Pertemuan Tak Terduga

Agam yang kini sudah berada di ruangannya merasa tak tenang, ucapan Vany tentang ingin menjenguk anaknya terus terngiang di benaknya.

'Apa Vany sekarang sudah menikah dan memiliki anak.' Semua itu terus saja mengusik pikirannya, ia duduk dan melihat layar laptopnya. Namun, ia sama sekali tak konsentrasi akan pekerjaannya.

Agam ingat bagaimana saat ia meninggalkan kontrakan Vany waktu itu, ia merasa sangat kesal karena saat kembali, bukannya mendapatkan sambutan dari sang kekasih, justru kekasih sekaligus tunangannya meminta putus dan mengatakan jika ia telah memiliki pria lain.

Agam yang mempertahankan harga dirinya tak menanyakan lebih lanjut dan menerima keputusan yang dibuat oleh kekasihnya itu. Mereka pun mengakhiri hubungan mereka hari itu juga.

Agam tak mau memaksa seorang wanita, jika memang wanita itu tak mau menjalin hubungan dengannya.

Walaupun Agam mengatakan menerima semua itu, tetapi tetap saja ia meresa sakit hati. Ia yang frustasi setelah mengakhiri hubungan pertunangan mereka, memilih untuk ke luar negeri.

Agam baru pulang saat mendapat kabar jika ayahnya terkena serangan jantung dan harus dirawat di rumah sakit, mau tak mau Agam harus kembali ke negara ini dan menjadi pemimpin perusahaan, di mana saat ini berada. Agam harus menggantikan posisi ayahnya yang tak mungkin bisa kembali bekerja.

Agam menyandarkan kepalanya di sandaran kursi, menutup mata sambil memijat kepalanya. Bayangan Vany terus saja terlintas di benaknya, senyumannya dan juga kepolosannya saat mereka bertemu 5 tahun yang lalu.

Selama ini, ia berusaha melupakan semua itu. Namun, saat Vany kembali hadir dalam hidupnya, semua masa lalu yang berusaha dilupakannya itu kembali tersusun rapi di ingatannya.

Bagi Agan Vany adalah istri pertama dalam hidupnya, orang pertama bagi Agam dalam hubungan badan, dan ia tau jika begitupun bagi Vany. Membuat ia tak bisa melupakan semua yang mereka lalui malam itu dengan begitu mudah.

Saat ia berusaha mengingat kembali masa lalunya bersama dengan Vany, ponselnya berdering. Agam kembali menegakkan tubuhnya dan melihat panggilan dari ibunya.

"Iya, Bu. Ada apa?" jawabnya setelah mengangkat panggilan sang ibu.

"Agam cepat ke rumah sakit sekarang, Nak! Ayahmu … cepat, Nak. Ibu tunggu sekarang juga di rumah sakit," ucap ibu Agam yang terdengar panik.

"Iya, Bu. Aku rumah ke rumah sakit sekarang." Agam yang mendengar suara ibunya yang terdengar panik juga ikut panik, ia langsung berlari keluar dan mengatakan kepada sekretarisnya jika dia sedang ada urusan di rumah sakit, tak lupa ia meminta sekretarisnya itu untuk menunda semua kegiatannya hari ini.

Agam dengan terburu-buru dengan cepat berlalu meninggalkan kantornya, melajukan mobilnya menuju ke rumah sakit, ia berlari dengan cepat hingga tanpa sengaja ia menabrak Vany yang sedang menggendong Adelia.

"Adelia, kamu nggak papa, Nak?" pekik Vany saat Adelia juga ikut terjatuh bersamanya. Untung saja ia masih bisa menguasai tubuhnya, sehingga mampu menyelamatkan Adelia agar tak terbentur di lantai, Adelia jatuh di atas tubuhnya.

"Nggak papa, Bu. Tapi ini sakit," ucapnya memperlihatkan kakinya yang harus di gips karena terjatuh dari perosotan tadi, ada cedera pada pergelangan kakinya.

"Ya ampun, ada apa ini?" tanya Yana yang tadi berjalan di belakang mereka, ia langsung membantu Vany dan juga Adelia berdiri, sementara itu Agam yang tadi menabrak Vany hanya berdiri mematung di tempatnya, ia menatap anak yang bersama dengan Vany.

"Vany?" ucap Agam membuat Vany mendongak dan terkejut saat melihat Agam ada di hadapannya.

"Pak Agam?" sahut Vany tak kalah terkejutnya, saat ini ia sudah kembali menggendong Adelia, membuat wajahnya dan Adelia kini sejajar. Agam melihat kemiripan keduanya. Namun, ia seperti melihat wajah dirinya juga di sana.

"Apa dia putrimu?" Tanyanya.

Vany mengangguk.

"Maaf, tadi aku terburu-buru, putrimu baik-baik saja kan?" tanyanya yang melihat kaki Adelia.

"Iya, Pak. Putri saya tidak apa-apa. Bapak ada apa? Kenapa terburu-buru datang ke rumah sakit ini?"

Baru saja Agam ingin menjelaskan tujuannyq datang, ibunya datang dan langsung menghampirinya.

"Agam, ayahmu," ucap ibunya yang kini sudah menangis. Agam pun langsung memeluk ibunya.

"Ada apa dengan ayah, Bu?" tanya Agam membalas pelukan ibunya.

Sari, ibu Agam tak bisa berkata apa-apa, dia hanya terus menangis dan menggeleng.

"Vany, bisa tolong jaga ibuku dulu," ucapnya membuat Vany pun mengangguk. Vany langsung memberikan Adelia pada Yana dan membantu ibu Agam untuk duduk di kursi ruang tunggu yang tak jauh dari mereka, kini ibu Agam berstandar di bahu Vany sambil terus terisak. Tubuhnya terasa lemah, Vany yang mengerti bagaimana kondisi ibu Agam saat ini terus memberinya semangat dan memijat-mijat punggung tangannya, sementara Agam sudah berlari menuju ke ruangan ayahnya, ia ingin tahu mengapa ibunya sampai menangis seperti saat ini.

Vany memberi isyarat kepada Yana untuk membeli air minum, Yana yang mengerti langsung mendudukkan Adelia di samping ibu Sari dan dia pun bergegas mencari air minum, agar ibu Sari lebih tenang.

Sari menatap Adelia dengan intens, ia bahkan menegakkan tubuhnya dan mengusap air matanya, pandangannya terus tertuju kepada Adelia.

"Nama Kamu siapa, Nak?"

"Adelia, Nek."

"Siapa orang tuamu?" tanyanya lagi. Membuat Vany menelan salivanya dengan susah mendengar pertanyaan tiba-tiba dari wanita yang ada di sampingnya.

Vany akui jika wajah Adelia memang lebih mirip dengan Agam, walaupun ia anak perempuan. Apakah Ibu Agam menyadari kemiripan mereka.

Terpopuler

Comments

Zainab Ddi

Zainab Ddi

wah semoga ibu sari melihat wajah Agam di adel

2024-05-06

0

qeeraira

qeeraira

lanjuuuut ka M Anha 🤗🤗🤗

2023-06-09

1

Deriana Satali

Deriana Satali

Ayo Vany km mau jujur ato nggak
kayanya ibu Sari sadar nih Adel mirip Agam

2023-06-09

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!