Albi dengan wajah datar dia masuk ke dalam bandara dan di tunggu oleh sopir rumah orangtuanya yang menunggu dirinya untuk mengantarkan koper milik Albi.
Albi sempat di telpon oleh orang kepercayaan papanya jika cabang yang ada di sana ada masalah serius dan hanya Albi yang bisa menyelesaikannya.
Dua minggu berlalu Nazia hari ini sibuk menyiapkan segala sesuatunya untuk pergi ke Jakarta untuk magang di salah satu perusahaan besar di Jakarta.
" Han,inget..kamu harus cari suami kamu di Jakarta.Kalau dengan jalan berpisah buat kamu lebih baik kenapa nggak,ada bibi yang selalu dukung kamu. Ingat itu !" ucap Liana pada Hanna yang sedang sibuk dengan kopernya.
"Iya bi,makasih ya buat selalu dukung aku.Terimakasih mau berubah demi kebaikan." ucap Hanna dengan tulus.
"Sebenarnya bibi juga menyesal.Kenapa baru sekarang bibi berubah.Kenapa selama ini hanya bisa menyusahkan ayah kamu." ucap Liana penuh dengan sesal.
"Sudahlah bi,semua sudah berlalu.Ayah pasti bahagia lihat bibi yang sekarang."ucap Hanna dengan tersenyum manis.
Keduanya pun tak ingin larut dalam suasana sedih lagi.Memang rasanya hampa tanpa sosok laki-laki di keluarga mereka.
Keesokan paginya Rana sengaja membawa mobil miliknya untuk mobilisasi mereka selama di Jakarta nanti.
"Sudah siap?" tanya Rana saat Hanna keluar dengan koper sedang di tangannya.
"Sudah.Bi,kita pamit berangkat yaa..bibi jaga kesehatan dan jangan lupa untuk jaga diri bibi." ucap Hanna pada Liana.
"Kamu jangan khawatir Han,ada uwak di sini Insyaallah kami akan menjaga bibi kamu." ucap Wak Muksin pada Hanna.
"Terimakasih wak, terimakasih sudah mau direpotkan." ucap Hanna dengan begitu tulus.
" Jangan bicara begitu,Liana dan ayah kamu kan sepupu uwak.Sudah kewajiban kami juga menjalin silaturahmi sesama keluarga." ungkap Muksin.
"Baiklah, sekarang nggak ada yang perlu kamu khawatir kan.Pergilah dan jaga diri kamu disana." ucap Liana menghentikan obrolan ponakannya dan juga sepupunya itu.
"Hanna sama Rana berangkat ya bi,wa, Assalamualaikum.." pamit Hanna.
"Wa'alaikumsalam." jawab mereka.
Hanna dan Rana pun menyalami Liana dan Muksin serta istrinya melepas kepergian Hanna dan Rana ke Jakarta.
Mobil Rana pun semakin menjauh dari kediaman sederhana milik Hilman.Mereka menuju tempat dimana mereka akan magang di salah satu perusahaan besar yang di rekomendasikan kampus mereka.
Mereka merasa sangat beruntung karena memang dari pihak kampus memberikan rekomendasi pada mereka tak perlu susah-susah mencari tempat magang lagi.
Selama perjalanan mereka membahas tentang bagaimana meeka akan tinggal bersama dalam satu tempat kost yang mereka pesan melalui online.
Tiga jam lebih perjalanan Bandung Jakarta mereka tempuh.Karena memang jalanan padat dan macet dan tepat hari minggu pasti banyak masyarakat Jakarta yang baru turu dari area puncak dan sekitarnya.
Jam lima sore mobil yang di tumpangi mereka masuk di area bangunan yang tampak rapih dan bersih serta terlihat petakan kamar-kamar yang berjejer rapi dan memanjang.
"Ini deh kayaknya Ra tempatnya.Ternyata bersih juga lingkungannya." ujar Hanna saat melihat sekelilingnya.
"Kita turun deh,buat mastiin." ucap Rana membuka pintu mobilnya.
Melihat Rana yang sudah membuka pintu mobil,Hanna pun melakukan hal yang sama dan mereka sama-sama keluar dari mobil dan mengedarkan pandangannya ke sekeliling mereka.
Terlihat ada beberapa orang yang sedang sibuk membersihkan taman di sekitar bangunan.
"Assalamualaikum pak,maaf mau tanya apa benar ini kost putri Mentari ?" tanya Hanna saat mereka ada di dekat seseorang yang sedang sibuk membuang sampah.
"Wa'alaikumsalam,bener non ini Kost putri Mentari.Ada yang bisa saya bantu?" tanya bapaknya dengan sopan.
"Seminggu yang lalu saya dan teman saya sudah booking kamar kost atas nama Hanna dan juga Rana apa benar disini tempatnya?" tanya Hanna lagi.
"Ohh..gitu,silahkan ikutsaya non..kita cek dulu di daftarnya yaa.." ucap si bapak itu.
"Baik pak, terimakasih." ucap Hanna tetap sopan .
Lain dengan Hanna,Rana sedari tadi masih diam tanpa membuka percakapan antara mereka.
Hari pertama magang di perusahaan yang sangat bergengsi membuat Hanna dan Rana semangat.Karena bagaimana pun jika sudah punya sertifikasi dari Perusahaan tersebut tentunya mendapatkan keuntungan banyak.
Salah satu yaitu mendapatkan privilege langsung di rekrut menjadi pegawai langsung tanpa harus melakukan seleksi awal.Jika tidak mengambil privilege tersebut pun juga punya privilege lainnya.Mereka akan di mudahkan dalam mencari kerja karena memiliki sertifikasi dari perusahaan tersebut.
"Wow..emang beneran wow nih perusahaan.Walaupun konon katanya CEO nya kayak balok es sikapnya tapi, fasilitas dan juga aksesnya tak main-main." ucap Rana saat mereka masuk ke dalam Lobby kantor tersebut.
Hanna tak menanggapi ocehan Rana tadi.Dia mengayunkan langkahnya ke arah meja resepsionis.
"Selamat pagi Global Angkasa Group ada yang bisa kami bantu?"
Sambutan yang ramah terdengar di telinga kedua orang yang baru saja sampai di depan resepsionis.
"Pagi mba,kami mahasiswa yang akan magang di GA Group ini mulai hari ini,kami dari Universitas Bandung.Apa bisa bertemu dengan pihak HRD mba?" tanya Hanna dengan sopan.
" Universitas Bandung,apa benar dengan kak Hanna dan juga kak Rana?" tanya sang resepsionis ramah.
"Iya benar saya Rana dia ini Hanna." jawab Rana.
"Baiklah,kalian bisa ikut saya menemui pihak HRD." ucap resepsionis yang ber name tag Feby.
Akhirnya Hanna dan juga Rana mengikuti langkah Feby kemana pun melangkah.Saat di lantai lima lift yang mereka naiki terbuka dan Feby mengarahkan untuk keluar.
Tok tok tok
"Masuk." terdengar suara seperti orang yang sedikit berteriak keras untuk mempersilahkan mereka masuk.
Feby pun membuka pintu tersebut dan terlihat seorang perempuan paru baya yang duduk di singgahsananya.
"Pagi bu,saya membawa dua orang yang akan siap magang di kantor ini." ucap Feby sedikit membungkukkan badannya.
"Baiklah terimakasih Feb,kamu boleh pergi." ucap perempuan paruh baya itu pada Feby.
Feby pun keluar dan menyisakan Hanna dan Rana serta pimpinan HRD tersebut
"Selamat datang di Global Angkasa Group untuk kalian berdua.Hanna benar dan kamu Rana?" tanya perempuan itu.
"Benar bu ." jawab keduanya.
Perempuan itu pun tersenyum melihat dua perempuan muda di depannya terlihat sangat tegang.
"Jangan tegang gitu,selamat bergabung dengan kami di Global Angkasa Group dan kalian sudah mempelajari peraturan perusahaan kan,maka dari itu..jangan pernah dilanggar.Ini name tag kalian dan juga kartu akses masuk ke kantor ini.Nama saya Mita semoga kalian betah disini sampe tuntas nanti.
Kalaupun ada gosip tentang si boss biasa saja nggak perlu di besar -besarkan. "ucap Mita dengan santai.
Hanna dan Rana menanggapi ucapan Mira dengan senyuman.Namun,Hanna merasa Mita mengatakan itu pun ada maksudnya.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Katherina Ajawaila
CEO dingin itu suami siri mu Hanna, kalau perlu cuekin aja. manusia kulkas 12 pintu, tapi cemen anak gadis org main di makan aja lg beler🤷♂️
2025-03-25
0
Sandisalbiah
siapa CEO dingin nya.. Alby...
2024-03-21
0
Rani Jan
pst kantor si alby
2024-01-22
1