlambat masuk kampusnya," ucap Wildan lalu duduk dan bersiap untuk sarapan.

"Siap, Paman!" ucap Sania tersenyum lalu melangkahkan kakinya.

Baru beberapa langkah, Sania langsung menghentikan langkahnya dan kembali mendekati Wildan. Dia menarik kursinya mendekati Wildan lalu menatapnya dengan lekat. Melihat kelakuan Sania, Wildan langsung mengerutkan keningnya binggung.

"Kenapa kau melihat paman seperti itu? jika kau bertanya tentang Bisma, paman tidak tau," ucap Wildan langsung bisa menebak apa yang ada di pikiran Sania.

Karena tebakan Wildan benar apa adanya, Sania langsung memasang wajah memelas nya. Bukan Sania namanya jika tidak bisa mendapatkan informasi yang dia inginkan. Jujur dia tidak percaya dengan ucapan Rafi, itu makanya dia ingin mencari informasi dari Wildan. Dia yakin jika Wildan tidak mungkin bisa membohonginya. Karena di antara semua sahabat papanya, cuman Wildan yang paling polos dan tidak bisa menjaga rahasia.

"Paman! Aku yakin paman mengetahui sesuatu. Kenapa kalian semua tega menjauhkanku dengan Kak Birma. Apa aku salah jika aku ingin mengejar cintaku?" ucap Sania langsung menunduk sedih.

Melihat wajah sedih Sania, Wildan langsung mengusap wajahnya kasar. Dia langsung merasa tidak enak ketika melihat Sania sedih seperti itu. Itu memang kelemahan Wildan, dia tidak bisa melihat para gadis kecilnya bersedih. Baginya tidak ada bedanya Yuki, Sania dan putri sahabatnya yang lainnya. Dia sama-sama menyayangi mereka semua.

"Kau ini, Paman tidak tau. Kenapa kau terus memaksa paman?" tanya Wildan membuang napasnya kasar.

"Paman jahat. Paman sama saja dengan papa dan Paman Rafi," ucap Sania kesal lalu bangkit dari duduknya.

"Ok! Bisma akan kembali. Tapi paman tidak tau kapan," ucap Wildan akhirnya buka suara.

"Paman serius? paman tidak membohongi Sania 'kan?" tanya Sania.

"Ia! paman serius. Tapi jangan bilang paman yang memberitahumu," ucap Wildan.

"Ok paman. Aku akan menutup mulut rapat-rapat. Paman tidak perlu khawatir. Tapi apa Kak Rafi akan pulang minggu depan?" tanya Sania penuh antusias.

"Paman tidak tau. Karena Bisma harus menyelesaikan tugasnya terlebih dulu," ucap Wildan.

"Kau yang sabar saja. Jika kau dan Bisma berjodoh pasti kalian bersatu. Lebih baik kau belajar yang giat saja dulu. Jangan pikirkan yang lain," ucap Shinta mengusap lembut rambut Sania.

"Ia, Tante. Aku bangunin Yuki dulu ya," ucap Sania bangkit dari duduknya.

"Terima kasih ya, Paman. Paman memang pamanku yang paling terbaik," ucap Sania memeluk Wildan dengan penuh kasih sayang.

"Sama-sama, Sayang. Kau jangan terlalu memikirkan Bisma dulu ya. Paman yakin kalian pasti bisa bersatu. Buktinya sampai sekarang Bisma belum menikah. Pasti dia menunggumu," ucap Wildan menarik hidung mencung Sania

Mendengar ucapan Wildan, Sania langsung menunduk malu dengan wajah merah merona nya. Dia langsung tersenyum bahagia lalu melangkahkan kakinya menuju kamar Yuki. Wildan dan Shinta hanya menatap kepergian Sania sambil tersenyum kecil. Mereka kembali melanjutkan sarapan mereka, dan membiarkan Sania yang mengurus putri mereka yang seperti kebo itu.

Sesampainya di kamar Yuki, Sania melihat Yuki masih tertidur pulas di balik selimutnya. Namun, yang membuat Sania terkejut bukan hanya itu saja. Dia melihat foto seorang pria tampan yang yang terpajang di dinding kamar Yuki.

"Gila! Yuki ternyata jauh lebih gila dari aku," ucap Sania melihat koleksi foto Aldan yang memenuhi kamarnya.

Lalu Sania menatap Yuki sambil membuang napasnya kasar. Dia memikirkan cara agar dia bisa membangunkan Yuki dengan mudah. Karena membanginkan Yuki bukanlah hal yang mudah.

"Arghh! Kak Aldan. Kak Aldan menghubungiku," pekik Sania bersorak tepat di telinga Yuki.

"Kak Aldan! mana Kak Aldan? Dia adalah milikku," oceh Yuki langsung bangkin dari tidurnya.

"Ha.... ha... Kena tipu," ucap Sania tertawa lepas.

Mengetahui jika dirinya telah di kerjain oleh Sania, Yuki langsung memanyunkan bibirnya kesal. Dia mengambil bantal lalu meleparkannya ke wajah Sania. Sania dengan sigap menghindari lemparan Yuki, lalu menjulurkan lidahnya mengejek Yuki.

"Apa kau tidak punya kerjaan pagi-pagi seperti ini? aku masih mengantuk," ucap Yuki kembali membaringkan tubuhnya.

"Eh! Kau tidak kuliah? lihat, sudah jam berapa ini?" ucap Sania menunjukkan jam kepada Yuki.

"Apa! sudah jam tujuh. Kenapa kau tidak mengatakannya sejak tadi?" ucap Yuki melompat lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

"Aku tunggu kau di bawah. Aku lihat tante tadi masak enak. Aku mau sarapan dulu, bye," ucap Sania berlari keluar dari kamar Yuki.

"Kau sisakan untukku. Jangan sampai aku tidak sarapan karenamu," teriak Yuki dari dalam kamar mandi.

"Ok! tapi kalau tidak lupa," ucap Sania terkekeh kecil lalu berlari ke ruang makan.

Sania yang melihat Wildan dan Shinta sedang sarapan bersama langsung ikut bergabung. Kebetulan dia tadi belum sempat sarapan, jadi dia tidak mau menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Setelah beberapa menit, akhirnya Yuki turun sambil merapikan rambutnya mengunakan jari. Sebelum Sania menghabiskan sarapannya, dia langsung duduk bergabung dan sarapan bersama.

"Kau mandi pakai jurus dua jari ya?" tanya Sania melihat Yuki yang turun dengan cepat.

"Tentu saja tidak! kau kira aku ini gadis apaan? Tapi aku mengambil jurus mandi lima menit," ucap Yuki terkekeh kecil.

"Itu mah sama saja," ucap Sania ketus lalu kembali menyantap makanannya.

Setelah selesai sarapan, mereka langsung berjalan keluar secara bersama-sama. Mereka berjalan menuju mobil mereka masing-masing. Saat sampai di mobilnya, Sania melihat kesana kemari. Ketika melihat halaman itu kosong, Sania langsung memanggil Yuki.

"Yuki! balapan yuk," ucap Sania dengan suara pelan agar tidak ada yang mendengarnya.

"Ok! siapa yang sampai kampus terlebih dulu, akan makan gratis selama seminggu," ucap Yuki.

"Ok! Jadi siapkan uang sakumu," ucap Sania tersenyum lalu masuk kedalam mobilnya.

Dia langsung mengemudikan mobilnya keluar dari perkarangan rumah Wildan. Mereka berdua mengemudikan mobil mereka dengan kecepatan tinggi. Tidak ada rasa takut di anatara keduanya, mereka terus mengemudikan mobil mereka melewati pengemudi lain.

"Sial! aku tidak boleh kalah. Enak saja jika sampai uang sakuku di gunakan untuk mentraktirnya selama seminggu," batin Yuki terus meninggikan kecepatan mobilnya.

Tinnn....

"Arghh! sial," pekik Yuki geram ketika melihat sebuah mobil mewah berhenti di depannya.

Bersambung......

Terpopuler

Comments

Nur Hidayat

Nur Hidayat

siapa dia

2023-06-05

2

Aditya HP/bunda lia

Aditya HP/bunda lia

tenang Yuki gak apa apa kalah soalnya Kaka tampan mu datang tuh ...

2023-06-05

1

Livyana 171

Livyana 171

Semangat sania dan yuki💪💪💪

2023-06-04

1

lihat semua
Episodes
1 Part 01
2 Part 02
3 Part 03
4 Part 04
5 Part 05
6 Part 06
7 Part 07
8 Part 08
9 Part 09
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part bonus.
111 Promosi Karya Baru "Kakak Jutek I Love You"
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Part 01
2
Part 02
3
Part 03
4
Part 04
5
Part 05
6
Part 06
7
Part 07
8
Part 08
9
Part 09
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part bonus.
111
Promosi Karya Baru "Kakak Jutek I Love You"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!