Jordan berada di rumah duka tempat di mana ibunya Dara berada.
Dia tidak beranjak dari tempatnya dan terus saja menemani wanita itu. Sementara Dara sendiri dia juga merasa heran kenapa Jordan tidak pulang dan pergi meninggalkannya.
" Tidurlah, kau juga harus membutuhkan istirahat. Biarkan mereka menjaga ibumu di sini." Dara menggelengkan kepalanya karena dia tidak ingin meninggalkan jasad ibunya.
Ini adalah hari terakhir dimana dia bisa melihat wanita itu. Wanita yang selalu ada untuk dirinya kapanpun.
" Lihat, kau sudah menangis sejak tadi. Bahkan mungkin saja air matamu sudah mengering saat ini." Imbuh Jordan.
Dia begitu kasihan melihat wanita. Apalagi saat dia mengetahui cerita jelas tentang masa lalu Dara yang di ceritakan oleh William itu semakin membuatnya merasa kasihan.
Bagaimana bisa pria yang tidak terlalu tampan itu bisa meninggalkan wanita secantik Dara.
Ya, Jordan memang mengatakan pada William bahwa Antoni mantan suaminya Dara tidak setampan itu lalu bagaimana bisa dia menyelingkuhi wanita yang secantik ini.
Jordan merasa menyesal karena telah mengatakan bahwa Dara itu cantik. Walau kenyataannya memang seperti itu tapi tetap saja dia malu. Apalagi William yang terus saja menggodanya.
" Biarkan saja. Setelah ini aku tidak akan menangis lagi karena satu-satunya orang yang bisa menjadi tempat ku mengadu sudah tidak ada lagi. Ibu ku sudah pergi, dan aku tidak memiliki siapa pun lagi. Bahkan keluarga ku sendiri tidak lagi mempedulikan ku." Kedua tangan Jordan terkepal erat.
Dia berpikir bahwa dia akan membalas semua perlakuan buruk mereka yang telah menyakiti hati wanita secantik dan setulus Dara.
Tapi mau membalas pantun apa hak dia untuk membalas semua itu. Jordan tidak memiliki hak apapun.
" Tidur saja sebentar. Besok kau bisa menangis lagi setelah bangun tidur. Biarkan aku dan orang-orang ku yang menunggu ibu mu." Ujar Jordan.
Entah mengapa tiba-tiba saja Dara percaya pada pria itu dan dia lebih memilih tidur di samping peti mati ibunya.
Dia tertidur dengan posisi miring yang menghadap sang ibu yang berada di dalam peti.
Jordan sendiri merasa sangat kasihan dengan wanita itu. Sudah dia di selingkuhi, cacat, lalu di ceraikan dan kini ibunya malah meninggal dunia.
" Apa?" Tanya Jordan saat William datang menghampirinya.
Lebih tepatnya bukan William yang menghampirinya tapi Jordan sendiri yang datang padanya.
" Aku tidak mengatakan apapun pada anda lalu kenapa Anda bisa bersikap seperti itu padaku? apa salahku hingga Anda bersikap seperti ini?" Tanya William.
Jordan sendiri kembali menyalakan satu batang rokok miliknya dan menghembuskannya secara kasar.
" Apakah tidak ada wine di sini? ini gerimis dan aku rasa cuacanya sangat cocok sekali untuk menikmati wine."
" Di Indonesia tidak ada wine yang diperjual belikan dengan bebas. Budaya Indonesia tidak mengharuskan untuk minum wine dan kita juga bukan di mansion anda yang ada di Madrid." Jawab William.
Jordan sendiri hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan berat. Dia yang memikirkan bagaimana keadaan Dara saat ini.
Dia merasa kasihan melihat Dara yang terlihat sangat menyedihkan seperti itu.
" Cari tau semuanya William dan pastikan bahwa tidak ada satupun yang tertinggal. Aku semua informasi yang selengkap-lengkapnya bagaimana dari pertemuan awal mereka hingga saat ini. Aku ingin semuanya tertulis jelas." Titahnya pada William.
William sudah tahu bahwa dia akan kembali disuruh untuk mencari informasi tentang Dara.
Maka dia sudah menyiapkan segalanya. Segala sesuatu yang berkaitan dengan Dara. Wanita yang telah membuat Jordan sampai lupa diri.
Bersambung ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 285 Episodes
Comments
Salwa Antya
semoga berjodoh dara Jordan
2024-02-04
0
Bhęå Thęå..
Duda ketemu Janda..sang Duda kesepian dan sang Janda pesakitan..bila bersatu saling mengobati luka serta mengisi kehampaan hati...
2023-07-04
0
Berdo'a saja
cinta pandangan pertama
2023-06-17
0