Laki-laki yang Aneh

Setelah melewati perjalanan yang menegangkan akhirnya Gatot sampi juga di rumah Deon, sang atasan yang super galak. Tanpa mengucapkan terima kasih Deon turun dengan menutup pintu mobil dengan kencang. Bahkan jantung Gatot hampir ambrol.

"Astaghfirullah, laki-laki itu memang sangat menyebabkan," gerundel Gatot dalam hatinya.

Kini Gatot hanya diam nunggu laki-laki satu lagi turun, baru ia kembali ke kantor.

"Anda tolong antarkan aku ke alamat ini!" Doni memberikan kartu nama yang mana di sana ada alamat rumahnya.

Mendengar ucapan laki-laki yang bernama Doni Gatot pun hanya mengulas senyum masam, dan melirik kartu nama yang diberikan oleh laki-laki itu.

"Mohon maaf, saya bukan sopir Anda, jadi lebih baik Anda turun dari mobil ini dan naik kendaraan lain," ucap Gatot mengabaikan kartu nama yang Doni berikan.

Tentu Gatot berbicara dengan nada yang super jutek sangat berbeda dengan tadi dirinya berkomunikasi dengan Deon, ramah dan sopan. Doni pun terkekeh dengan perubahan sikap Wanita itu, dia bukanya turun justru berpindah duduk ke samping Gatot.

Mata Gatot terbelalak ketika melihat kalau laki-laki itu justru pindah ke sampingnya. "Anda mau ngapain Tuan, di kursi belakang ada dua pintu, di kanan dan di kiri, Anda bisa gunakan salah satu untuk keluar, tapi kenapa pindah ke depan?" dengus Gatot dengan nada yang jutek dan galak.

"Aku ingin dekat dengan kamu," balas Doni dengan mengedipkan sebelah matanya, ia justru semakin senang memancing Gatot dan mungkin Doni tidak tahu kalau Gatot itu singkatan dari 'Gadis Berotot' yang artinya tenaga dia tidak bisa diremehkan lagi.

"Tuan apa An..." Gatot menghentikan ucapanya ketika Doni meletakan jari telunjuknya ke depan bibirnya.

"Jalan, dan antarkan aku ke alamat tadi!" titah Doni langsung memotong ucapan Gatot dengan nada yang menyebalkan.

"Kalau aku tidak mau," jawab Gatot semakin menantang, gulat-gulat dah Gatot malah semakin senang kalau ada yang menantangnya untuk duel, sudah lama dia tidak terlibat pertengkaran lagi.

"Kalau tidak mau, berati Anda siap-siap menjadi gelandangan," jawab Doni dengan enteng, dan hal itu berhasil memancing Gatot terkekeh dengan sangat renyah.

"Tuan, Anda memang sepertinya kurang satu ons isi kepalanya. Bos saya Tuan Deon, dan itu artinya yang bisa membuat saya gelandangan adalah hanya Tuan Deon, bukan Doni yang mengaku-ngaku orang kaya, tetapi kenyataanya Anda buat bayar taxi saja tidak punya uang," ejek Gatot, dengan tanpa dosa.

Kali ini Doni yang kembali terkekek renyah. "Aku suka kesombonganmu Nona, kalau orang sekelas Deon saja bisa aku buat dia tinggal di kolong jembatan. Tandanya aku juga bisa membuat kamu menjadi istriku saat ini juga," ucap Doni sembari menatap tajam pada Gatot yang sebenarnya cantik, bulu mata yang lentik, tanpa make up. Hanya kulitnya sedikit berwarna eksotis, tetapi Doni lebih suka dengan wanita berkulit coklat, dari pada yang berkulit putih bersih, bosan dipandang.

Kulit coklat lebih manis dan tidak bosan untuk dipandang, seperti yang Gatot miliki sejak tadi Doni memandang, semakin tertarik untuk ditatap tanpa ingin melepaskanya dari pandangan matanya.

Mata Gatot semakin melebar. bahkan seolah biji matanya akan keluar. "Anda jangan macam-macam yah Tuan, aku tidak ingin menikah dengan laki-laki lemah seperti Anda," tegas Gatot, bahkan tubuhnya meremang seketika ketika dirinya membayangkan kalau harus menikah dengan laki-laki asing bin menjengkelkan yang ada di samping saat ini.

Doni kembali terkekeh, baru kali ini dia ditolak oleh cewek dengan terang-terangan, sedangkan rekan kerja dan juga teman-teman baik dari cleaning services, perawat, dokter, hingga beberapa pasien dan keluarga pasien banyak yang sudah menunggunya untuk di jadikan istri, sementara Gatot malah langsung menolaknya, dan dari tampilan wajahnya wanita itu seperti trauma ketakutan gitu.

"Iya-iya aku tau kok, kamu tidak mau menikah dengan aku kan karena kamu itu penyuka sesama jenis," balas Doni dengan tampang mengejek.

"Apa kamu bilang, ada bukti apa kamu bilang aku penyuka sesama jenis. Aku normal seribu persen." sembur Gatot. Langsung mengganti nada bicaranya tidak lagi formal.

Brruukkk... Gatot memukul pundak Doni dengan sekuat tenaga, saking kesalnya, dirinya dituduh penyuka sesama jenis, bahkan Doni sampai meringis kesakitan dengan pukulan wanita itu.

"Aww... gila yah tenaga kamu kuat banget, jangan jangan nanti kalau mau malam pertama ranjang sampe reyot gara-gara tenaga kamu yang kuat itu," dengus Doni dengan mengusap-usap pundak hasil pukulan Gatot, belum juga benaran nikah tubuh sudah benjut.

"Makanya jangan macam-macam kalau ngomong, aku itu memiliki beberapa mendali emas kejuaraan karate dan juga beberapa ilmu bela diri lainya, jadi kalau masih sayang tubuh kamu jangan ngomong sembarangan," ancam Gatot dengan tatapan yang sombong.

"Ya, maaf aku tidak ada niat untuk mengatai kamu kok, aku cuma bercanda, Mba Gatot," timpal Doni, tetapi nada bicaranya justru semakin terlihat sangat menyebalkan.

"Kalau gitu turun!" sambung Gatot dengan menujuk pintu agar Doni turun dari mobilnya.

"Aduh Mbak, aku mohon antar aku ke alamat itu, aku lupa bawa uang nanti aku bayar dua kali lipat dengan gajih kamu deh, tapi syaratnya kamu jadi pacar aku," rengek Doni dengan mengatupkan kedua tanganya di depan dada membuat sebuah permohonan.

"Kalau aku tidak mau," tekan Gatot sekali lagi.

"Kalau kamu tidak mau, berati kamu siap jadi istri aku," ulang Doni dengan tatapan yang menggoda pada Gatot, dan alisnya dinaik turunkan.

"Kenapa sih dari tadi kata-katanya, nikah, pacaran terus, bikin risih ajah," sungut Gatot justru mematikan mobilnya dan menyimpan koncinya di dalam sakunya, dan itu benar-benar tandanya wanita itu tidak mau mengantarkan Doni.

'Wah nih cewek bener-bener istimewa, gimana caranya biar dia tidak bisa menolakku yah. Aku sangat tertantang dengan gadis yang bernama unik ini,' batin Doni mengikuti gaya gatot menyenderkan tubuhnya pada Headrest dan merasakan kebersamaan mereka seolah benar-benar pasangan yang sedang marah.

"Kenapa kamu nggak turun sih, aku harus balik ke kantor, dan mengantarkan mobil ini dan aku harus pulang," pekik Gatot kesal sendiri dengan laki-laki yang ada di sampingnya itu. Malah sangat terlihat kalau laki-laki itu sedang mengerjai dirinya.

"Kan aku tadi udah bilang alasanya, aku tidak bawa uang dan aku juga tidak bawa kendaraan," seru Doni sekali lagi.

"Aku antar, tapi tidak ada kata pacaran dan istri," tegas Gatot, wanita itu tahu betul kalau dia tidak akan menang melawan laki-laki yang sangat menyebalkan itu, ia pikir yang paling menyebalkan adalah Deon, tetapi ternyata perkiraanya salah, ada lagi yang lebih-lebih menyebalkan yaitu Doni, laki-laki yang baru ditemuinya hari ini dan hari ini juga dia mengajaknya menjadi kekasih dan bahkan istri. Hueee... Gatot baru membayangkan saja ingin muntah.

"Terserah, yang jelas aku menawarkan sesuatu cukup sekali, baik Deon dan kamu kesempatanya sama hanya sekali. Jadi nanti kamu jangan memuja, memohon atau menyesal setelah kesempatan untuk menjadi kekasih dan istri tidak lagi berlaku untuk Anda, Nona." Doni berbicara dengan sangat santai, dan penuh penekanan.

"Saya yakin, tidak akan menyesal," jawab Gatot dengan tegas dan yakin, dan Doni membalasnya lagi-lagi dengan anggukan kepala.

Setelah perdebatan selesai kini Gatot pun mulai melanjutkan kendaraanya dengan sangat nyaman, bahkan Doni sempat tertidur di dalam perjalanan.

Tidak sampai memakan waktu satu jam Gatot pun sudah sampai di rumah yang Doni berikan alamatnya.

'Ini benar rumahnya?' batin Gatot, dengan tertawa samar ketika melihat rumah yang tertera di alamat rumah yang Doni katakan.

"Sepertinya laki-laki ini memang rada-rada kurang. Mungkin ingin jadi orang kaya, tapi tidak tersampaikan, sehingga berlagak sombong dan meremehkan. Mending Tuan Deon, sombong tapi benaran-benar kaya raya. Nah dia lagaknya mau bikin Tuan Deon tinggal di kolong jembatan, kenyataanya rumahnya saja seperti ini, sama kayak rumah karyawan Tuan Deon," gumam Gatot. Meskipun ucapanya tidak terlalu keras, tetapi Doni yang memang sudah terbangun pun mendengar ucapan Gatot itu.

Doni terkekeh dalam hatinya, "Aku semakin tertantang untuk benar-benar membuat Deon tinggal di kolong jembatan, dan gadis ini akan bersikap seperti apa nantinya," lirih Doni dalam batinya.

Huahhhh.... Doni menggeliat, pura-pura baru bangun dan menggosok-gosok matanya agar ektingnya semakin meyakinkan.

"Sudah sampai yah?" tanya Doni dengan suara serak dan beratnya.

"Ini rumah Anda Tuan?" tanya Gatot, yang Doni tahu kalau gadis itu tengah meremehkan.

"Iya, apa kamu mau masuk, ketemu calon mertua mungkin," goda Doni.

"Ah tidak salam saja buat orang tua Anda, dan saran saya kalau halu jangan ketinggian Tuan, kalau jatuh sakit." Terlihat dari wajah Gatot ia tengah menahan tawanya.

"Maksud kamu apa yah?" tanya Doni pura-pura tidak tahu adalah jalan ninjanya.

"Anda tadi mengatakan akan membuat Tuan Deon tinggal di kolong jembatan, tapi rumah Anda saja..." Gatot tidak melanjutkan ucapanya karena sudah terkekeh duluan.

"Ah... saya tahu maksud Anda Nona, tapi asal Anda tahu Nona, kalau rumah tidak menjamin orang itu kayak atau miskin," balas Doni, yang itu tandanya dia tidak setuju dengan anggapan Gatot.

"Yah saya paham sekali, tetapi setidaknya dari tampang saja Anda tidak meyakinkan kalau apa yang Anda ucapkan itu benar," seru Gatot lagi.

"Baiklah kalau gitu kita buktikan besok yah Nona, dan ini ongkos buat Anda, (Doni menyerahkan uang lima lembar berwarna merah) dan aku tunggu kamu di pelaminan, kalau kamu kalah kamu harus siap jadi istriku," tandas Doni, sedetik kemudian dia langsung pergi keluar dari mobil yang ia tumpanginya, dan meninggalkan Gatot, yang Doni tahu sekali dia akan melangsungkan protes. Biarkan protesnya besok saja ketika dirinya datang ke perusahaan papahnya.

"Dasar laki-laki aneh, dan gila."

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

😘Mrs. Hen😘

😘Mrs. Hen😘

jutek jutek nanti jatuh cinta...

2023-06-03

1

Cintaiaku

Cintaiaku

abang doni buat aq aja thor gatot carikan aja aki2

2023-06-02

1

Ela Jutek

Ela Jutek

heee awas lo mbak Gatot, nanti kaget tau siapa Doni😅

2023-06-02

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!