Menikah Lagi

Mendengar perkataan sang asisten, pria berwajah tegas dan berparas tampan tersebut kembali menatap Thalia. Dia menyipitkan mata, menelisik wanita cantik di hadapan. Tidak lama kemudian, bos TMC tersebut menggeleng.

"Tidak masalah, tapi kali ini sepertinya aku harus berusaha keras untuk mendapatkan dia. Dia terlihat berbeda dengan wanita-wanita lain yang biasa menawarkan diri dan menjatuhkan tubuhnya di atas ranjangku," balas Moohan juga dengan bisikan.

"Tapi aku yakin, aku pasti bisa mendapatkannya." Moohan tersenyum lebar, menampakkan deretan giginya yang rapi dan bersih.

Zack hanya mengedikkan bahu. "Terserah kamu saja, Bos. Jika butuh bantuan, aku selalu siap membantu." Zack segera berdiri. "Aku harus balik ke ruanganku. Berkas meeting untuk nanti malam, belum aku siapkan," lanjutnya yang kemudian segera berlalu meninggalkan ruangan sang atasan yang juga merupakan sahabatnya.

"Hei, kamu! Siapa nama kamu?" Moohan kemudian beranjak dan menunjuk ke arah Thalia, setelah Zack keluar dari ruangannya.

"Sa-saya, Tuan?" gugup Thalia bertanya, seraya menunjuk dirinya sendiri.

"Ya, kamu! Memangnya, ada siapa lagi di ruangan ini selain kamu dan saya?" Moohan nampak sedikit jengkel. Pria berwajah tegas itu berjalan mendekati Thalia yang menundukkan kepala.

"Saya Thalia, Tuan," jawab wanita cantik itu kemudian, memperkenalkan namanya seraya menatap Moohan sekilas dan kemudian kembali menunduk.

"Nama yang cantik, secantik orangnya." Moohan mulai melancarkan aksinya. Bos The Moohan Corporate tersebut kemudian tersenyum pada Thalia meskipun wanita di hadapannya tidak melihat senyumnya.

"Aku lebih suka jika karyawan yang bekerja di ruanganku tidak memakai seragam. Apa Zack tidak memberitahumu, tadi?" lanjut Moohan, bertanya.

Pria yang wajahnya dipenuhi bulu-bulu kasar tersebut kembali memindai penampilan Thalia. Dia mengerutkan kening, nampak tidak suka dengan penampilan karyawan barunya. Pakaian seragam yang dikenakan oleh Thalia, terkesan kedodoran karena memang ukurannya sangat besar dan hanya ukuran itu yang tersisa.

Tentu saja bos TMC lebih suka penampilan Thalia seperti pertama kali dilihatnya. Sebab, dengan blouse putih tadi, Thalia terlihat begitu seksi. Dadanya yang penuh dengan Asi, nampak begitu menonjol dan segar. Membuat Moohan yang memperhatikan Thalia dari dalam mobilnya, menelan saliva.

Thalia menganggukkan kepala. "Ya, Tuan. Tadi Mr. Zack sudah menjelaskan, tetapi saya belum punya kesempatan untuk berganti pakaian," terangnya.

"Sekarang, ganti pakaian kamu dengan blouse putihmu yang tadi," titah Moohan membuat Thalia mengerutkan dahi.

'Blouse putih? Kapan Mr. Moohan melihatku mengenakan blouse putih? Bukankah kami baru bertemu sekarang?'

"Sekalian, buatkan aku kopi hitam kental tanpa gula," lanjutnya, mengurai lamunan Thalia.

"Baik, Tuan," balas Thalia yang bergegas meninggalkan ruangan sang bos.

*****

Sore menjelang. Thalia yang di hari pertamanya bekerja dan mendapatkan segala kemudahan, pulang dengan wajah senang. Ibu satu anak tersebut tidak perlu khawatir akan kehabisan uang karena Zack telah setuju dengan penawarannya, yang meminta digaji seminggu sekali. Apalagi gaji yang dijanjikan oleh asisten pribadi Moohan kepadanya cukup tinggi.

Thalia yang baru mengerti bahwa sang atasan ternyata doyan main perempuan dan sering membawa mereka ke kantor, juga tidak peduli karena itu bukan urusannya. Yang terpenting, Moohan tidak mengganggunya. Bos TMC itu juga baik dan cukup sopan pada Thalia.

Tadi siang, Thalia juga diizinkan ketika pamit untuk makan siang di rumah. Sengaja, wanita muda itu memilih makan di rumah agar bisa sekalian memberikan Asi pada sang putri karena dia belum memesan layanan jasa untuk mengambil Asinya. Rencana, mulai esok hari Thalia baru akan menggunakan jasa kurir untuk menghemat ongkos transportasi.

Wanita bertubuh seksi tersebut hendak pulang dengan menaiki bis kota, seperti tadi siang. Berebut bangku dengan penumpang lain karena memang jika jam pulang kerja seperti sekarang, bus akan penuh dan sesak dengan orang-orang yang mau pulang. Tidak seperti tadi siang yang lapang, bahkan tanpa penumpang.

"Hey, Thalia!" seru Zack yang menyusul naik ke dalam bus kota.

Thalia yang baru saja mendapatkan tempat duduk, dibuat terkejut mendengar ada yang menyerukan namanya. Wanita cantik itu segera menoleh ke arah sumber suara. Dia mendapati asisten pribadi Moohan sudah berdiri di hadapan.

"Ayo, turun!" ajak Zack sebelum Thalia sempat bertanya.

Melihat semua mata kini tertuju ke arahnya, Thalia kemudian berbisik. "Ada apa, Tuan? Kenapa saya harus turun?" tanya Thalia.

"Bis ini sebentar lagi jalan dan saya akan menunggu cukup lama untuk pemberangkatan bus selanjutnya," imbuhnya menolak, seraya memberikan alasan.

"Turun atau besok kamu tidak akan menginjakkan kaki lagi di perusahaan!" ancam Zack yang berdiri mepet ke bangku Thalia karena desakan dari para penumpang. Zack memang mengatakannya dengan suara pelan, tetapi penuh penekanan.

'Bagaimana ini? Baru saja aku mendapatkan pekerjaan, masak iya sudah harus dipecat. Sementara aku butuh uang untuk makan,' monolog Thalia dalam diam.

"Bagaimana, Thalia?" Zack yang masih menunggu jawaban Thalia, nampak tidak sabar karena suasana pengap di dalam bus kota membuatnya tidak nyaman.

Tanpa menjawab pertanyaan Zack, Thalia kemudian berdiri. Membuat asisten pribadi Moohan itu tersenyum seringai. Thalia kemudian mengekor langkah Zack yang bertubuh tinggi tegap, menyibak para penumpang untuk mencari jalan menuju pintu dan kemudian turun dari bus yang sudah penuh sesak.

Zack membawa Thalia menuju ke sebuah mobil panjang mewah keluaran terbaru. Mobil yang hanya beredar sedikit di seluruh dunia. Asisten pribadi bos pemilik TMC itu kemudian membukakan pintu mobil bagian belakang dan menyuruh Thalia untuk segera masuk ke dalam sana.

"Tuan, sebenarnya saya mau diajak kemana?" tanya Thalia yang sepertinya enggan untuk naik ke dalam mobil limousine tersebut.

"Jangan banyak tanya, nanti Mr. Moohan sendiri yang akan mengatakannya kepadamu! Cepat, masuk!" Zack menatap Thalia, dengan tatapan mengintimidasi.

Wanita cantik itu menghela napas panjang. 'Kalau saja aku memiliki sedikit saja uang untuk bisa bertahan hingga bulan depan, sudah pasti aku akan langsung mengundurkan diri dari perusahaan Mr. Moohan dan mencari pekerjaan di tempat lain. Seenaknya saja mereka, menyuruh karyawan dengan sewenang-wenang,' batin Thalia, kesal.

Tanpa semangat, Thalia kemudian masuk ke dalam mobil mewah milik presiden direktur TMC. Mobil segera melaju setelah Thalia duduk dengan nyaman di dalam sana. Wanita muda yang belum lama ini melahirkan, tidak berani menoleh ke arah Moohan yang menatapnya dengan tatapan entah.

"Kamu tidak keberatan, kan, menemaniku makan malam bersama klien?" Suara seksi Moohan, mengurai keheningan.

"Jujur, saya keberatan, Tuan. Bukankah jam kerja saya hanya sampai jam empat sore?" balas dan tanya Thalia dengan sangat berani. Membuat Moohan yang tidak menyangka dengan jawaban yang tersirat penolakan dari karyawan baru di kantornya itu mengerutkan kening, tetapi sedetik kemudian sang Presdir tersenyum tipis.

'Nice ...' batin Moohan.

"Oke, aku tahu itu. Lain kali, aku akan meminta ijin padamu dulu jika hendak mengajak kamu keluar. Lagipula, kamu tidak bekerja secara cuma-cuma. Ini akan dihitung sebagai lembur," ujar Moohan yang sepertinya sudah merencanakan akan sering mengajak Thalia untuk keluar hingga malam.

"Maaf, Tuan, saya tidak bisa bekerja lembur. Saya tidak mau menyiksa diri sendiri dengan bekerja secara berlebihan meskipun memang saya membutuhkan uang," sanggah Thalia yang dapat menebak bahwa dia pasti akan sering disuruh untuk kerja lembur.

Moohan terkekeh pelan. "Oke-oke. Aku mengerti. Baiklah, aku tidak akan memaksamu untuk kerja lembur dengan menemaniku makan malam bersama rekan bisnisku." Presiden direktur TMC itu memilih mengalah.

"Sebelum kamu aku antarkan pulang, temani aku untuk sekadar minum kopi di kafe sekitar sini," pinta Moohan, kemudian. Pria berwajah tegas itu lalu memberikan kode kepada asisten pribadinya yang duduk di bangku depan bersama sopir.

Terpaksa, Thalia hanya bisa ikut dengan keputusan sang presdir. Tidak lama kemudian, mobil panjang tersebut berhenti tepat di depan sebuah kafe. Moohan segera turun yang diikuti oleh Thalia.

Mereka berdua berjalan beriringan menuju ke sebuah bangku yang telah dipesan oleh Zack yang berjalan mendahului tadi. Thalia duduk dengan canggung di hadapan sang bos. Sementara Zack dan sopir pribadi Moohan, duduk entah dimana.

Pria berparas tampan, bermata tajam dan memiliki senyuman yang menggoda iman tersebut terus saja menatap Thalia. Dia mengagumi kecantikan alami wajah wanita di hadapan. "Thalia, apa kamu tidak berniat untuk menikah lagi?"

☕☕☕☕☕☕☕☕☕☕ tbc.

Terpopuler

Comments

Yoyok Yoyok

Yoyok Yoyok

lantas apa yg akan di lakukan mohan

2023-10-12

1

Dewi Zahra

Dewi Zahra

sabar Talita

2023-10-11

1

Aidah Djafar

Aidah Djafar

moohan jngn di jadiin pelampiasan napsu bejatmu donk Thalia 🤦 nikahin aja klo dirimu butuh ...🤔 kasian Thalia 🤦

2023-09-12

1

lihat semua
Episodes
1 Kecelakaan Maut
2 Sangat Berguna Untukku
3 Cari Tahu Siapa Dia!
4 Menarik
5 Menikah Lagi
6 Semakin Menantang
7 Teman Kencan Tuan Moohan
8 Saya Tidak Minum Alkohol!
9 Ale, Puaskan Aku.
10 Siapa yang Ditemuinya?
11 Tentang Masa lalu Thalia
12 Menjadi Daddy dari Bayinya
13 Harus Kemana Aku Mencarimu?
14 Mendapat Tempat untuk Berteduh
15 Cinta yang Rumit
16 Segera Menemukan Cinta Sejatinya
17 Belum Berjodoh
18 Suara Familiar
19 Ini Tidak Mungkin
20 Merindukan Seseorang
21 Kue Pesanan Tuan Muda
22 Memuluskan Misi
23 Menjaga Anak Kami dengan Baik
24 Memiliki Ikatan Batin dengan Thalia
25 Apa yang Harus Aku Lakukan?
26 Menjadi Single Parent
27 Kontraksi Palsu
28 Mommy Pasti Bisa
29 Mother of My Children
30 Princess Aurora Moohan
31 Maaf Jika Mommy Egois
32 Akal-akalan Dia, Pasti!
33 Asalkan Apa, Mommy?
34 Mati Berdiri
35 Pernikahan Kalian Dipercepat
36 Membujuk Thalia
37 Asisten Tampan
38 Beri Aku Waktu
39 Ikut Terhanyut
40 Ganggu Orang Lagi Pacaran
41 Menghisapnya Seperti King
42 Tidak Sabar Menunggu Pagi
43 Spesial Milik King
44 Kiss Wedding
45 Partner Bercinta
46 Penjilat dan Pecundang
47 Syurga Dunia
48 Love, Aku Menginginkannya
49 Bicara Empat Mata
50 Kamu Pasti Bukan Thaliaku
51 Akulah Daddynya
52 Semua Ini Salah Mama!
53 Tersudut dan Kesal Dalam Waktu Bersamaan
54 Ben, Bawa Aku Pergi Bersenang-senang
55 Melepaskan Kerinduan
56 Menyatu Hingga ke Puncak Nirwana
57 Sempat Berharap Banyak
58 Cinta Sang Mantan Begitu Besar
59 Tidak Punya Etika
60 Lagi Nanggung
61 Nina Ninu
62 Informasi Tentang Sarah
63 Kalian Tidak Boleh Bercerai!
64 Bertemu dengan Aletha
65 Semakin Frustasi
66 Penyesalan Nyonya Grace
67 Menjijikkan!
68 Jangan, Ale!
69 Menjadi Pria Single
70 Hati Ameera Berbunga
71 Calon Mommy Baru Princess
72 Menjadi Mommy dari Anak-anak Kita
73 Pengumuman GA
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Kecelakaan Maut
2
Sangat Berguna Untukku
3
Cari Tahu Siapa Dia!
4
Menarik
5
Menikah Lagi
6
Semakin Menantang
7
Teman Kencan Tuan Moohan
8
Saya Tidak Minum Alkohol!
9
Ale, Puaskan Aku.
10
Siapa yang Ditemuinya?
11
Tentang Masa lalu Thalia
12
Menjadi Daddy dari Bayinya
13
Harus Kemana Aku Mencarimu?
14
Mendapat Tempat untuk Berteduh
15
Cinta yang Rumit
16
Segera Menemukan Cinta Sejatinya
17
Belum Berjodoh
18
Suara Familiar
19
Ini Tidak Mungkin
20
Merindukan Seseorang
21
Kue Pesanan Tuan Muda
22
Memuluskan Misi
23
Menjaga Anak Kami dengan Baik
24
Memiliki Ikatan Batin dengan Thalia
25
Apa yang Harus Aku Lakukan?
26
Menjadi Single Parent
27
Kontraksi Palsu
28
Mommy Pasti Bisa
29
Mother of My Children
30
Princess Aurora Moohan
31
Maaf Jika Mommy Egois
32
Akal-akalan Dia, Pasti!
33
Asalkan Apa, Mommy?
34
Mati Berdiri
35
Pernikahan Kalian Dipercepat
36
Membujuk Thalia
37
Asisten Tampan
38
Beri Aku Waktu
39
Ikut Terhanyut
40
Ganggu Orang Lagi Pacaran
41
Menghisapnya Seperti King
42
Tidak Sabar Menunggu Pagi
43
Spesial Milik King
44
Kiss Wedding
45
Partner Bercinta
46
Penjilat dan Pecundang
47
Syurga Dunia
48
Love, Aku Menginginkannya
49
Bicara Empat Mata
50
Kamu Pasti Bukan Thaliaku
51
Akulah Daddynya
52
Semua Ini Salah Mama!
53
Tersudut dan Kesal Dalam Waktu Bersamaan
54
Ben, Bawa Aku Pergi Bersenang-senang
55
Melepaskan Kerinduan
56
Menyatu Hingga ke Puncak Nirwana
57
Sempat Berharap Banyak
58
Cinta Sang Mantan Begitu Besar
59
Tidak Punya Etika
60
Lagi Nanggung
61
Nina Ninu
62
Informasi Tentang Sarah
63
Kalian Tidak Boleh Bercerai!
64
Bertemu dengan Aletha
65
Semakin Frustasi
66
Penyesalan Nyonya Grace
67
Menjijikkan!
68
Jangan, Ale!
69
Menjadi Pria Single
70
Hati Ameera Berbunga
71
Calon Mommy Baru Princess
72
Menjadi Mommy dari Anak-anak Kita
73
Pengumuman GA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!