Part 17 Adel bermain api

'Sudah aku minta kamu jangan menghubungiku untuk sementara waktu, karena saat ini Mas Zainal sudah pulang, bisa gawat kalau dia tahu aku ada main di belakang nya. Temui aku nanti di hotel seperti biasa aja ya,' Balas Adel.

"Siapa itu, Del?." tanya Zainal penasaran.

"Biasa Mas, urusan kantor besok katanya ada meeting gitu biasalah." jawab Adel beralasan.

"Oh oke, baiklah gimana kondisi Farhan kamu Kok nggak ngabarin aku sih, Del kalau Farhan kecelakaan. Untung tadi ada Sinta anaknya Mbak Ipah yang ngabarin aku, makanya tadi aku buru-buru datang ke sini, setelah mendapat kabar dari Sinta." ujar Mas Zainal.

"Tadi aku panik Mas gak sempat ngabarin. Kamu tahu nggak tadi Farhan sempat tak sadarkan diri, makanya tadi aku minta Mbak Saripah untuk menghubungi kamu dan minta juga buat chat kamu di WhatsApp. Maaf yah Mas, aku panik karena Farhan harus melakukan transfusi darah sesegera mungkin. Untungnya rumah sakit memiliki stok darah yang sama dengan golongan darah Farhan." balas Adel.

"Alhamdulillah, Syukurlah maafkan ayah yah. Coba saja tadi ayah datang lebih awal, sudah pasti Ayah yang akan mendonorkan darah untuk kamu." ucap Zainal.

"Iya, nggak papa kok Yah kan Farhan sekarang udah baik-baik saja, Ayah dan Bunda ga perlu khawatir lagi." Farhan membalas.

'Idih Mas Zainal Pd sekali mau mendonorkan darah untuk Farhan, dia kan bukan ayah kandung Farhan tapi anak kandung Mas Bagas kan. Bahkan mereka juga bukan saudara kandung tapi hanya saudara tiri. Mas Zainal adalah anak ayah dari bapak mertuaku sedangkan Bang Bagas adalah anak dari Ibu mertuaku. Waktu itu mereka menikah dengan membawa masing-masing anak dari pernikahan mereka sebelumnya.' ucap Adel dalam hati.

"Kamu kenapa tiba-tiba bengong, Del? kamu lagi mikirin apa?." Tanya Zainal.

"Emm enggak Mas, aku hanya mikirin Farhan aja, tadi deg deg an ketika Farhan tidak sadarkan diri sampai aku kepikiran." jawab Adel beralasan.

Ting,

Ting,

"Oalah sudah yang terpenting sekarang Farhan sudah baik-baik saja. Bentar ponselku bunyi nih, takutnya penting," ucap Zainal.

"Iya untungnya Farhan baik-baik saja sekarang Mas. Oh ya buka dulu aja, Mas. Takutnya emang beneran penting." balas Adel.

"Tunggu - tunggu, Adel Ayo ikut aku keluar sebentar. Farhan Ayah sama Bundamu keluar dulu sebentar ya !." Ujar Zainal seraya menarik tangan Adel dan keluar dari ruangan di mana Farhan dirawat.

Plak.

"Loh kenapa mas? kok kamu tiba-tiba tampar aku? salahku apa lagi sih Mas?." tanya Adel kebingungan seraya memegang pipinya yang memerah dan panas akibat tamparan Zainal yang tiba-tiba saja menampar pipi Adel.

"Apa maksud foto ini? Ini kamu kan Adel?lantas siapa pria yang ada di foto ini? pria itu begitu mesra padamu?." ucap Zainal sembari membelalakkan matanya menatap Adel penuh emosi .

"Tu-Tunggu mas! Mungkin itu hanya salah paham saja, Siapa yang mengirimkan foto itu padamu mas? kamu jangan mikir yang aneh-aneh tentangku dulu mas, mungkin saja itu orang iseng yang sengaja ingin menghancurkan rumah tangga kita, mana mungkin itu beneran aku, kamu jangan terprovokasi oleh gambar yang dikirim oleh gambar yang dikirim oleh orang yang gak jelas kayak gitu," jawab Adel menenangkan Zainal .

Tiba-tiba saja ada nomor tak dikenal mengirimkan sebuah foto di mana Adel seorang pria di mall , begitu kagetnya Adel melihat foto tersebut yang di mana Foto itu memang merupakan foto Adel bersama Bagas saat berbelanja di mall tempo hari , untungnya wajah dari Bagas di foto tersebut tak terlihat karena membelakangi kamera, yang terlihat hanya wajah Adel yang begitu jelas tengah memeluk badan Bagas .

"Salah paham bagaimana Adel ?jelas-jelas ini kamu kan? ini bukan editan loh Del, Aku bukan pria bodoh, aku bisa membedakan mana foto asli dan foto editan, Coba kamu jelaskan apa maksud dari foto ini, jelaskan!" sahut Zainal seraya semakin meninggikan suaranya.

"Sabar Mas pelan-pelan ngomongnya. Kita lagi di rumah sakit loh, Mas . Jangan teriak-teriak kayak gitu, nggak enak sama pasien yang lain. Aku bisa jelaskan semuanya, aku mohon tolong kamu pelankan suaramu itu!." pungkas Adel yang mencoba membuat Zainal tenang.

"Halah, kamu jangan coba mengalihkan pembicaraan Adel! Coba kamu jelaskan sekarang juga, apa maksud semua ini!." teriak Zainal penuh emosi.

"Aku bukannya mengalihkan pembicaraan Mas, aku kan ini mau menjelaskan padamu , demi Allah itu bukan aku Mas, itu mungkin hanya orang iseng yang nggak suka sama hubungan rumah tangga kita dan ingin menghancurkan rumah tangga kita. Coba kita hubungi nomor itu dan tanyakan siapa dia!." pungkas Adel seraya mengambil handphone Zainal dan langsung melakukan panggilan telepon ke nomor tak dikenal tersebut.

"Kalau sampai terbukti bahwa itu adalah dirimu yang tengah selingkuh bersama pria lain di belakangku, awas aja kamu Adel" sergah Zainal mengancam.

Saat Adel mencoba menghubungi nomor tersebut beberapa kali, namun ternyata nomor tersebut sama sekali tidak menerima satupun panggilan dariku ,

"Tuh kan, kamu lihat sendiri kan! Aku yakin ini pasti orang iseng aja Mas, masa aku teleponin malah nggak diangkat terus sih !coba aku chat ya aku siapa orang yang di balik nomor tak dikenal ini Mas," pungkas Adel.

[Siapa kamu? Apa maksud kamu mengirimkan foto ini ?jawab siapa kamu ?atas setidaknya jawab panggilan telepon dariku!]

Begitu Adel kirimkan pesan pada nomor tersebut, tapi nomor tersebut sama sekali tidak membalasnya, nomor tersebut aktif dan hanya membaca pesan nya saja.

[Kok cuma di read aja! Tolong kamu jangan main-main ya denganku !Siapa kamu ?]

Karena kesal Adel pun kembali mengirimkannya pesan, lagi-lagi dia hanya membaca pesan nya saja tanpa membalas pesan itu.

"Tuh lihat Mas, ini iseng saja ! Sudahlah mas kamu jangan mikir yang macam-macam dulu, demi Allah itu bukanlah aku!" ucap Adel menangkan Zainal yang tengah emosi.

"Halah. Tak usah kamu bawa-bawa nama Allah, aku masih menaruh curiga padamu, kalau sampai terbukti bahwa kamu bermain di belakangku, habis kamu!." ucap Zainal seraya melangkahkan kaki menjauh dari pandanganku.

Ting.

Tiba-tiba ponselku berdering pertanda ada seseorang yang mengirimkanku sebuah pesan, dengan cepat aku buka pesan tersebut.

[Ini baru permulaan, tunggu kejutan dariku selanjutnya! Hahahaa.]

***

"Kamu kenapa Sinta? kamu lagi kesambet yah? kok pulang dari rumah sakit senyum-senyum sendiri kayak gitu? ngga jelas banget!." ledek Sarifah pada anaknya Sinta yang sedang memegang handphone sembari senyum-senyum.

.

.

.

Bersambung...

.

Terpopuler

Comments

🍁Angel💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️

🍁Angel💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️

Sinta yang neror pasti Hhhhh bagusss lanjutkan

2025-02-03

0

Faridah

Faridah

pintar kamu Sinta

2025-01-31

0

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

dasar Jalang udh selingkuh berani nya bawa nm Tuhan pula. dasar. najis

2024-05-28

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Panci Panas
2 Part 2 Melawan Ayah
3 Part 3 Modal Usaha
4 Part 4 Persiapan Jualan
5 Part 5 Hinaan Nenek
6 Part 6 Terbongkar nya Perselingkuhan Ayah
7 Part 7 Mengambil Barang Ibu yang di rampas Nenek
8 Part 8 Ayah Mencak-Mencak
9 Part 9 Sup Kaki Sapi Nenek
10 Part 10 Ayah Mabuk-Mabuk lagi
11 Part 11 Mergokin Ayah
12 Part 12 Oleh-oleh dari Kakek
13 Part 13 Farhan Kecelakaan
14 Part 14 Pertemuan Ayah dan Tante Adel
15 Part 15 Ayah kandung Farhan
16 Part 16 Kemarahan Zainal
17 Part 17 Adel bermain api
18 Part 18 Baru Permulaan
19 Part 19 Permintaan Citra
20 Part 20 Pesta Ulang Tahun untuk Mami Citra
21 Part 21 Fitnah dari Ayah
22 Part 22 Kesalahpahaman
23 Part 23 Kebobrokan Bagas dan Adel
24 Part 24 Membodohi Zainal
25 Part 25 Ketahuan
26 Part 26 Kebohongan Bagas
27 Part 27 Pembalasan dari Sinta
28 Part 28 Kencan dengan Wanita PSK
29 Part 29 Keangkuhan Bagas
30 Part 30 Cari Muka
31 Part 31 Rencana Sarifah untuk Bekerja
32 Part 32 Bantuan dari Doni
33 Part 33 Sikap Ayah
34 Part 34 Bertemu Indah
35 Part 35 Bagas Yang Pengecut
36 Part 36 Curiga
37 Part 37 Kurang Aj*r
38 Part 38 Kecurigaan Mukhlis
39 Part 38 Teleponan di Kamar Mandi
40 Part 39 Air mata Buaya
41 Part 41 Grebek
42 Part 42 Emosi Zainal
43 Part 43 Di Sidang
44 Part 44 Keputusan
45 Part 45 Mengantar Adel
46 Part 46 Rencana Jahat Orang tua Adel
47 Part 47 Jadi OB
48 Part 48 Di Bully karyawan kantor
49 Part 49 Niat Baik Zainal
50 Part 50 Sia-sia
51 Part 51 Di Balik Penurunan Jabatan Bagas
52 Part 52 Hari Pertama sebagai OB
53 Part 53 Nafkah 10 Juta?
54 Part 54 Tidak Tahu Malu
55 Part 55 Farhan mengintip
56 Part 56 Alasan Farhan
57 Part 57 Lastri Keceplosan
58 Part 58 Perlahan Terbongkar
59 Part 59 Pov Adel
60 Part 60 PoV Adel Lagi
61 Part 61 Keributan
62 Part 62 Di ceraikan
63 Part 63 Debat Lagi
64 Part 64 Hutang Lastri
65 Part 65 Di Seret Depkolektor
66 Part 66 Bagas mencekik Mukhlis
67 Part 67 Beberapa bulan kemudian
68 Part 68 Di Grebek Lagi
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71 Rencana sepulang kerja
72 Bab 72 Bagas tertangkap dan Adel yang semakin menjadi
73 Bab 73 Sewa Rahim
74 Part 70 Melayat
75 Part 75 Mulai Menuai Karma
76 Bab 76 Drama Lastri
77 Bab 77
78 Bab 78 (TAMAT)
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Bab 1 Panci Panas
2
Part 2 Melawan Ayah
3
Part 3 Modal Usaha
4
Part 4 Persiapan Jualan
5
Part 5 Hinaan Nenek
6
Part 6 Terbongkar nya Perselingkuhan Ayah
7
Part 7 Mengambil Barang Ibu yang di rampas Nenek
8
Part 8 Ayah Mencak-Mencak
9
Part 9 Sup Kaki Sapi Nenek
10
Part 10 Ayah Mabuk-Mabuk lagi
11
Part 11 Mergokin Ayah
12
Part 12 Oleh-oleh dari Kakek
13
Part 13 Farhan Kecelakaan
14
Part 14 Pertemuan Ayah dan Tante Adel
15
Part 15 Ayah kandung Farhan
16
Part 16 Kemarahan Zainal
17
Part 17 Adel bermain api
18
Part 18 Baru Permulaan
19
Part 19 Permintaan Citra
20
Part 20 Pesta Ulang Tahun untuk Mami Citra
21
Part 21 Fitnah dari Ayah
22
Part 22 Kesalahpahaman
23
Part 23 Kebobrokan Bagas dan Adel
24
Part 24 Membodohi Zainal
25
Part 25 Ketahuan
26
Part 26 Kebohongan Bagas
27
Part 27 Pembalasan dari Sinta
28
Part 28 Kencan dengan Wanita PSK
29
Part 29 Keangkuhan Bagas
30
Part 30 Cari Muka
31
Part 31 Rencana Sarifah untuk Bekerja
32
Part 32 Bantuan dari Doni
33
Part 33 Sikap Ayah
34
Part 34 Bertemu Indah
35
Part 35 Bagas Yang Pengecut
36
Part 36 Curiga
37
Part 37 Kurang Aj*r
38
Part 38 Kecurigaan Mukhlis
39
Part 38 Teleponan di Kamar Mandi
40
Part 39 Air mata Buaya
41
Part 41 Grebek
42
Part 42 Emosi Zainal
43
Part 43 Di Sidang
44
Part 44 Keputusan
45
Part 45 Mengantar Adel
46
Part 46 Rencana Jahat Orang tua Adel
47
Part 47 Jadi OB
48
Part 48 Di Bully karyawan kantor
49
Part 49 Niat Baik Zainal
50
Part 50 Sia-sia
51
Part 51 Di Balik Penurunan Jabatan Bagas
52
Part 52 Hari Pertama sebagai OB
53
Part 53 Nafkah 10 Juta?
54
Part 54 Tidak Tahu Malu
55
Part 55 Farhan mengintip
56
Part 56 Alasan Farhan
57
Part 57 Lastri Keceplosan
58
Part 58 Perlahan Terbongkar
59
Part 59 Pov Adel
60
Part 60 PoV Adel Lagi
61
Part 61 Keributan
62
Part 62 Di ceraikan
63
Part 63 Debat Lagi
64
Part 64 Hutang Lastri
65
Part 65 Di Seret Depkolektor
66
Part 66 Bagas mencekik Mukhlis
67
Part 67 Beberapa bulan kemudian
68
Part 68 Di Grebek Lagi
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71 Rencana sepulang kerja
72
Bab 72 Bagas tertangkap dan Adel yang semakin menjadi
73
Bab 73 Sewa Rahim
74
Part 70 Melayat
75
Part 75 Mulai Menuai Karma
76
Bab 76 Drama Lastri
77
Bab 77
78
Bab 78 (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!