Sesuai yang sudah disepakati oleh Gatot dan adiknya, Guntur. Gadis berotot itu pun datang ke cafe The Hits, cafe yang cukup luas, berada di tengah-tengah pusat kota Jakarta. Gatot sih sudah menduga kalau makanan di tempat itu pun mahal-mahal. Dari tempatnya saja Gatot bisa melihat kalau tempat seperti ini buka buat kaum mendang mending.
Berhubung Gatot adalah anak yang rajin dan juga tepat waktu sehingga ia pun datang lebih dulu.Ia memiliki duduk di tempat yang sedikit mojok. Sembari menunggu orang yang Guntur maksud ia pun memesan minuman yang satu gelas harganya sampai enam puluh rebu, andai orang yang datang tidak mau membayarkan minuman Gatot sudah jelas Gatot pasti akan rugi dengan nominal harga enam puluh rebu yang sudah pasti bagi Gatot mahal dong minuman satu gelas dengan harga segitu.
Bukan dia perhitungan hanya bagi dia dari pada enam puluh rebu untuk beli minuman sekali teguk. Mending buat beli dada ayam cukup untuk dua hari makan. Yang secara dia memiliki gaya hidup dengan ketogenik yang jelas dada ayam adalah makanan tersimpan dan bikin kenyang.
"Kira-kira siapa sih bosnya Guntur sampai harus bertemu di tempat kaya gini, kalau mau kasih kerjaan kenapa tidak langsung datang ke pabrik aja sih," gerutu Gatot sembari mengamati cafe yang cukup rame. Apalagi ternyata malam ini adalah malam minggu yang mana biasanya anak-anak muda akan datang untuk berkencan.
Gatot hanya menelan ludah ketika pandangan matanya menyaksikan muda mudi yang mungkin usianya lebih muda dari adiknya tetapi suap-suapan dengan mesra. Sedangkan dia yang sudah berkepala tiga justru masih menjadi jomblo sejati. Nasibnya ngenes banget yah Gatot.
Dalam batinnya juga ingin merasakan seperti itu, tapi ia sadar kalau dirinya adalah jomblo, dan lagi umur kepala tiga rasanya terlalu lucu kalau harus bermanja-manjaan seperti itu.
"Ehemz... " Suara deheman berhasil mengagetkan Gatot yang sedang fokus dengan anak muda yang sedang kencan dengan mesra. Kedua mata Gatot pun menyipit dengan sempurna ketika melihat kalau ada orang yang sudah berumur badan pendek dan perut sedikit membuncit. Penampilan laki-laki itu sangat aneh. Pakai kemeja dan jas layaknya bos dan rambut yang tertata dengan rapih.
Persis seperti seorang rentenir dari pada seorang bos.
Belum selesai Gatot mengamati laki-laki itu, tetapi laki-laki yang berdiri di hadapan Gatot sudah menarik kursi dan duduk di hadapan Gatot dengan bibir tersenyum. Jangan bayangkan senyumnya karena Gatot saja sampai merasa getir melihat senyum laki-laki tua itu. Cukup Gatot aja yang merasakan getir itu.
"Kamu yang namanya Gatot kan?" tanya laki-laki itu, dan langsung dibalas anggukan oleh Gatot. Ingin Gatot balik bertanya tapi bibirnya langsung kelu, kaget sampai tidak berkata-kata lagi.
"Memang Guntur tidak salah, kamu menarik," ucapnya lagi, Gatot pun kembali mengulas senyum teduhnya, tanpa menjawab atau melemparkan pertanyaan apa-apa.
"Perkenalkan saya adalah atasan Guntur. Saya hanya ingin menagih janji anak itu." Belum juga Gatot gantian bertanya laki-laki itu sudah langsung nyerocos lagi aja.
Kali ini Gatot menyipit dengan sempurna, bingung maksud dari ucapan laki-laki yang ada di hadapannya.
"Janji? Apa janji adik saya?" tanya Gatot dengan suara khasnya, yaitu serak dan sangat seksi.
Laki-laki yang ada di hadapan Gatot pun tersenyum menanggapi pertanyaan Gatot.
"Apa adik kamu tidak cerita apa-apa?" tanya laki-laki itu dengan suara sedikit menggoda dan wajah dimajukan, hal itu berhasil membuat Gatot meremang dan di bawah sana kakinya ingin sekali menendang laki-laki kurang ajar itu. Baru sekali bertemu, tapi sudah berhasil membuat Gatot darah tinggi.
Dengan sekuat tenaga Gatot menahan kemarahannya, otaknya masih bisa diajak kerja sama, agar tidak membuat keributan dan akibatnya nanti dirinya juga yang malu. Ia mencoba menjawab pertanyaan laki-laki itu dengan gelengan kepala.
"Guntur tidak bilang apa-apa selain janji dengan Anda akan memberikan pekerjaan pada saya," jawab Gatot tetap berusaha tenang, meskipun wanita itu sangat muak dengan tatapan laki-laki yang ada di hadapanya.
Tatapan mata keranjang membuat Gatot bisa berpikir kalau laki-laki itu sedang berbicara dengan maksud yang lain. Baru kali ini Gatot dibuat kesal dan marah oleh laki-laki yang memberikan tatapan menjijikkan.
"Yah, saya akan memberikan pekerjaan pada kamu bahkan gajihnya jauh lebih besar dari pada bekerja di pabrikku tapi dengan syarat kamu jadi wanita simpanan aku," bisik laki-laki itu dan berhasil membuat tangan Gatot langsung mengepal sempurna. Ingin langsung menghajar laki-laki kurang ajar itu.
Menjadi wanita simpan juga Gatot harus pilih-pilih. Kalau bentukannya kaya ikan buntal ya nggak mau juga kali.
"Jaga mulut Anda, Tuan! saya tidak sudi melayani Anda yang sangat menjijikan ini," balas Gatot dengan nada yang mengejek, pandangan Gatot pun menatap Jijik pada laki-laki itu, sangat muat bagi Gatot kalau harus melayani laki-laki hidung belang itu. Tidak perduli laki-laki bentukan ikan buntal akan marah atau tidak yang jelas Gatot tidak akan mau melayani laki-laki itu.
Mendengar Gatot yang memberikan penolakan laki-laki itu justru tertawa dengan renyah.
"Tapi sayangnya adik kamu Guntur sudah menjual kamu padaku dengan harga yang fantastis, dan kamu harus membayar hutang-hutang adik kamu dengan tubuh kamu." Laki-laki mata keranjang itu berbicara dengan nada yang merendahkan.
Bayangkan saja siapa pun yang jadi Gatot pasti akan marah sedih dan sangat tidak menduga kalau adik yang ia banggakan, ia besarkan dengan keringat, dan sekolah dia biayai, malah tega menjualnya untuk menutupi hutang yang Gatot sendiri tidak tahu hutang apa yang dimaksud dari laki-laki itu.
"Hutang berapa hutang adik saya?" tanya Gatot dengan nada bicara penuh emosi.
"Lima ratus juta."
Deg!!
#Nah loh Guntur memang cari masalah, udah tau kakaknya malah di jual buat melayani aki-aki.
Bersambung....
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
ida Farida
adik laknat
2023-06-10
1
Ela Jutek
buset mbak, wah kagak bener adek mu dah
2023-06-10
2
mama oca
sabar mba gatot..guntur siap2 di hajar nih seppertinya
2023-06-10
1