Gatot tanpa menunggu lama langsung melesat, dengan langkah panjang wanita berotot itu mengayunkan kakinya untuk menyusul Doni yang ia yakini belum jauh dari ruangan Deon. Ia masih butuh kerjaan ini sehingga harus merayu Doni agar tidak kehilangan pekerjaan yang bagi dia gajinya sudah cukup besar.
Sementara Doni ke luar dengan kaki yang melenggang dengan panjang, begitu pun Gatot setelah berpamitan dengan Deon dan juga pengacaranya yang disebut Dika. Ia langsung menyusul bos barunya. Laki-laki tengil yang membuat ia sangat apes.
"Tuan tunggu!!" pekik Gatot dengan suara yang cukup kencang. Doni yang sudah tahu betul kalau Gatot akan mengejarnya pun tersenyum dengan sempurna karena rencananya berhasil.
"Apa aku kata, kamu pasti akan datang kepadaku untuk menarik semua kata-katamu," gumam Doni, tetapi ia bukanya berhenti malah kakinya semakin cepat gerakannya. Doni sengaja ingin mengerjai Gatot. Rasanya terlalu suka kalau lihat Gatot marah-marah terus bikin semangat empat lima.
"Gila yah tuh laki-laki ngeselin banget. Amit-amit gue sampe berjodoh dengan dia, dunia runtuh," umpat Gatot, tetapi gadis itu langsung mengayunkan langkahnya lebih cepat bahkan ia sampai berjalan setengah berlari mengikuti apa yang Doni lakukan.
"Tuan, apa tidak ada keringanan untuk saya, agar saya tidak dipecat?" ujar Gatot ketika jarak mereka sudah dekat. Doni pun cukup terkejut dengan keberadaan Gatot yang sudah ada di belakangnya, bukanya dia tadi jalannya sudah lebih cepat lagi, tetapi kenapa Gatot sudah ada di belakangnya. Itulah keheranan Doni.
"Ngapain kamu ngikutin aku?" tanya Doni dengan ketus. Ah, tepatnya pura-pura ketus. Ia tinggal menyelesaikan satu kali akting lagi hingga Gatot bisa menjadi miliknya.
"Saya mau minta maaf pada Anda karena kelancangan mulut saya, Anda jadi marah dengan saya, dan kenapa saya dipecat padahal saya tidak salah apa-apa," ucap Gatot, dengan membela diri. Gatot akan berusaha dengan sangat keras agar Doni tidak memecatnya.
"Kamu mau minta maaf apa mau protes? Minta maaf itu yang tulus dan yang benar. Jangan ada pembelaan seolah saya yang salah," dengus Doni, semakin senang menatap wajah Gatot yang memelas dan sangat menggemaskan meskipun Doni sudah tahu paling wanita itu sedang mengumpat dirinya di dalam hatinya, tetapi tidak masalah dia tetap senang.
"Iya maaf Tuan saya salah, dan saya minta maaf, dan saya juga sangat menyesal," ucap Gatot mengulang permintaan maafnya.
"Nah gitu kan enak," balas Doni, tatapan matanya tidak lepas dari gadis berotot itu.
"Jadi Anda sudah maafin saya Tuan? Dan saya tidak jadi dipecat kan?" tanya Gatot, dengan wajah gembiranya, rasanya ia tidak sabar untuk kembali ke ruangannya, bekerja bersama teman-temanya dan bercanda bersama. Teman-teman yang sudah lima tahun menjadi tim marketing itu sangat kompak dan baik-baik.
"Kata siapa, ada saya bilang begitu. Kamu tetap saya pecat!" Wajah tengil Doni seketika semakin membuat Gatot murka.
Ia sudah mengikuti apa kata laki-laki itu hingga mau memelas tapi apa hasilnya ia justru tetap dipecat.
Brukkk... Gatot memukul lengan Doni. "Kenapa sih Anda sangat mengesalkan sekali, kenapa Anda memecat saya padahal saya tidak melakukan kesalahan apa pun. Apa yang Anda inginkan?" tanya Gatot dengan wajah yang memerah menahan kemarahannya. Andai laki-laki yang di hadapannya itu bukan bos besarnya saat itu juga dia ajak duel.
Doni cukup terkejut, dia kira Gatot tidak akan protes, ia mengusap bekas pukulan Gatot yang panas. Ini adalah kali kedua laki-laki itu mendapatkan pukulan dari gadis berotot itu.
"Aku kemarin sudah bilang kalau kamu kalah taruhan maka kamu jadi istriku. Jadi kalau jadi istriku kamu tidak usah bekerja lagi. Cukup di rumah sambut suaminya pulang kerja, dan pasang wajah yang terbaik dengan senyum yang mengembang sempurna, dan juga kamu tidak membutuhkan baju untuk menyambut suami kamu." Doni berbicara dengan nada sangat menjijikkan di dengar oleh Gatot.
"Heh Tuan mesum, aku nggak sudi jadi budak nafsu loe, lebih baik gue jadi gelandangan dari pada gue jadi budak nafsu busuk loe, melayani loe, maaf mimpi Anda ketinggian lebih baik pulang, cuci kaki dan bobo," pekik Gatot dengan kedua mata mau loncat.
"Jadi loe sudah ikhlas gue pecat?" tanya Doni dengan suara yang masih menyebalkan.
"Lebih baik gue dipecat, meskipun gue adalah karyawan terbaik di kantor ini, paling yang rugi Anda juga kehilangan karyawan terbaik. Dari pada gue jadi budak nafsu loe," ucap Gatot dengan ketus, dan seketika itu tubuhnya balik ke belakang untuk kembali ke ruangannya dan merapihkan barang-barangnya. Gatot tidak akan menggunakan jurus merayu dan memelas pada Doni. Ia tidak akan melakukan itu.
Sementara itu Doni mematung, kaget dengan jawaban Gatot.
"Kenapa malam jadi begini, padahal pikiran aku bukan begini. Ini pasti gara-gara other idenya salah Gatot malah jadi marah beneran. Thor gimana ini?" Doni pun jadi serba salah. Laki-laki itu mengikuti Gatot.
Sebelum terlambat kali ini Doni yang akan meminta maaf pada Gatot dan meminta Gatot tetap kerja di kantor ini.
Kini ganti Doni yang berjalan setengah berlari untuk meminta maaf pada Gatot. Tidak perduli nanti ada yang bilang apa, yang. penting ia tidak mau kehilangan Gatot.
"Ayo Doni kamu pasti bisa, buktikan kalau kamu pasti bisa membuat Gatot kembali kerja di sini."
#Nah kan Doni kelabakan sendiri, ngadi-ngadi sih ....
Bersambung...
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Ela Jutek
haaa syukurin kan, rencana anda gagal total silakan coba lagi😆😆
2023-06-06
1