Bab 16. Hadiah?

Meizura tiba di villa tepat pukul setengah 2 siang. Dia bergegas masuk untuk menemui William. Sejak tadi hatinya resah. Dia tak tahu kenapa. Yang jelas saat ini dirinya ingin bertemu dengan William. Meizura sendiri juga merasa aneh dengan dirinya. Bahkan dia tak pernah merasakan perasaan aneh ini sebelum-sebelumnya.

Meizura langsung menuju ke ruang kerja William. Dia mengetuk pintunya sesaat.

"Masuk!" seru William dari dalam. Pria itu pikir Pak John yang mengetuknya.

"Apa aku mengganggumu?" tanya Meizura. William yang semula sedang menatap ke arah televisi langsung menoleh pada Meizura.

"Kau pulang? Bukankah seharusnya kau bersiap untuk dinner nanti?" Alis William berkerut melihat istrinya ada di depan matanya sekarang. Meizura perlahan masuk ke ruangan itu. Namun, mendadak dia merasa canggung dan bingung harus berbuat apa. Hanya ditatap begitu saja oleh William, jantung Meizura berdebar-debar.

William semakin mengernyit melihat Meizura yang justru tiba-tiba mematung berdiri di belakang pintu. Pria itu pun menggerakkan kursi rodanya mendekati Meizura. Meizura belum menyadari jika William mendekatinya. Dia masih sibuk dengan kegamangan perasaannya sendiri.

Meizura tersentak kaget, saat William tiba-tiba menggenggam tangannya dengan lembut. Netranya yang berwarna abu-abu menatap sendu ke arah William.

"Apa terjadi sesuatu di sana?" tanya William. Ada raut kecemasan di mata pria itu. Meizura menahan napasnya. Perasaan apa ini? Kenapa rasanya dia ingin menangis dan memeluk suaminya.

"Bo_bolehkah aku memelukmu?" tanya Meizura ragu, dia pun sedikit menyesali ucapannya barusan. William tersenyum dan menarik tangan Meizura hingga lagi-lagi Meizura jatuh di atas pangkuan William. Tanpa banyak bicara, William merengkuh pinggang Meizura dan memeluknya.

"Kau boleh memelukku sesukamu, bukankah tubuh ini milikmu juga?" ujar William lirih. Meizura mengangguk. Dia meneteskan air matanya di bahu William.

"Apa ada masalah?"

"Tidak, aku juga tidak tahu kenapa, aku hanya ingin pulang dan melihatmu," kata Meizura. William tersenyum samar mendengar ucapan Meizura. Tanpa melihat pun, William bisa merasakan ketulusan dari setiap ucapan Meizura.

"Apa kau sudah tenang sekarang? Kau sudah melihatku, kan?" tanya William menggoda.

"Hmm, ya," jawab Meizura tergagap.

William mengusap punggung Meizura dengan lembut. Mereka cukup lama dalam posisi itu hingga akhirnya Meizura tiba-tiba kembali merasa canggung.

"Ma_maaf."

"Maaf untuk apa?" William memandangi wajah Meizura yang merona. Gadis itu terus menunduk, tapi tangannya tetap melingkar di leher William.

"Apa kita akan seperti ini sampai nanti malam?" tanya William. Wajah Meizura semakin memerah. Dia melepaskan tangannya dari leher William dan berniat turun. Namun, William tetap tidak mau melepaskan tangannya dari pinggang Meizura.

"Li_liam, biarkan aku turun."

"Berikan aku hadiah dulu," ujar William tersenyum nakal. Rasanya senang bisa menggoda Meizura dan membuatnya tersipu

"Hadiah apa?" tanya Meizura dengan alis berkerut. Sungguh saat ini dirinya tidak berani lama-lama menatap wajah William yang terus memberikan tatapan begitu dalam sarat akan berbagai rasa.

William membelai wajah Meizura. Dia menarik dagu Meizura agar sedikit mendongak. Netra mereka berbenturan. William senang memandangi manik mata Meizura yang bergerak gelisah karenanya. Bahkan William bisa mendengar detak jantung Meizura yang berdebar tak karuan, tapi nyatanya debarannya sama dengan debar jantung miliknya.

"Li_liam .... " Belum sempat Meizura melanjutkan ucapannya, bibirnya terlanjur dibungkam oleh bibir William. William menyesap bibir Meizura dengan lembut. Lidahnya bermain di selah bibir Meizura yang sedikit terbuka. Meizura terpejam dan mencengkeram kaos William. William semakin memperdalam ciumannya, ia tak mengira akan semakin candu dengan bibir manis milik istrinya.

Napas Meizura terengah-engah saat William mengurai ciumannya. Kening mereka saling menempel. William benar-benar sudah jatuh pada pesona istrinya itu.

"Hadiah yang seperti ini yang ku inginkan, tapi kenapa kau tidak membalasnya?"

"Hah?" Meizura menarik wajahnya dan terlihat bingung sekaligus malu dengan pertanyaan William.

"Kenapa kau tidak membalas ciumanku, hmm?" William mengusap bibir Meizura yang membengkak karena ulahnya.

"A_ku tidak bisa, Liam."

"Kau tidak bisa, atau tidak tahu caranya?" tanya William menggoda.

Meizura semakin malu dan menyembunyikan wajahnya di dada William. Pria itu terkekeh.

"Liam, biarkan aku turun. Aku takut membuat kakimu semakin sakit."

William akhirnya melepaskan Meizura. "Kau belum mengatakan kenapa kau pulang? Bukankah malam nanti ada makan malam perkenalan dirimu dengan rekan bisnis Daddy?"

"Ya, tapi sebelum menghadiri acara itu, aku ingin bertemu denganmu," Kata Meizura sembari berdiri di depan William.

"Kau merindukanku?"

"Ti_tidak. A_aku hanya sedikit gugup. Aku perlu bertemu denganmu sebelum datang ke acara itu, sebenarnya aku tidak terbiasa bertemu dengan banyak orang. Sejak dulu aku selalu bekerja di balik layar. Akan tetapi dengan posisiku sekarang, aku merasa sedikit kurang nyaman. Aku akan menghadapi orang-orang dengan berbagai sikap dan karakter."

"Kau tidak perlu takut ada daddy dan mommy juga Elliot. Mereka pasti akan menjagamu."

Tatapan Meizura sejenak berubah sendu. Ya, sebenarnya tak dipungkiri dia ingin William juga turut hadir dan berada di dekatnya. Namun, semuanya terasa tidak mungkin.

William menghela napas panjang, dia kembali menarik Meizura hingga Meizura harus berada di atas pangkuan William lagi.

"Jangan memasang wajah seperti itu. Aku akan mengupayakan secepatnya agar bisa terus berada di dekatmu tanpa perlu bersembunyi lagi dari dunia."

Meizura menarik kedua sudut bibirnya hingga terbentuk lengkungan senyum yang begitu cantik.

"Aku menunggu kau mewujudkan janjimu, Liam."

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

LIAM SBNARNYA SDH TDK LUMPUH TUH, DIA SNGAJA MNGHILANG UNTUK MNCARI DALANG ORG YG MNCELAKAKN DIRINYA, STELAH DIA TAU, DN ADA BUKTI2 NYATA, PSTI LIAM AKN MUNCUL KMBALI

2024-03-29

1

Uchy Marcus

Uchy Marcus

lagi nnlqqlq jalan balq naqqlqqlqllppal m

2023-12-16

2

Sunarti Sunarti

Sunarti Sunarti

lanjut

2023-06-21

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 51 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!