Tentang Masa lalu Thalia

Wanita paruh baya pemilik rumah tempat Thalia menitipkan putrinya, memindai penampilan acak-acakan wanita muda di hadapannya. Membuat Thalia menjadi salah tingkah dan risih sendiri. Khawatir wanita paruh baya tersebut mencurigainya, telah melakukan perbuatan yang tidak-tidak.

"Maaf, Nyonya. Saya terlambat menjemput putri saya karena mendadak ada lembur di kantor," sesal Thalia yang terpaksa berbohong agar wanita yang mengasuh putrinya, tidak curiga.

"Apa kamu tahu, istirahatku jadi terganggu karena kamu terlambat menjemput putrimu?" tanya wanita paruh baya tersebut, dengan tatapan sinis.

"Maaf, Nyonya. Saya tidak dapat menolak perintah bos," balas Thalia yang kembali berbohong. "Saya pasti akan mengganti jam istirahat Anda, Nyonya," lanjut Thalia seraya mengambil beberapa lembar uang dari dalam tas.

Wanita paruh baya itu segera menerima uang tersebut tanpa kata dan kemudian segera masuk ke dalam. Tidak berapa lama, dia telah kembali dengan menggendong Aletha yang terlelap. "Dia baru saja tidur setelah saya beri susu formula karena stok asimu sudah habis sejak sore tadi, Thalia. Semoga saja dia tidak alergi," ujarnya sambil menyerahkan baby Aletha.

"Iya, Nyonya. Tidak mengapa, terima kasih banyak," balas Thalia seraya menerima sang putri.

Wanita paruh baya itu segera menutup pintu rumahnya kembali tanpa berbasa-basi menawarkan pada Thalia untuk masuk ke dalam terlebih dahulu padahal di luar sana, hujan semakin deras. Tepat di saat yang sama, sang putri terbangun dan kemudian merengek untuk meminta haknya. Thalia yang mengerti bahwa Aletha pastilah lapar, segera mendudukkan diri di bangku yang ada di teras rumah dan kemudian menyusui bayinya.

Baby Aletha langsung menyusu dengan sangat lahap. Bayi mungil tersebut sepertinya benar-benar kelaparan atau mungkin juga karena rindu dengan mommynya. Sebab, sore hari biasanya dia sudah bersama sang mommy dan bermanja-manja dengan orang tua tinggalnya itu.

"Maafkan mommy, Sayang. Maaf ...," gumam Thalia dengan air mata yang kembali bercucuran.

Melihat wajah cantik putrinya yang mirip dengan Alexander, membuat wanita cantik tersebut teringat dengan kejadian yang menimpanya beberapa saat yang lalu. Mengingat semua itu, Thalia semakin membenci Moohan, mantan bosnya. "Aku tidak mau lagi bertemu dengannya, tidak! Aku akan mencari pekerjaan lain."

Sementara di dalam mobil mewah yang berhenti agak jauh dari rumah tersebut, Moohan menatap tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. "Tidak-tidak, tidak mungkin dia sudah memiliki bayi," gumam Moohan ketika melihat Thalia menyusui bayinya.

'Jadi karena itu, dadanya sangat montok dan terlihat begitu menggairahkan? Dan tadi, jadi air yang keluar dari dadanya dan kuhisap habis adalah Asi untuk bayi Thalia? Pantas saja, rasanya begitu berbeda dan bercinta dengannya terasa sangat nikmat.'

"Bos, apa kita harus ke sana sekarang?" tanya Zack mengurai lamunan Moohan tentang percintaannya yang nikmat dengan Thalia.

Moohan mengusap wajah kasar. "Aku tidak yakin dia mau bertemu denganku, Zack. Dia tadi terlihat sangat marah padaku," balas Moohan, tidak bersemangat.

"Kita coba dulu, Bos. Aku akan bantu untuk menjelaskan pada Thalia, kalau akulah yang bersalah," saran Zack dan Moohan menganggukkan kepala, setuju.

Zack kembali melajukan mobil mendekati rumah tersebut. Sorot lampu mobil yang mendekat dan kemudian berhenti tepat di depan rumah tempat Thalia duduk, terpaksa menyudahi wanita cantik itu memberikan Asi pada putrinya. Thalia segera beranjak ketika mengenali mobil yang berhenti itu.

'Mau apalagi, dia!' kesal Thalia.

"Thalia, kumohon maafkan aku," pinta Moohan setelah turun dari mobilnya dan melihat Thalia hendak berlalu.

Thalia sama sekali tidak menoleh, apalagi menyahut. Namun, wanita cantik itu mengurungkan langkah juga karena hujan semakin deras dan dia mengkhawatirkan putrinya. Thalia masih mematung ketika Moohan mendekat.

"Ikutlah denganku, Thalia. Biarkan aku mengantarmu pulang. Kamu tentu mengkhawatirkan bayi itu, bukan? Kasihan, kalau dia kehujanan, Thalia," bujuk Moohan.

Thalia bergeming. Dia masih tetap mematung, bahkan Thalia membuang muka tidak mau melihat wajah Moohan. Dalam pelukannya, Aletha kembali merengek karena barusan dia belum puas menyusu sang mommy dan tidurnya juga belum lelap.

Thalia mencoba menenangkan sang putri dengan menggoyang-goyangkan tubuh, seraya menepuk pelan pantat sang putri. Berharap, putrinya kembali tidur agar tidak mengundang simpati orang lain. Dia tidak mau dikasihani, apalagi oleh orang yang baru saja menorehkan luka di hatinya.

"Thalia, ini semua salahku. Mr. Moohan tidak tahu apa-apa," ujar Zack yang baru saja turun, mengklarifikasi. Asisten pribadi Moohan itu mendekati Thalia dan menatap wanita yang tengah menggendong bayinya tersebut, dengan penuh penyesalan.

Thalia yang masih mencoba menenangkan sang putri, menatap sinis pada asisten pribadi Moohan. Wanita cantik itu tidak mau mendengarkan perkataan Zack. Luka hatinya begitu menganga dan dia tidak bisa menerima alasan apapun, meski Zack mengakui kalau semua salahnya.

Sementara Aletha tidak juga terdiam, bahkan rengekan bayi berusia tiga bulan itu semakin kencang. Terpaksa, Thalia berlari menembus hujan agar bisa segera sampai di rumah sempit tempat dia tinggal untuk bisa menyusui bayinya dengan leluasa tanpa gangguan. Moohan dan Zack yang tidak menyangka kalau Thalia akan begitu nekat, tidak dapat mencegah.

Melihat kenekatan Thalia, membuat Moohan frustasi. Pria tampan itu menjambak rambutnya sendiri. Memaki dan menertawakan kebodohannya karena tidak dapat meluluhkan hati Thalia hingga wanita yang telah memporak-porandakan hatinya tersebut, nekat hujan-hujanan bersama sang baby. Moohan kemudian tertawa, tawa yang menyiratkan kesedihan yang mendalam.

"Bos, sebaiknya kita pulang dulu. Besok pagi-pagi sekali, kita bisa menemui Thalia di rumahnya. Semoga saja dia sudah lebih tenang dan bisa kita ajak bicara," bujuk Zack setelah beberapa saat membiarkan bosnya menumpahkan kesedihannya seperti orang gila.

Moohan hanya bisa menurut. Sebab, percuma juga memaksa menemui Thalia saat ini. Wanita itu masih dikuasai amarah dan kekecewaan padanya.

"Zack, cari tahu dari mana asal Thalia dan siapa mantan suaminya," suruh Moohan ketika Zack telah kembali mengemudikan mobil menembus derasnya air hujan yang turun, sederas air mata Moohan yang mengalir begitu saja membayangkan betapa hancurnya hati Thalia karena perbuatannya.

Bos TMC tersebut tidak pernah mengira kalau ternyata wanita cantik nan seksi yang diincarnya itu sudah memiliki anak. Thalia yang terus saja menyebut nama suaminya ketika mereka bercinta, membuat Moohan mengerti bahwa Thalia sangat mencintai mantan suaminya dan dia ingin tahu siapa pria beruntung tetapi bodoh menurutnya itu. Tentu saja mantan suami Thalia tersebut bodoh karena telah menyia-nyiakan wanita istimewa seperti Thalia, begitulah yang disangka oleh Moohan.

"Baik, Bos. Besok pagi, laporan tentang masa lalu Thalia, aku pastikan sudah ada di mejamu," balas Zack dengan yakin.

☕☕☕☕☕☕☕☕☕☕ tbc.

Terpopuler

Comments

Yoyok Yoyok

Yoyok Yoyok

makanya mohan jangan karna kamu tampan , kamu pikir samua wanita akan mudah kamu taklukan

2023-10-12

1

Dewi Zahra

Dewi Zahra

seru banget kak

2023-10-11

1

Lina ciello

Lina ciello

😭

2023-10-08

2

lihat semua
Episodes
1 Kecelakaan Maut
2 Sangat Berguna Untukku
3 Cari Tahu Siapa Dia!
4 Menarik
5 Menikah Lagi
6 Semakin Menantang
7 Teman Kencan Tuan Moohan
8 Saya Tidak Minum Alkohol!
9 Ale, Puaskan Aku.
10 Siapa yang Ditemuinya?
11 Tentang Masa lalu Thalia
12 Menjadi Daddy dari Bayinya
13 Harus Kemana Aku Mencarimu?
14 Mendapat Tempat untuk Berteduh
15 Cinta yang Rumit
16 Segera Menemukan Cinta Sejatinya
17 Belum Berjodoh
18 Suara Familiar
19 Ini Tidak Mungkin
20 Merindukan Seseorang
21 Kue Pesanan Tuan Muda
22 Memuluskan Misi
23 Menjaga Anak Kami dengan Baik
24 Memiliki Ikatan Batin dengan Thalia
25 Apa yang Harus Aku Lakukan?
26 Menjadi Single Parent
27 Kontraksi Palsu
28 Mommy Pasti Bisa
29 Mother of My Children
30 Princess Aurora Moohan
31 Maaf Jika Mommy Egois
32 Akal-akalan Dia, Pasti!
33 Asalkan Apa, Mommy?
34 Mati Berdiri
35 Pernikahan Kalian Dipercepat
36 Membujuk Thalia
37 Asisten Tampan
38 Beri Aku Waktu
39 Ikut Terhanyut
40 Ganggu Orang Lagi Pacaran
41 Menghisapnya Seperti King
42 Tidak Sabar Menunggu Pagi
43 Spesial Milik King
44 Kiss Wedding
45 Partner Bercinta
46 Penjilat dan Pecundang
47 Syurga Dunia
48 Love, Aku Menginginkannya
49 Bicara Empat Mata
50 Kamu Pasti Bukan Thaliaku
51 Akulah Daddynya
52 Semua Ini Salah Mama!
53 Tersudut dan Kesal Dalam Waktu Bersamaan
54 Ben, Bawa Aku Pergi Bersenang-senang
55 Melepaskan Kerinduan
56 Menyatu Hingga ke Puncak Nirwana
57 Sempat Berharap Banyak
58 Cinta Sang Mantan Begitu Besar
59 Tidak Punya Etika
60 Lagi Nanggung
61 Nina Ninu
62 Informasi Tentang Sarah
63 Kalian Tidak Boleh Bercerai!
64 Bertemu dengan Aletha
65 Semakin Frustasi
66 Penyesalan Nyonya Grace
67 Menjijikkan!
68 Jangan, Ale!
69 Menjadi Pria Single
70 Hati Ameera Berbunga
71 Calon Mommy Baru Princess
72 Menjadi Mommy dari Anak-anak Kita
73 Pengumuman GA
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Kecelakaan Maut
2
Sangat Berguna Untukku
3
Cari Tahu Siapa Dia!
4
Menarik
5
Menikah Lagi
6
Semakin Menantang
7
Teman Kencan Tuan Moohan
8
Saya Tidak Minum Alkohol!
9
Ale, Puaskan Aku.
10
Siapa yang Ditemuinya?
11
Tentang Masa lalu Thalia
12
Menjadi Daddy dari Bayinya
13
Harus Kemana Aku Mencarimu?
14
Mendapat Tempat untuk Berteduh
15
Cinta yang Rumit
16
Segera Menemukan Cinta Sejatinya
17
Belum Berjodoh
18
Suara Familiar
19
Ini Tidak Mungkin
20
Merindukan Seseorang
21
Kue Pesanan Tuan Muda
22
Memuluskan Misi
23
Menjaga Anak Kami dengan Baik
24
Memiliki Ikatan Batin dengan Thalia
25
Apa yang Harus Aku Lakukan?
26
Menjadi Single Parent
27
Kontraksi Palsu
28
Mommy Pasti Bisa
29
Mother of My Children
30
Princess Aurora Moohan
31
Maaf Jika Mommy Egois
32
Akal-akalan Dia, Pasti!
33
Asalkan Apa, Mommy?
34
Mati Berdiri
35
Pernikahan Kalian Dipercepat
36
Membujuk Thalia
37
Asisten Tampan
38
Beri Aku Waktu
39
Ikut Terhanyut
40
Ganggu Orang Lagi Pacaran
41
Menghisapnya Seperti King
42
Tidak Sabar Menunggu Pagi
43
Spesial Milik King
44
Kiss Wedding
45
Partner Bercinta
46
Penjilat dan Pecundang
47
Syurga Dunia
48
Love, Aku Menginginkannya
49
Bicara Empat Mata
50
Kamu Pasti Bukan Thaliaku
51
Akulah Daddynya
52
Semua Ini Salah Mama!
53
Tersudut dan Kesal Dalam Waktu Bersamaan
54
Ben, Bawa Aku Pergi Bersenang-senang
55
Melepaskan Kerinduan
56
Menyatu Hingga ke Puncak Nirwana
57
Sempat Berharap Banyak
58
Cinta Sang Mantan Begitu Besar
59
Tidak Punya Etika
60
Lagi Nanggung
61
Nina Ninu
62
Informasi Tentang Sarah
63
Kalian Tidak Boleh Bercerai!
64
Bertemu dengan Aletha
65
Semakin Frustasi
66
Penyesalan Nyonya Grace
67
Menjijikkan!
68
Jangan, Ale!
69
Menjadi Pria Single
70
Hati Ameera Berbunga
71
Calon Mommy Baru Princess
72
Menjadi Mommy dari Anak-anak Kita
73
Pengumuman GA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!