Istri sah

Bau masakan tercium begitu harum di indera penciumannya, menggelitik perut ingin menikmati rasa dari makanan yang menggugah selera, dengan senyum yang tak pernah pudar Anyiler memasukan satu persatu bahan dan bumbu-bumbu ke dalam teflon yang dia gunakan untuk memasak makanan untuk suami nya.

Dia bergegas membersihkan diri nya setelah makanan yang akan dia antar ke pada suaminya sudah tertata rapi di atas meja, wanita yang sejak kecil hidup tanpa ada nya kehangatan keluarga itu menyisihkan juga lauk yang di oleh nya untuk semua orang yang ada di sana.

Di rumah ini meskipun suaminya itu sering berbuat kasar pada nya, namun orang di dalam nya sangat baik, mereka menerima nya dengan penuh kehangatan layaknya keluarga.

Anyiler menuruni anak tangga dengan sebuah tas yang tersampir di pundaknya, semua mata tertuju pada kecantikan nona mereka yang tampak begitu anggun dengan dress baby blue yang melekat di tubuh nya.

"Bi, di mana makanan yang aku taruh di sini?" tanya Anyiler pada kepala pelayan yang ada di sana.

"Sudah bibi antar ke mobil nyonya!" seru nya.

"Terimakasih bi" ucap Anyiler dengan senyum manis nya.

"Sama-sama nyonya"

"Aku pergi dulu ya"

"Iya nyonya, berhati-hatilah"

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Anyelir kini sudah sampai di perusahaan raksasa milik suaminya.

Dia sengaja membuat banyak menu makanan untuk dibawanya ke kantor suaminya kali ini.

Anyelir membuat makanan lengkap untuk suaminya hingga ke dessert dan juga jus pun Anyelir bawakan untuk suaminya.

Entah mengapa, Sikap Darren yang memintanya untuk membawakan makan siang ke kantor membuat anyelir merasa bahagia.

Setidaknya Darren menyukai apa yang dia buat, Itu sudah cukup membuat Anyelir merasa bahagia.

" Ehh.. hati-hati Nona. " Anyelir hampir saja menabrak wanita yang berjalan dengan sangat angkuh sambil memegang ponselnya itu.

Andai saja Anyelir tidak cepat, Bisa saja makanan yang dibawanya saat ini bisa hancur berantakan.

" Seharusnya kau yang berjalan hati-hati. Kemana matamu itu hah ? Pakai Matamu jika berjalan. "

" Kenapa harus saya ? Seharusnya Nona yang hati-hati. " Anyelir tidak salah jadi dia tidak mau disalahkan.

Lagi pula jika sampai makanan yang dibawanya berantakan, Bisa-bisa Anyelir akan mendapatkan hukuman dari Darren nantinya.

Di dalam ruangan, Dareen berjalan mondar mandir menunggu kedatangan Anyiler dengan penuh kekesalan, harus nya Anyiler saat ini sudah berada di ruangan dan dia bisa memandangi wajah cantik istri nya itu.

"Kemana saja wanita itu, kenapa lamban sekali, apa dia tidak tahu kalau aku sedang merin---"

Dareen menghentikan langkah nya, dia bingung dengan apa yang dia rasakan saat ini, antara ingin mengakuinya atau,,,,,

'Tidak mungkin aku jatuh cinta pada wanita penebus hutang itu, tapi kenapa aku merasa jantung ku berdetak kencang saat bersama nya' batin Dareen pun bergejolak seiring dengan apa yang dia rasakan.

Dia pun mengacak-acak rambutnya, kesal dengan apa yang dia rasakan saat ini.

"Kenapa belum juga datang, aku bisa mati kelaparan karena menunggu nya"

Tak ingin menunggu lagi dan Anyelir sudah terlambat lebih dari setengah jam, dia pun menghubungi rumahnya menanyakan apakah Anyiler sudah pergi sudah pergi membawakan makan siang untuknya atau belum.

Dan ternyata Darren mendapatkan kabar bawaannya kalau istrinya itu sudah berangkat sejak tadi. Tapi kenapa wanita belum sampai juga ke sini ?

Dia kembali menghubungi sopirnya yang tadi membawa anyiler dan ternyata Anyelir sudah sampai di perusahaannya sejak 10 menit yang lalu.

Lalu kemana wanita itu ? Akhirnya Darren yang tidak mau menunggu lagi pun memilih untuk mencari keberadaan anyelir saat ini.

Ternyata wanitanya itu sudah berada di dekat lift bersama seorang wanita dan terlihat sedang terlibat permasalahan dengan Anyiler, Dareen yang ingin melihat bagaimana Anyiler bisa menghadapi para pengganggu itu pun berdiri tak jauh dari posisi Anyiler berada, sambil melipat keduanya tangan.

" Jangan membuatku marah dan mengadukan mu pada pemilik perusahaan ini. Kau harus tahu bahwa aku adalah wanita pemilik perusahaan ini. "

" Oh ya ? Lalu bagaimana jika saya mengatakan bahwa saya adalah istri sahnya ?"

Dareen menyinggungkan senyum nya saat mendengar jawaban yang diberikan oleh Anyiler, dia benar-benar patuh pada ucapan nya agar tidak merasa takut pada siapapun di dunia ini kecuali dia, hanya dia yang harus di takuti oleh Anyiler.

" Jangan membohongiku dengan kata-kata palsu seperti itu. Lagi pula mana mau Darren menikahi wanita sepertimu. "

Mendengar itu Dareen Merasakan nyeri di ulu hatinya saat istrinya dipermalukan oleh rekan bisnisnya, dia langsung menghampiri keduanya dan menghentikan aksi wanita sombong itu.

" Seharusnya kamu hubungi aku sejak tadi. Aku sudah kelaparan di ruanganku menunggumu dan kau malah membuang waktu percuma dengan wanita seperti ini. Kamu benar-benar membuatku marah anyelir."

" Suami ku" panggil Anyiler yang terkejut saat melihat suaminya itu berada di sana, tanpa menjawab panggilan anyiler, Darren langsung menarik tangan anyelir dan membawanya masuk ke dalam ruangan kerjanya.

"Dareen, tunggu!"

Anyiler yang ingin menghentikan langkahnya, pun urung saat tatapan tak bersahabat tergambar di wajah Dareen, Nara tetsu memanggil Dareen yang masuk ke dalam lift bersama Anyiler tentunya.

Sorot mata tajam Dareen saat pintu akan tertutup membuat Nara menghentikan langkahnya, dia hentakan kaki nya sebelum pergi meninggalkan perusahaan milik Dareen tersebut.

"Tuan sakit.." keluh Anyiler.

Dareen yang menyadari kalau dia memegang tangan Anyiler terlalu keras langsung melepaskan nya begitu saja.

"Cepat siapkan makan siangnya aku hampir mati kelaparan karena kau yang terlambat"

Dia duduk di sofa yang ada di sana sambil terus memperhatikan Anyiler yang entah terlihat sangat cantik dengan dress yang di gunakan, bayangan sat Anyiler berada di atasnya kembali memenuhi pikiran, di tambah lagi sesuatu di balik celana bahan nya yang sejak tadi mengeras membuat nya tidak lagi bisa menahan rasa lapar yang lain.

"Tuan, makanan sudah siap"

"Tuan...."

"Tuan" panggil Anyiler lagi sambil menepuk pundak Dareen yang tidak sadar saat dia memanggil nya sejak tadi.

"Makanannya sudah siap" gagap Anyiler saat tatapan mata Dareen menatapnya dengan tatapan yang sulit.

Anyiler berjalan mundur saat Dareen menghampiri nya, namun sayang langkahnya terhenti saat kaki nya membentur sofa yang ada di belakangnya.

"Tuan mau apa?" tanya Anyiler yang tidak lagi bisa menghindar.

"Makan siang" ucap Dareen tepat di telinga Anyiler, membuat bulu kuduk nya berdiri, di tambah lagi lidah tanpa tulang nya bermain di sana, tangan besar nya menyingkap dress yang di gunakan Anyiler, dengan sekali tarikan segitiga Bermuda terlepas dari tempatnya, Dareen yang tidak lagi bisa menunggu pun membopong Anyiler ke dalam kamar pribadi.

Jadilah Anyiler mencoba makan siang dengan menu yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.

"Aaahhh...tuaaannn"

Terpopuler

Comments

Winda Ningsih

Winda Ningsih

uo yg byk yak, buat nemenin week end besok semangat..

2023-06-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!