Ini Tidak Mungkin

Waktu terus berlalu, tanpa terasa dua pekan sudah Thalia menghilang dari kota tersebut dan dari kehidupan Moohan. Hal itu membuat bos TMC semakin frustasi, apalagi detektif yang dibayar mahal oleh asisten pribadinya pun belum berhasil menemukan keberadaan Thalia. Moohan berjalan mondar-mandir mengelilingi meja kerjanya dengan kedua tangan dimasukkan ke dalam saku celana.

Suara pintu ruangan yang dibuka dari luar dengan tergesa, membuat pria tampan itu menoleh. Moohan mengerutkan dahi, melihat siapa yang telah berani masuk ke dalam ruangannya padahal dia sudah berpesan pada sang sekretaris bahwa Moohan tidak ingin diganggu. Mooza menundukkan kepala melihat tatapan tajam sang bos yang tertuju padanya.

"Maaf, Tuan. Saya sudah melarang Nona Agatha, tetapi dia memaksa untuk masuk," terang sekretaris seksi itu seraya melirik wanita cantik yang mengenakan pakaian terbuka di bagian dada.

Agatha, wanita cantik teman kencan Moohan itu mengerucutkan bibir dan kemudian menerobos masuk ke ruangan Moohan. Dia melewati Mooza begitu saja yang berusaha menghalangi langkahnya hingga sang sekretaris hampir saja terjatuh. Mooza mengumpat karenanya. "Sialan! Dasar wanita jala*ng, kegatelan!"

Agatha menatap sinis pada Mooza, tetapi sedetik kemudian dia tidak peduli pada keberadaan sekretaris itu. Teman kencan Moohan tersebut lalu mendekati sang pria dan memeluknya dengan manja. "Aku kangen tahu. Kenapa, sih, kamu selalu menghindar?" tanyanya seraya mendongak, menatap Moohan.

"Mooza! Kenapa dia bisa masuk?" Suara Zack yang baru saja datang, membuat Agatha melepaskan pelukannya.

Zack hendak mendekati Agatha, tetapi dengan isyarat tangan, Moohan melarang. "Biarkan saja, Zack. Kalian berdua, keluarlah!" usir Moohan pada Zack dan Mooza.

Asisten pribadi Moohan itu mengerutkan dahi, tidak habis pikir dengan perintah sang bos. Moohan sendiri yang dua minggu ini selalu menghindar dari teman-teman kencannya dan meminta pada Zack agar mengusir siapa saja yang datang mencari Moohan, tetapi kini mengapa sahabatnya itu malah membiarkan Agatha kembali mendekatinya. Bos TMC yang mengetahui apa yang dipikirkan oleh Zack kemudian mendekati sang asisten.

"Biarkan saja dia merayuku, Zack. Aku hanya ingin tahu, apakah aku masih normal atau tidak?" bisik Moohan dan Zack mengangguk, mengerti.

Ya, setelah kepergian Thalia, Moohan merasa kehilangan hasrat pada wanita. Miliknya sama sekali tidak bisa berdiri ketika teman kencannya melakukan panggilan video mesum. Moohan juga sama sekali tidak berhasrat melihat foto-foto kiriman dari Agatha ataupun Sarah, dua teman kencannya yang paling seksi.

Pikiran Moohan terus tertuju pada Thalia. Setiap kali dia mencoba untuk bersenang-senang dan menikmati gambar-gambar atau video menarik di hadapan, bayangan Thalia selalu muncul dan hal itu membuat hasratnya langsung meredup seperti sinar rembulan yang tertutup kabut. Pria tampan itu hanya bisa merutuki kebodohannya sendiri karena telah membuat Thalia menjauh pergi.

"Ayo, Mooza! Kita keluar!" ajak Zack yang kemudian segera berlalu dari ruangan sang bos dan menutupkan pintunya dengan rapat.

Agatha tersenyum penuh kemenangan. Namun, itu hanya sesaat karena setelahnya wanita seksi itu kembali merajuk. "Dua minggu, Honey, dan kamu selalu menghindar dariku. Kenapa, hah?" tanyanya, protes.

"Aku sibuk, Sayang. Mengertilah," balas dan pinta Moohan, berbohong.

"Apa kamu merindukan aku, hem?" tanya Moohan kemudian seraya mengerlingkan mata, menggoda sang wanita.

Agatha langsung menghambur dan melabuhkan ciuman di bibir pria tampan itu. Agatha yang sudah sangat merindukan kehangatan Moohan, terus melu*mat bibir sang pria dan berusaha untuk membangkitkan gairahnya. Cukup lama wanita itu bermain-main di sana dan tiba-tiba dia melepaskan pertautan bibir tersebut.

"Kenapa, Honey? Apa kamu sudah bosan padaku?" cecar Agatha setelah mengetahui bahwa pria tampan di hadapan, tidak memberikan respon seperti biasa. Wanita yang memakai rok mini itu, menatap Moohan dengan tatapan marah.

Moohan menggeleng. "Tidak, Sayang. Kamu saja yang sekarang sudah menurun kemampuannya," balas Moohan, santai. "Ayolah, Sayang, buktikan bahwa kamu bisa dan sanggup membuatku melayang!" tantangnya, kemudian.

Tanpa berpikir panjang, Agatha mulai melepaskan ikat pinggang Moohan dan kemudian menurunkan celana pria tampan tersebut.

Teman kencan Moohan itu lalu berjongkok di hadapan sang pria dan mulai mengulum benda kecil yang tertidur pulas. Moohan memejamkan mata, mencoba untuk menikmati rangsangan yang diberikan Agatha. Namun, bayangkan Thalia kembali hadir dan itu membuat miliknya sama sekali tidak bereaksi dengan apa yang telah dilakukan teman kencannya. Moohan tersenyum karenanya. 'Dia sudah memiliki pawang dan itu bukan kamu, Agatha.'

Wanita seksi itu menyudahi hisapannya ketika sudah beberapa menit mencoba, tetapi milik Moohan tetap terlelap. Agatha mengerutkan dahi dan kemudian segera berdiri. Dia menatap Moohan dengan memicingkan mata. "Apa ada yang salah denganmu?"

Moohan kembali menggeleng. "Kamu yang harus lebih banyak belajar, bagaimana cara memberikan servis terbaik, Agatha," balas Moohan, dingin.

Bayangan kala dia bercinta dengan Thalia kembali hadir dan membuat Moohan tersenyum. Di antara sekian banyak teman kencannya, belum ada satupun yang mampu menandingi kelihaian Thalia di atas ranjangnya. Moohan dibuat melayang dan berkali-kali mengalami pelepasan hingga membuat pria tampan tersebut tidak dapat melupakan kejadian sore hingga malam itu.

Agatha mendengkus kesal. "Apa kamu lupa, kamu sering menyanjungku bahwa akulah bintang di ranjangmu, Hendrick Moohan?"

Tatapan wanita seksi itu nampak begitu marah karena sang pria meremehkan kemampuannya. Namun, Moohan bergeming. Pria itu masih saja tersenyum, membayangkan penyatuannya dengan Thalia.

"Aku rasa, kamulah yang seharusnya berobat! Aku yakin, kamulah yang bermasalah dan bukannya aku!" cibir Agatha kemudian.

Wanita itu segera berlalu dari hadapan Moohan dengan menghentak langkah. Dia nampak benar-benar kesal karena profesionalitasnya diragukan oleh teman kencan yang dulu selalu memujanya. Agatha membanting pintu dengan kasar, membuat Moohan tersadar dari lamunan.

'Thalia, dimanakah kamu sekarang? Aku benar-benar jatuh hati padamu, Thalia.'

Moohan menghempas bobot tubuhnya ke sofa dan kemudian memejamkan mata, menikmati rasa nyeri di hati ketika mengingat kemarahan dan kekecewaan Thalia padanya.

*****

Di kota kecil tempat Thalia tinggal saat ini. Wanita cantik itu buru-buru menutup kios meskipun kue dagangannya belum semua terjual. Dia melakukannya karena tiba-tiba kepalanya terasa pening.

Thalia segera membaringkan tubuh di samping sang putri yang sedang bermain dengan jarinya sendiri, setelah mengunci pintu utama. Dia sedang tidak ingin diganggu oleh siapapun karena hendak beristirahat agar pusing di kepala segera mereda. Thalia tidak mau jika sampai sakitnya berlarut-larut karena tentu itu akan membuat dirinya kerepotan sendiri.

Beberapa menit berlalu, Thalia tetap tidak dapat terlelap. Rasa pusing itu semakin menjadi bahkan perutnya kini terasa sedikit mual. Thalia memaksakan diri untuk membuka mata ketika sang putri mulai merengek.

"Aletha haus ya, Sayang?" Thalia kemudian segera menyusui bayi berusia tiga bulan dua minggu itu. Namun, Aletha tidak seperti biasanya yang menyambut dengan penuh semangat ketika sang mommy memberikan Asi. Bayi perempuan tersebut hanya memainkan puncak sumber kehidupannya, seolah enggan untuk menghisap airnya.

"Kenapa, Sayang? Apa Asi mommy tidak enak? Ah, itu mungkin karena mommy sedang sakit saat ini," tanya Thalia, menyimpulkan sendiri.

Aletha masih saja memainkan benda kenyal yang biasanya menjadi kegemarannya. Lama-lama bayi itu menangis karena lapar, tetapi air sumber kehidupannya terasa tidak enak. Thalia dibuat bingung dengan tangis sang putri.

Thalia beranjak, bermaksud untuk memompa Asi dan membuangnya sedikit. Barangkali, setelah dibuang sang putri akan mau menyusu. Baru saja Thalia melangkah, mual di perutnya semakin menjadi dan membuat dia ingin muntah. Wanita cantik itu segera berlari menuju kamar mandi dan memuntahkan semua isi perutnya di sana.

Setelah mengeluarkan semua isi perut, Thalia menghela napas panjang dan kemudian segera kembali ke tempat sang putri. Tiba-tiba, wanita muda itu menghentikan langkah kala netranya menangkap kalender yang menempel di dinding. Thalia membulatkan mata ketika menyadari bahwa dirinya terlambat datang bulan.

"Tidak-tidak, ini tidak mungkin!" Thalia menggeleng kuat dengan air mata yang mulai bercucuran membasahi kedua pipi.

☕☕☕☕☕☕☕☕☕☕ tbc.

Terpopuler

Comments

Ninik Srikatmini

Ninik Srikatmini

thok cher... moohan yunior otw

2025-03-05

1

Hafifah Hafifah

Hafifah Hafifah

apakah itu tandanya akan ada moohan junior

2023-10-18

2

Yoyok Yoyok

Yoyok Yoyok

apa yg akan di alami aletha jika mamy nnya hamil

2023-10-14

1

lihat semua
Episodes
1 Kecelakaan Maut
2 Sangat Berguna Untukku
3 Cari Tahu Siapa Dia!
4 Menarik
5 Menikah Lagi
6 Semakin Menantang
7 Teman Kencan Tuan Moohan
8 Saya Tidak Minum Alkohol!
9 Ale, Puaskan Aku.
10 Siapa yang Ditemuinya?
11 Tentang Masa lalu Thalia
12 Menjadi Daddy dari Bayinya
13 Harus Kemana Aku Mencarimu?
14 Mendapat Tempat untuk Berteduh
15 Cinta yang Rumit
16 Segera Menemukan Cinta Sejatinya
17 Belum Berjodoh
18 Suara Familiar
19 Ini Tidak Mungkin
20 Merindukan Seseorang
21 Kue Pesanan Tuan Muda
22 Memuluskan Misi
23 Menjaga Anak Kami dengan Baik
24 Memiliki Ikatan Batin dengan Thalia
25 Apa yang Harus Aku Lakukan?
26 Menjadi Single Parent
27 Kontraksi Palsu
28 Mommy Pasti Bisa
29 Mother of My Children
30 Princess Aurora Moohan
31 Maaf Jika Mommy Egois
32 Akal-akalan Dia, Pasti!
33 Asalkan Apa, Mommy?
34 Mati Berdiri
35 Pernikahan Kalian Dipercepat
36 Membujuk Thalia
37 Asisten Tampan
38 Beri Aku Waktu
39 Ikut Terhanyut
40 Ganggu Orang Lagi Pacaran
41 Menghisapnya Seperti King
42 Tidak Sabar Menunggu Pagi
43 Spesial Milik King
44 Kiss Wedding
45 Partner Bercinta
46 Penjilat dan Pecundang
47 Syurga Dunia
48 Love, Aku Menginginkannya
49 Bicara Empat Mata
50 Kamu Pasti Bukan Thaliaku
51 Akulah Daddynya
52 Semua Ini Salah Mama!
53 Tersudut dan Kesal Dalam Waktu Bersamaan
54 Ben, Bawa Aku Pergi Bersenang-senang
55 Melepaskan Kerinduan
56 Menyatu Hingga ke Puncak Nirwana
57 Sempat Berharap Banyak
58 Cinta Sang Mantan Begitu Besar
59 Tidak Punya Etika
60 Lagi Nanggung
61 Nina Ninu
62 Informasi Tentang Sarah
63 Kalian Tidak Boleh Bercerai!
64 Bertemu dengan Aletha
65 Semakin Frustasi
66 Penyesalan Nyonya Grace
67 Menjijikkan!
68 Jangan, Ale!
69 Menjadi Pria Single
70 Hati Ameera Berbunga
71 Calon Mommy Baru Princess
72 Menjadi Mommy dari Anak-anak Kita
73 Pengumuman GA
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Kecelakaan Maut
2
Sangat Berguna Untukku
3
Cari Tahu Siapa Dia!
4
Menarik
5
Menikah Lagi
6
Semakin Menantang
7
Teman Kencan Tuan Moohan
8
Saya Tidak Minum Alkohol!
9
Ale, Puaskan Aku.
10
Siapa yang Ditemuinya?
11
Tentang Masa lalu Thalia
12
Menjadi Daddy dari Bayinya
13
Harus Kemana Aku Mencarimu?
14
Mendapat Tempat untuk Berteduh
15
Cinta yang Rumit
16
Segera Menemukan Cinta Sejatinya
17
Belum Berjodoh
18
Suara Familiar
19
Ini Tidak Mungkin
20
Merindukan Seseorang
21
Kue Pesanan Tuan Muda
22
Memuluskan Misi
23
Menjaga Anak Kami dengan Baik
24
Memiliki Ikatan Batin dengan Thalia
25
Apa yang Harus Aku Lakukan?
26
Menjadi Single Parent
27
Kontraksi Palsu
28
Mommy Pasti Bisa
29
Mother of My Children
30
Princess Aurora Moohan
31
Maaf Jika Mommy Egois
32
Akal-akalan Dia, Pasti!
33
Asalkan Apa, Mommy?
34
Mati Berdiri
35
Pernikahan Kalian Dipercepat
36
Membujuk Thalia
37
Asisten Tampan
38
Beri Aku Waktu
39
Ikut Terhanyut
40
Ganggu Orang Lagi Pacaran
41
Menghisapnya Seperti King
42
Tidak Sabar Menunggu Pagi
43
Spesial Milik King
44
Kiss Wedding
45
Partner Bercinta
46
Penjilat dan Pecundang
47
Syurga Dunia
48
Love, Aku Menginginkannya
49
Bicara Empat Mata
50
Kamu Pasti Bukan Thaliaku
51
Akulah Daddynya
52
Semua Ini Salah Mama!
53
Tersudut dan Kesal Dalam Waktu Bersamaan
54
Ben, Bawa Aku Pergi Bersenang-senang
55
Melepaskan Kerinduan
56
Menyatu Hingga ke Puncak Nirwana
57
Sempat Berharap Banyak
58
Cinta Sang Mantan Begitu Besar
59
Tidak Punya Etika
60
Lagi Nanggung
61
Nina Ninu
62
Informasi Tentang Sarah
63
Kalian Tidak Boleh Bercerai!
64
Bertemu dengan Aletha
65
Semakin Frustasi
66
Penyesalan Nyonya Grace
67
Menjijikkan!
68
Jangan, Ale!
69
Menjadi Pria Single
70
Hati Ameera Berbunga
71
Calon Mommy Baru Princess
72
Menjadi Mommy dari Anak-anak Kita
73
Pengumuman GA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!