Hari Pertama Jadi Suami İstri

"Kenapa gue ngerasa aneh sama pernikahan Lo ya," ucap Liana pada Hanna saat Albi dan Firman kembali ke hotel.

" Aneh,aneh kenapa? persaan biasa-biasa saja.Kenapa bibi aneh sama pernikahan aku?"tanya Hanna mencoba untuk santai.

' Entahlah, jawabannya ada sama kamu." kata Liana dengan memindai sang keponakan.

"Sudahlah,aku mau istirahat.Besok pagi-pagi harus langsung ke hotel." ucap Hanna lalu masuk ke kamarnya.

Setelah melihat Hanna masuk kamar Liana duduk dan berpikir bagaimana mana bisa Hanna dengan mudah menerima laki-laki yang tidak pernah dia kenalkan ke keluarganya langsung saja menikah.Lalu dengan kakaknya pun dia heran kenapa begitu mudah menerima laki-laki yang akan menikahi anaknya padahal dia bari saja bertemu.Ada apa sebenarnya mungkin itu yang ada dalam otak Liana.

Karena merasa pusing memikirkan bagaimana bisa keponakannya tiba-tiba menikah dan kakaknya sendiri begitu mudah menerima laki-laki itu.

.

.

Paginya di rumah Hanna.Terlihat Hanna yang terlihat menyiapkan keperluan sang ayah,dari sarapan dan juga obat untuknya.

"Lo udah rapih saja jam segini?" tanya Liana melihat Hanna Yangs udah rapih.

"İya bi,aku harus ke tempat Mas Al dulu." ucap Hanna.

"Laki Lo,aneh deh..kenapa dia nggak nginap disini.Malu sama rumah kecil kita?"

"CK..nggak ada yang ngomong gitu,mas Al ada projects hari ini dia harus datang pagi-pagi biar semuanya gampang.Lagian memang sudah harus begitu.Aku sama mas Al sudah sepakat kok." ujar Hanna.

"Hemm.. terserah lah,tapi ..Lo sekarang kan sudah punya laki,kenapa mesti capek-capek kerja gosok -gosok WC sih?"

"Bibi,mas Al juga nggak akan lepas tanggung jawab atas aku,lagi pula nantinya dia juga akan ngasih bulanan.Tapi, dia memang nggak bisa memastikan kapan dia pulang." ujar Hanna.

"Loh kok gitu,kalau nanti suami Lo selingkuh gimana?"

"Hahh..aku serahkan semuanya kepada Allah SWT,biarkan dia yang bekerja.Malas juga mikirin hal yang belum tentu terjadi."ucap Hanna acuh.

Hanna langsung beranjak dari tempat duduknya dan berpamitan pada sang ayah untuk pergi ke hotel.

"Aneh amat dia,seolah hanya mainin pernikahan saja."gumam Liana.

...----------------...

Sampai di hotel Hanna langsung kembali dengan rutinitas sehari-hari sebagai room service.

"Hanna ,kamu sudah baikan?" tanya Ratna sang manager hotel.

"Ah..selamat pagi bu,maaf sa_ya kemarin tidak masuk kerja."ucap Hanna dengan sedikit terbata.

"Nggak papa,soalnya pak Firman sudah konfirmasi sama saya sebelumnya soalnya katanya kamu hampir pingsan saat di panggil tuan Albi.Jadi,tuan Firman bilang ke saya kamu nggak bisa masuk kemarin." terang Ratna.

"l_iya Bu,kebetulan pak Firman menawarkan bantuan.Jadi,saya tidak bisa menolak." jawab Hanna.

Drrrttt Drrrrrttt

Ponsel Ratna bergetar menampilkan panggila dari Firman.Ratna langsung saja mengangkat panggilan tersebut.

"Pagi pak Firman ,ada yang bisa kami bantu?

"Bu Ratna,Hanna apa sudah datang?"

"Oh sudah pak, kebetulan saya sedang bicara dengan dia.Ada yang anda butuhkan pak?" tanya Ratna sopan.

"Tolong sediakan sarapan untuk tuan Albi, Hanna yang bertugas untuk menyiapkan segala keperluan tuan Albi selama beliau disini."ucap Firman.

Ratna melirik kearah Hanna yang sedang merapihkan troley untuk persiapan dia mulai mengetuk satu persatu kamar hotel yang menjadi bagiannya untuk di bersihkan.

"Baik pak,saya akan segera bicarakan dengan Hanna,hanya itu pak?" tanya Ratna memastikan.

"Seterusnya nanti saya atau tuan Albi yang akan menjelaskan pada Hanna sendiri." ucap Firman dan langsung menutup panggilannya itu.

Setelah sambungan telepon terputus ,Ratna memanggil Hanna.

"Hanna, untuk hari ini kamu ada tugas khusus dari tuan Firman." ucap Ratna.

Hanna yang mendengar penuturan Ratna pun hanya bisa mengernyitkan dahinya.

"Tuan Firman,kenapa harus saya?" tanya Hanna.

Ratna hanya menaikkan bahunya tanda tak tahu.

"Mungkin kamu termasuk orang yang sabar untuk ukuran menghadapi tuan muda kita itu." ucap Tari salah satu teman kerja Hanna.

" Hahh..memangnya kenapa tuan Albi?" tanya Hanna yang memang terbilang masih baru diantara yang lain karena Albi yang jarang ke hotel tersebut pun baru kali ini dia bertrmu Albi.

"Tuan Albi itu sadis." jawab Tari dengan berbisik pada Hanna.

Hanna menoleh pada Tari dan mengangguk.Hanna bisa tersenyum tipis mendengar ucapan Tari yang mengatakan jika suami nya itu adalah orang yang sadis .

"Memang benar,dia sadis."gumam Hanna.

"Ada apa Han?' tanya Ratna.

"Eh nggak bu,baik saya akan ke kamar tuan Albi.Apa saja yang di perlukan untuk tuan muda kita itu?" tanya Hanna.

"Kamu nggak usah repot-repot bawa troley pembersih kamu.Kamu cukup bawakan dulu sarapan untuk tuan muda.İni menunya yang harus kamu siapkan." ucap Ratna sembari mengarahkan ponselnya pada Hanna.

Hanna menghela nafas panjang dan menyemangati diri sendiri.

"Baik bu saya siapkan,Ciayoooo !!"

Ucap Hanna membuat para teman-temannya melihat gadis itu dengan tersenyum.

Bagaimanapun mereka adalah sebuah team dan pastinya tahu apa yang menjadi masalah berat buat Hanna.Kuliah dengan bekerja itu tak mudah.

...****************...

Hanna pun akhirnya menyiapkan segala sesuatunya untuk Albi.

Hufhhh

Terdengar suara hembusan nafas dari Hanna.Rasanya begitu berat untuk masuk kembali ke kamar dimana dia dan Albi melewatkan malam yang membuat Hanna kehilangan kesuciannya.

Ting tong

Hanna menekan bel pintu kamar tersebut.Lumayan lama dia menunggu pintu itu terbuka.

"Siapa sih, pagi-pagi bikin kesel saja."gerutu Albi keluar dari kamar mandi dengan masih menggunakan handuknya yang melingkar di pinggannya.

Dia melihat di balik lubang pintu namun sayang,Hanna membelakangi pintu alhasil Albi tak tahu siapa yang ada di depan kamarnya.

Ceklek

Pintu kamar terbuka.Hanna yang mendengar suara pintu terbuka reflek menoleh ke belakang menghadap ke pintu tepat di depan Albi yang masih belum melihat Hanna

" Bisa nggak kalau nggak bikin..

"Ma_maaf tuan , mengganggu aktivitas anda.Saya hanya ingin mengantarkan sarapan untuk anda." potong Hanna saat Albi akan menyemprotnya.

"Ahh..kamu,masuk." ucap Albi membuka pintu sedikit lebar dan Hanna pun masuk dengan mendorong troli yang berisi makanan untuk Albi.

Hanna dengan cekatan menata makanan yang dia bawa di meja makan.Sementara Albi masih melihat sosok gadis yang sudah menjadi istri sirinya itu.

"Maaf tuan sarapannya sudah siapa,ada yang bisa saya bantu lagi?" tanya Hanna dengan menundukkan kepalanya.

"Tolong siapkan baju untuk saya meeting hari ini." ucap Albi.

Mendengar ucapan Albi Hanna terpaku.Apa dia tidak salah dengar, menyiapkan pakaian untuk Albi.

"Heiii..kamu dengar tidak ?!" ucap Albi dengan suara lantang.

Hanna terkesiap ketika mendengar ucapan Albi yang terdengar lantang itu.

"l_iya,saya tuan.Maksudnya saya siapkan pakaian tuan?"

"lya, siapa lagi kalau bukan kamu?

setan,Firman pagi ini sedang siapkan dokuu untuk meeting.Dia kemarin tidak sempat untuk membuatnya karena sibuk dengan urusan kita.Sudah,tunggu apalagi?"

"Baik tu_tuan."ucap Hanna langsung berlalu dari hadapan Albi dan langsung ke walk in closet

Tanpa sadar Albi menerbitkan sebuah senyuman yang tipis.Sadar atau tidak,dia suka dengan sikap Hanna yang terbilang penurut.Karena memang selama ini Rossa yang lebih dominan dalam rumah tangga mereka .

Bersambung

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

bentarr lg juga bucin Albi sama Hanna, mikir By, Rossa sm Hanna perduluan siapa utk jd istri idaman 🤡

2025-03-25

0

Lanjar Lestari

Lanjar Lestari

bukan hanya bego Albi tp bodoh jg dg cintanya Rossa cm di kadalin tu sm Rossa

2024-01-31

1

Sri Widjiastuti

Sri Widjiastuti

dasar albi nya yg bego dg cintanya rosa

2024-01-29

0

lihat semua
Episodes
1 #Hanna dan Albi
2 Minta Ijin
3 Keputusan Rossa
4 Rencana Rossa
5 Rossa Pergi
6 Malam Kelam Hanna
7 Bukan Perempuan Murahan
8 Meminta Bertanggung Jawab
9 Kesepakatan.
10 Ijin Menikah
11 Nikah
12 Hari Pertama Jadi Suami İstri
13 Melayani Suami
14 Penampilan Berbeda
15 Albi Pergi
16 Settingan Awal
17 Ayah Hilman Masuk RS
18 Hilman Meninggal
19 Kehilangan
20 Hari Pertama Magang
21 Suasana Magang
22 Takdir atau Kebetulan?
23 Tidak Bisa Tidur
24 Bertemu
25 Minta Cerai
26 Minta Bantuan Firman
27 Meminta Jawaban
28 Syarat Berpisah
29 Mendaftarkan Pernikahan
30 Mendaftarkan Pernikahan 2
31 Mulai Awal Baru
32 Datang Ke Kost_an Hanna
33 Pindah Rumah
34 Hari Pertama tinggal satu atap
35 Ga Bisa Ditindas
36 Neng Hanna
37 Pergi bersama Bang Fir'aun
38 Mampir ke Rumah Mertua
39 Adik Angkat
40 Coklat Panas
41 Kecupan Manis
42 Perhatian
43 Semakin Dekat dengan Keluarga
44 Kepergok
45 Seperti Badut
46 Perang Dingin
47 Keinginan Hanna
48 Kesempatan Memulai Lagi
49 Rencana Liburan
50 Liburan
51 Liburan part 2
52 Penolakan Rossa
53 Saling memberikan Kehangatan
54 Kebahagiaan Sementara
55 lngin Keturunan
56 LDR sementara
57 Merasa Bersalah.
58 Kembali Ke Jakarta
59 Ello Fernando
60 Cheryl Kembali
61 Kecurigaan Cheryl
62 Ke Singapura
63 Surprise untuk Hanna
64 Buat Albi Junior
65 Kenyataan Yang Tersembunyi
66 Hanna marah?
67 Salah Paham
68 Penjelasan Albi
69 Sisi Gelap Albi
70 Hanna Drop
71 Sisi Kelam Albi
72 Rossa Kembali
73 Hanna Pergi
74 Tempat Tinggal Baru
75 Jujur Pada Mutia
76 Titik Terang
77 Provokasi Cheryl
78 Teguran Untuk Rossa
79 Menjemput Hanna
80 Menemukan Hanna
81 Keguguran??
82 Terbongkar
83 Tak akan Mau Berpisah
84 Tak Paham Juga?
85 Ingin Hamil Juga.
86 Terasa Terlambat
87 Kejutan
88 Rossa Hilang Kendali
89 Penangkapan Cheryl
90 Kedatangan Rossa.
91 Menerima Dengan Ikhlas
92 Keputusan Untuk Bahagia
93 Ext Part
Episodes

Updated 93 Episodes

1
#Hanna dan Albi
2
Minta Ijin
3
Keputusan Rossa
4
Rencana Rossa
5
Rossa Pergi
6
Malam Kelam Hanna
7
Bukan Perempuan Murahan
8
Meminta Bertanggung Jawab
9
Kesepakatan.
10
Ijin Menikah
11
Nikah
12
Hari Pertama Jadi Suami İstri
13
Melayani Suami
14
Penampilan Berbeda
15
Albi Pergi
16
Settingan Awal
17
Ayah Hilman Masuk RS
18
Hilman Meninggal
19
Kehilangan
20
Hari Pertama Magang
21
Suasana Magang
22
Takdir atau Kebetulan?
23
Tidak Bisa Tidur
24
Bertemu
25
Minta Cerai
26
Minta Bantuan Firman
27
Meminta Jawaban
28
Syarat Berpisah
29
Mendaftarkan Pernikahan
30
Mendaftarkan Pernikahan 2
31
Mulai Awal Baru
32
Datang Ke Kost_an Hanna
33
Pindah Rumah
34
Hari Pertama tinggal satu atap
35
Ga Bisa Ditindas
36
Neng Hanna
37
Pergi bersama Bang Fir'aun
38
Mampir ke Rumah Mertua
39
Adik Angkat
40
Coklat Panas
41
Kecupan Manis
42
Perhatian
43
Semakin Dekat dengan Keluarga
44
Kepergok
45
Seperti Badut
46
Perang Dingin
47
Keinginan Hanna
48
Kesempatan Memulai Lagi
49
Rencana Liburan
50
Liburan
51
Liburan part 2
52
Penolakan Rossa
53
Saling memberikan Kehangatan
54
Kebahagiaan Sementara
55
lngin Keturunan
56
LDR sementara
57
Merasa Bersalah.
58
Kembali Ke Jakarta
59
Ello Fernando
60
Cheryl Kembali
61
Kecurigaan Cheryl
62
Ke Singapura
63
Surprise untuk Hanna
64
Buat Albi Junior
65
Kenyataan Yang Tersembunyi
66
Hanna marah?
67
Salah Paham
68
Penjelasan Albi
69
Sisi Gelap Albi
70
Hanna Drop
71
Sisi Kelam Albi
72
Rossa Kembali
73
Hanna Pergi
74
Tempat Tinggal Baru
75
Jujur Pada Mutia
76
Titik Terang
77
Provokasi Cheryl
78
Teguran Untuk Rossa
79
Menjemput Hanna
80
Menemukan Hanna
81
Keguguran??
82
Terbongkar
83
Tak akan Mau Berpisah
84
Tak Paham Juga?
85
Ingin Hamil Juga.
86
Terasa Terlambat
87
Kejutan
88
Rossa Hilang Kendali
89
Penangkapan Cheryl
90
Kedatangan Rossa.
91
Menerima Dengan Ikhlas
92
Keputusan Untuk Bahagia
93
Ext Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!