Siapa yang Ditemuinya?

Mereka berdua tertidur cukup lama, bahkan Zack yang masih setia menanti sang bos di luar ruangan presdir, sampai ketiduran di sofa ruang tunggu. Sahabat Moohan tersebut berharap, setelah kejadian ini Thalia tidak lagi menghindar dari bosnya dan mau menjadi kekasih Moohan. Sebab, dia sudah sangat jengah dengan celoteh bos TMC itu yang selalu saja memuji Thalia jika mereka berdua sedang bersama.

Sementara di kamar pribadi Moohan, Thalia baru saja membuka mata. Wanita cantik itu sangat terkejut, begitu mendapati dirinya berada dalam dekapan seorang pria. Keremangan cahaya di ruangan tersebut, membuat dia tidak dapat mengenali wajah pria yang semakin mendekapnya erat ketika mengetahui pergerakan kecilnya.

"Ale, benarkah ini kamu, Sayang?" gumam Thalia, bertanya. Efek obat yang belum sama sekali hilang, serta imaginasinya tadi yang merasa tengah bercinta dengan sang suami, serta postur tubuh pria di sampingnya yang sama persis dengan suaminya, membuat Thalia mengira dan berharap pria itu adalah Alexander Thomson, ayah kandung dari putrinya.

"Siapa Ale? Apa dia mantan suamimu?" tanya Moohan, sinis. Pria tampan yang baru saja terbangun ketika Thalia bergerak dalam dekapannya itu, merasa tidak nyaman karena Thalia sedari awal mereka bersama, terus saja menyebutkan nama Ale. Bahkan ketika tengah asyik bercinta, bibir Thalia terus saja mengucap nama tersebut.

"Ka-kamu! Apa yang telah kamu lakukan padaku?" Thalia segera beringsut dan kemudian turun dari ranjang dengan tergesa hingga membuat tubuhnya yang tidak bertenaga terjatuh ke lantai.

Thalia menjerit kecil dan kemudian

meringis menahan sakit. Thalia terdiam sejenak dan dia baru menyadari bahwa sekujur tubuhnya terasa remuk, seperti habis melakukan kerja ekstra berat. Terutama di area intinya, dia merasakan perih di sana.

Menyadari apa yang baru saja terjadi, Thalia tergugu. Dia merasa sangat bersalah pada suaminya. Thalia merasa telah mengkhianati cinta Alexander yang begitu setia dan sayang kepadanya.

"Maafkan aku, Ale. Maaf," isak Thalia sambil mendekap tubuhnya sendiri yang masih polos.

Melihat Thalia seperti itu, terbersit rasa penyesalan di hati Moohan. Harusnya dia tadi memanggil dokter atau memaksa Zack agar menghidupkan kembali kran airnya. Namun, Moohan juga tidak mau munafik, dia memang menginginkan Thalia.

Apalagi setelah merasakan tubuh Thalia yang begitu nikmat dan berbeda dengan teman-teman kencannya, membuat Moohan merasa ketagihan dan ingin selalu mengulang percintaan. Moohan kemudian mendekati Thalia yang masih terduduk di lantai seraya memeluk lututnya sendiri. Bos TMC itu menutupkan handuk piyama ke punggung wanita cantik yang sudah membuatnya berkali-kali merasakan kepuasan.

"Maafkan aku, Thalia. Aku melakukannya karena aku menyukaimu," ujar Moohan.

Thalia mendongak dan menatap pria di hadapan dengan penuh kebencian. "Semua ini rencana Anda, bukan? Anda yang sudah menyuruh asisten Zack untuk memberi saya obat! Kalau Anda suka sama saya, harusnya Anda tidak mengambil kesempatan!" Thalia menuding ke arah bosnya dengan jari telunjuk bergetar. Kemarahan telah benar-benar menguasai Thalia saat ini.

Wanita muda itu segera beranjak. Memunguti pakaiannya dan kemudian mengenakan kembali dengan cepat. Thalia tidak tahu sekarang jam berapa, tetapi sepertinya dia sudah sangat terlambat untuk pulang dan dia teringat dengan putrinya di tempat penitipan. Wanita yang rambutnya masih acak-acakan tersebut hendak berlalu dari kamar yang menyakitkan itu, tetapi langkahnya terhenti karena pria yang sudah menorehkan luka di hatinya, menarik tangan Thalia.

Thalia menoleh ke belakang. "Ada apalagi, Tuan Moohan? Belum puaskah Anda telah menyakiti hati saya?" Tatapan Thalia begitu tajam, menusuk ke jantung Moohan.

"Thalia, Jadilah partner-ku, aku tahu kamu janda kesepian bukan? Aku janji, aku akan membahagiakan kamu dan menuruti segala permintaan kamu. Aku juga janji, aku tidak akan mencari kepuasan lagi pada wanita lain. Cukup kamu Thalia," pinta dan janji Moohan, sungguh-sungguh.

Tanpa Moohan duga, Thalia melayangkan tamparan keras di pipi bos TMC tersebut. Membuat pipi putih pria tampan itu, memerah karena bekas tamparan kuat dari Thalia. "Saya memang janda, Tuan, tapi saya bukan wanita seperti itu! Anda salah jika menilai saya demikian! Bahkan, jika perusahaan dan seluruh kota ini Anda berikan kepada saya, saya tidak sudi menerimanya!" Thalia segera berbalik dan kemudian membuka pintu dengan kasar.

Sebelum benar-benar melangkah dari kamar pribadi Moohan, Thalia kembali menoleh pada bosnya itu. "Saya benci Anda, Tuan, dan saya harap kita tidak akan pernah bertemu lagi!" Thalia mengucapkan dengan suara bergetar dan air mata yang bercucuran.

Wanita cantik itu segera berlalu dari hadapan Moohan, Thalia bahkan melupakan sepatunya. Dia melewati begitu saja asisten Zack yang rupanya sudah terbangun dan berdiri di depan pintu ruangan sang bos. Thalia menyambar tas miliknya yang disimpan di dekat meja sekretaris dan terus berlari kecil menuju lift.

"Ya, Tuhan. Jam berapa sekarang? Maafkan mommy, Sayang," gumamnya sambil tangannya memencet tombol lift dengan tidak sabar.

Asisten Zack yang melihat air mata Thalia serta pergerakannya yang terburu-buru, menjadi bertanya-tanya. Belum sempat Zack masuk ke ruangan sang bos, Moohan sudah berdiri di ambang pintu dengan wajah kusut dan penampilan yang tidak kalah kusut. Membuat Asisten Zack yang melihat penampilan sang bos, merasa bersalah.

"Bos, apa yang terjadi?" tanya Zack, hati-hati.

"Semua ini salahmu, Zack! Dia sangat marah padaku! Thalia membenciku, Zack!" kesal Moohan, menatap tajam sang asisten.

"Bos, kita bisa kejar dia. Dia pasti belum jauh. Aku akan jelaskan pada Thalia, kalau ini bukan salahmu, Bos," saran Zack, penuh penyesalan.

Tanpa menjawab, Moohan langsung menuju lift yang diikuti oleh Zack. Mereka berdua terus berjalan menuju mobil tanpa ada yang mengeluarkan suara. Moohan dengan penyesalannya, kenapa dia menuruti hasrat dan bukannya menolong Thalia dengan cara lain. Sementara Zack juga dengan penyesalannya karena telah menjebak Thalia.

Thalia yang tadi terus berlari dan baru menyadari bahwa ternyata hari telah malam ketika dia tiba di luar gedung, tidak mau membuang waktu dengan menunggu bus kota. Thalia memilih pulang dengan melewati jalan pintas. Jalan yang pernah ditunjukkan oleh Maria dan dia pun pernah melaluinya ketika berangkat dengan terburu-buru beberapa hari yang lalu.

Dengan melewati jalan tersebut, Thalia memang bisa lebih cepat sampai. Hanya saja, jalan yang dilaluinya itu berbatu dan penuh dengan rumput liar yang berduri. Thalia terus saja berlari, tanpa mempedulikan kakinya yang mulai berdarah terkena bebatuan dan juga duri tajam.

Thalia juga melupakan rasa sakit di inti tubuhnya akibat percintaan di luar kendali bersama Moohan barusan. Dia juga mengabaikan air hujan yang tiba-tiba turun dan membasahi pakaiannya. Di ingatannya sekarang, hanyalah Aletha. Dia sudah sangat terlambat untuk menjemput putrinya.

Thalia mengetuk pintu rumah penitipan anak dengan tidak sabar, berharap pengasuh tersebut belum tidur dan masih menunggunya untuk menjemput Aletha. Setelah cukup lama menunggu, pintu dibuka dari dalam dan seorang wanita paruh baya melongokkan kepala dengan tatapan tidak suka pada tamunya. Thalia mengangguk hormat kemudian.

Sementara itu, Asisten Zack yang mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi, tiba-tiba saja mengerem mobilnya. Membuat Moohan yang berkonsentrasi melihat ke arah kanan dan kiri jalan untuk melihat barangkali saja Thalia ada di sana, dibuat terkejut. "Ada apa, Zack? Kenapa berhenti mendadak?" protes Moohan.

"Bos, bukankah itu Thalia? Sedang apa dia berdiri di depan rumah itu?" Zack menunjuk ke arah rumah yang berada di kiri jalan.

"Siapa yang ditemuinya? Bukankah tempat tinggal Thalia masih masuk ke gang di depan sana?" gumam Moohan yang pernah mengantarkan Thalia sampai di depan gang pada saat pertama kali wanita cantik itu bekerja, dengan dahi berkerut dalam.

☕☕☕☕☕☕☕☕☕☕ tbc.

Terpopuler

Comments

Dewi Zahra

Dewi Zahra

kasian Talita nya

2023-10-11

1

Bilal Muammar

Bilal Muammar

moohan ga tau ya kalo thalia dah punya anak....

2023-09-25

1

Aidah Djafar

Aidah Djafar

kesel banget sama c Zack dasar asisten blangsak 🤦😠

2023-09-12

1

lihat semua
Episodes
1 Kecelakaan Maut
2 Sangat Berguna Untukku
3 Cari Tahu Siapa Dia!
4 Menarik
5 Menikah Lagi
6 Semakin Menantang
7 Teman Kencan Tuan Moohan
8 Saya Tidak Minum Alkohol!
9 Ale, Puaskan Aku.
10 Siapa yang Ditemuinya?
11 Tentang Masa lalu Thalia
12 Menjadi Daddy dari Bayinya
13 Harus Kemana Aku Mencarimu?
14 Mendapat Tempat untuk Berteduh
15 Cinta yang Rumit
16 Segera Menemukan Cinta Sejatinya
17 Belum Berjodoh
18 Suara Familiar
19 Ini Tidak Mungkin
20 Merindukan Seseorang
21 Kue Pesanan Tuan Muda
22 Memuluskan Misi
23 Menjaga Anak Kami dengan Baik
24 Memiliki Ikatan Batin dengan Thalia
25 Apa yang Harus Aku Lakukan?
26 Menjadi Single Parent
27 Kontraksi Palsu
28 Mommy Pasti Bisa
29 Mother of My Children
30 Princess Aurora Moohan
31 Maaf Jika Mommy Egois
32 Akal-akalan Dia, Pasti!
33 Asalkan Apa, Mommy?
34 Mati Berdiri
35 Pernikahan Kalian Dipercepat
36 Membujuk Thalia
37 Asisten Tampan
38 Beri Aku Waktu
39 Ikut Terhanyut
40 Ganggu Orang Lagi Pacaran
41 Menghisapnya Seperti King
42 Tidak Sabar Menunggu Pagi
43 Spesial Milik King
44 Kiss Wedding
45 Partner Bercinta
46 Penjilat dan Pecundang
47 Syurga Dunia
48 Love, Aku Menginginkannya
49 Bicara Empat Mata
50 Kamu Pasti Bukan Thaliaku
51 Akulah Daddynya
52 Semua Ini Salah Mama!
53 Tersudut dan Kesal Dalam Waktu Bersamaan
54 Ben, Bawa Aku Pergi Bersenang-senang
55 Melepaskan Kerinduan
56 Menyatu Hingga ke Puncak Nirwana
57 Sempat Berharap Banyak
58 Cinta Sang Mantan Begitu Besar
59 Tidak Punya Etika
60 Lagi Nanggung
61 Nina Ninu
62 Informasi Tentang Sarah
63 Kalian Tidak Boleh Bercerai!
64 Bertemu dengan Aletha
65 Semakin Frustasi
66 Penyesalan Nyonya Grace
67 Menjijikkan!
68 Jangan, Ale!
69 Menjadi Pria Single
70 Hati Ameera Berbunga
71 Calon Mommy Baru Princess
72 Menjadi Mommy dari Anak-anak Kita
73 Pengumuman GA
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Kecelakaan Maut
2
Sangat Berguna Untukku
3
Cari Tahu Siapa Dia!
4
Menarik
5
Menikah Lagi
6
Semakin Menantang
7
Teman Kencan Tuan Moohan
8
Saya Tidak Minum Alkohol!
9
Ale, Puaskan Aku.
10
Siapa yang Ditemuinya?
11
Tentang Masa lalu Thalia
12
Menjadi Daddy dari Bayinya
13
Harus Kemana Aku Mencarimu?
14
Mendapat Tempat untuk Berteduh
15
Cinta yang Rumit
16
Segera Menemukan Cinta Sejatinya
17
Belum Berjodoh
18
Suara Familiar
19
Ini Tidak Mungkin
20
Merindukan Seseorang
21
Kue Pesanan Tuan Muda
22
Memuluskan Misi
23
Menjaga Anak Kami dengan Baik
24
Memiliki Ikatan Batin dengan Thalia
25
Apa yang Harus Aku Lakukan?
26
Menjadi Single Parent
27
Kontraksi Palsu
28
Mommy Pasti Bisa
29
Mother of My Children
30
Princess Aurora Moohan
31
Maaf Jika Mommy Egois
32
Akal-akalan Dia, Pasti!
33
Asalkan Apa, Mommy?
34
Mati Berdiri
35
Pernikahan Kalian Dipercepat
36
Membujuk Thalia
37
Asisten Tampan
38
Beri Aku Waktu
39
Ikut Terhanyut
40
Ganggu Orang Lagi Pacaran
41
Menghisapnya Seperti King
42
Tidak Sabar Menunggu Pagi
43
Spesial Milik King
44
Kiss Wedding
45
Partner Bercinta
46
Penjilat dan Pecundang
47
Syurga Dunia
48
Love, Aku Menginginkannya
49
Bicara Empat Mata
50
Kamu Pasti Bukan Thaliaku
51
Akulah Daddynya
52
Semua Ini Salah Mama!
53
Tersudut dan Kesal Dalam Waktu Bersamaan
54
Ben, Bawa Aku Pergi Bersenang-senang
55
Melepaskan Kerinduan
56
Menyatu Hingga ke Puncak Nirwana
57
Sempat Berharap Banyak
58
Cinta Sang Mantan Begitu Besar
59
Tidak Punya Etika
60
Lagi Nanggung
61
Nina Ninu
62
Informasi Tentang Sarah
63
Kalian Tidak Boleh Bercerai!
64
Bertemu dengan Aletha
65
Semakin Frustasi
66
Penyesalan Nyonya Grace
67
Menjijikkan!
68
Jangan, Ale!
69
Menjadi Pria Single
70
Hati Ameera Berbunga
71
Calon Mommy Baru Princess
72
Menjadi Mommy dari Anak-anak Kita
73
Pengumuman GA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!