Meizura berangkat pagi-pagi sekali menuju kantor perusahaan. Hari ini rencananya akan ada meeting dengan karyawan. Dia bahkan tak sempat berpamitan pada William karena terburu-buru.
Setelah Meizura pergi, Elliot datang. William bahkan sudah berdandan rapi. Kali ini untuk yang pertama kalinya dia akan pergi meninggalkan Villanya. Villa yang telah menjadi rumahnya setelah dirinya mengalami kecelakaan hebat itu. Entah mengapa dia merasa nyaman tinggal di Villa dari pada di kediaman utama keluarga besarnya.
Pagi itu, saat memasuki jalan menuju ke perusahaan, Meizura tak menyadari jika ada 2 mobil lain yang mengikuti mobilnya. Meizura terlalu fokus menyetir karena dia memang sudah hampir terlambat untuk rapat internal dengan beberapa staf karyawannya. Sejak terjun ke perusahaan, Meisura memang meminta agar dirinya tak perlu memakai memakai supir karena kurang nyaman.
Meizura baru menyadari mobilnya diikuti saat melewati sebuah jalanan yang cukup lengang. Mobilnya tiba-tiba di pepet dari samping hingga Meizura membanting stirnya dan berakhir dengan mobilnya menabrak pohon yang ada di tepi jalan dengan keras.
Kejadiannya begitu cepat, mobil Meizura ringsek di bagian depan cukup parah. Beruntung gadis itu masih sadar meski keningnya mengeluarkan darah. Dia melepas sabuk pengamannya dan keluar dari mobil yang mulai mengeluarkan asap itu. Meizura dengan sempoyongan menjauh dan tak lama terdengar ledakan dari mobilnya. Tubuh Meizura bergetar hebat. Dia terlalu syok dengan kejadian yang baru saja menimpanya.
Mobil yang tadi memepet mobilnya telah menghilang. Meizura merasa ini semua adalah rencana dari seseorang. Meizura langsung merogoh saku blazernya dan menghubungi nomor ayah mertuanya. Dia langsung mengatakan apa yang terjadi padanya baru saja.
"Ha_lo, Dad."
"Ada apa denganmu, Mei?"
"Dad, bisakah kau kemari? Saat aku akan berangkat ke kantor, ada yang menghalangi mobilku dan membuatku kecelakaan. Aku tidak mungkin menghubungi William dan membuatnya cemas," ujar Meizura dengan suara yang semakin terdengar lemah.
"Daddy akan segera kesana. Bertahanlah."
Armano segera mencari istrinya, dia dan Stevia langsung mendatangi lokasi yang diberitahukan Meizura. Mereka takut sekaligus khawatir kejadian beberapa bulan yang lalu yang menimpa anak mereka, kembali terulang pada Meizura. Armano juga menelepon ambulans untuk berjaga jika terjadi sesuatu yang buruk pada menantunya.
Saat tiba di lokasi yang diberitahukan Meizura, Armano melihat beberapa orang mengerumun di dekat mobil Meizura yang terbakar. Armano cukup terkejut saat melihat kondisi mobil Meizura. Dia semakin khawatir dengan kondisi menantunya hanya dengan melihat kondisi mobilnya. Armano sampai tak sadar dia meninggalkan istrinya yang masih berada dalam mobil.
"Tolong beri jalan, korban adalah keluarga saya."
Armano melihat di sekelilingnya. Dia mencari keberadaan Meizura. Hingga suara istrinya yang berteriak mengejutkannya.
"Sayang! Meizura di sini." Stevia berteriak memanggil suaminya. Tangannya bergetar melihat menantunya tergeletak dengan wajah pucat dan kening yang berdarah.
Sebagian orang-orang tadi tidak ada yang berani memindah Meizura. Tim medis yang berada di ambulans yang tadi dihubungi oleh Armano segera bertindak. Mereka langsung bergegas membawa Meizura ke rumah sakit. Sedang para pelaku saat ini diburu oleh pengawal Armano. Dia tidak terima menantunya dicelakai seperti itu.
Dua mobil tadi langsung berhenti di sebuah mini market. Salah seorang dari mereka menghubungi orang yang telah membayar mereka untuk mencelakai Meizura.
"Kami sudah menjalankan misi, Tuan. Semuanya sukses. Mobil nona itu meledak di tempat."
"Bagus. Sisa bayaran kalian akan aku transfer. Sebaiknya setelah ini kalian pergi dari kota untuk sementara waktu."
Setelah memastikan uang masuk ke rekening mereka, Mereka tertawa senang. Namun, tak berapa lama ada sekitar 10 orang memepet mereka dan menodongkan senjata api di pinggang 3 orang pelaku yang mencelakai Meizura.
Para pengawal Armano tidak bisa diremehkan, Ini semua juga berkat kecepatan Meizura. Jika tidak, mungkin kasusnya akan sama seperti kecelakaan yang menimpa William waktu itu.
Ketiga pelaku langsung dibawa oleh kesepuluh pengawal Armano. Dalam hati mereka mengumpat kesal. Belum juga menikmati uang hasil kerja mereka, tetapi mereka sudah tertangkap.
Armano dan Stevia berdiri di depan ruang Emergency dengan resah. Sudah hampir setengah jam dokter memeriksa kondisi Meizura. Hingga sekarang belum keluar. Mereka khawatir hal yang buruk terjadi pada Meizura. Bahkan sampai sekarang mereka juga belum memberitahu William mengenai kejadian ini.
Saat pintu ruang emergency terbuka, Armano dan Stevia langsung menghadang dokter yang menangani Meizura.
"Dokter, bagaimana kondisi menantuku?"
"Nona Meizura mengalami gegar otak. Kami juga menjahit pelipisnya karena robekan cukup dalam. Tangan kanannya terkilir dan selebihnya kondisinya tidak apa-apa. Mungkin 2 sampai 3 hari dia harus dirawat di sini," ujar dokter yang menangani Meizura.
***
Di sebuah ruangan, seorang pria paruh baya tertawa senang karena rencananya untuk menyingkirkan Meizura berhasil. Dia tak meragukan orang-orang sewaan putranya. Itu semua bermula ketika Armano dengan sesuka hati membawa orang luar untuk menduduki posisi penting yang dia incar.
Marcus Ramsay tampak kesal melihat Armano memperkenalkan seorang wanita yang entah dari mana asalnya. Terlebih lagi, Armano dengan mudahnya memberikan jabatan CEO pada wanita itu. Padahal seharusnya jabatan itu jatuh ke tangannya.
Marcus menghubungi Felix putranya. Dia meminta Felix untuk mencarikan preman untuk mencelakai Meizura. Jika perlu menghabisi nyawanya sekaligus.
Dengan mudahnya Felix menyetujui permintaan ayahnya. Dia tahu memang ayahnya selalu ingin menghancurkan Davies grup dari dalam. Bahkan hingga sekarang tidak ada satu pun yang mencurigai ayahnya itu. Padahal dia adalah dalang di balik semua kesialan yang menimpa Davies grup.
Banyak kecurangan dan kelicikan yang dimainkan oleh ayahnya yang sampai sekarang tidak ketahuan. Felix jadi cukup merasa senang sekaligus lega akan hal itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒋𝒈 𝑳𝒊𝒂𝒎 𝒑𝒖𝒓𝒂" 𝒈𝒂𝒌 𝒕𝒉 𝒑𝒅𝒉𝒍 𝒅𝒂𝒉 𝒕𝒉 𝒔𝒆𝒎𝒖𝒂𝒏𝒚𝒂
2024-10-03
0
Sulaiman Efendy
HEMMM, BENARKN, SI MARCUS AYAHNYA FELIX..
2024-03-29
1
Sulaiman Efendy
SEMOGA TU PARA PELAKU BUKA MULUT.. KLO TRLALU SETIA GK MAU BUKA MULUT, SIKSA & ANCAM AKN HABISI KLUARGA MRK..
2024-03-29
1