Meizura pulang ke Villa Davies membawa perasaan yang tak karuan. Dia tak menyangka dalam kurun waktu yang sebentar, dia harus mengemban tugas yang begitu berat. Meizura masuk ke rumah dengan tatapan kosong.
"Nyonya apa anda baik-baik saja?" Seseorang memegangi lengannya dengan erat. Meizura menoleh dan melihat seorang pria berdiri di sebelahnya dan menatapnya cemas. Meizura menepis tangan pria itu.
"Ya, aku baik-baik saja."
"Ada apa Elliot?" William muncul dari ruangannya, meski pria itu duduk di kursi roda. Wajah William benar-benar memiliki aura yang mengintimidasi. william menatap Meizura serta asistennya dengan tatapan menyelidik.
"Nyonya berjalan sambil melamun. Dia hampir saja menabrak pintu, Tuan."
Meizura tampaknya masih linglung. William melihatnya tajam seakan meminta penjelasan.
"A_Aku tidak apa-apa," ucap Meizura gugup.
"Pergilah Elliot. Nanti aku akan menghubungimu lagi." William tampaknya tak suka dengan tatapan Elliot pada istrinya. Meski dia menikahi Meizura dengan terpaksa, bukan berati dia akan diam jika melihat seseorang memiliki ketertarikan ada istrinya.
Setelah Elliot pergi, Meizura masih tetap terdiam berdiri di depan William. William melihat Meizura terus menunduk tak berani menatap dirinya. Dia menjadi penasaran,apa yang Meizura pikirkan tentangnya. Dia seperti melihat Meizura begitu tertekan saat berhadapan dengannya.
"Kenapa hanya diam?" Suara bariton William mengejutkan Meizura.
"Hah?"
"Apa yang ayahku bicarakan denganmu? Apa dia juga memintamu membujukku untuk kembali ke kediaman utama?" tanya William.
Sebenarnya William bertanya dengan nada biasa. Namun, Meizura tetap saja terlihat takut. Dia meremas tangannya sendiri, karena takut jika William akan marah padanya.
"Dad_dy memintaku untuk ... Em, untuk menggantikan kedudukanmu sementara di perusahaan, tapi, Liam ... percayalah! Aku tidak pernah menginginkannya. Aku hanya tidak bisa menolak permintaan daddy," ucap Meizura dengan suara bergetar.
"Kau takut padaku, Mei?"
"A_aku hanya takut kau marah padaku dan berpikir yang bukan bukan tentangku." William tersenyum smirk. Kemana perginya gadis yang beberapa waktu lalu memberikan tatapan tajam padanya? Kenapa sekarang yang terlihat wajah yang menggemaskan?
"Aku tidak punya waktu untuk memikirkanmu. Jangan berpikir berlebihan! Sebaiknya kau pikirkan saja bagaimana kau mengemban amanah dari ayahku. Jangan sampai kau menghancurkan bisnis keluargaku." William menggerakkan kursi rodanya kembali masuk ke ruangan kerjanya.
Meizura mematung di tempatnya mendengar ucapan William barusan. Apa itu artinya William tidak keberatan sama sekali dirinya menggantikan posisi William sebagai CEO di Davies Company?
Sementara itu, di dalam ruangan kerjanya, William sesaat mengusap wajahnya dan lalu tersenyum tipis, saat mengingat wajah Meizura yang terlihat takut dan tertekan.
Flashback
William pada akhirnya penasaran dengan Meizura. Karena ayahnya begitu memuji gadis itu tanpa henti. Setiap ayahnya menghubungi dirinya, pesan yang selalu Armano tekankan adalah William harus memperlakukan Meizura dengan baik.
Wlliam akhirnya mencoba mencaritahu mengenai informasi pribadi Meizura. Bahkan dari data-data yang dia dapatkan, dia justru merasa iba pada Meizura.
Meizura tidak pernah dianggap di keluarga Hill. Sejak kecil dia juga selalu tersisih dalam keluarganya, karena terlahir dari istri kedua Joseph. Meizura ada karena buah perselingkuhan Joseph Hill dan ibu Meizura yang saat itu bekerja sebagai sekertaris Joseph. Diketahui jika ibu Meizura adalah cinta pertama Joseph.
Informasi menarik lainnya yang membuat William bahkan tak habis pikir, Meizura bahkan karena tidak pernah protes meski selalu mendapat perlakuan tak baik dari keluarganya sendiri. Dia selalu menerima segala perlakuan buruk mereka. Dari sanalah, William perlahan mulai peduli pada Meizura, karena itu berarti apa yang Meizura perlihatkan sekarang adalah watak Meizura yang sesungguhnya.
***
Hari berikutnya, Meizura kini sudah bersiap dengan setelan kerjanya. Semalam Stevia mengiriminya pakaian kerja dari butik nyonya Duff. Meizura mematut dirinya di cermin. Hari ini dia memakai setelan inner berwarna putih dan blazer berwarna biru yang senada dengan roknya. Meizura tampak lain dengan penampilan barunya.
Sebelum berangkat ke peusahaan, Meizura terlebih dahulu menyiapkan makan pagi untuk William. Dia mengetuk ruang kerja suaminya, karena dia sudah harus berangkat ke perusahaan Davies.
"Liam, apa aku boleh masuk?"
"Hmm."
Meizura membuka pintu ruangan William. William menatap Meizura tanpa berkedip. Gadis itu tampak berbeda, Mengenakan setelan kerja dan sepatu high heels, ditambah rambut panjangnya yang kini disanggul rapi ke atas sehingga memperlihatkan leher jenjangnya, Meizura berubah menjadi sangat cantik.
"Sarapanmu sudah siap. Aku harus segera berangkat. Untuk makan siang, Aku juga sudah membuatkannya dan aku menyimpannya di kulkas. Nanti siang bibi Nancy akan kemari untuk memanaskannya.
"Pergilah!"
Meizura hanya tersenyum tipis mendengar nada pengusiran dari suaminya.
"Doakan aku agar tidak mengecewakan." Meizura lantas berbalik dan meninggalkan William.
Meizura berangkat ke Davies Company diantar oleh supir. Meski gugup, tapi Meizura akhirnya tiba di gedung Davies Company. Hari ini juga, Meizura mulai belajar di perusahaan.
Armano, ayah mertuanya dan juga Elliot membantu Meizura untuk mempelajari semuanya. Mereka benar-benar menyiapkan Meizura menjadi pemimpin di The Davies Company. William memantau semuanya dari ruang kerjanya di kediamannya. Dia cukup bangga Meizura belajar dengan sangat tekun. William yakin dalam waktu dekat, Meizura akan bisa segera memimpin perusahaan itu. Apalagi basic akademisi Meizura cukup membuat William kagum.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒑𝒂𝒔𝒕𝒊 𝑳𝒊𝒂𝒎 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒕𝒂𝒎𝒃𝒂𝒉 𝒕𝒆𝒓𝒑𝒆𝒔𝒐𝒏𝒂 𝒑𝒅 𝑴𝒆𝒊𝒛𝒖𝒓𝒂 😉😉
2024-10-03
0
Dominic Torreto
diam diam akhirnya kamu mau juga tahu tentang kehidupan mei
2023-07-10
2
Deriana Satali
Semangat Mei km harus percaya diri
Liam sekarang kagum sm km Mei entar lagi Liam bucin akut ke km Mei
2023-06-10
1