Jordan terus saja menatap sengit pada maminya yang sama sekali tidak merasa bersalah karena telah membuyarkan mimpi indahnya. Bahkan yang lebih membuatnya kesal lagi adalah wanita itu yang sama sekali tidak merasa bahwasanya dia telah membuat kesalahan di sini.
" Kenapa? apa perlu mami juga menyuapi kamu seperti Lucas? jika iya kemarikan piring mu biar mami yang akan menyupi mu." Terdengar celana pas berat dari Jordan dan itu menandakan bahwa dia tengah kesal saat ini.
Dia tidak berbicara apapun pada maminya karena dia masih kesal. Mungkin bisanya jika mami tidak membuyarkan mimpi indahnya maka mimpi itu akan berlanjut sampai siang dan rasanya Jordan akan mendengar bahwa wanita itu akan memanggilnya sayang.
" Sudahlah, Mami membuat ku kesal." lebih memilih pergi meninggalkan meja makan daripada di hari berada di sana dan terus-terusan merasa kesal pada maminya.
Dia lebih memilih mengambil selembar roti dengan madu saja lalu pergi meninggalkan meja makan.
Entah apa yang di lakukannya, dia kembali menuju rumah Dara dan melihat bahwa wanita itu sudah berada di halaman rumahnya dengan sebuah buku di tangannya. Wanita itu benar-benar terlihat cantik di terpal sinar matahari pagi seperti ini.
Sungguh, pemandangan itu membuat Jordan semakin merasa bahwa dia menginginkan Dara. Bukan hanya sekedar menginginkannya saja mungkin benar yang dikatakan William yang bahwa dia sudah jatuh cinta padanya.
" Apa sudah mencintainya? jika memang benar aku sudah mencintainya apa dia akan menerima cintaku? aku rasa tidak." Ucapnya dengan pesimis.
Siapa yang tidak pesimis saat melihat wanita itu menatapnya dengan tatapan tak terbaca. Bahkan dari tatapan Dara, dia menunjukan tatapan tidak nyaman.
Merasa ada yang menatapnya membuat Dara langsung mengalihkan pandangannya dan benar saja. Dia kembali melihat mobil itu dan ternyata memang Jordan yang berada di dalamnya.
Melihat Dara yang mengetahui bahwa itu dirinya membuat Jordan langsung turun dari mobil mewah miliknya dan menghampiri wanita itu.
Ya, Data melihatnya. Lihatlah betapa gagahnya pria itu saat dia keluar dari dalam mobilnya. Tapi kenapa Dara merasa bahwa pria itu menyeramkan sekali dengan penampilannya yang seperti itu.
Jordan datang menghampiri Dara yang terlihat ingin masuk ke dalam rumahnya namun pria itu langsung mencegahnya dengan memegang kursi roda milik wanita itu.
" Lepaskan tuan, kenapa anda terus menguntit saya? Apa salah saya hingga anda terus melakukan hal ini? Bahkan malam hari pun anda melakukan hal yang sama." Tanya Dara.
Dia dengan pria itu karena Jordan terus saja memantau keadaan rumahnya dan juga dirinya. Entah apa yang diinginkan pria tinggal melakukan hal ini seperti ini padanya.
" Bolehkah aku duduk?"
" Anda sudah duduk di sini walau aku belum mengijinkannya." Jawab Dara.
Dia merasa tidak nyaman dan sedikit khawatir dengan kehadiran pria ini di dekatnya.
" Karena kau lama sekali menjawabnya. Seharusnya saat aku bertanya apakah aku boleh duduk atau tidak kau menjawabnya dengan boleh. Silahkan duduk, mau minum apa? Teh manis, kopi, jus, atau air putih. Seharusnya seperti itu." Ucap Jordan.
Dia tidak sadar jika apa yang dilakukannya saat ini semakin membuat Dara merasa aneh dengan pria itu.
" Bagaimana tidur mu tadi malam? Apa kau tidur dengan nyenyak? Apa kau mimpi indah? Apa kau sudah sarapan? Aku bahkan belum sarapan sama sekali."
" Lalu?" Jordan hanya bisa menghela nafasnya saja.
Dia bingung harus bagaimana menjalin kedekatan dengan wanita ini. Entah mengapa rasanya sulit sekali mendekatkan diri dengan Dara karena biasanya dia yang du kejar dan kali ini dia yang harus berusaha untuk mengejar wanita itu.
" Dengarkan aku tuan atau siapa pun mana anda--"
" Jordan! Nama ku Jordan." Potongnya dengan cepat.
Dia mengatakan siapa namanya agar Dara tidak lagi memanggilnya dengan sembarangan.
" Ya, tuan Jordan yang terhormat dengarkan aku. Pertama aku tidak tau apa yang membuat anda terus-terusan melakukan hal ini pada bulan yang kedua mau tidur ku nyenyak atau tidak beserta mimpi ku yang entah indah atau tidaknya itu bukan urusan anda. Terakhir, perkara anda sudah sarapan atau belum itu bukan urusan saya. Saya hanya ingin mengucapkan banyak terima kasih karena telah membantu saya dalam proses pemakaman ibu saya san saya sangat berterima kasih untuk itu. Sungguh, saya sangat merasa bersyukur karena anda membantu saya tapi tolong jangan menganggu saya. Jika anda menginginkan bayaran, maaf, saya tidak bisa membayarnya karena saya tidak memiliki apapun. Bahkan pembantu rumah tangga ibu saya pun sudah mengundurkan diri karena dia tidak bisa bekerja lagi di sini dengan saya jadi tolong, tinggalkan saya sendiri di sini."
Bersambung ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 285 Episodes
Comments
Oktavia
hidup dara gmn ya ? uang dari mana dan hidup sama siapa… masak dan mandinya siapa yg bantu. critanya ga jls nih… lincat2
2023-08-20
1
Carlina Carlina
lg PD bnget dah aaahhh babang jordan🤭🤭🤭😂😂😂😂😂😂😂😂
2023-06-27
0
Berdo'a saja
heeemmm
2023-06-17
0