TMPT - 2

Tentu saja, kalau tidak dihentikan, maka pernikahan itu jelas akan terjadi.

Hanya butuh waktu dua minggu setelah pembicaraan berlangsung, Lana kini sudah berdandan memakai gaun pengantin putihnya.

Wajah Lana dihiasi oleh make up sangat tebal khas pengantin. Ia menjadi pusat perhatian di mana pun Lana berdiri. Diikuti oleh sejumlah orang seperti putri yang memastikan tidak ada gaun yang tersangkut atau Lana kepanasan.

Tapi, perjuangan Lana sesungguhnya adalah menahan rasa mual. Menahan ekspresi di wajahnya agar tak terlihat sekalipun sekarang ia mau menangis jijik.

Dosakah jika ia berdoa pria tua itu mati sekarang juga? Paling tidak sekarang mereka sudah menikah jadi matilah. Lana mohon.

Tolong.

Tolong!

"Semua orang bisa liat," bisik suara asing.

Lana tersentak oleh suara yang tiba-tiba terdengar di sisinya. Mau tak mau Lana berpaling hanya untuk melihat seorang pria muda tegap, sedang tersenyum manis padanya.

Dia tampan. Kulitnya putih dan tampak terawat, tapi wajahnya asing di ingatan Lana. Siapa? Kenapa dia bicara pada Lana?

"Nak Raul." Tante Imania langsung datang merangkul pinggang Lana. "Tante enggak denger kamu udah dateng. Gimana perjalanannya? Jam berapa tadi nyampe?"

Raul? Siapa Raul?

"Lancar, Tante." Pria muda itu tersenyum manis. "Aku nyampe barusan banget. Emang udah pake jas sebelum berangkat. Maaf yah baru sempet dateng."

"Enggak pa-pa, Nak. Kamu kan kuliah jadi mau gimana lagi."

Diam-diam, Tante Imania mencengkram pinggang Lana. Nampaknya itu isyarat karena Lana malah bengong alih-alih meneruskan langkah ke pelaminan.

"Ohiya, Tante," kata si Raul, "kalau boleh, biar aku aja yang nganterin pengantinnya? Emang sekalian aku mau ketemu Papa."

Papa? Hah? Papa dia bilang? Kalau begitu orang ini ....

Lana terpaku kosong saat pria muda bernama Raul itu mengulurkan tangan, lalu menggenggam tangan Lana penuh kelembutan.

Sentuhannya memaksa Lana kembali berjalan, tapi baru saja mereka menjauh, semakin dekat pada pelaminan, Raul mendadak berbisik, "Kentara banget kamu jijik naik ke atas."

Lana membeku. Tapi sejujurnya gadis itu sendiri tidak bisa menyadari betapa banyak keringat dinginnya yang menetes akibat rasa tertekan dan penolakan.

Ekspresi Lana itulah yang justru membuat Raul tertawa kecil.

"Nah, Mama Muda." Raul mengusap-usap punggung tangan Lana diam-diam. "Papa tuh—"

Ekspresi Lana semakin tak terkontrol.

"—paling suka jilatin daun muda."

Hal selanjutnya yang terjadi adalah Lana tergolek lemas dalam pelukan Raul, hilang kesadaran.

Raul berusaha keras menahan tawanya saat menyerahkan Lana pada keluarganya yang panik. Mereka langsung membawa gadis sekaligus pengantin itu pergi, sementara Raul malah pergi makan.

"Kamu ngomong apa sama istri baru Papa?" Pertanyaan itu melayang dari Mama Dewi, ibu kandung Raul, sekaligus istri ketiga dari suaminya sekarang.

Pria tua itu pernah memiliki dua istri sebelum menikahi Mama Dewi, namun kedua istrinya sudah meninggal menyisakan Mama Dewi seorang.

Ditambah Lana sebagai istri keempat, jika mau.

Meski begitu, Raul sebenarnya bukan anak kandung pria tua itu. Raul adalah anak hasil pernikahan Mama sebelumnya yang bercerai lalu menikahi orang yang sekarang Raul sebut Papa.

Tentu saja, Raul tahu segalanya.

"Aku cuma ngomong kenyataan," balas Raul tertawa kecil tanpa rasa bersalah sudah membuat ibu tirinya pingsan. "Lagian tanpa aku ngomong kayaknya begitu dia duduk di pelaminan, dia juga bakal pingsan. Anggep aja aku bantuin biar cepet."

Mama Dewi menggertak giginya kesal. "Raul, Mama udah bilang jangan ganggu. Kalo Papamu sampe marah—"

"Mama terlalu takut Papa marah. Yang salah kan bukan aku, tapi istri barunya. Siapa yang suruh dia pingsan? Jadi kalo nanti Papa mau mukul, ya kemungkinan yang dipukul juga istri barunya."

Setelah mengatakan itu Raul beranjak pergi, bergabung dengan para tamu di meja prasmanan sekali lagi. Bukan hanya terlihat tidak berdosa, Raul malah bersiul-siul seolah dia sedang gembira.

Memang dasar anak nakal itu.

*

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!