Part 19 Permintaan Citra

"Ya Allah semangat banget anak Ibu, Ibu jadi terharu melihat semangat dan kerja keras kamu, Nak. Ibu yakin kelak kamu akan menjadi orang sukses dengan semangat dan kerja keras yang kamu lakukan nanti!." Pungkas Ibu dengan mata yang berkaca-kaca.

"Aamiin, Ibu doakan Sinta terus ya Bu!. Oh iyah Bu rencananya setelah lulus Sinta mau lanjut kuliah tapi sambil kerja gitu ya Bu kaya kakak kelas Sinta? boleh gak Bu?, syukur-syukur Sinta bisa dapet beasiswa biar nanti Sinta kuliah ngga terlalu membebani Ibu, Ibu doakan Sinta ya Bu!." Ucap Sinta penuh harap agar di doakan oleh Ibu nya, karena tanpa doa dan restu dari Ibu, seorang anak bukanlah apa-apa.

"Aamiin, Ibu akan selalu mendoakan apapun yang terbaik untuk anak-anak Ibu!." Sahut Sarifah.

"Terima kasih ya Bu, ya udah Sinta mau lanjut belajar dulu ya Bu di kamar, soalnya lagi banyak tugas Bu, hehehee." ucap Sinta.

"Kamu mending makan dulu gih, kamu memangnya gak laper? tadi pulang sekolah kan kamu langsung ikut Ibu ke rumah sakit, mending kamu makan dulu gih!." Pinta Sarifah pada Anak nya.

"Tadi nya aku nggak laper sih Bu, tapi karena Ibu barusan ingetin, aku kok malah tiba-tiba jadi laper yah Bu hahahaa." Sahut Sinta sembari tertawa kecil.

"Idih ada-ada aja kamu ini, ya udah sana makan!."

Sinta pun berlalu pergi ke dapur untuk segera menyantap makannya yang sebelumnya telah Ibu nya siapkan untuk anak-anaknya, saat Sinta hendak menyantap terdengar suara yang sangat tidak asing di telinga Sinta.

"Assalamualaikum Tante, Sinta nya ada?."

"Ada tuh baru aja dia makan, masuk aja nak samperin aja ke dalem."

Citra pun tersenyum ramah pada Ibu nya Sinta, lalu masuk ke dalam rumah, melangkahkan kaki nya menuju dapur tempat Sinta berada.

"Halo Bestie, cie lagi makan nih!." sahut Citra saat sudah mendekati Sinta.

"Hehee iyah nih Cit, aku baru sempet makan siang jam segini, habisnya tadi sepulang sekolah aku langsung pergi ke rumah sakit kan nengokin sepupu yang kecelakaan itu. Aku kan tadi udah cerita kepadamu loh Cit." Sahut Sinta yang sedikit kaget dengan kedatangan Citra.

"Oalah kasian banget bestie aku ini, ya udah silahkan lanjutkan makan siangmu yang ke sorean ini bestie hahahaa!." pungkas Citra sedikit meledek lalu ia duduk di kursi berhadapan dengan Sinta.

Sinta ikut tertawa mendengar ledekan teman nya.

"Eh kamu udah makan belum? Ayo kita makan bareng aja kalau kamu mau! kamu sendiri ngapain kok tiba-tiba dateng ke sini Cit? mana udah kece bener, mau kemana sih?." tanya Sinta penasaran dengan penampilan Citra yang sedikit berbeda dari biasanya.

"Udah kenyang aku Sin, aku tadi udah makan dulu di rumah, biasa Sin, aku mau minta tolong padamu, hehee." ucap Citra.

"Hhhmm. kebiasaan! memang kamu mau minta tolong apalagi padaku?." jawab Sinta.

Citra membenarkan duduk nya di kursi lalu menatap serius ke arah Sinta.

"Nanti kamu ikut aku yuk makan-makan di rumah ku, hari ini kan ulang tahun mamih aku, jadu aku mau minta kamu buat ikut dalam perayaan ulang tahun mami ku itu, sekalian bantuin aku mgedekor rumah, jadi ceritanya nanti papihku mau pura-pura ajak mami jalan-jalan dulu keluar, nah pas mereka nyampe rumah baru deh kita kasih surprise untuk mamihku, bantuin aku ya Sin, please! mau ya?." pungkas Citra memohon penuh harap kepada Sinta.

"Hhhmmm gimana ya? boleh sih, tapi aku takut ga di izinin sama Ibu ku, gimana dong? terus nanti malem aku pulangnya sama siapa coba? pasti bakal pulang agak malem gitu kan, ya?." Jawab Sinta beralasan.

"Kalau masalah itu tenang! nanti biar aku yang minta izin ke Ibu kamu, nah kalau masalah pulangnya, kamu tenang aja! nanti biar papa ku yang akan mengantarkan kamu pulang selamat sampai rumah kok!." balas Citra.

"Tapi Cit,..."

"Sudah nggak usah pake tapi-tapian segala, masa kamu tega sih gak mau nolongin aku, please ya mau?." sanggah Citra memotong pembicaraan Sinta seakan memaksa dan tidak menerima bantahan dari nya.

"Wait, mumpung Ibu kamu keliatan mau nyamperin kita, aku minta izin sekarang aja ya?." pungkas Citra secara menghampiri Sarifah tanpa rasa canggung.

Sinta yang melihat itu hanya bisa melongo melihat kelakuan bestie nya itu.

"Dasar! bener-bener teman satu ngerepotin mulu huh!." gumamku dalam hati menggerutu.

"Ada apa Cit? Sinta nya ada kan?." tanya Sarifah saat melihat Citra malah menghampirinya.

"Ada, Tante." jawab Citra.

"Terus ada apa?."

"Begini, Tante. Hari ini aku mau minta izin pinjem Sinta nya dulu boleh nggak Tante? jadi hari ini tuh, Mami aku ulang tahun Tante, rencana nya aku dan papa ku akan merayakan pesta kecil-kecilan gitu di rumah. Berhubung anak Tante ini orang nya kreatif banget, jadi aku minta tolong Sinta buat bantuin aku ngedekor rumah ku gitu, Tante, boleh ya? Aku nggak bisa kalau ngedekor sendiri, tanganku nggak sekreatif Sinta soalnya, yang ada malah berantakan semua dekorasi nya kalau cuman sama aku di kerjain nya." Sahut Citra memohon pada Ibu nya Sinta panjang lebar.

"Wah selamat yah Citra, Emh boleh kok boleh. Tapi Tante balikin lagi ke Sinta. Sinta mau nggak? Kalau Sinta nya mau sih ya silahkan saja." jawab Sarifah mengizinkan.

"Mau kok mau, Tante. Tapi pulangnya pasti agak malem gak apa-apa kan Tante? Tapi Tante tenang aja, soalnya nanti Sinta pulangnya bakal di anter sama Papa ku kok Tante ke sini, jadi aman." balas Citra penuh semangat, padahal dalam hati Sinta, dia belum mengiyakan tapi dengan lancarnya Citra mengatakan pada Ibu Sinta, kalau Sinta ikut.

"Idih bener-bener ya kamu, Cit. Orangnya itu maksa banget."

"Ya udah nggak papa Sin, kamu bantuin temen kamu dulu aja kasihan!." ujar Sarifah.

"Tapi Bu, nanti yang bantuin Ibu nyiapin barang dagangan besok siapa coba? Masa Ibu mau mengerjakan semua nya sendirian? aku kan gak tega juga sama Ibu." Balas Sinta.

"Ya elah kak, emangnya menurut kakak anak Ibu itu cuman kakak doang, apa? Santai kan ada aku, nanti biar aku yang bantuin Ibu, tapi ada syaratnya! jangan lupa kakak bawain burger sama kue ulang tahun nya buat aku ya," celetuk Bayu yang tiba-tiba ikut berbicara.

"Oke dek, kalau masalah itu mah sih gampang! nanti buat aku minta Papa ku buat beliin burger sama bawain kamu kue nya." Sahut Citra pada adikku, Bayu.

.

.

.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Inooy

Inooy

skarang lain lg nih panggilan nya jd papa 🤦‍♀️

2024-06-05

0

Inooy

Inooy

aq bingung ma citra,,wkt k mall bwt beli kado manggil k ortu nya ayah ibu..skarang jd mamih papih..
yg benar nya yg mana kaaa??
soal nya aq tipe pembaca yg klo ad yg beda suka gregetan pengen ngebetulin....😁

2024-06-05

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Panci Panas
2 Part 2 Melawan Ayah
3 Part 3 Modal Usaha
4 Part 4 Persiapan Jualan
5 Part 5 Hinaan Nenek
6 Part 6 Terbongkar nya Perselingkuhan Ayah
7 Part 7 Mengambil Barang Ibu yang di rampas Nenek
8 Part 8 Ayah Mencak-Mencak
9 Part 9 Sup Kaki Sapi Nenek
10 Part 10 Ayah Mabuk-Mabuk lagi
11 Part 11 Mergokin Ayah
12 Part 12 Oleh-oleh dari Kakek
13 Part 13 Farhan Kecelakaan
14 Part 14 Pertemuan Ayah dan Tante Adel
15 Part 15 Ayah kandung Farhan
16 Part 16 Kemarahan Zainal
17 Part 17 Adel bermain api
18 Part 18 Baru Permulaan
19 Part 19 Permintaan Citra
20 Part 20 Pesta Ulang Tahun untuk Mami Citra
21 Part 21 Fitnah dari Ayah
22 Part 22 Kesalahpahaman
23 Part 23 Kebobrokan Bagas dan Adel
24 Part 24 Membodohi Zainal
25 Part 25 Ketahuan
26 Part 26 Kebohongan Bagas
27 Part 27 Pembalasan dari Sinta
28 Part 28 Kencan dengan Wanita PSK
29 Part 29 Keangkuhan Bagas
30 Part 30 Cari Muka
31 Part 31 Rencana Sarifah untuk Bekerja
32 Part 32 Bantuan dari Doni
33 Part 33 Sikap Ayah
34 Part 34 Bertemu Indah
35 Part 35 Bagas Yang Pengecut
36 Part 36 Curiga
37 Part 37 Kurang Aj*r
38 Part 38 Kecurigaan Mukhlis
39 Part 38 Teleponan di Kamar Mandi
40 Part 39 Air mata Buaya
41 Part 41 Grebek
42 Part 42 Emosi Zainal
43 Part 43 Di Sidang
44 Part 44 Keputusan
45 Part 45 Mengantar Adel
46 Part 46 Rencana Jahat Orang tua Adel
47 Part 47 Jadi OB
48 Part 48 Di Bully karyawan kantor
49 Part 49 Niat Baik Zainal
50 Part 50 Sia-sia
51 Part 51 Di Balik Penurunan Jabatan Bagas
52 Part 52 Hari Pertama sebagai OB
53 Part 53 Nafkah 10 Juta?
54 Part 54 Tidak Tahu Malu
55 Part 55 Farhan mengintip
56 Part 56 Alasan Farhan
57 Part 57 Lastri Keceplosan
58 Part 58 Perlahan Terbongkar
59 Part 59 Pov Adel
60 Part 60 PoV Adel Lagi
61 Part 61 Keributan
62 Part 62 Di ceraikan
63 Part 63 Debat Lagi
64 Part 64 Hutang Lastri
65 Part 65 Di Seret Depkolektor
66 Part 66 Bagas mencekik Mukhlis
67 Part 67 Beberapa bulan kemudian
68 Part 68 Di Grebek Lagi
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71 Rencana sepulang kerja
72 Bab 72 Bagas tertangkap dan Adel yang semakin menjadi
73 Bab 73 Sewa Rahim
74 Part 70 Melayat
75 Part 75 Mulai Menuai Karma
76 Bab 76 Drama Lastri
77 Bab 77
78 Bab 78 (TAMAT)
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Bab 1 Panci Panas
2
Part 2 Melawan Ayah
3
Part 3 Modal Usaha
4
Part 4 Persiapan Jualan
5
Part 5 Hinaan Nenek
6
Part 6 Terbongkar nya Perselingkuhan Ayah
7
Part 7 Mengambil Barang Ibu yang di rampas Nenek
8
Part 8 Ayah Mencak-Mencak
9
Part 9 Sup Kaki Sapi Nenek
10
Part 10 Ayah Mabuk-Mabuk lagi
11
Part 11 Mergokin Ayah
12
Part 12 Oleh-oleh dari Kakek
13
Part 13 Farhan Kecelakaan
14
Part 14 Pertemuan Ayah dan Tante Adel
15
Part 15 Ayah kandung Farhan
16
Part 16 Kemarahan Zainal
17
Part 17 Adel bermain api
18
Part 18 Baru Permulaan
19
Part 19 Permintaan Citra
20
Part 20 Pesta Ulang Tahun untuk Mami Citra
21
Part 21 Fitnah dari Ayah
22
Part 22 Kesalahpahaman
23
Part 23 Kebobrokan Bagas dan Adel
24
Part 24 Membodohi Zainal
25
Part 25 Ketahuan
26
Part 26 Kebohongan Bagas
27
Part 27 Pembalasan dari Sinta
28
Part 28 Kencan dengan Wanita PSK
29
Part 29 Keangkuhan Bagas
30
Part 30 Cari Muka
31
Part 31 Rencana Sarifah untuk Bekerja
32
Part 32 Bantuan dari Doni
33
Part 33 Sikap Ayah
34
Part 34 Bertemu Indah
35
Part 35 Bagas Yang Pengecut
36
Part 36 Curiga
37
Part 37 Kurang Aj*r
38
Part 38 Kecurigaan Mukhlis
39
Part 38 Teleponan di Kamar Mandi
40
Part 39 Air mata Buaya
41
Part 41 Grebek
42
Part 42 Emosi Zainal
43
Part 43 Di Sidang
44
Part 44 Keputusan
45
Part 45 Mengantar Adel
46
Part 46 Rencana Jahat Orang tua Adel
47
Part 47 Jadi OB
48
Part 48 Di Bully karyawan kantor
49
Part 49 Niat Baik Zainal
50
Part 50 Sia-sia
51
Part 51 Di Balik Penurunan Jabatan Bagas
52
Part 52 Hari Pertama sebagai OB
53
Part 53 Nafkah 10 Juta?
54
Part 54 Tidak Tahu Malu
55
Part 55 Farhan mengintip
56
Part 56 Alasan Farhan
57
Part 57 Lastri Keceplosan
58
Part 58 Perlahan Terbongkar
59
Part 59 Pov Adel
60
Part 60 PoV Adel Lagi
61
Part 61 Keributan
62
Part 62 Di ceraikan
63
Part 63 Debat Lagi
64
Part 64 Hutang Lastri
65
Part 65 Di Seret Depkolektor
66
Part 66 Bagas mencekik Mukhlis
67
Part 67 Beberapa bulan kemudian
68
Part 68 Di Grebek Lagi
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71 Rencana sepulang kerja
72
Bab 72 Bagas tertangkap dan Adel yang semakin menjadi
73
Bab 73 Sewa Rahim
74
Part 70 Melayat
75
Part 75 Mulai Menuai Karma
76
Bab 76 Drama Lastri
77
Bab 77
78
Bab 78 (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!