Bab 7. Permintaan Ibu Mertua

Stevia sedikit terkejut mendengar ucapan putranya. Tidak, dia tidak hanya terkejut, tetapi dia juga merasa ada yang aneh dengan putranya.

"Kau menyuruh Mei untuk pulang hanya karena kau lapar?"

"Ya. Aku sangat lapar. Itulah kenapa aku menyuruhnya untuk cepat pulang."

"Kau bisa meminta bibi untuk masak, Liam. Kenapa justru mengganggu istrimu. Dia bahkan baru pergi selama 1 jam dan .... "

"Stop, Mom. Sebaiknya mommy pulang saja." Sela William.

"Enak saja menyuruh mommy pulang! Mommy ada urusan dengan Mei."

"Urusan apa lagi. Dia harus memasak untukku."

"Baiklah, mommy tidak akan mengganggunya saat ini." Stevia benar-benar keheranan dengan sikap putranya. Sikap William ini lebih seperti sikap suaminya dulu saat mereka baru saja menikah, tapi waktu itu Armano posesif karena dia terlalu mencintai dirinya. Stevia jadi menduga-duga jika William memang sudah jatuh hati pada Meizura.

Meizura bergegas ke dapur untuk membuatkan makanan untuk suaminya. Saat berada di dapur, Meizura mengusap keningnya. Untung saja tadi ibu mertuanya datang, jadi dia selamat.

Meizura menggambil beberapa bahan di kulkas. Dia merebus ayam dan mulai memotong beberapa sayuran. Rencananya Meizura akan membuat sup. Kemarin dia juga sempat meminta bibi pelayan untuk membelikan beberapa rempah-rempah di toko Asia.

Aroma masakan Meizura tercium dari tempat William dan ibunya duduk. Aroma yang sungguh sangat menggogah selesa dan membuat Wlliam semakin lapar. Dia memang marah tadi saat mendapat laporan dari anak buahnya, Selain itu, dia yang belum makan sejak pagi memang ingin makan masakan Meizura. Entah kenapa sekarang hanya masakan istrinya lah yang cocok di lidahnya.

"Daddy tidak salah memilihkan istri untukmu." Stevia tersenyum memandangi William. William hanya membuang wajahnya. Dia tak mau mengiyakan ucapan ibunya, Meski apa yang ibunya katakan memang benar. william hanya belum mau terlalu cepat menyimpulkan perasaan yang perlahan menyusup ke dalam hatinya.

Meizura menghampiri William dan mengundang ibunya untuk bergabung. Stevia tentu saja senang diberikan kesempatan untuk mencicipi makanan buatan menantunya.

Meizura mendorong kursi roda William. Dia mengambilkan makanan ke piring William dan menuang sup buatannya ke dalam mangkuk yang ada di sebelah piring William. Meizura juga melakukan hal yang sama pada Stevia. Dan kemudian, Meizura mempersilahkan William dan Stevia untuk mencicipi makanan buatannya.

Stevia mulai mengngkat sendoknya, matanya berbinar saat suapan sup melewati kerongkongannya.

"Oh God. Ini enak sekali, Sayang." Puji Stevia.

"Syukurlah jika mommy menyukainya."

"Ini sungguh sangat enak. Dari mana kamu mempelajarinya?"

"Ini resep milik keluargaku, Mom. Aku belajar secara otodidak."

William hanya diam sembari memakan masakan buatan Meizura. Dia bahkan kembali menyodorkan mangkuknya ke arah Meizura. Stevia mengulum senyumnya. Baru kali ini dia melihat William memiliki napsu makan yang bagus setelah kecelakaan yang menimpanya beberapa bulan yang lalu.

Usai makan siang bersama. Meizura pamit untuk berganti pakaian. Sementara William masuk ke ruang kerjanya. Stevia menunggu Meizura dengan perasaan yang berdebar. Semoga saja Meizura nanti mau menuruti permintaannya.

Setelah Meizura berganti baju, dia segera turun. Tak ingin membuang-buang waktu, Stevia lantas menggenggam tangan Meizura. Wanita yang telah melahirkan William itu, meminta Meizura agar mau membujuk William untuk tinggal di rumah utama. William sudah terlalu lama bersembunyi. Stevia takut William menyerah pada hidupnya dan tak mau berusaha untuk sembuh. Meizura menyetujui permintaan ibu William, tapi dia meminta waktu.

"Mommy lihat dia mulai mau menerima kehadiranmu, Meski William itu terlihat kasar dan dingin, tapi sebenarnya dia pria yang lembut dan hatinya baik. Wanita itu telah merusak semuanya. Jadi mommy berharap kamu bisa menyembuhkan luka hati William. Buat dia kembali menjadi William yang dulu. Mommy mohon padamu."

"Tidak perlu memohon seperti ini, Mom. Aku akan berusaha semampuku untuk membuat William bangkit dari keterpurukannya.

"Terima kasih, Mei. Tanpa kamu mungkin saat ini William masih terpuruk dengan keadaannya."

"Aku yang seharusnya berterimakasih, Mom. Mommy dan Daddy tidak mengusirku saat itu."

"Bagaimana aku bisa mengusir gadis sebaik dan secantik dirimu. Lagi pula, sebenarnya tanpa kamu tahu, suamiku sudah mengincarmu sejak lama untuk dijadikan menantu. Hanya saja dia menunggu waktu yang tepat," kata Stevia sembari berbisik. Dia takut William mendengarnya.

Stevia tahu sejak dulu William tidak suka dijodoh-jodohkan. Dan saat kondisi William seperti ini, Armano baru memanfaatkan kesempatan untuk menikahkan Meizura dengan putra semata wayangnya.

Meizura terkejut mendengar informasi itu, dia tak menyangka tuan Armano sudah mengincar dirinya untuk dijadikan menantu. Entah sejak kapan? Dia padahal sama sekali tidak mengenal keluarga Davies. Dia hanya pernah melihat mereka dari layar kaca atau berita-berita di sosmed serta media massa.

"Pokoknya tidak usah buru-buru dan jangan terlalu memaksakan. Aku tidak mau William nanti justru malah berbelok membencimu."

"Ya, aku akan usahakan, Mom."

Stevia pun akhirnya pamit. Tinggallah Meizura duduk termenung sendirian. Gadis yang berstatus sebagai istri William itu memijat pelipisnya yang tiba-tiba berdenyut.

Situasi ini, entah dia bisa menghadapinya atau tidak. Yang jelas saat ini Meizura akan berusaha untuk membujuk William.

...****************...

Terpopuler

Comments

Ani Suwarni

Ani Suwarni

ohh ada yg kelaparan sampe minta nambah /Smile/

2024-02-28

2

Dominic Torreto

Dominic Torreto

nah loh ketahuan kamu Will kalau kamu sudah jatuh cinta dengan mei

2023-07-09

2

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 51 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!