"Sudahlah Liana,Hanna baru juga pulang kerja.Kenapa sih kamu marahi dia begitu,sampai kamu bisa berkata-kata yang tak masuk akal."ucap Hilman mengehentikan aksi sang adik yang sudah menyalahkan Hanna.
"Abang selalu saja belain dia ,heran aku." ucap Liana kesal.
"Kamu istirahat dulu nak,kamu pasti lelah.Jangan lupa jaga kesehatan kamu.Wajahmu terlihat pucat hari ini.Apa kamu sakit nak?"
Pertanyaan sang ayah hanya mampu Hanna jawab dengan gelengan.
"Kenapa,apa ada masalah?" tanya Hilman dengan nada yang terdengar begitu lembut.
"Ayah,kalau misalnya ada yang mau ngajak Hanna nikah gimana?" tanya Hanna dengan ragu mulai membuka omongan tentang pernikahan.
Hilman terdiam sejenak dan menatap wajah anaknya dengan lekat.Dia tersenyum dan membelai lembut rambut sang putri.
" Hanna ngomong begitu apa ada yang sudah melamar anak ayah ini,hemm?" tanya Hilman balik.
"Emmm.. sebenarnya ada yah,tapi..dia hanya pegawai di sebuah hotel di Jakarta.Kebetulan dia berkunjung ke Bandung dan tiba-tiba mengajak Hanna menikah." ucap Hanna dengan penuh dengan kehati-hatian.
" Kamu mencintainya? ayah hanya ingin melihat kamu hidup bahagia nak,ayah pun sekarang sakit dan tak mungkin selalu ada untuk kamu.Jika ada yang menawarkan pernikahan dengan dasar ikhlas dan terima kamu apa adanya, tanpa paksaan juga.Kalian sama-sama bisa menerima satu sama lain,ayah Insyaallah merestui." ucap Hilman pada sang putri.
"Tapi, dia ingin pernikahan kita adakan lusa yah,karena dia akan pergi dan bertugas di luar kota." ucap Hanna.
"Lalu kamu?" tanya Hilman.
Bagaimanapun juga sebagai orang tua pihak dari wanita pasti akan merasa kehilangan jika anaknya akan tinggal jauh darinya.Namun,bagaimanapun itu sudah menjadi keharusan istri untuk ikut dimana pun suaminya berada.
Walaupun tidak sedikit dari para laki-laki mengikuti dimana istri akan tinggal.
" Kata dia ,Hanna harus jaga ayah.Dia akan pulang seminggu sekali atau sebulan sekali. Hanna tak masalah untuk keputusan dia begitu.Karena Hanna pun masih harus menyelesaikan kuliah Hanna yang tinggal beberapa bulan lagi.Setelah magang nanti,Hanna akan wisuda." ungkap Hanna.
Hilman yang mendengar penuturan sang putri tersenyum tipis.
"Bilang sama dia,datang kesini jika ingin menikahi kamu lusa.Tapi, kalau lusa gimana kita akan mempersiapkan semuanya?" tanya Hilman.
Walau bagaimanapun dia harus mengurus keperluan pernikahan itu.
"Ayah nggak perlu khawatir,teman mas Al akan mengurus semuanya.Kita hanya ijab qobul saja yah,untuk sementara kita nikah siri." ucap Hanna.
" Nikah siri,kenapa nggak sekalian nikah resmi?" tanya Hilman merasakan ada yang ganjil dengan rencana pernikahan putrinya.
" Nggak mungkin bisa kita melakukan persiapan dengan kilat,nanti setelah prosesi ini dia akan legalkan kok yah." ucap Hanna meyakinkan.
"Suruh dia kemari nanti malam,ayah akan bicara dengan dia." ucap Hilman.
"Ba_baik yah,kalau gitu ayah istirahat.Hanna juga mau istirahat sekalian hubungi mas Albi." ucap Hanna.
"Namanya Albi?' tanya Hilman.
"Iya ayah,namanya mas Albi." jawab Hanna singkat.
...----------------...
Hanna masuk ke dalam kamarnya dan segera menghubungi Firman.
Yah,Hanna memilih untuk menghubungi Firman.Bagi Hanna Firman lebih waras di banding dengan Albi yang terlihat sangat angkuh di matanya.
Setelah menuliskan pesan untuk Firman,Hanna mengambil handuk dan membersihkan dirinya.
Di kamar mandi inilah Hanna kemabali menumpahkan tangisannya.Apalagiasih terlihat jelas jejak kepemilikan yang Albi tinggalkan di beberapa bagian tubuhnya.
Hampir satu jam Hanna menumpahkan tangisnya di kamar mandi sampai lelah rasanya. Hanya dengan cara itu dia sedikit membantu dirinya lebih merasa lega.
Mata sembab jelas terlihat dari wajah cantik Hanna.Karena lelah menangis Hanna merebahkan dirinya di atas kasur sedang yang terbilang lapuk itu.Tak menunggu lama dia terlelap tidur.
Ditempat lain, dimana Albi dan Firman berada.Saat Firman menunjukkan pesan Hanna pada Albi,pria itu dengan kesal mengumpat perempuan yang menbuatnya frustasi dari dia membuka mata.
"Kenapa dia chatt lo,kenapa bukan ke gue?" tanya Albi dengan nyolot.
"Lahh,mana gue tahu..tanya sendiri sama orangnya.Gue sebenarnya nggak masalah dia mau hubungi Lo langsung atau lewat perantara seperti gue,itu semua gue nggak peduli.Yang jelas gue peduli dengan masalah yang kalian hadapi saat ini." ungkap Firman
"Sebenarnya dia nikahnya mau sama siapa,gue atau Lo?"tanya Albi emosi.
"Ya ampun,kayak gitu saja masih lo tanya,yang jelas sama orang yang udah nyicipin manis madu anak perawan.Kalau gue,mana pernah.Kan lo yang ambil sarinya masa gue dapet ampasnya.Aneh lo !!"geram Firman.
"Itu juga karena gue mabok tol*l !" umpat Albi.
" Tapi, pasti Lo nambah kan,secara dia pasti masih legit menggigit kan."
Ucapan absurd Firman membuat Albi kembali mengingat-ingat kejadian malam tadi,walaupun tidak semua dia ingat,namun bagian yang paling penting dia ingat.Tangisan Hanna yang paling Albi ingat,suara minta tolong dan minta untuk di lepaskan teringat dengan gamblang di otak Albi.
Hahhhh...
Hembusan nafas yang Albi lakukan tentu bisa mendefinisikan perasaan Albi saat ini.
Dalam benak Albi pastinya sangat menyesal dengan apa yang dia lakukan.Karna kepergian Rossa ke Amerika membuat Albi menginjakkan kakinya kembali ke dalam bar yang berujung petaka malam tadi.
Sesuai rencana Albi dan Firman akan berkunjung ke rumah Hanna.
Tok tok tok
" Hanna,ada tamu tuh !' teriak Liana dari dalam kamarnya.
"Iya sebentar !' teriak Hanna dengan melangkah mendekat ke arah pintu.
Tangannya menekan handle pintu dan membukanya.Nampak dua pria yang tampan ada di depan pintu rumahnya.
"Silahkan tu_ma_mas,silahkan."ucap Hanna memberikan jalan untuk tamunya masuk lebih dulu.
Kedua pria itu masuk ke dalam rumah sederhana itu dan memindai keadaan ruangan itu.
"Silahkan duduk , sebentar saya ke kamar ayah saya sebentar." ucap Hanna.
Kedua laki-laki itupun mengangguk mengiyakan ucapan Hanna.
Sebelum ke kamar ayahnya dia ke kamar Liana meminta tolong untuk memapah sang ayah ke ruang tamu.
"Kamu apa-apaan sih Han,nyusahin aja.Bibi mau kerja masa suruh ban...
Ucapan Liana terhenti saat mata Liana tak sengaja melihat dua wajah tampan yang ada di ruang tamu rumahnya.
"Loh ,maaf ada tamu yah.."ucao Lian dengan raut wajah yang di buat semanis mungkin.
"Kenapa Han,ayah kamu kenapa?" kini Firman bertanya pada Hanna karena sepertinya ada yang tidak beres dengan ayah Hanna.
"Ayah saya sakit dan beliau hanya bisa di tempat tidur tuan Firman." jawab Hanna.
Firman mengalihkan pandangannya ke arah Albi.Melihat sorot mata Firman yang sudah pasti Albi tahu,dia ounberanjak dari sofa lama yang sudah sobek-sobek dimana-mana.
"Biar aku temui ayah langsung,nggak usah repot-repot buat bawa ayah keluar kamar " ucao Albi tanpa mau di bantah sedikitpun
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Lanjar Lestari
gitu dong Albi tegas Hanna nikah siri dulu ya gpp siapa tahu nanti jd istri satu satunya Albi
2024-01-31
1
💖Yanti Amira 💖
nggak pa-pa y Hanna nikah sirih,, yang penting Albi mau bertanggung jawab,,,
2023-06-14
1
Nar Sih
mungkin untuk saat ini nikah siri dulu ,nah siap tau selnjut nya nikah beneran ,sejarah albi di tinggal rosa ,
2023-06-07
0