" Buat dia yang mencari ku dan memohon atas kerjasama ini William. Aku ingin melihat seberapa keras dia mencari ku nanti." Ucap Jordan yang langsung memakai kacamata hitam yang selalu dipakainya apalagi ini Indonesia dengan udara yang berbeda dari tempat tinggalnya di Madrid.
Dia selalu memakai kacamata hitam untuk menutupi ketampanannya. Yang ada bukannya menutupi ketampanan yang malah semakin menambah ketampanan dari seorang Jordan Brussels.
" Baik Tuan." Jawab William pada bosnya.
Mereka langsung pergi meninggalkan gedung tempat di mana Antoni bekerja.
Jordan dan William langsung pergi kembali ke rumah karena dia ada janji dengan Lucas yang memintanya untuk pergi ke taman.
Entahlah, di saat anak-anak banyak yang ingin pergi ke pusat perbelanjaan atau tempat bermain maka putranya tidak seperti itu. Lucas lebih suka bermain di taman kota karena dia bisa mendapatkan teman di sana seperti itulah yang selalu dikatakannya.
" Bagaimana kesan anda tinggal di sini Tuhan? jika anda tidak nyaman kita bisa kembali ke Madrid." Ucap William yang memberi saran pada Jordan untuk pindah ke Madrid.
Jordan menggelengkan kepalanya karena dia belum ingin kembali ke Madrid. Dia masih ingin ditempat ini menikmati semua suasananya.
" Walau aku sudah tidak lagi bisa memiliki Anisa setidaknya aku masih memiliki kenangan bersamanya William. Di tempat inilah aku bisa merasakan ketenangan akan kehadirannya walau tidak berada di sisiku. Setidaknya aku bisa berkunjung ke makamnya untuk melepaskan kerinduan yang kurasakan. Mungkin tuhan memang tidak menghendaki perbedaan di antara kami maka dia lebih memilih memanggil Anisa lebih dulu." Ucap Jordan.
Entah mengapa setiap kali membicarakan Anisa hatinya selalu lemah. Dia sudah melupakan semua kesedihannya tapi dia merasa tidak kuat setiap kali Lucas yang memintanya untuk mencari ibu pengganti.
" Lalu, sampai kapan akan anda akan bertahan dengan status ini tuan? aku yakin di luar sana banyak wanita yang ingin menjadi pendamping anda."
" Banyak dan aku tidak menyangkalnya. Banyak wanita di luar sana yang ingin menjadi pendamping ku dan menjadi istriku tapi apa mereka bisa menjadi ibu pengganti bagi putraku? jika saja aku bisa menemukan wanita setulus itu maka aku akan langsung menikahinya tanpa memikirkan apapun lagi keadaannya. Dengan syarat bawa Lucas menerima dirinya sebagai ibu pengganti." Jawab Jordan tanpa pandang bulu.
Dia tidak akan sembarang memilih untuk mendapatkan ibu pengganti yang di inginkan Lucas.
" Apa anda yakin apapun keadaannya? bagaimana misalnya jika dia cacat?" Tanya William yang merasa terpancing dengan pembicaraan di antara mereka berdua saat ini.
" Kita lihat dulu cacatnya seperti apa. Asal tidak dengan cacat mental aku rasa masih bisa diperbaiki. Sekarang terpenting hatinya tulus mencintai bukan hanya sekedar obsesi saja. Jika menginginkan wanita yang memiliki obsesi banyak di luar sana mereka yang menginginkanku. Bahkan aku berani bertarung bahwa mereka rela melemparkan tubuh mereka ke atas ranjangku tanpa uang sepeser pun." William percaya dengan apa yang buat saya katakan karena memang itu kenyataannya.
Di luar sana banyak para wanita yang menginginkan bosnya. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang hanya menjadi teman satu malam bagi bosnya. Just one night stand mungkin.
" Sudah, jangan terlalu banyak bicara dan ayo jemput Lucas. Aku sudah berjanji padanya bahwa aku akan mengajaknya untuk pergi ke taman kota." Akhirnya mereka menyudahi pembicaraan mereka kali ini dan menjemput Lucas untuk pergi ke taman.
" Papa..."
" Oh my God Lucas, kau sudah besar nak tidak pantas lagi untuk digendong oleh Papa. Jadi ayo kita pergi ke taman sesuai dengan janji Papa tadi."
" Oke..." Jawab putranya.
Mereka berempat sudah pergi ke taman bersama pengasuh Lucas. Jordan membiarkan Lucas bermain bersama pengasuhnya sementara dia dan william tengah menikmati pemandangan kota ini.
Entah mengapa rasanya Jordan semakin betah di tempat ini. Apalagi saat melihat bagaimana Lucas yang bisa bermain dan memiliki banyak teman seperti itu.
Entah berapa lama mereka bermain, tiba-tiba saja pengasuhnya menghubungi William dan mengatakan bahwa Lucas tidak sengaja menendang bola dan mengenai seorang wanita yang berada di kursi roda hingga hidungnya berdarah.
" Astaga, ada apa lagi ini?" Ucap ucapan yang merasa frustasi dengan apa yang baru saja diterimanya saat ini.
William mengatakan bahwa mereka harus segera menemui Lucas, karena putranya itu menangis cegukan setelah tidak sengaja menendang bola dan melukai seorang wanita hingga berdarah hidungnya.
" Lucas..." Suara berat Jordan membuat putranya langsung berlari ke arahnya.
Sementara wanita yang berada di kursi roda itu juga melihat ke rah sumber suara.
Dia sudah berusaha membujuk anak kecil itu untuk tidak menangis karena dia tidak apa-apa. Hanya hidungnya saja yang berdarah.
" Maaf, saya tidak bermaksud untuk membuat poster Anda ketakutan tapi--"
" Papa, Lucas takut. Lucas tidak sengaja menendang bola dan mengenai Tante cantik. Lucas tidak sengaja dan Tante cantik berdarah." Jordan mengalihkan pandangannya ke arah wanita yang berada di depannya.
Wanita yang duduk di kursi roda dengan wajah yang tertunduk.
Dia penasaran dengan apa yang Lucas katakan bahwa putranya itu mengatakan wanita itu dengan sebutan Tante cantik.
" Tante baik-baik saja sayang. Tante baik-baik saja. Lihat bahwa hidung Tante sudah tidak berdarah lagi."
Deg!
Jantung Jordan seperti berhenti berdetak saat dia melihat bahwa wanita yang duduk di kursi roda itu memang benar-benar cantik seperti yang putranya katakan.
Tiba-tiba saja Jordan kehilangan fokusnya hingga membuat William langsung berusaha untuk membuat pria itu sadar.
Bersambung ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 285 Episodes
Comments
Kanjeng Mami
Tuhan? 😌
kang Typo meresahkan.
2023-12-25
1
Liliana Rsianturi
cie cie,cinta pandangan pertama
2023-11-11
0
Musniwati Elikibasmahulette
cinta pada pandangan pertama
2023-10-23
0