Gosip Panas

Vany tak konsentrasi dengan pekerjaannya, pikirannya terus tertuju pada Adelia yang saat ini sedang berada di tempat baru bersama dengan Agam. Ia ingin tahu apa yang saat ini mereka lakukan, di mana yang ia tahu tadi Agam bahkan membawa Adelia ke ruang rapat, ia takut Adelia akan mengganggu pekerjaan Agam, belum lagi gosip yang sangat cepat beredar tentang keduanya.

Ada yang mengatakan jika anak itu adalah anak dari calon istrinya, ada yang mengatakan jika anak itu adalah anak Agam dari wanita simpanannya dan banyak lagi spekulasi dari mereka semua.

"Kira-kira siapa, ya. Ibu dari anak itu?" tanya salah satu karyawan pada Vanessa si ratu gosip di kantor itu yang bernama Tina.

"Emangnya kenapa? Dari tadi kamu itu kepo banget, mau dia itu anak siapa itu kan bukan urusan kamu, nggak ada pengaruhnya sama sekali."

"Aku hanya aneh saja, mengapa tiba-tiba pak Agam punya anak. Apakah kalian tak penasaran dari mana anak itu? Apa jangan-jangan anak dari panti asuhan, ya?" ucap Tina melihat ke arah mereka semua membuat Vany ingin menyangkalnya. Namun, ia juga tak ingin memberitahu kepada mereka semua jika Adelia adalah putrinya, entah apa yang akan mereka pikirkan jika mereka tahu anak yang bersama atasan mereka adalah anaknya.

"Sudah, kalian jangan terus bergosip, selesaikan pekerjaan kalian. Sebelum jam istirahat, semua harus sudah selesai, agar setelah jam istirahat nanti kita langsung rapat dengan pak Agam. Aku tak mau ada kesalahan, ingat! Kita sudah diberi kepercayaan untuk mewakili perusahaan dalam proyek kali ini. Jadi, jangan buat pak Agam kecewa dengan pilihannya," ucap Dimas membuat mereka semua mengangguk dan kembali mengerjakan pekerjaan mereka masing-masing, walaupun Dimas terkadang suka bercanda bersama dengan mereka. Namun, di saat jam kerja ia akan bersikap tegas pada apa yang seharusnya ditegasinya, seperti saat ini di saat jam kerja semua bawahannya justru bergosip dan ia tak suka akan hal itu. Padahal ia juga penasaran akan hal itu.

Vany melihat jamnya, memang saat ini sudah mendekati jam istirahat, ia pun baru mengingat jika Adelia belum makan dan minum obat.

"Bagaimana ini? Apa aku bawa makanan Adelia keruangan pak Agam, ya? Tapi, apa alasanku ke sana," gumam Vany yang melihat kotak bekal yang ada di atas mejanya, kotak bekal itu tadi di bawahnya dari rumah untuk disimpan di kediaman Yana. Agar siang bisa dimakan oleh Adelia.

Begitulah setiap harinya, ia sudah menyiapkan makanan untuk anaknya sebelum ia titipkan pada Yana. walau Yana sudah menyiapkan makan siang untu mereka semua, tetap saja Vany selalu membuat makanan sendiri untuk Adelia, takut jika sampai Adelia memakan makanan yang membuatnya alergi.

Di saat mereka semua tengah bekerja, tiba-tiba Agam masuk ke ruangan mereka. Membuat mereka semua terkejut dan langsung berdiri.

"Pak, Agam," pikik mereka dalam hati termasuk Vany.

Dimas yang melihat Agam datang, langsung menghampirinya. Agam masuk ke ruangan mereka sambil menggendong Adelia.

"Pak Agam, ada apa, Pak? Ada yang bisa kami bantu?" tanya Dimas cepat, ia berpikir mungkinkah dia terlambat menyetorkan hasil laporan mereka yang memang diminta Agam pagi tadi, tapi Agam memintanya untuk rapat siang ini dan saat ini masih belum waktunya.

"Nggak papa, lanjutkan pekerjaan kalian," ucap Agam melewati Dimas dan berjalan menuju ke tempat Vany.

Vany sangat terkejut melihat kedatangan Agam. Apakah Agam ingin memberikan Adelia padanya.

'Aduh bagaimana ini, sepertinya aku terlambat untuk menghampirinya lebih dulu, seharusnya aku lebih dulu datang ke ruangannya,' gerutuh Vany dalam hati. Namun, semua sudah terlambat, Agam sudah ada di depannya bahkan kini berjalan ke arahnya, membuat Vany menegang dan melirik ke arah semua rekannya yang juga terkejut dan menatap Agam penu tanya.

Semua tatapan karyawan yang ada di ruangan itu melihat ke arah di mana Agam berjalan, mereka sangat terkejut saat melihat Agam kini berdiri di depan Vany dan meletakkan gadis kecil yang digendongnya di pangkuan Vany. Mereka semua mengetahui jika anak itu adalah Bos mereka.

"Ini sudah waktunya dia makan siang, kamu bawa bekalnya kan?" ucap Agam yang tadi melihat Vany menenteng kotak bekal, Vany yang masih terkejut hanya mengangguk.

Agam melihat jam tangannya. "Ini sudah masuk jam istirahat, kalian semua boleh istirahat." Agam melihat mereka semua.

"Iya, Pak," jawab mereka serempak.

"Kamu yang menjaga Adelia dulu, saat jam kerja bawa saja ke ruanganku. Aku tak lama kok, aku ada janji di luar kantar," ucap Agam kemudian ia pun berlalu meninggalkan Adelia di pangkuan Vany, semua yang ada di ruangan itu kini melihat ke arah Vany, Vany hanya tersenyum canggung kepada mereka semua, ia berpikir keras apa yang harus ia katakan pada mereka.

Vanessa yang sejak tadi kepo langsung menghampiri Vany yang kebetulan duduk di sampingnya.

"Halo, gadis kecil. Namamu siapa, Cantik?" tanya Vanessa.

"Hai Tante, namaku Adelia," jawab Adelia.

"Kamu anaknya pak Agam, ya?" tanyanya membuat Adelia pun mengangguk.

"Iya, dia ayahku," jawab Adelia dengan bangganya, ia sedari dulu sangat ingin mengatakan kata itu dan baru dikatakannya saat ini, kata ayahku merupakan kata yang sangat ingin dikatakannya teman-temannya.

"Lalu siapa ibumu?" tanya Vanessa pemasaran.

"Ibu Vany," jawab Adelia.

"Vany? Siapa Vany?" tanya Vanessa lagi yang tak tahu jika Febri yang ia kenal adalah Vany yang di maksud Adelia.

"Adelia mau makan, kan? Ya sudah, ayo kita makan sekarang," ucap Vany mengambil kotak bekal milik Adelia, ia ingin mengalihkan pembicaraan mereka. Vany baru sadar jika mereka semua tak mengenal Vany, tapi hanya mengenalnya dengan nama Febri.

"Oh jadi ibunya bernama Vany, siapa ya kira-kira yang bernama Vany itu, tapi kenapa pak Agam menitipkan anaknya padamu? Apa kalian sebelumnya memang sedekat itu?" tanya Vanessa lagi.

Mereka semua tahu sejak saat rapat beberapa hari yang lalu, jika sepertinya bosnya itu memang akrab dengan Vany. Namun, ia sama sekali tak ada kecurigaan jika Vany yang dimaksud oleh Adelia adalah Febri.

Vany menjawabnya hanya tersenyum dan mulai menyuapi Adelia.

Jam istirahat pun tiba dan beberapa dari mereka yang tadi mendengar percakapan antara Vany dan Vanessa, juga beranggapan jika Agam hanya menitipkan putrinya pada Febri untuk disuapi, karena dia juga ada pekerjaan di luar kantor, mereka semua mendengar jika nama ibu dari anak itu adalah Vany.

Di saat yang lain tengah keluar, Vannesa sedang diet jadi malas ke kantin, ia kembali menghampiri Adelia dan Vany, ia menatap keduanya dalam diam dan secara bergantian.

"Ada apa?" tanya Vany saat melihat apa yang dilakukan oleh Vanessa, kini ia juga sudah bernapas lega karena semua teman-temannya di ruangan itu tak mengetahui jika Adelia adalah putrinya.

"Kalau diperhatikan wajah kalian kok mirip, ya," ucap Vanessa masih memperhatikan keduanya.

"Itu perasaanmu saja, mana mungkin sih kami mirip. Sudahlah, ini anaknya Pak bos sudah selesai makan, aku bersihkan dulu nanti ayahnya keburu datang," ucap Vany yang masih ingin menutupi fakta jika Adelia adalah putrinya.

Sepertinya ia harus berbicara kepada Agam untuk saat ini sebaiknya tak ada yang tahu jika mereka memiliki anak.

Vany bergegas membereskan makanan Adelia yang memang sudah kenyang dan menggendong anak itu untuk membersihkan mulutnya di kamar mandi, meninggalkan Vanessa yang masih menatapnya dengan kening berkerut.

"Tapi wajah pak Agam lebih banyak sih, tapi kenapa wajah Febri juga ada di wajah anak itu?" gumamnya kemudian ia menggeleng, menepis fakta yang tiba-tiba muncul di kepalanya jika anak itu adalah anak dari Agam dan Febri, "Itu tak mungkin," tambahnya kemudian ia pun memilih untuk mengerjakan beberapa pekerjaan yang belum selesai.

Setelah dari kamar mandi membersihkan mulut Adelia, Vany yang sudah memiliki alasan ke ruangan atasannya dengan cepat membawa Adelia ke ruangan Agam dan mengatakan pada sekretaris Agam jika dia diminta untuk membawa Adelia ke ruangannya.

Terpopuler

Comments

Zainab Ddi

Zainab Ddi

wag gosip menyebar

2024-05-07

0

Anik Trisubekti

Anik Trisubekti

satu kantor pasti akan heboh kalau tau siapa Vany sebenarnya 😄

2023-06-14

0

qeeraira

qeeraira

🤣🤣🤣 salah persepsi 🤭🤭🤭
nyonya Agam didepan kalian ya para karyawan 😁😁😁
**lanjuuuut ka M Anha 🤗🤗🤗

2023-06-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!