"Lana kenapa?"
Lana menggeleng, masih sibuk dalam pikirannya. Karena jawaban Lana, Raul berpaling pada teman-temannya dan mulai berbicara.
Lana tidak paham mengenai topik mereka dan telinganya berdenging saat ketakutan itu semakin besar. Sangat sulit menebak Raul. Dia bisa tiba-tiba ramah, bisa tiba-tiba dingin. Dia bisa tiba-tiba memaksa, bisa tiba-tiba cuek.
Bagaimana jika tiba-tiba besok Raul bosan dan membuang Lana? Keberadaan Lana sendiri kan membuktikan Raul sudah bosan pada mainan sebelumnya jadi sekarang dia memilih Lana.
"Lana, batagornya dimakan."
Ketakutan membuat Lana buta. Ia menatap Raul dan merasa bahkan tatapan itu justru mendekati kebosanan. Napas Lana mulai memberat.
Tanpa sadar ia justru memegang lengan Raul kuat-kuat. Lana berharap Raul mengerti bahwa dia tidak boleh segera bosan.
Luna masih SD sementara Lana harus menunggu adiknya itu lulus SMA agar bisa kabur bersama. Jangan bosan sampai saat itu tiba.
Di sisi lain, tanpa Lana melihat, Raul terkejut dengan cara Lana memegangnya. Terlebih ekspresi pucat Lana menunjukkan dia tengah ketakutan dan gelisah.
Sudut bibir Raul berkedut. Tak peduli jika teman-temannya melihat, Raul meraih wajah Lana dan membelai pipinya.
"Lana manja banget sih sampe harus disuapin terus," bisik Raul tersenyum bahagia. "Tapi kalo Lana mau harusnya minta dong. Bilang 'suapin'."
Makin pucat wajahnya, justru makin Raul menyukainya. Pemuda itu meraih sendok, mengambil potongan batagor di piring untuk dibawa ke mulut Lana.
"Nah, aaa."
Teman-teman Raul memang sudah sangat terbiasa pada hobi aneh pemuda itu. Meskipun masuk jajaran pangeran kampus sampai masuk ke akun instagram khusus cowok-cowok ganteng kampus, Raul terkenal tidak dekat dengan bidadari kampus.
Karena apa? Karena orang itu pernah bilang bahwa dia menyukai perempuan yang ceroboh, bodoh, penakut, pemalu, dan tertindas. Dia tidak suka bidadari, namun dia suka Cinderella.
Dia memang sudah aneh sejak awal.
"Lo dateng-dateng malah main suap-suapan di kantin," tegur seseorang.
Seluruh orang di meja itu berpaling ke arah suara, di mana pemuda berkacamata baru saja duduk setelah meletakkan tasnya di samping kursi.
Pemuda itu menatap gadis di samping Raul, merasa tidak kenal dengannya sama sekali. Begitu mata mereka bertemu, perempuan itu mengalihkan pandangan.
"Haduh, Yuda, dateng-dateng jangan nakutin Lana dong. Lana tuh enggak suka diliatin sama stranger." Raul mengusap-usap kepala perempuan yang disebut Lana itu.
Yuda memicing kembali pada si Lana. Peliharaan dari mana lagi yang Raul pungut ini? Terlihat jelas dia tidak nyaman tapi tidak berbicara apa-apa.
"Lo maba?" tanya Yuda pada gadis itu.
Lana yang mendapat pertanyaan spontan menggeleng, meremas tangan Raul lebih kuat. Ia takut jika orang asing itu marah padanya karena seenak hati masuk ke wilayah sekolah orang lain. Biasanya kan begitu.
"Anak fakultas lain?" tanya Yuda lagi.
Lana memejamkan mata dan menggeleng kuat. Kenapa sih dia harus bertanya?
"Bukan mahasiswa di sini?" Yuda bergumam. Lalu berpaling pada Raul. "Lo maksa cewek masuk ke kampus padahal dia enggak mau?"
Raul mengangkat alis polos. "Lah, Lana kok yang kepo. Lana yang mau gue bawa ke sini jadi ya gue bawa. Lo nih main nuduh-nuduh aja."
"Terus kenapa dia gemeteran?"
Ekspresi Raul yang semula santai seketika berubah dingin. "Lo kenapa tiap gue sama cewek kayaknya ribet banget? Suka lo sama gue? Cemburu?"
Teman-teman Raul yang lain cuma melihat mereka seolah tidak masalah. Sedangkan Lana malah ngeri jika mereka sungguhan bertengkar di sini.
"Raul, udah." Lana menarik langan Raul. "K-kita pulang aja."
Raul tersenyum congkak. "Liat kan? Lo nih selalu nuduh gue maksa-maksa cewek nurutin gue. Padahal emang Lana percaya sama gue. Iya kan, Lana?"
Lana mengangguk-angguk, berusaha keras tidak memperlihatkan kesan terpaksa. Ia bergantung pada Raul jadi apa pun katanya, Lana akan patuh.
"Nenek-nenek buta juga tau lo ngancem cewek biar nurut sama lo," kata Yuda, fakta.
Ternyata Yuda sangat mengenal Raul. Tapi sekarang bukan waktunya membahas itu.
"Raul."
Tatapan Raul kini sepenuhnya beku. "Lo suka sama Lana makanya ngajak gue berantem?"
Kenapa jadi Lana?! Lagian mereka kan baru bertemu!
"Gue suka, emang kenapa?"
HEEEEH?!
*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Wiwi
Thor q pusing baca dari awal sampai kesini tetap g ngerti ceritanya
2024-02-01
0