Mendapatkan pesan dari Dara bahwa ibunya meninggal membuat Anton langsung pergi menuju rumah wanita itu.
Dia sudah sampai di rumah Dara lebih dulu bahkan sebelum wanita itu sampai. Antoni terus saja mencari keberadaan Dara saat dia tidak melihat wanita itu yang berada di sana.
Antoni hanya melihat bahwa mobil jenazah mantan ibu mertuanya yang baru saja datang tapi dia tidak melihat mantan istrinya di sana.
Kemana wanita itu? kenapa Antoni tidak melihatnya? apa terjadi sesuatu pada Dara?
Seketika dia merasa menyesal karena tidak mengangkat panggilan telepon dari Dara saat dia sedang bersama Lia tadi.
" Di mana kau Dara?" Tanya Antoni yang merasa khawatir dengan keadaan wanita itu.
Tak lama datang sebuah mobil mewah menghampiri rumah mantan ibu mertuanya. Antoni mengenal dengan jelas siapa pria yang keluar dari mobil mewah tersebut.
Pria yang pernah di tatapnya dan menolak kerja sama dengan dirinya. Tidak sampai di situ saja kekagetan Antoni saat melihat pria itu yang datang di rumah mantan ibu mertuanya.
Rasa kagetnya semakin besar saat melihat siapa lagi yang keluar dari dalam mobil itu bersama pria tadi dan lebih parahnya lagi yang di gendongnya adalah Dara.
" Tidak bisakah kau diam? jika kau tidak bisa diam maka kita akan jatuh lebih tepatnya kau yang akan jatuh. Jadi diam lah jika tidak ingin aku menjatuhkan mu." Ucap Jordan.
Dia mulai berjalan untuk memasuki halaman rumah Dara.
" Tidak, turunkan saja aku dan kenapa meninggalkan kursi rodaku?"
" Sudah aku katakan bahwa kau akan bersamaku dan kau tidak membutuhkan kursi roda itu lagi. Jadi---"
" Dara..." Baik Dara maupun Jordan, keduanya langsung mengalihkan pandangan mereka saat mendengar seorang pria yang memanggil nama Dara.
Jordan sendiri cukup kaget saat melihat bahwa Antoni berada di tempat ini. Pria yang telah berani menilainya tanpa tahu kebenaran dari dirinya.
" Mas Antoni..." Dara bingung.
Dia tidak tau harus mengatakan hal apa saat ini.
Di satu sisi dia merasa bahagia bahwa mantan suaminya itu datang ke rumahnya untuk menghadiri acara pemakaman ibunya. Namun semuanya sirna begitu saja saat dia melihat seorang wanita yang keluar dari mobil mantan suaminya itu.
Lia, wanita itulah yang keluar dari mobil Antoni.
" Aku rasa kita sudah cukup lama di sini. Lagi pula orang yang seharusnya terlihat sedih tidak bersedih sama sekali. Dari apa yang aku lihat, dia tengah begitu menikmati apa yang dirasakannya saat ini. Iya bukan?" Imbuh Lia.
Dia benar-benar berhasil menjadi seorang wanita beracun di sini. Bahkan karena racun yang dimilikinya hubungan rumah tangga antara Dara dan juga Antoni berantakan.
Bahkan Dara yakin seratus persen bahwa Antoni tidak menjawab panggilan telepon darinya karena sibuk bersama wanita itu tadi.
" Jangan mengurusi apa yang bukan menjadi urusan Lia. Kau nggak tahu apa yang terjadi padaku jadi jangan pernah mencoba mengatakan hal yang tidak seharusnya kau katakan." Ucap Dara.
Dia tidak sanggup melihat pemandangan yang ada di depan matanya saat ini bagaimana Lia dia menggandeng lengan Antoni dengan sangat mesra.
" Tolong bantu aku masuk ke dalam tuan. Aku ingin melihat ibu ku." Pintanya pada Jordan.
Sementara Jordan sendiri tiba-tiba menjadi pria bodoh karena dia bingung harus melakukan apa saat ini. Dia hanya bisa menuruti apa yang diminta wanita yang berada dalam gendongan lengan kekarnya untuk membawa Dara pergi dari tempat itu karena dia ingin menemui ibunya.
" Baik..." Jawabnya yang langsung langkah untuk pergi meninggalkan sepasang kekasih itu.
Ya, Jordan bisa menilai bahwa saat ini mereka berdoa menjalin hubungan yang lebih dari sebatas rekan kerja saja, karena yang di lihatnya sejak pertama kali mereka bertemu dengan seperti itu.
Tapi yang menjadi masalahnya saat ini adalah apa hubungan antara Dara dengan mereka berdua?
Saat Jordan melewati mereka, langkahnya terhenti saat mendengar apa yang pria itu katakan untuk Dara.
" Di saat ibu mu meninggal, kau bahkan bisa bermesraan seperti ini dengan pria asing. Apa memang ini diri mu yang sebenarnya Dara? Bahkan saat kita belum resmi bercerai pun kau bisa bermesraan dengan pria lain tepat di hari kematian ibu mu sendiri."
Deg!
Jantung Dara seperti di tikam ribuan pisau belati yang sanggup merobek seluruh isi jantungnya.
Perkataan Antoni benar-benar sudah kelewatan dan menyakiti hatinya. Sangat-sangat menyakiti hatinya saat ini.
Melihat Dara yang menangis seperti itu membuat darah Jordan langsung menindih.
Dia membalikan tubuhnya masih dengan posisi yang menggendong Dara lalu menatap tajam pada pria itu.
" Kau, Akan ku tunjukan pada mu bagaimana caranya bertanggung jawab atas ucapan mu sendiri. Jika membutuhkan kaca, katakan pada ku maka aku akan membelikan mu seribu kaca agar kau bisa berkaca untuk diri mu sendiri. Kau mengatakan hal itu dengan begitu mudahnya, lalu bagaimana dengan diri mu? pantaskah kau datang ke rumah duka dalam keadaan berantakan seperti itu? bahkan dalam keadaan bekas lipstik di bibir mu?" Antoni langsung mengusap bibirnya saat mendengar apa yang pria itu katakan padanya.
Melihat bagaimana reaksi Antoni membuat Jordan tersenyum remeh untuk pria itu.
" Menjijikan!" Ucapnya yang langsung meninggalkan mereka berdua di sana dan dia pergi untuk membawa Dara masuk ke dalam rumahnya.
Bersambung ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 285 Episodes
Comments
Musniwati Elikibasmahulette
udah dua x aku membacanya thoor
2024-06-30
0
Musniwati Elikibasmahulette
dasar Anton tidak tau malu
2023-10-23
0
YuliaMile
loppe sekebon buat akang jordan
2023-09-01
1