Dara masih menatap tidak percaya dengan apa yang dilihat dan saat ini. Jelas dia tidak percaya karena tiba-tiba datang beberapa orang ke rumahnya dengan membawa begitu banyak bahan makanan.
Tidak hanya itu saja karena ada dua orang pelayan yang akan membantunya di rumah ini.
Saat Dara bertanya kepada mereka siapa yang mengundang mereka datang kemari kedua pelayan itu hanya tersenyum saja padanya.
Entah siapa yang menyuruh mereka berdua datang ke rumahnya.
" Tolong katakan siapa yang mengundang kalian datang ke rumah ini. Jika kalian mengatakannya maka aku akan--"
" Aku Dara..." Kedua pelayan itu langsung pergi meninggalkan Dara saat melihat siapa yang datang.
Begitu juga dengan Dara yang langsung memutar kursi rodanya saat melihat siapa yang datang. Tidak kaget lagi karena dia tau bahwa dari suaranya saja Dara susah mengetahuinya jika itu Jordan.
" Aku yang melakukan semua ini Dara." Imbuhnya
Dia datang menghampiri wanita itu dan berdiri di depannya. Tubuh besarnya menjulang di depan Dara.
Melihat itu membuat Dara hanya bisa menggelengkan kepalanya saja. Entah bagaimana lagi caranya mengatakan pada pria ini bahwa dia tidak membutuhkan bantuan apapun darinya.
Dara bisa mengurus dirinya sendiri walau rasanya mustahil.
" Kenapa? kenapa anda terus melakukan hal sesuka hati anda terhadapku? kita tidak saling mengenal dan aku mohon hentikan ini semua. Aku tidak ingin terus-terusan merasa terutang budi dengan anda. Cukup sudah tuan, cukup." Ucap Dara.
Matanya sudah berkaca-kaca dan entah mengapa melihat Dara seperti itu membuat Jordan merasa sedih.
Dia seperti ikut merasakan apa yang dirasakan wanita itu.
" Dara..." Jordan hendak menyentuh tangan wanita itu namun dengan cepat pula Dara menepisnya.
Dia tidak ingin di sentuh oleh pria yang tidak di kenalnya dengan baik. Mereka hanya bertemu beberapa kali dan itu hanya karena sebuah peristiwa dan Dara tidak ingin terus terikat dengan pria itu.
Melihat bagaimana Dara menolaknya membuat Jordan merasa bahwa dirinya tidak pantas berdekatan dengannya.
" Apa anda ingin menunjukan kekayaan anda? apa anda ingin membeli ku dengan semua harta yang anda miliki? semua ini, untuk apa semua ini tuan, untuk apa?" Tanya Dara.
Dia benar-benar tidak habis pikir dengan cara berpikir Jordan yang bisa melakukan begitu banyak hal untuknya sementara mereka tidak saling mengenal dengan intens.
Perkenalan mereka juga hanya karena anaknya yang bermain bole hingga mengenai wajahnya lalu dia mimisan dan berlanjut dengan pertemuan lainnya lagi hingga saat ini.
" Aku tidak tahu alasan dibalik aku melakukan hal ini untukmu. Aku hanya merasa--"
" Kasihan? Apa anda ingin mengatakan jika anda kasihan dengan ku? Begitu?" Jordan menggelengkan kepalanya karena dia tidak pernah bermaksud hal seperti itu pada Dara.
Demi tuhan dia tidak pernah bermaksud melakukan hal seperti itu. Apalagi Dara yang mengatakan bahwa di melakukan hal ini karena kasihan.
Tidak sama sekali, karena Jordan tidak pernah melakukan hal ini karena kasihan.
" Tidak seperti itu Dara. Bagaimana cara ku mengatakannya pada mu bahwa aku tidak kasihan dengan mu Dara. Demi tuhan aku tidak melakukan hal ini karena kasihan." Ucapnya yang mencoba menjelaskan padanya bahwa Jordan tidak pernah bermaksud seperti itu.
" Lalu untuk apa? Suami ku saja menceraikan ku di saat aku keluar dari rumah sakit dalam keadaan lumpuh. Jadi tidak mungkin anda membantu ku jika bukan karena kasihan. Itu tidak mungkin Tuan." Ucapnya lagi.
Dia masih belum bisa percaya dengan Jordan yang melakukan hal ini dengan tulus tanpa sebab.
" Apa jika aku mengatakan bahwa aku menyukai mu kau akan percaya? tidak bukan?"
Deg!
Jantung Dara seperti berhenti berdetak saat mendengar apa yang Jordan katakan.
Dia semakin tidak percaya dengan semua ini. Antoni, suaminya saja tidak menerima dirinya dengan keadaan seperti ini lalu bagaimana bisa pria seperti Jordan dengan begitu mudahnya mengatakan bahwa dia menyukainya?
Rasanya tidak mungkin sekali pria seperti Jordan yang memiliki segalanya bisa menyukai dirinya.
" Ini tidak lucu tuan. Suami ku saja tidak bisa menerima keadaan ku, lalu bagaimana dengan anda? Itu tidak mungkin karena--"
" Aku bukan suami mu! Kau harus menggaris bawahi untuk itu bahwa aku bukan suami mu. Aku bukan pria bodoh itu yang bisa mengkhianati wanita seperti mu dan mencari kepuasan di luar sana saat dia memiliki seorang bidadari di dalam rumahnya. Aku bukan mantan suami mu yang tolol itu Dara."
Tes...
Jatuh air mata Dara saat mendengar apa yang Jordan katakan. Dia tidak menyangka jika ada orang lain yang mengetahui kesulitannya selama ini. Bukan hanya kesulitan saja, tapi kesakitan hatinya ini sangat mendalam dan Jordan mengetahuinya.
" Tidak bisakah mencoba untuk percaya dengan diri mu sendiri Dara? Aku memang baru mengenal mu tapi aku seperti ingin dekat dekat mu. Aku selalu ingin bersama mu Dara. Bahkan aku tidak bisa tidur saat aku belum melihat mu dan itu sebabnya mengapa aku selalu datang setiap malam dan berharap aku bisa melihat mu walau hanya dari kejauhan." Ucap Jordan dengan suara beratnya.
Apa yang pria itu katakan semakin membuat Dara tidak bisa berkata-kata lagi. Entah bagaimana cara dia mengatakan pada pria itu bahwa dia tidak bisa menerima semua ini dengan begitu saja
Bersambung ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 285 Episodes
Comments
Damara
asyiikk maju terus Jordan CIAYOOO
2024-12-19
0
Maya@ajah.
seperti ny darah sudah merasakan getaran² cinta .😂😂
2023-09-08
0
Azkayravelora
dari awal baca aku udah suka dengan ceritanya
2023-07-25
0