Karena terlalu fokus mengejar mobil Sania, Yuki sampai tidak memperhatikan jalannya. Tiba-tiba muncul sebuah mobil mewah tepat di depannya. Karena menghindari tabrakan Yuki langsung membanting stir ke luar jalan. Melihat dia yang ketingalan jauh Yuki langsung memukul stir sambil membuang napasnya kesal. Dengan cepat dia turun dari mobilnya dan mendatangi pemilik mobil yang hampir saja dia tabrak.
"Hai! turun kau. Kau punya mata tidak?" tanya Yuki geram sambil memukul kaca mobil.
Melihat emosi Yuki yang memuncak, sesorang pria paru baya yang berpakaian rapi turun dari mobil itu. Dia langsung melemparkan tatapan penuh kekesalan kepada Yuki. Bagaimana tidak, sudah jelas di sini nyang salah adalah Yuki. Dia mengendarai mobilnya secara ugal-ugalan di jalan raya. Namun, dia malah bertindak seperti korban dan marah-marah sesuka hatinya saja.
"Maaf, Nona! di sini yang salah adalah Nona. Kenapa Nona malah menyalahkan kami," ucap pria itu menatap kesal Yuki.
"Apa! bapak menyalahkan saya? sudah jelas mobil bapak yang muncul tiba-tiba," ucap Yuki tidak mau kalah.
"Kami tidak muncul tiba-tiba. Nona saja yang tidak memperhatikan jalan," ucap Pria itu juga tidak mau mengalah.
"Jadi bapak mengajakku untuk berdebat?" tanya Yuki mulai geram.
"Tidak! saya hanya mengatakan yang sebenarnya," ucap pria itu santai.
Mendengar ucapan pria itu, Yuki langsung membuang napasnya kasar. Dia menatap pria paru baya itu dengan penuh kekesalan. Untung saja pria itu jauh lebih tua darinya, jika tidak. Sudah di pastikan Yuki akan mengeluarkan seluruh kekesalannya kepada pria itu. Nasib sial memang terus menghampirinya pagi ini. Tadi sudah di kerjain oleh Sania, kini dia juga sudah pasti kalah taruhan dan sekarang, dia malah di hadapkan dengan pria menyebalkan di depannya.
Karena melihat perdebatan supirnya dengan gadis pelajar itu belum selesai juga. Seorang pria yang telah berumur matang akhirnya memilih keluar dari mobilnya. Dia menatap supirnya yang masih berdebat dengan gadis remaja itu. Karena waktunya yang sudah mendesak, pria itu akhirnya mencoba menyelesaikan masalah mereka.
"Ada apa?" suara briton yang terdengar sangat sensual langsung menghentikan pertengkaran Yuki dengan pria paru baya itu.
Yuki langsung menatap pemiliki suara itu dengan tatapan penuh rasa tidak percaya. Pria itu terlihat sangat cool dan juga tampan. Tubuh kekarnya di baluti jas lengkap, sehingga membuat ketampanannya semakin terpancar. Yuki mengucek matanya berkali-kali karena tidak percaya dengan apa yang dia lihat.
Ternyata kakak tampannya yang telah lama dia tunggu-tunggu akhirnya muncul di depan matanya. Setelah sepuluh tahun tidak bertemu, akhirnya dia bisa melihat kakak tampannya kembali. Selama ini dia hanya bisa melepaskan kerinduannya dengan melihat-lihat foto di akun sosial media miliki Aldan. Namun, sekarang dia bisa melihat pesona Aldan dengan mata kepalanya sendiri. Bahkan Aldan sekarang terlihat semakin tampan, sehingga membuat jantung Yuki langsung berdetak kencang.
"Arghhh! kakak tampan," pekik Yuki bersorak ria lalu memeluk Aldan untuk melepaskan semua kerinduannya.
Mendengar nama panggilan yang di sebut Yuki, Aldan langsung membulatkan matanya terkejut. Dia tidak menyangka jika kejadian sepuluh tahun lalu terulang kembali. Namun, kini keadaannya berbalik ke Yuki dan juga supirnya. Aldan hanya diam mematung menerima pelukan Yuki. Dia tidak menyangka jika gadis kecil yang begitu mengemaskan dan lucu, kini tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik.
"Aku kira ini adalah hari yang penuh kesialan untukku. Tapi ternyata aku salah. Hari ini adalah hari keberuntunganku. Akhirnya aku bisa bertemu lagi dengan kakak," ucap Yuki menatap Aldan penuh dengan penuh kebahagiaan.
"Kau tenyata sudah besar sekarang," ucap Aldan tersenyum.
"Ia, kak! aku sekarang sudah kuliah. Kakak juga telihat semakin tampan. Kakak kemana saja selama ini? aku sudah lama menunggu kakak," ucap Yuki memanyunkan bibir.
"Maaf! Kakak harus menyelesaikan pendidikan kakak di luar negeri. Kakak baru saja kembali ke kota ini," ucap Aldan tersenyum.
"Maaf, Tuan! kita sudah terlambat," ucap supir Aldan melihat jam tangannya.
Mendengar itu, Aldan langsung membuang napasnya kasar. Baru saja dia bertemu kembali dengan Yuki. Namun, kini mereka harus berpisah lagi.
"Maaf ya, kakak buru-buru. Kita bertemu lain kali lagi ya," ucap Aldan tersenyum sambil mengusap lembut puncak kepala Yuki.
"Ayo cepat, Tuan," ucap supir itu langsung membuka pintu untuk Aldan.
Aldan hanya bisa menatap Yuki lalu naik kedalam mobilnya. Melihat Aldan yang sudah duduk, supir itu langsung naik dan menghidupkan mobilnya kembali. Ketika melihat mobilnya sudah mulai jalan, Aldan langsung membuka kaca mobil lalu menatap Yuki dengan tatapan yang tidak bisa di artikan. Yuki juga menatap kepergian Aldan dengan perasaan yang tidak menentu. Tiba-tiba perasaannya menjadi tidak enak, akan tetapi dia tidak tau kenapa.
"Astaga! aku lupa meminta nomor ponsel kakak tampan," ucap Yuki memukul jidatnya pelan.
"Kenapa aku bisa sebodoh ini? Dasar Yuki goblok," oceh Yuki mengomel pada dirinya sendiri.
"Gawat! Sudah jam berapa ini? aku pasti terlambat," ucap Yuki panik lalu masuk kembali kedalam mobilnya.
Dia mengemudikan mobilnya menuju kampus dengan kecepatan tinggi. Dia yakin pasti Sania sangat menghawatirkannya. Dia terus melewati jalanan kampus sambil terus tersenyum bahagia. Dia berharap semoga dia bisa di pertemukan kembali dengan Aldan sangat pujaan hatinya.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Nhelly Pebriyanty
awwww
2023-08-09
1
Aditya HP/bunda lia
perasaannya gak enak yah sama takutnya ntar ada ulet bulu di antara Yuki sama Kaka tampan
2023-06-05
1
Adi Soraya
Wes ayo lanjut maneh thor
2023-06-05
1