Menarik

Jangan lupa subscribe dan rate Bintang 5, yah 🥰

⭐⭐⭐⭐⭐ happy reading ...

Thalia terus berjalan memasuki lobi dan kemudian menaiki lift untuk menuju ruangan HRD yang berada di lantai dua, setelah ditunjukkan oleh petugas yang berjaga di pos satpam tadi. Wanita itu sangat bersyukur karena merasa dimudahkan dalam mencari pekerjaan. Thalia segera mengetuk pintu ruangan HRD setibanya di sana.

"Silakan masuk!" Seorang laki-laki berusia sekitar empat puluh tahun mempersilakannya dengan ramah.

Thalia pun bergegas masuk dan kemudian duduk di kursi yang ditunjuk oleh manager HRD. Wanita cantik itu duduk berhadapan dengan sang manager berkacamata yang terlihat sangat berwibawa. Thalia kemudian menyodorkan surat lamaran yang dia bawa.

"Hanya ada lowongan layanan office untuk Anda di sini. Apakah Anda bersedia, Nyonya?" tanya sang manager setelah membaca data diri Thalia dan mengetahui dari sana bahwa wanita cantik yang duduk dengan sopan di hadapannya adalah seorang janda.

Laki-laki itu kemudian menatap Thalia dan memindai wajah bersih wanita di hadapan. Manager HRD itu nampak ragu apakah Thalia mau menerima pekerjaan tersebut atau tidak karena jika dilihat dari segi penampilan dan kecantikan wajahnya, dia seperti orang berada. Namun kalau melihat jenjang pendidikan, wanita di hadapannya hanya tamatan Sekolah Menengah Atas dan alamat tempat tinggal Thalia pun di perumahan kumuh.

"Saya bersedia, Pak. Kapan saya bisa mulai bekerja?" jawab Thalia antusias. Wajah ibu yang belum lama ini melahirkan itu pun nampak berbinar, senang.

"Mulai saat ini juga, kamu sudah bisa langsung bekerja dan tentang gaji, aku yang akan mengurus gajimu." Suara seseorang yang tiba-tiba datang, membuat perhatian manager HRD dan Thalia langsung tertuju ke arah pintu yang sudah terbuka lebar.

"Tuan Asisten, silakan masuk." Manager HRD segera beranjak untuk menyambut asisten kepercayaan sang bos yang sudah berdiri di ambang pintu.

"Tidak perlu, Pak Rooney. Saya hanya menyampaikan itu." Asisten berwajah dingin tersebut kemudian mendekati meja manager HRD, menggeser map yang berisi surat lamaran pekerjaan milik Thalia dan membacanya sekilas.

Asisten bos perusahaan The Moohan Corporate itu kemudian menoleh ke arah Thalia. Netranya menyipit, menatap wanita yang berpenampilan sederhana tanpa riasan di wajah. Dia lalu mengangguk-anggukkan kepala.

'Jago juga si bos menilai seorang wanita dari jarak yang cukup jauh. Kuakui, dia memang cantik alami.'

Thalia tersenyum, canggung. Dia menjadi kikuk sendiri mendapat tatapan seperti itu dari laki-laki asing. Thalia merasa tidak nyaman.

'Kenapa dia menatapku seperti itu? Seolah aku ini barang yang sedang ditawar.'

"Pak Rooney. Untuk selanjutnya, suruh dia untuk membersihkan ruangan bos!" titahnya kemudian pada manager HRD dan segera berlalu meninggalkan ruangan tersebut tanpa menoleh lagi ke arah Thalia.

Setelah punggung asisten bos itu menghilang di balik pintu, Pak Rooney kembali duduk di tempatnya semula. "Anda sudah mendengar sendiri, kan, Nyonya? Anda bisa mulai bekerja sekarang juga. Saya akan telepon Paula untuk mengantarkan Anda ke ruangan Pak Presdir." Manager HRD itu menatap Thalia seraya tersenyum dan kemudian menelepon seseorang.

Thalia membalasnya dengan senyuman bahagia karena sudah mendapatkan pekerjaan, apapun jenis pekerjaannya. Yang terpenting bagi Thalia saat ini, dia harus segera mendapatkan uang karena uang pemberian John kala itu sudah menipis. Tidak masalah jika dia harus melakukan pekerjaan kasar. Sebab, dulu pun Thalia sudah terbiasa melakukannya.

Tidak perlu menunggu lama setelah manager HRD tersebut menelepon sekretarisnya, seorang wanita cantik berpenampilan seksi masuk ke dalam ruangan Pak Rooney. Manager HRD itu segera memberikan perintah pada Paula. "Ajak Nyonya Thalia ke bagian GA untuk mendapatkan pakaian seragam, setelah itu antar dia ke ruangan bos."

Paula menganggukkan kepala, mengerti perintah sang atasan. Dengan isyarat mata dan tangannya, sekretaris HRD kemudian mengajak Thalia untuk mengikuti langkahnya. Thalia segera beranjak dan berpamitan pada Pak Rooney.

"Terima kasih banyak, Pak. Saya permisi," pamit Thalia seraya mengangguk, sopan.

Kedua wanita itu pun segera berlalu meninggalkan ruangan manager HRD. Pak Rooney mengantarkan kepergian Thalia dengan senyuman. "Wanita yang sederhana dan sopan. Satu banding seribu wanita yang masih ada di dunia," gumamnya, mengagumi sikap Thalia.

*****

Di sinilah saat ini Thalia berada, setelah tadi lapor ke ruangan GA dan berganti dengan pakaian seragam khusus. Di lantai tertinggi gedung perkantoran milik Hendrick Moohan, bos dari perusahaan The Moohan Corporate. Dia duduk berhadapan dengan sang asisten yang tadi datang ke ruangan HRD, Mr. Zack. Ya, nama itulah yang tadi didengar oleh Thalia dari Paula sewaktu mengantarkan dirinya ke ruangan asisten pribadi Pak Presdir.

Thalia mendengarkan dengan seksama setiap perkataan Zack. Tugas apa saja yang harus dilakukan oleh wanita itu setiap hari dan berapa gaji yang akan dia terima nantinya. Thalia nampak bernapas dengan lega karena pekerjaannya terbilang ringan. Dia hanya disuruh membersihkan ruangan sang bos dan menyiapkan minuman serta makanan untuk bos pemilik perusahaan TMC.

"Bagaimana, Thalia? Kamu bisa, kan?" tanya Zack, memastikan dan dibalas Thalia dengan anggukan.

"Kamu tidak perlu mengenakan seragam, pakai saja baju kamu sendiri seperti tadi," lanjutnya seraya tersenyum penuh arti, membuat Thalia mengerutkan dahi.

Thalia mulai curiga, kenapa harus dia yang membersihkan ruangan presiden direktur? Dia yang merupakan orang baru dan sama sekali belum memiliki pengalaman? Kenapa bukan karyawan senior yang sudah lama bekerja di sana saja, yang sudah jelas-jelas berpengalaman? Thalia khawatir jika dia melakukan kesalahan dan kemudian dipecat, sementara dia sangat membutuhkan pekerjaan.

"Maaf, Tuan Zack. Ini adalah hari pertama saya dan juga pengalaman pertama saya bekerja sebagai office girl. Kenapa saya yang dipercaya untuk membersihkan ruangan dan mengurus segala keperluan Pak Presdir? Kenapa bukan karyawan lain saja yang sudah senior, Tuan? Saya takut melakukan kesalahan dan pekerjaan saya nantinya tidak sesuai dengan harapan Pak Presdir." Dengan perlahan dan penuh kehati-hatian, Thalia mengungkapkan kegelisahannya.

Zack menyipitkan mata, menatap Thalia dengan tatapan menyelidik. 'Kritis juga, dia. Benar-benar menarik. Sayangnya, dia janda.'

"Justru ini adalah tantangan buat kamu, Thalia. Jika Mr. Moohan puas dengan pekerjaan kamu, tidak menutup kemungkinan dia akan merekomendasikan kamu agar naik jabatan ke bagian lain yang lebih baik dan tentu dengan bayaran yang lebih besar." Zack kemudian berdiri. Laki-laki itu menatap ke arah jendela kaca yang menghadap ke bangunan-bangunan bertingkat tinggi, di sekitar gedung TMC.

Zack kembali menoleh ke arah Thalia yang masih duduk di depan meja kerja asisten tersebut. "Satu hal yang harus kamu tahu, Mr. Moohan orangnya tidak ribet. Dia memang kesannya galak dan dingin, tetapi sebenarnya dia baik," pungkas Zack dan tepat di saat yang sama, ruangan asisten pribadi Mr. Moohan itu dibuka oleh seorang wanita cantik.

"Tuan Asisten. Anda dan Nona itu dipanggil oleh Mr. Moohan." Wanita cantik itu menunjuk ke arah Thalia.

"Baik, Mooza. Kami akan segera ke sana." Zack segera beranjak dan dengan isyarat tangannya, dia mengajak Thalia untuk mengikutinya. Thalia kemudian berjalan mengekor langkah panjang asisten pribadi presdir untuk menuju ke ruangan pemilik perusahaan.

Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, Zack segera masuk ke dalam ruangan mewah presiden direktur. Asisten itu langsung duduk di sofa, di hadapan sang Presdir yang sudah menunggu di sana. Sementara Thalia memilih untuk berdiri dan sedikit menjauh dari dua orang yang paling berpengaruh di perusahaan tersebut.

"Semua sudah saya jelaskan pada dia, Bos, dan dia setuju," lapor Zack seraya melirik Thalia.

Pemuda yang dipanggil bos itu kemudian menoleh ke arah Thalia dan wanita cantik itu mengangguk, sopan. Itulah cara Thalia memberikan penghormatan kepada sang atasan. Bos TMC itupun memindai Thalia mulai dari atas hingga ke bawah dan kemudian tersenyum. 'Menarik.'

Melihat tatapan sang bos pada Thalia, Zack kemudian mendekat dan duduk di samping Moohan. "Tapi, apakah Anda yakin, Bos? Dia janda dan berasal dari perkampungan kumuh," bisiknya, bertanya. Zack nampak ragu, dengan niat awal atasannya.

☕☕☕☕☕☕☕☕☕☕ tbc.

Terpopuler

Comments

Ninik Srikatmini

Ninik Srikatmini

haduuh ada apa dgn si bos

2025-03-05

1

Hafifah Hafifah

Hafifah Hafifah

aduh sipak presdir punya niatan apaan tuh

2023-10-17

2

Dewi Zahra

Dewi Zahra

semangat Talita

2023-10-11

1

lihat semua
Episodes
1 Kecelakaan Maut
2 Sangat Berguna Untukku
3 Cari Tahu Siapa Dia!
4 Menarik
5 Menikah Lagi
6 Semakin Menantang
7 Teman Kencan Tuan Moohan
8 Saya Tidak Minum Alkohol!
9 Ale, Puaskan Aku.
10 Siapa yang Ditemuinya?
11 Tentang Masa lalu Thalia
12 Menjadi Daddy dari Bayinya
13 Harus Kemana Aku Mencarimu?
14 Mendapat Tempat untuk Berteduh
15 Cinta yang Rumit
16 Segera Menemukan Cinta Sejatinya
17 Belum Berjodoh
18 Suara Familiar
19 Ini Tidak Mungkin
20 Merindukan Seseorang
21 Kue Pesanan Tuan Muda
22 Memuluskan Misi
23 Menjaga Anak Kami dengan Baik
24 Memiliki Ikatan Batin dengan Thalia
25 Apa yang Harus Aku Lakukan?
26 Menjadi Single Parent
27 Kontraksi Palsu
28 Mommy Pasti Bisa
29 Mother of My Children
30 Princess Aurora Moohan
31 Maaf Jika Mommy Egois
32 Akal-akalan Dia, Pasti!
33 Asalkan Apa, Mommy?
34 Mati Berdiri
35 Pernikahan Kalian Dipercepat
36 Membujuk Thalia
37 Asisten Tampan
38 Beri Aku Waktu
39 Ikut Terhanyut
40 Ganggu Orang Lagi Pacaran
41 Menghisapnya Seperti King
42 Tidak Sabar Menunggu Pagi
43 Spesial Milik King
44 Kiss Wedding
45 Partner Bercinta
46 Penjilat dan Pecundang
47 Syurga Dunia
48 Love, Aku Menginginkannya
49 Bicara Empat Mata
50 Kamu Pasti Bukan Thaliaku
51 Akulah Daddynya
52 Semua Ini Salah Mama!
53 Tersudut dan Kesal Dalam Waktu Bersamaan
54 Ben, Bawa Aku Pergi Bersenang-senang
55 Melepaskan Kerinduan
56 Menyatu Hingga ke Puncak Nirwana
57 Sempat Berharap Banyak
58 Cinta Sang Mantan Begitu Besar
59 Tidak Punya Etika
60 Lagi Nanggung
61 Nina Ninu
62 Informasi Tentang Sarah
63 Kalian Tidak Boleh Bercerai!
64 Bertemu dengan Aletha
65 Semakin Frustasi
66 Penyesalan Nyonya Grace
67 Menjijikkan!
68 Jangan, Ale!
69 Menjadi Pria Single
70 Hati Ameera Berbunga
71 Calon Mommy Baru Princess
72 Menjadi Mommy dari Anak-anak Kita
73 Pengumuman GA
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Kecelakaan Maut
2
Sangat Berguna Untukku
3
Cari Tahu Siapa Dia!
4
Menarik
5
Menikah Lagi
6
Semakin Menantang
7
Teman Kencan Tuan Moohan
8
Saya Tidak Minum Alkohol!
9
Ale, Puaskan Aku.
10
Siapa yang Ditemuinya?
11
Tentang Masa lalu Thalia
12
Menjadi Daddy dari Bayinya
13
Harus Kemana Aku Mencarimu?
14
Mendapat Tempat untuk Berteduh
15
Cinta yang Rumit
16
Segera Menemukan Cinta Sejatinya
17
Belum Berjodoh
18
Suara Familiar
19
Ini Tidak Mungkin
20
Merindukan Seseorang
21
Kue Pesanan Tuan Muda
22
Memuluskan Misi
23
Menjaga Anak Kami dengan Baik
24
Memiliki Ikatan Batin dengan Thalia
25
Apa yang Harus Aku Lakukan?
26
Menjadi Single Parent
27
Kontraksi Palsu
28
Mommy Pasti Bisa
29
Mother of My Children
30
Princess Aurora Moohan
31
Maaf Jika Mommy Egois
32
Akal-akalan Dia, Pasti!
33
Asalkan Apa, Mommy?
34
Mati Berdiri
35
Pernikahan Kalian Dipercepat
36
Membujuk Thalia
37
Asisten Tampan
38
Beri Aku Waktu
39
Ikut Terhanyut
40
Ganggu Orang Lagi Pacaran
41
Menghisapnya Seperti King
42
Tidak Sabar Menunggu Pagi
43
Spesial Milik King
44
Kiss Wedding
45
Partner Bercinta
46
Penjilat dan Pecundang
47
Syurga Dunia
48
Love, Aku Menginginkannya
49
Bicara Empat Mata
50
Kamu Pasti Bukan Thaliaku
51
Akulah Daddynya
52
Semua Ini Salah Mama!
53
Tersudut dan Kesal Dalam Waktu Bersamaan
54
Ben, Bawa Aku Pergi Bersenang-senang
55
Melepaskan Kerinduan
56
Menyatu Hingga ke Puncak Nirwana
57
Sempat Berharap Banyak
58
Cinta Sang Mantan Begitu Besar
59
Tidak Punya Etika
60
Lagi Nanggung
61
Nina Ninu
62
Informasi Tentang Sarah
63
Kalian Tidak Boleh Bercerai!
64
Bertemu dengan Aletha
65
Semakin Frustasi
66
Penyesalan Nyonya Grace
67
Menjijikkan!
68
Jangan, Ale!
69
Menjadi Pria Single
70
Hati Ameera Berbunga
71
Calon Mommy Baru Princess
72
Menjadi Mommy dari Anak-anak Kita
73
Pengumuman GA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!