Bab 11. Peringatan William

Meizura pulang dengan wajah kuyu. Baru sehari belajar, meizura merasa sangat lelah. Dia pulang ke villa tepat pukul 6. Saat dia membuka pintu, Meizura dikejutkan dengan keberadaan William. Pria itu menatap Louisa. Tatapan keduanya bertemu. Louisa tersenyum, rasanya aneh saat berada di situasi sepert saat ini.

"Maaf aku terlambat pulang. Aku tadi ...."

"Mandilah dulu. Setelah ini kita makan malam. Bibi Nancy sedang memasak untuk kita."

Sejenak Meizura tertegun. Sejak kapan William mendadak menjadi begitu lembut. Bahkan tatapan matanya tak setajam biasanya.

"Ehm, baiklah, aku akan mandi dulu." Dengan ragu Meizura berjalan melewati William. Meizura sama sekali tak berani melihat ke arah pria itu. Tubuhnya menegang saat tiba-tiba William menarik pergelangan tangannya.

"Terima kasih. Kau sudah membantu mengurus perusahaan."

Meizura berbalik menatap William. Tatapan matanya begitu teduh dan menenangkan. Meizura lagi-lagi tersenyum dan mengangguk.

"Meski aku datang ke keluarga ini dengan cara yang sedikit berbeda, tapi sekarang kau dan juga kedua orangtuamu adalah keluarga yang ku miliki saat ini. Aku akan membantu sebisaku, tapi jangan terlalu berekspektasi terlalu tinggi terhadapku. Agar jika aku tidak sesuai dengan harapanmu, aku tidak terlalu mengecewakan."

William tersenyum. Baru kali ini Meizura melihat senyum itu. Wajahnya yang tegas dan tampan, semakin terlihat tampan.

"Kau semakin tampan jika tersenyum, Liam. Teruslah tersenyum karena itu akan membuat hatimu lebih baik."

William seketika melepaskan tangan Meizura dan berbalik. Meizura bisa melihat telinga William memerah. Apa pria arogan ini malu saat mendapat pujian seperti ini? Rasanya Meizura ingin tertawa. Ternyata William tidak seburuk yang dia bayangkan.

Meizura akhirnya masuk ke kamarnya. Dia meletakkan tasnya dan merenggangkan tubuhnya yang terasa kaku. Meizura sempat terdiam dan memegangi dadanya yang sempat berdesir melihat senyuman William.

Usai mandi, Meizura langsung ke ruang makan. Dia tak ingin membuat William lama menunggunya. Meizura tak langsung duduk di kursinya. Seperti biasanya dia akan melayani William terlebih dahulu.

"Kau pasti senang ada di kantorku?"

"Tentu saja. Di sana aku bertemu banyak orang yang ramah."

"Ramah?" tanya William, dia langsung tersenyum remeh.

"Kau jangan mudah percaya dengan wajah-wajah mereka. Bisa jadi mereka ramah padamu karena ada maksud lain. Jangan mengendurkan kewaspadaanmu."

"Ya, baiklah," ujar Meizura tak ingin membantah.

Keduanya makan dalam diam. Tak ada percakapan lagi setelah Meizura mendengar peringatan dari William tadi. Meizura merasa sikap William selalu berubah ubah. Terkadang baik, tapi juga kadang menyebalkan.

Usai makan, Meizura mendorong kursi roda William. Tadi William menunggu Meizura membereskan meja makan. Meizura tak habis pikir kenapa William enggan tinggal di Villa depan. Padahal di sana ada banyak pelayan yang bisa dimintai bantuan.

"Bisakah kau membawaku ke halaman belakang. Aku ingin di sana sebentar."

"Baiklah."

Saat tiba di luar, Sekujur tubuh Meizura merinding. Udara dingin menusuk ke sekujur tubuhnya.

"Liam, di luar dingin. Bagaimana jika kita di dalam saja?"

"Kau masuklah, biarkan aku di sini sebentar."

"Tidak. Ini terlalu dingin. Jangan sampai kau sakit. Aku akan merasa bersalah jika sampai kau sakit."

"Tinggalkan aku sendiri, Mei."

Meizura tak mendengarkan ucapan William dia ingin memutar balik kursi roda William, tapi William justru menekan tombol di kursi rodanya hingga Meizura kesulitan menggerakkan kursi roda William.

"Liam, aku mohon. Lihatlah, langit begitu gelap. Mungkin sebentar lagi akan ada badai."

"Kenapa kau keras kepala, Mei? Tinggalkan aku sendiri di sini."

Ahh, Air mata Meizura mendadak mengalir deras. Selain dia kesal karena tak dapat membujuk William, Meizura juga sebenarnya sangat lelah. Dia hanya ingin ketenangan.

William mendongak saat merasa ada sesuatu menetes di kepalanya. Dia menatap Meizura dengan tatapan yang rumit.

"Kenapa kau malah menangis?" tanya William. Jujur saja hatinya mendadak sakit melihat wajah Meizura saat ini.

Meizura menghela napas panjang. Dia benar-benar merasa hampir beku karena dia hanya memakai dress rumahan yang panjangnya hanya selutut dengan lengan pendek.

"Ayo kita ke dalam, Liam. Jangan seperti ini. Bagaimana juga kau suamiku. Aku tidak mau kau kenapa kenapa."

William akhirnya menekan tombol kursi rodanya sekali lagi dan kini Meizura mendorongnya masuk ke rumah. Dia berhenti di ruang keluarga ke dekat perapian.

"Aku akan mengambilkan selimut untukmu." Meizura bergegas masuk ke kamar William dan mengambilkan selimut tipis untuk suaminya itu. Gadis itu mengusap sisa lelehan air matanya. Entah mengapa hari ini dia begitu cengeng menghadapi William.

William hanya diam terpaku menatap api di perapian, entah mengapa saat tadi dia mengungkit soal orang-orang yang ada di perusahaan, Dia jadi khawatir jika Meizura akan celaka seperti dirinya.

"Kau mau duduk di sini saja atau di sofa?" tanya Meizura begitu kembali.

"Bantu aku duduk di sofa." Meizura akhirnya membantu William pindah ke sofa besar yang ada di sana.

Meizura menyelimuti kaki William. William menepuk ruang kosong di sebelahnya, memberi isyarat agar Meizura duduk di sana. Meizura pun duduk di samping William. Namun, dia sejak tadi terus menunduk hingga membuat William gemas sendiri.

"Mei, jangan anggap remeh peringatanku tadi. Tidak semua orang berwajah baik selalu berbuat baik."

"Sebenarnya apa yang kau khawatirkan, Liam?" tanya Meizura. Kini dia bertanya sembari menatap William. William sesaat terdiam. Dia memandangi mata Meizura yang atraktif.

Perlahan William mendekatkan wajahnya ke arah Meizura. Meizura hanya diam mematung saat wajah William semakin dekat. Nafas William terasa begitu dekat. Meizura seketika memejamkan matanya saat William memagut bibirnya dengan lembut.

...****************...

Visual Meizura dan William

Terpopuler

Comments

sherly

sherly

typo thor

2024-04-27

1

wanna jane

wanna jane

Love AycaAycin

2024-04-23

1

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

MEI HRS DENGAR KATA2 WILL, KRN DLM DUNIA BISNIS ITU LBH BNYK ORG LICIK, PENJILAT DRIPADA YG TULUS, APALAGI KLO DIUNDANG RELASI/KLIEN MAKAN SIANG, PARTY HRS HATI2,, APALAGI KLO PARTY NYA DI CLUB ATAU HOTEL, DN SDIAKN MINUM2 ALKOHOL, PSTI ADA YG JEBAK DGN OBAT TIDUR ATAU OBAT PRANGSANG.

2024-03-29

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 51 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!