TMPT - 16

Raul tiba-tiba diam mendengar perkataan Yuda. Pemuda itu tiba-tiba menatap Lana yang membeku, lalu tanpa disangka ....

"Kalo suka," Raul memegang tangan Lana, mendorongnya pada Yuda, "kalo gitu ambil."

Kesadaran Lana sudah terenggut paksa. Gadis itu mematung kaku melihat Raul pergi begitu saja, meninggalkannya.

Saat Lana sadar ia harus mengejar—mana Lana tidak tahu harus pulang ke mana!—tangannya malah ditahan oleh Yuda, menarik Lana ke arah lain.

Di samping kantin yang sepi, Yuda melepaskan tangan Lana.

"Lo harusnya jangan mau dijadiin mainan."

Eh?

"Raul itu punya penyakit 'suka nunjukin superioritas'. Dia suka sama cewek lemah yang enggak bisa apa-apa kecuali dengerin dia ngomong."

Yuda membuka tasnya, memberi Lana sebotol air mineral dari sana.

"Gue biasanya enggak terlalu peduli sih kalo ceweknya mau. Tapi lo keliatan takut banget. Kalo lo enggak suka atau enggak bisa apa-apa, bilang sama gue. Itu tugas gue sebagai temennya Raul buat nonjok dia."

Lana menelan ludah memegang botol air mineral.

Walaupun ekspresi orang ini agak cuek, tapi ucapannya terkesan peduli. Itu membuat Lana tidak terlalu takut sekalipun dia orang asing. Tapi, sekalipun dia bilang jangan mau, Lana tidak bisa. Karena jika Raul berhenti mempedulikannya, Lana harus menghabiskan waktu sebagai istri pria tua itu.

"Ngomong-ngomong, sori tadi gue seenaknya ngomong."

"Eh?" Lana masih merasa asing hingga ia lebih banyak planga plongo.

"Yang gue bilang gue suka lo. Itu cuma buat bikin Raul kesel. Sori kalo lo enggak suka."

"Ah." Itukah? Sebenarnya Lana memang yakin tidak mungkin dia suka padahal baru bertemu beberapa detik.

"Nama lo Lana?"

"I-iya." Lana berhasil menjawab benar.

"Lo tinggal di mana? Biar gue anter pulang."

Seketika Lana sadar akan masalah yang sesungguhnya.

Raul! Benar, ia harus mengejar Raul atau Lana malah bermalam di tempat ini sendirian!

Lana benar-benar tidak tahu di mana kediaman mereka berada. Ia bahkan tidak tahu arahnya ke kanan atau ke kiri. Lana juga tidak yakin apakah tempatnya dekat karena waktu naik motor tadi, mereka cukup lama berkelok-kelok di jalanan sampai berhenti di kampus ini.

Kalau tidak ada Raul, Lana tidak pulang!

"Raul." Lana buru-buru menengok. "Aku mesti nyari Raul."

"Raul? Lo enggak perlu—"

"Aku enggak pulang kalo enggak ada Raul!" Lana perlahan berkaca-kaca, takut jika Raul sungguhan meninggalkannya.

"Kenapa Raul?"

"Soalnya Raul yang tau!"

Yuda mengerjap mendengar jawaban dari gadis asing itu. Sepertinya tadi Yuda bertanya soal rumahnya di mana lalu gadis ini panik.

Jangan bilang dia berkata Raul yang tahu rumahnya dia di mana sementara dia sendiri tidak tahu?

"Lo—" siapanya Raul adalah apa yang mau Yuda tanyakan.

Tapi Lana langsung berlari pergi, panik mencari-cari Raul.

Jelas saja Yuda bingung. Padahal jelas-jelas Lana tidak nyaman berada di meja tadi, seolah dia dipaksa oleh Raul duduk di sana, namun sekarang dia malah panik mencari badjingan itu?

Yuda tanpa sadar malah mengikutinya. Yuda memang sering dibilang suka ikut campur urusan orang, tapi kalau harus jujur, Yuda cuma tidak suka melihat seseorang kesulitan di depannya.

Makanya tadi Yuda langsung menghentikan Raul. Ia pikir gadis bernama Lana itu dipaksa bergabung ke sana karena ancaman tertentu, tapi Lana malah takut Raul pergi.

"Raul." Lana terus celingak-celinguk mencari sosok pemuda itu. "Raul, jangan tinggalin aku."

Yuda merasa Lana mulai diperhatikan berlebih oleh orang sekitar. Mau tak mau Yuda bergegas menghentikannya.

"Telfon orang rumah lo, minta alamatnya nanti gue anter."

Kenapa harus Raul kalau dia bisa melakukan itu? Pikir Yuda praktis. Tapi ....

"Enggak ada."

"Apanya?"

"HP." Lana menunduk. Mulai menangis. "Enggak ada HP. Hiks hiks... kalo enggak ada Raul, aku enggak pulang, hiks."

Yuda menahan napas mendengar seseorang bisa hidup tanpa handphone? Serius?

"HP lo diambil sama Raul?"

Lana menggeleng sambil terus menangis. "Mahal," ucapnya diantara isak tangis. "Tante bilang nanti aja beli sendiri kalo punya uang, hiks. Aku mau pulang."

Yuda cuma bisa tercengang.

*

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!