Suara azan subuh berkumandang.Perempuan yang tidur meringkuk di atas tempat tidur di sebuah kamar hotel yang mempunyai kamar paling mewah di khususkan untuk si pemilik hotel tersebut.
Hanna berusaha bangkit dari tidurnya namun,rasa sakit di bagian intinya membuat dia kesulitan untuk bergerak.
"Awwsstt.." ringis Hanna saat merasakan sakit hatinya dan perih di bagian bawahnya.
Hiks hiks hiks
Tangisnya pun pecah mengingat kembali kejadian semalam yang membuat dirinya kehilangan kesuciannya.
Sementara pria yang ada di samping Hanna yang masih terlihat lelap dalam tidurnya pun mulai terusik oleh suara isak tangis Hanna.
Albi,dia adalah Albi yang semalam sudah merenggut kesucian gadis yang dia tidak kenal.
Albi mulai membuka matanya perlahan."Isstt.." ringis Albi merasakan kepalanya yang terasa berat dan pening akibat sisa efek mab*knya semalam.
Albi mengarahkan pandangannya ke samping dan terlihat seseorang yang dia yakini seorang wanita.Rambut panjang nan hitam terlihat punggung wanita itu bergetar sementara isak tangisnya pun yang awalnya dia tahan lama kelamaan terdengar kencang di telinga Albi.
"Hehh..siapa kamu !"bentak Albi membuat Hanna terkejut semakin merapatkan selimut yang menutupi tubuhnya.
Tak ada jawaban dari orang tersebut akhirnya Albi mencoba membuka selimut yang menutupi tubuhnya.Betapa syoknya dia melihat keadaan dirinya yang masih polos tanpa sehelai benang pun yang melekat di tubuhnya kecuali tebalnya selimut yang menutupi tubuhnya dari dinginnya AC kamar hotel itu.
"Apa yang terjadi ?"gumam Albi
"Bukan,bukan,apa yang ku lakukan pada wanita ini." masih bergumam dan mulai berusaha mengumpulkan data yang ada di otaknya.Doa mencoba memutar memorinya kembali.
"Diamlah,apa yang terjadi pada kita.Apa kamu sudah menjebak ku ?" pertanyaan Albi sontak membuat Hanna berusaha membalikkan tubuhnya untuk menatap Albi.
"Apa yang anda pikirkan.Anda pikir saya pela*ur yang hanya bisa memeras uang anda, saya tidak melakukan apa yang anda tuduhkan.Tapi sebaliknya,anda memaksa saya dan anda menyeret saya dan merampas harta yang paling berharga milik saya dengan paksa.Saya sudah meminta anda untuk berhenti namun,anda tidak mempedulikan sama sekali.Anda melakukannya dengan paksa !"
Hanna menerangkan semuanya dengan Isak tangis yang begitu menyayat hati.
"Apa kamu yakin, jangan-jangan..
"Stop,anda tidak perlu lagi membicarakan kejadian semalam.Bahkan saya saja jijik dengan diri saya sendiri.Kenapa semalam saya tidak bisa melawan anda.Kenapa saya nggak mat* saja setelah kejadian semalam." ucap Hanna memotong omongan Albi dan dengan jelas dia pun menolak keadaan yang saat ini terjadi padanya.
"Cukup ! sekarang kamu bersihkan diri kamu.Kita bicarakan dengan tenang." ucap Albi pada Hanna.
"Bahkan untuk bergerak saya tidak bisa tuan." ucap Hanna dengan lirih.
Walaupun suara Hanna lirih namun, masih terdengar oleh Albi.
"Tunggu sebentar." ucap Albi dan duduk mengedarkan pandangannya dan menemukan boxer miliknya.Dia lantas memakainya dengan cepat.Setelah itu dia memutari ranjang dan mendekati Hanna.
"Anda mau apa,jangan macam-macam tuan.Anda semalam memang anda mabuk tapi,sekarang anda pasti sudah sadar kan," ucap Hanna menghentikan pergerakan Albi.
Albi menghela nafas panjang,dia memang sudah mengingat kembali apa yang terjadi pada diri mereka.
"Saya bantu kamu ke kamar mandi.Cepatlah,saya tahu kamu pasti kesakitan.Maka menurutlah."
Dengan segera Albi membalut tubub Hanna dengan selimut yang memang sudah menutupi tubuh Hanna.Dia menggendong tubuh Hanna ala bridal style.
"Aaaaa.."
Hanna memekik karena terkejut dengan tindakan Albi yang menggendongnya.Dengan reflek pun Hanna mengalungkan tangannya di leher Albi tanpa mau melihat paras tampan laki-laki yang membuat dirinya tak perawa* lagi.
Dengan perkahan Albi meletakkan tubuh Hanna di pinggir bathtub.Lalu dia pun mengisi bathtub dengan air hangat.
"Kamu bisa berendam di air hangat sampai sudah nyaman.Saya keluar,nanti jika sudah kamu bisa panggil saya." ucap Albi tanpa mau mendengar jawaban Hanna.
Hanna dengan susah payah menahan rasa sakitnya perlahan dia masuk ke dalam bathtub dan mulai merendam tubuhnya.
Mengingat apa yang terjadi pada dirinya Hanna kembali menangis dan saat ini dirinya sangat rapuh.
Walaupun memang reaksinya tidak terlihat histeris dengan apa yang menimpanya namun, rasa dalam hatinya sangatlah sakit dan sekaligus benci dengan orang yang telah merenggut kesuciannya.
Namun,dirinya yang terbiasa harus setegar mungkin menghadapi segala sesuatu yang buruk membuatnya lebih memilih untuk tidak melakukan tindakan yang akan membuat ayahnya sedih .
"Maafin Hanna ayah,Hanna tak bisa menjaga diri.Hanna kotor ayah,ibu..rasanya ingin sekali aku menyusul kamu namun,jika aku pergi..bagaimana dengan ayah,pastinya ayah akan sedih..hiks hiks.."
Hanna memunpahkan segala keluh kesahnya.Dia pun membersihkan diri dari noda yang menempel di tubuhnya.Banyak jejak kepemilikan di tubuh Hanna.Sungguh rasanya dia jijik dengan tubuhnya saat ini.
Dia menggosok tubuhnya dengan sedikit kencang sampai kulit putinya terlihat memerah.Dengan deraian air mata dia mencoba menghilangkan jejak kepemilikan yang ada di tubuhnya namun,tidak berhasil.Hanna hanya bisa menangis ,marah ,kecewa dengan apa yang terjadi semalam.
Sementara Albi yang meninggalkan Hanna di kamar mandi ,dia melangkah ke arah tempat tidur dan mencari ponselnya namun,saat dia akan meraih ponselnya dia tak sengaja melihat sesuatu di atas tempat tidur yang dia tiduri semalam.
Dia naik ke atas tempat tidur dan melihat noda yang terlihat sudah mengering namun,dapat di pastikan bahwa itu adalah darah peraw*n milik gadis yang dia rusak semalam.
"Ternyata benar,dia masih virgin." gumam Albi dan langsung kembali melihat ponselnya.
Dia menghubungi nomer Firman.Cukup lama dia menunggu sampai akhirnya panggilan darinya di terima oleh Firman.
"Hallo Al,kenapa pagi-pagi sekali Lo sudah bangunin gue sih..lo nggak kasihan sama gue,baru aja gue tidur Lo sudah...
"Bangunlah Fir,gue butuh bantuan lo.Sekarang, it's now..!!"
serobot Albi membuat Firman terjingkat dan dengan cepat menjauhkan ponselnya dari telinganya.
"Anj*r,kesambet apa nih bocah.." gumam Firman.
"Lo kesambet jurig mana sih Al,ini masih jam enam Al,astaga !"
Firman dengan malas dia beranjak dari tempat tidurnya dan menuju ke kamar mandi.
"Buruan GPL !!" pekik Albi.
"Eh,setan..lo kata gue budeg apa,tunggu bentar gue cuci muka !" balas Firman dan langsung mematikan ponselnya.
"Aisssttt.. bisa-bisanya dia matiin telponnya,astaga punya asisten plus sahabat kayak dia bikin otak tambah puyeng." gerutu Albi mengomel ketika panggilannya di putuskan secara sepihak oleh Firman.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Lanjar Lestari
Km tu cm di manfaatin Rossa kl cinta km ya ijin km kl mau pergi ini tdk malah bilangnya setdlah dia urus semua tinggal pergi lagisn ortu km g suka Rossa mdnding km tanggung jawab smHanna dan nikahin Hanna siaoa tahu ortu km setuju dan suka Hanna
2024-01-31
1
wind_ari
kl emang ke 2 ortunya albi kaga suka sm si rossa ya dh ambil keputusan dan nikah sm hanna
2023-06-11
1
💖Yanti Amira 💖
sabar y hanna jangan bersedih,,, semoga Albi mau bertanggung jawab
2023-06-11
0