"Bekerja keraslah hingga kamu bisa melunasi hutang-hutang kamu dalam waktu satu tahun. Kalau kamu bisa melunasinya kamu tidak harus menikah dengan aku."
Sepertinya Doni belum puas juga satu tahun sudah kehilangan Gatot sekarang sudah mulai memancing kemarahan Gatot lagi.
Gatot menatap Doni dengan tatapan yang bengis. "Awas kamu kalau bohong. Kamu akan berhadapan dengan aku," ucap Gatot dengan mengacungkan pena ke depan wajah Doni.
Laki-laki itu pun hanya mengulas senyum dari dulu sifat galak dari gadis berotot itu memang tidak berkurang sama sekali. Malah bertambah, dan Doni justru semakin tertantang dengan kelakuan Gatot.
"Udah buruan tanda tangan, aku mau pergi masih banyak kerjaan," balas Doni dengan gaya yang sangat menyebalkan. Tanpa menunggu lama Gatot pun tanda tangan seperti yang Doni katakan.
"Nih ...." Gatot memberikan kertas yang sudah ia tanda tangani, dan Surya pun langsung mengambil kertas itu dan menyimpannya dengan rapih di dalam map yang sama dengan perjanjian dari Budi.
"Sudah tidak ada urusan lagi kan? Kalau gitu aku mau pulang," ucap Doni bersiap untuk pulang sedangkan laki-laki tua itu dari tadi sudah lebih dulu pulang.
"Tunggu!" Gatot kembali menahan ketika Doni sudah bersiap untuk pergi. Bibir Doni pun terkembang sempurna. Meskipun laki-laki itu belum tahu apa yang sekiranya akan diucapkan oleh Gatot, tetapi laki-laki itu sangat yakin kalau Gatot pasti akan meminta bantuannya lagi. Ini adalah kesempatan yang sudah satu tahu Doni tunggu-tunggu.
"Ada apa lagi? Ayo katakan mumpung aku lagi baik," balas Doni kali ini nada bicaranya jauh lebih lembut, tidak seperti biasanya yang cenderung jutek.
"Antarkan aku pulang!" balas Gatot tanpa basa basi. Mendengar ucapan Gatot tentu Doni pun tersenyum dengan lebar.
"Kenapa tersenyum? Kamu nggak mau antarkan aku pulang?" tuduh Gatot langsung membuat Doni terkejut.
"Aku bahkan belum menjawab, tapi kenapa kamu langsung menuduh aku seperti itu? Tapi biasanya kalau ada yang mau numpang itu baik-baik sikapnya, bukan seperti kamu," balas Doni dengan bibir terangkat sebelah. Menunjukkan senyum sinis.
"Bukanya satu tahun yang lalu kamu juga pernah membuat aku marah dan kesal dengan perlakuan kamu yang sangat menyebalkan karena minta diantar pulang." Gatot mengungkit kejadian satu tahun silam yang Doni dengan tidak tahu diri memaksa Gatot untuk mengantarkannya pulang.
"Jadi kamu balas dendam?" tanya Doni dengan santai.
"Tidak juga, aku hanya mengetes apakah kamu laki-laki baik dan tahu diuntung atau tidak, setidaknya lakukan hal yang sama ketika aku sedang membutuhkan bantuan."
"Baiklah, karena aku laki-laki baik dan tentunya tahu diuntung maka akan aku antarkan kamu, tapi ngomong-ngomong rumah kamu di mana?" tanya Doni dengan santai.
"Di Bekasi," jawab Gatot dengan singkat.
Mendengar jawaban Gatot, Doni pun langsung kaget.
"Bekasi? Ini Jakarta Tot, jarak Jakarta - Bekasi berapa jam?" tanya Doni tahu juga tidak di mana Bekasi.
"Paling satu jam. Cepat antarkan aku! Aku sudah tidak sabar ingin mengasih pelajaran pada adikku." Gatot yang melihat Doni hanya memperlambat waktunya pun langsung menarik tangannya agar segera jalan. Tentu ini adalah hal yang sangat Doni tunggu-tunggu. Meskipun genggaman tangan Gatot sangat kuat Doni pun cukup merasa bahagia.
Di belakang tubuh Gatot, Doni justru tersenyum bahagia. Karena tangannya digenggam oleh Gatot.
"Di mana mobil kamu?" tanya Gatot.
"Tuh." Doni menunjuk sebuah mobil yang jelas masih baru dan mulus.
"Mana kuncinya?" Gatot mengulurkan tangannya untuk mengambil kunci mobil Doni. Tentu ia tahu diri. Ia yang menumpang maka Gatot juga yang menyetir.
Tanpa menunggu lama Doni pun langsung memberikan kunci mobilnya pada Gatot. Membiarkan gadis berotot itu yang menyetir.
"Itu mobil baru, baru dibeli satu bulan yang lalu harganya tiga setengah milliar. Kamu harus hati-hati pakainya. Jangan sampai lecet. Kalau lecet kamu akan gantikan harga perbaikan yang bisa sampai lima ratus juta."
Deg! Gatot menatap Doni dengan tatapaan kebencian. "Kamu nakut-nakutin aku."
"Tidak kamu bisa google sendiri aja, mobil mahal harga perbaikannya pun mahal." Doni tersenyum penuh arti.
"Kalau gitu kamu yang nyetir. Aku nggak bisa bawa mobil mahal." Gatot mengembalikan kunci mobilnya pada Doni.
"Hey, mana bisa!"
#Nah kan Don, makanya jangan usil sama cewek galak itu.
Bersambung....
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Endang Werdiningsih
drama doni dimulai..
mana mba gatot akan jatuh cinta sama mas dokter kalo cara pendekatan'a ekstrim begonohhhh...
2023-07-25
0