Di lain tempat, tepatnya di perusahaan Felix Romsey, Vallen datang dengan penampilannya yang glamour serta riasannya yang tebal. Gadis bukan perawan itu mendatangi Felix kekasih barunya, yang tak lain merupakan saingan bisnis Willi dulu. Namun, kali ini tujuannya datang adalah untuk menagih imbalan yang dulu pernah Felix janjikan padanya.
Vallen Alinskie dulunya adalah pacar William. Namun, karena dia sedang membutuhkan banyak uang, Vallen akhirnya menghianati William. Felix sangat tertarik pada Vallen, dia menjanjikan banyak hal pada Vallen agar Vallen berpaling dari William. Dan dengan mudahnya wanita itu langsung berpaling pada Felix.
Bagi Vallen, menjalin hubungan dengan William sangatlah membosankan. Meskipun hidup William bergelimang Harta, tapi semua urusan William terlalu sering dicampuri oleh kedua orangtuanya.
Flashback
Saat itu Vallen baru selesai melakukan acara cat walk di sebuah peresmian butik ternama. Felix menjadi salah satu tamu spesial di acara itu. Felix dan Vallen dikenalkan oleh pemilik butik itu sendiri.
Sejak perkenalan awal mereka, Felix tak henti-henti memandangi Vallen dari ujung rambut hingga ujung kaki. Sempurna, itulah gambaran yang bisa Felix ucapkan.
"Bukankah kau kekasih William Davies?" tanya Felix. Dia pernah melihat William menggandeng Vallen menghadiri sebuah acara.
"Benar sekali, tuan Felix. Apa anda kolega kekasih saya?"
"Bisa ya, bisa juga tidak." Felix menyeringai. Sedangkan Vallen menatap bingung. "Apa kau bisa ikut denganku, Aku janji akan membuatmu senang malam ini." Lanjut Felix.
"A_apa maksudmu?"
"Aku tahu betul siapa dirimu. Jadi tidak perlu jual mahal padaku." Felix menghimpit tubuh Vallen. Dia mengusap inti tubuh Vallen yang tertutup dress dengan gerakan yang membuat hasrat Vallen seketika meninggi. Tanpa ragu Vallen menerima ajakan Felix. Dia tak berpikir panjang, yang penting malam ini dirinya akan terpuaskan
Tanpa sepengetahuan William, Vallen malam itu bergumul dengan Felix. Dan di saat pergumulan itu, Felix berusaha merayu Vallen agar meninggalkan William.
"Bagaimana, Cantik? Apa kau mau menjadi kekasihku? Aku bisa menjamin hidupmu akan semakin terjamin. Terlebih lagi jika kau mau melakukan apa yang aku inginkan."
Vallen yang berada di puncak hasratnya mengiyakan permintaan Felix apalagi Felix sangat memuaskan. Bagi Vallen yang terpenting kebutuhan biologisnya terpenuhi dulu.
"Memang apa yang kau inginkan? Aah ... faster, Honey." Suara Vallen terdengar serak saat hampir mencapai puncak.
"Jebak William agar pergi sendirian. Selebihnya aku yang akan mengurusnya," ucap Felix terengah-engah.
Vallen menatap wajah Felix dengan serius. Namun, tak lama dia mengangguk.
"Jika aku berhasil menjebaknya, apa yang akan kau berikan padaku?" tanya Vallen.
"Aku akan memberikan apapun yang kau mau."
"Baiklah, aku pegang janjimu."
Masa Sekarang
Perusahaan milik Felix mulai berjaya, setelah kabar meninggalnya sang pewaris the Davies. Perusahaan milik Felix berhasil menarik beberapa investor dari The Davies Company. Meski masih ada segelintir perusahaan senior yang tetap mempercayakan dana investasi mereka di perusahaan milik Armano, tapi kemunculan berita mengenai kesuksesan Felix, benar-benar membuat saham di perusahaan Davies sempat anjlok.
Saat ini Vallen duduk dan menatap kekasihnya dengan ekspresi kesal.
"Mana uang yang kau janjikan padaku Felix? Kau bahkan memblokir kartu kreditku sekarang," ujar Vallen kesal.
"Aku bilang sabar dan mengenai kartu kreditmu, aku memang memblokirnya karena kau menggunakannya tanpa tahu batasan."
"Kau sendiri yang berjanji tidak akan membatasi keuanganku. Bukankah aku sudah meminta apa yang kamu lakukan? Jadi kenapa sekarang kau mengingkari janjimu sendiri?"
Felix memijat pangkal hidungnya. Rasanya muak sekali pada Vallen. Di pikiran wanita itu hanya ada uang, uang dan uang. Tidak ada yang lainnya lagi.
Felix beranjak dari kursinya menuju ke brankas. Dia harap setelah ini dirinya tidak lagi berurusan dengan Vallen. Jika perlu akan dia singkirkan jalan* yang satu ini.
Setelah kepergian Vallen, Felix menghubungi orang suruhannya untuk menyingkirkan Vallen. Harusnya sejak kemarin dia singkirkan wanita itu. Baru beberapa bulan bersama saja, Vallen menghabiskan uang sangat banyak.
"Kau sudah membuatku muak dengan sikapmu itu, Vallen. Jadi jangan salahkan aku," gumam Felix menyeringai.
Sementara itu, di Villa belakang yang di tempati William, Meizura tengah merenung di ruang tamu, ia sedang memikirkan cara agar bisa membujuk William untuk mau tinggal di rumah utama. Sebenarnya, Meizura bingung kenapa William seperti tidak mau berhubungan dengan siapapun, tapi untuk bertanya lebih jelas pun, dia tak memiliki keberanian.
Meizura tak menyadari jika sejak tadi William memandanginya dengan intens. Tadinya William ingin pergi ke dapur untuk minum, tapi saat dia melewati ruang tamu, Dia melihat Meizura sedang diam merenung.
"Apa yang sedang dia pikirkan?" batin William. Meizura menoleh karena merasa ada yang memperhatikannya. Dia terkesiap melihat William menatapnya tajam. Akhirnya Meizura berdiri dan menghampiri William.
"Apa kau perlu sesuatu?"
"Aku ingin minum."
"Baiklah, akan aku ambilkan. Tunggu sebentar." Meizura bergegas ke dapur dan mengambil air minum untuk suaminya itu.
"Ini." Meizura menyerahkan segelas air pada William. Pria itu pun meminumnya hingga tandas.
"Tunggu sebentar. Aku akan menaruh gelas di dapur. Setelah itu aku akan mendorongmu ke kamar. Ini sudah waktunya tidur, kan?"
William hanya diam melihat punggung Meizura yang perlahan menjauh. Ada desir aneh setiap Meizura melemparkan senyum padanya.
Meizura langsung mendorong kursi roda William masuk ke dalam kamar. Gadis itu membantu William naik ke ranjang. Dengan susah payah, Meizura baru bisa memindahkan William hingga ke tengah ranjang. William tersenyum tipis melihat wajah Meizura.
"Apa aku berat?"
"Ya lumayan," jawab Meizura jujur.
"Jika begitu, kenapa kau membantuku? Bukankah kau bisa untuk pura-pura tak peduli padaku?"
"Aku sebenarnya memang ingin pura-pura tak mempedulikanmu, tapi nuraniku selalu mengingatkan posisiku. Selain sebagai seorang istri, aku juga belum lupa jika aku ini hanyalah seorang gadis penebus hutang. Jadi aku harus bersikap baik."
"Baguslah, jika kau batasanmu."
"Tentu saja. Kau tidak perlu mengingatkanku, aku sangat tahu."
"Siapa pria yang tadi siang kau peluk?"
"Aku tidak memeluknya, dia yang memelukku."
"Terserah, bagiku itu sama saja," ujar William. kesal."
"Jelas beda. Dia dulunya kakak tingkatku di kampus."
"Apa kalian berpacaran sebelumnya?" Meizura lantas menoleh dan menatap William dengan alis mengernyit.
"Kenapa kau tiba-tiba penasaran denganku? Apa kau menyukaiku?"
"Cih, dalam mimpimu."
"Jika begitu aku tidak akan menjawabnya. Ini sudah menjadi privasiku. Maaf." Meizura menyingkirkan kursi roda William di pojokan dan dia masuk ke kamar mandi.
William yang ditinggal begitu saja merasa geram pada Meizura. Berani sekali gadis itu padanya. Tiba-tiba William tersenyum.
"Kita lihat nanti. Jangan panggil aku William jika aku tidak bisa membuatmu tergila-gila padaku. Aku akan tunjukkan padamu siapa aku sebenarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒔𝒊 𝑳𝒊𝒂𝒎 𝒈𝒆𝒏𝒈𝒔𝒊𝒏𝒚𝒂 𝒌𝒆𝒈𝒆𝒅𝒆𝒂𝒏 𝒏𝒂𝒏𝒕𝒊 𝒌𝒍 𝑴𝒆𝒊𝒛𝒖𝒓𝒂 𝒑𝒆𝒓𝒈𝒊 𝒏𝒚𝒆𝒔𝒆𝒍 𝒍𝒉𝒐 😅😅
2024-10-03
0
sherly
hadew ternyata
2024-04-27
1
Sulaiman Efendy
BRRTI TU KCELAKAAN WILL ULAH FELIX & VALEN, DRI SEKIAN CERITA OTHOR DI NT, FIZO ATAU APLIKASI NOVEL ONLINE LINE LANNYA TOKOH YG PACARAN DGN MODEL RATA2 TOKOH MODELNYA WANITA JALANG, DN REAL NYA 80% MODEL WANITA MMG WANITA JALANG YG BANYAK JDI SIMPANAN PEJABAT, PENGUSAHA, PRODUSER, SUTRADARA, BHKN SKANDAL JUGA DGN PHOTO GRAPHER SERTA SSAMA MODEL, HIDUP GK JELAS, SENANG FOYA2, CLUBING DN PARTY2, DN SENANG FREESEX SERTA ONE NIGHT STAND.. MMACARI PRIA2 KAYA UNTUK ATM BRJALAN MREKA DN MNAIKAN PAMOR MODEL MREKA, DN YG PASTI MRK OGAH BRKOMITMEN,, SEANDAINYA BRKOMITMEN, MRK OGAH PNY ANAK, MRK LBH PENTINGKN KARIR MRK
2024-03-29
2