TMPT - 9

Lana mengerjakan semua yang diperintahkan oleh Dewi. Bersih-bersih, masak, termasuk membuat bubur. Tapi ketika Lana berdiri di depan kamar pria tua itu, tubuhnya menggigil.

Apa Dewi juga menahan perasaan seperti ini? Apa dia juga gemetar tak mau tapi berusaha sangat amat keras menahannya ketika bertemu pria itu?

Lana takut. Lana benar-benar takut jika ia muncul, pria itu akan menciumnya atau bahkan menyuruhnya melayani dia.

Mungkin itu tidak sopan, tapi ketika membayangkan bibir tua itu menciumnya, lidah tua itu membelainya, kulit keriput itu menyentuhnya, Lana cuma ingin muntah-muntah.

"Lana."

Nampan di tangan Lana terjatuh dari tangannya seketika. Padahal itu suara pelan dan lembut dari Raul. Tapi Lana menoleh seolah dia monster, hingga pupil matanya bergetar tak beraturan.

Raul yang melihat ekspresi itu lagi berusaha keras tidak tersenyum. Sebenarnya Raul tahu Lana pasti akan disuruh melayani Papa, tapi tak ia sangka gadis ini belum bisa mengatasi ketakutannya.

"Lana." Raul menghampirinya, mengelus pipi gadis itu. "Bukannya aku bilang kamu enggak perlu ngelayanin Papa?"

Air mata Lana berbondong-bondong keluar. Ia menggigit bibirnya, menggeleng gemetaran. Suara Lana bahkan sulit keluar.

Ia tak tahu siapa yang bisa dipercaya. Ia tak tahu apakah ia harus bergantung pada seseorang atau berhenti bergantung dan menerjang segalanya.

Tapi yang jelas Lana tak mau bertemu pria itu.

Ia takut. Ia takut. Lana sangat takut.

"Kasiannya." Raul mengelus-elus kepala Lana. "Mama emang orangnya suka jahat. Satu dua omongan Mama itu enggak usah didengerin."

"Hiks."

"Lili."

Seorang perempuan seusai Raul datang dengan alat bersih-bersih di tangannya.

"Nah, biar Lili yang beresin. Lana sini, ikut aku. Kita makan donat di atap."

Yang Lana pedulikan hanyalah pergi dari sana secepatnya.

*

"Mama enggak bokeh curang, dong." Raul sebenarnya mendatangi Dewi sebelum menjemput Lana di atas sana. "Papa kan punya suster sendiri."

Anak itu tersenyum-senyum menatap ibunya yang sedang sibuk merokok sambil memandangi tabletnya.

"Lagian Mama kam enggak pernah ngurusin Papa kalo sakit, jadi masa Lana yang jelas-jelas enggak mau sama Papa, Mama paksa-paksa."

"Terus, gunanya dia nikah sama Papa apa kalo ngurus Papa aja enggak bisa? Kamu kira dia tinggal di sini gratis? Nikah sama dia aja ada harganya. Malam pertama aja enggak ada, Papa malah sakit, tapi sekarang ngurus Papa juga enggak?"

Padahal tahu Raul yang membuat pria itu sakit, namun ibu adalah ibu. Mereka melindungi anak mereka dengan cara yang mereka anggap benar.

"Yah, emang sih enggak ada gunanya." Raul meraih puntung rokok di bibir Mama, membuangnya ke asbak meski masih cukup panjang. "Gimana kalo gini aja, Ma? Mama pinjemin Lana dulu ke aku. Kalo aku udah bosen, nanti aku balikin. Terserah Mama mau ngapain."

Mama menatapnya datar. "Kamu tau Mama enggak pernah suka sama cara kamu main-main, kan? Mama enggak ada waktu ngurusin gabutnya kamu."

Wajah Raul langsung berubah cemberut. "Jadi, Mama enggak mau nurutin permintaan aku?"

Wanita itu diam.

"Mama udah capek sama aku, yah? Mama udah enggak peduli? Kejamnya. Padahal selama ini Mama enggak protes. Mama bilang aku anak satu-satunya tapi Mama malah—"

"Akh, terssrah." Mama menyambar kotak rokoknya lagi, berbalik membelakangi Raul. "Udah sana. Mama sibuk."

Raul langsung tersenyum. "Love you, Mama."

"Berisik."

"Tapi—"

"Pokoknya Mama enggak mau tau." Mama bergumam di antara bibirnya mengapit rokok kembali. "Soal dia enggak mau ketemu Papa itu urusan lain, tapi bersih-bersih sama masak tetep urusan dia. Mama enggak mau ada orang tinggal gratis di sini."

"Kalo Mama ngomong gitu sih aku tersinggung." Raul tertawa seraya berbalik pergi. "Aku kan tinggal gratis di sini."

"Banyak omong kamu. Sana!"

"Love you lagi, Mama."

*

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!