Malam pertama, Braak!

"Aaahh, tuan sakit;" keluh Anyiler saat tangan nya di tarik paksa oleh Dareen.

Mendengar itu, bukan nya melonggarkan genggaman tangannya, Dareen justru semakin kasar menarik tangan Anyiler, membuat wanita malang itu sedikit terhuyung, untung saja dia masih bisa menjaga keseimbangan nya agar tidak terjatuh akibat perlakuan kasar suaminya.

Dito, asisten Dareen yang melihat itu membuka pintu mobil untuk tuan muda nya, ada rasa kasihan dengan apa yang dilakukan oleh tuannya, tapi dia juga tidak akan sanggup jika melihat wanita nya tertawa bahagia bersama pria lain.

"Masuk" dorong dareen pada Anyiler yang membuat kepala Anyiler membentur pintu mobil, rintihan kesakitan sama sekali tidak di indahkan oleh Dareen yang juga masuk kedalam mobil yang sama dengan Anyiler.

Tatapan mata Dareen ke arah Dito, membuat pria yang sudah lama bekerja dengan nya itu mengerti dengan apa yang di inginkan oleh Dareen, tanpa di perintah pun Dareen pasti akan melakukan tugas nya dengan baik, tanpa meninggalkan jejak sedikit pun.

Mobil yang di kendarai oleh Anyiler pun melesat pergi dari tempat usahanya, udara di dalam kabin terasa panas, karena aura kemarahan Dareen terasa begitu membakar sekelilingnya, meskipun semua pendingin udara di kotak beroda empat itu sudah di nyalakan.

Anyiler duduk diam di samping suaminya, sambil terus memegangi pergelangan tangannya yang terasa sakit, cengkraman tangan Dareen begitu kuat sampai menggores lapisan kulit nya.

Menempuh jarak yang tidak terlalu jauh itu terasa begitu lama bagi Anyiler yang sangat tidak nyaman dengan semua ini, tatapan tajam suaminya membuat dadanya terasa sesak sekedar untuk menghirup udara.

Sebuah gerbang yang tinggi menjulang terbuka begitu lebar, mempersiapkan mobil yang membawa sang tuan rumah kembali pulang, tatapan tak biasa dari beberapa security yang berjaga sekan menjawab segala pertanyaan yang ada, dimana Dareen yang biasanya menunggu di bukakan pintu kini turun dengan sendirinya, dan berjalan mengitari mobil dan membuka pintu mobil tepat di samping Anyiler duduk.

"Turun!" bentak nya yang membuat semua orang menatap heran pada Anyiler.

Belum sempat Anyiler menapakkan kaki nya, tangan besar itu kembali menyeret nya, langkah kecilnya berlarian kecil mengikuti langkah besar suaminya,

"Berhenti tuan, ini sakit" iba Anyiler yang kembali membuat darah Dareen memuncak, bagaimana tidak, tadi wanita itu tertawa bahagia bersama pria lain tapi jika dengan nya, wanita itu tampak seperti mendung hitam yang bersiap menurunkan hujan nya.

Bi ana yang sedang mengawasi pelayan yang mengerjakan tugas nya, tersentak saat mendengar pecahan kaca dari arah ruang tamu, wanita yang sudah lama bekerja untuk keluarga Ancelotti menahan langkah kakinya yang ingin mencari sumber suara saat melihat tuan muda dan juga istrinya pulang dan bergegas menuju ke lantai atas di mana kamar mereka berada.

Apalagi saat dia melihat wajah Dareen yang merah padam, membuat mengerti dengan apa yang terjadi di antara dua orang tersebut ,dia segera meminta para pelayan untuk yang juga tertegun dengan semua itu untuk melanjutkan kegiatannya.

🍃🍃🍃🍃🍃🍃

" Aahhh…tuan…" Tubuh anyelir di hempaskan begitu saja ke atas tempat saat mereka sudah sampai di dalam kamar mereka.

Melihat Darren yang di selimuti amarah seperti itu membuat Anyelir merasa ketakutan pada Darren saat ini yang terlihat sangat menyeramkan.

Bukan hanya itu saja, tapi Anyiler juga melihat bagaimana menyeramkannya Darren yang naik ke tempat tidur sambil membuka jas dan kemeja kerjanya.

Apa yang dilakukan Darren benar-benar membuat Anyelir ketakutan.

Apalagi sorot matanya yang terlihat begitu tajam.

" Tuan…" Anyelir begitu kaget saat mulutnya di ikat dengan dasi milik Darren.

Tidak hanya itu saja, Darren bahkan membuka dengan paksa kemeja yang di kenakan Anyelir hingga seluruh kancingnya bertaburan di lantai.

Air mata Anyelir mengalir deras saat merasakan Darren yang meremas dadanya dengan kasar.

" Kenapa ? Apa pria itu juga melakukan ini dengan mu ? Apa dia juga menyentuh tubuhmu seperti ini ? Seperti saat aku menyentuhmu sekarang ini ?" Tubuh anyelir hanya bisa menggeliat dengan apa yang dilakukan Darren padanya saat ini.

" Hmmmmppphhh…." Anyelir menjerit dalam bungkamnya saat Darren membuka pelindung dadanya yang ternyata membuat Darren terpana padanya.

" Kau memiliki sesuatu yang tidak terlihat sama sekali. Apa kau menyukainya ?" Tanya Darren lagi saat dia meremas dada Anyelir hingga membuat sang pemilik raga hanya bisa mendesah sakit dalam bungkamnya .

Bahkan tubuhnya semakin menggeliat tak karuan saat Darren menghisap dan memainkan dadanya dengan brutal, Dareen memperluas jelajahan hingga ke tempat tulang selangka Anyiler yang membuat wanita itu menggigit bibir bawahnya, saat dengan sengaja Dareen meninggalkan jejak kepemilikan di sana, bukan hanya satu, kini leher dan dada Anyiler penuh dengan bercak merah keunguan.

"Tuan....,jangan" ucap Anyiler saat tangan Dareen berusaha melepaskan penutup bagian bawah nya, mendengar penolakan dari Anyiler membuat amarah Dareen kembali memuncak, dia menatap Anyiler bagai seekor singa yang ingin menerkam mangsanya.

"Hmmmmmphh..."Lenguh dan kesakitan Anyiler saat Dareen menghisap bibirnya dengan kasar, rasa asin memenuhi mulut saat dia tidak memberikan akses untuk Darren masuk kedalam.

"Buka mulutmu sialan, jangan sampai aku berlaku lebih dari ini" bentak Darren yang membuat Anyiler memalingkan wajahnya.

Merasa ancamannya di abaikan oleh Anyiler, tanpa perasaan dengan sekali hentakan bagian penutup bawah Anyiler terlepas dari tubuh nya membuat tangis Anyiler semakin menjadi, melihat Anyiler yang seperti itu membuat Dareen gelap mata, dia merasa kalau wanita yang di nikahi nya tidak ingin di sentuh oleh nya.

Dareen membuka kedua kaki Anyiler, sesuatu yang tersembunyi di sana menyambut dengan aroma khas yang di kelilingi oleh hutan hujan tropis yang cukup lebat, dia terpesona dengan keindahan bentuk yang kini di tutupi oleh tangan dari pemilik nya, membuat raut wajah nya menatap penuh amarah, pria itu beranjak dari tempatnya menuju lemari pakaian.

"Apa yang tuan lakukan" panik Anyiler saat melihat Dareen kembali mendekati nya dengan tangan yang membawa sesuatu di sana, dia kembali memekik saat kedua tangan nya di ikat.

Dareen menulikan pendengarannya saat Anyiler terus merontah, dia terpesona dengan keindahan yang dimiliki oleh Anyiler, tanpa membuang waktu, dia mendekatkan wajahnya ke arah hutan hujan tropis yang terdapat sesuatu yang tersembunyi di sana dia memainkan dengan kasar tanpa memperdulikan Anyiler yang merasakan perih di area bawah nya, lidah nya juga bermain dengan sangat kasar membuat ras geli sakit bercampur menjadi satu.

Apalagi saat jari besar itu juga turut andil memanjakan bagian bawah nya, wanita yang tergolek pasrah itu sekuat tenaga menahan suara agar tidak keluar dari mulut nya, mengetahui itu semakin murka lah Dareen, dia dengan sengaja menyesap bagian kecil yang tersembunyi itu membuat Anyiler menjerit tidak karuan.

"Aaaahhh....tuuuaaannn"

Cheeessss...

"lihat kau sungguh munafik tidak ingin menikmati nya padahal tubuh mu sangat mendambakan sentuhan ku"

"Saaakiiiit"

Jangan bayangin ya mak ntar kalau pengen gak tanggung jawab🤪🤪🤪🤪🤪

yang punya suami segera seret suaminya kunci pintu dari dalam, masalah anak suruh mertua atau ibu nya Mak Mak sekalian jagain dulu 🤣🤣🤣

Lagi nanggung soalnya 🙈🙈🙈🙉🙉

Terpopuler

Comments

Chiisan kasih

Chiisan kasih

dasar daren gk punya perasaan bnget, panas dingin aku jadinya

2023-07-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!