Keputusan Rossa

"Perasaan dari tadi aku lihat kamu banyak melamun Al,ada masalah kah?' tanya Firman saat mereka selesai dengan meeting siang ini.

Albi menghela nafas panjang dan beranjak dari tempat duduknya dan menatap kearah luar.Melihat keramaian kota di balik kaca gedung tinggi miliknya.Kedua tangannya dia masukkan di dalam kantong celananya.

"Rossa minta ijin buat dia pergi ke Luar negri untuk mengembangkan bisnisnya dan juga dia akan kuliah kembali di Paris."ucap Albi

"Lalu masalahnya dimana?"tanya Firman santai.

Albi menoleh pada sahabatnya.

"Masalahnya dia akan pergi bertahun-tahun.Kamu tahu kan hubungan orang tuaku dengan Rossa tak baik,mereka menentang kemauan Rossa,mereka tidak keberatan jika Rossa akan kuliah lagi tapi,harus di Indonesia."ungkap Albi yang terlihat sangat dilema dengan keputusannya nanti.

"Yah gue tahu,Lo sangat mencintai Rossa.Lo juga selalu mengabulkan apa yang Rossa mau.Orang tua lo bukan nggak suka sama Rossa tapi, istrimu itu yang kurang berbaur dengan orangtuamu juga keluarga besar mu.Cobalah lo kasih pengertian bini lo buat orang tua Lo percaya akan adanya Rossa lo bahagia.Orang tua lo cuma khawatir,kalau Lo nggak bahagia." ucap Firman.

"Dari mana Lo bisa nyimpulin gue nggak bahagia.Gue bahagia dengan pilihan gue Man,Lo tahu kan gue...

"Iya gue tahu kalau Lo 1000% cintanya sama Rossa.Itulah yang buat orang tua lo khawatir.Mereka takut suatu hari lo di kecewakan sama Rossa dan Lo pastinya terpuruk.Saran gue, janganlah lo kasih cinta Lo 1000%,cukup 5% itu saja sudah banyak.Cintai hamba seadanya cintai Allah sepenuhnya."ucap Firman dengan menepuk bahu Albi.

"Hahaha..sejak kapan lo sebijak itu mengenai cinta?" tanya Albi dengan ekspresi mengejek.

"Lo nggak tahu aja sahabat lo ini,punya bakat seorang pujangga hahaha.."kelakar Firman

"Wong sableng..!" umpat Albi mendengar lelucon sang sahabat.

Albi hanya bisa geleng-geleng kepala dengan segala tingkah sahabatnya itu.

"Sudahlah,gue cabut dulu.Lo mau makan siang sama Rossa kan? jadi,ijinkan hamba yang jomblo ini cari gebetan bos ..permisi ," ujar Firman yang langsung pergi meninggalkan ruangan Albi.

Melihat Firman yang sudah keluar dari ruangannya Albi merogoh sakunya dan mengambil benda pipih di dalam nya lalu dia mengutak atik ponselnya mengirimkan Pasan pada seseorang.

Setelah itu dia pun melenggang pergi meninggalkan ruangannya dan menemui sang istri untuk makan siang bersama.

...----------------...

"Hanna,tunggu !" seorang pria mencekal lengan Hanna untuk menghentikan langkah gadis itu.

"Kamu apa-apaan Amar,lepas tangan ku!" ucap Hanna dengan wajah penuh kemarahan.

"Oke,gue lepas.Tapi,janji kita harus bicara." ucap laki-laki yang bernama Amar.

"Katakan cepat." ucap Hanna dengan datar dan menghentakkan tangannya agar terlepas dari cengkraman Amar.

"Aku ingin kamu ikut aku nanti malam." ucap Amar pada Hanna.

"Maaf aku nggak bisa ,aku harus kerja." tolak Hanna tegas.

"Kenapa sih kamu nggak pernah sekalipun mau aku ajak pergi.Selalu saja membuat alasan."ucap Amar dengan wajah kecewa.

"Astaghfirullahal'adzim,Amar aku memang benar-benar kerja.Aku ini bukan kamu yang punya banyak uang.Aku ini orang miskin,lagian kenapa kamu ngotot banget sih ngajak aku.Kamu kan punya banyak sederet fans yang suka rela pergi sama kamu,kenapa harus susah-susah maksa aku buat ikut sama kamu,lagian kita pun nggak ada hubungan apapun." ucap Hanna dengan panjang lebar.

Hanna sudah kesal dengan tingkah Amar yang selalu memaksa untuk ikut dengan laki-laki itu.Padahal memang Hanna tak ada waktu untuk sekedar pergi bersama para teman-temannya.Hidupnya saat ini tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.

"Ada apa nih,Han..dia maksa kamu lagi?!" Rana tiba-tiba muncul diantara mereka dan pastinya tahu kalau Amar sedang berusaha untuk mengajak Hanna pergi.

"Biasalah ,dia maksa buat aku ikut sama dia." jawab Hanna

"Kau nih yah, Hanna kan sudah bilang kalau dia nggak bisa.Kenapa kamu ngeyel sih?!"ucap Rana kesal dengan berkacak pinggang menatap Amar dengan tajam.

"Bukan urusan lo yah,gue nggak ada maksud maksa Hanna.Masa diajak makan saja nggak bisa,segitu sibukkah hidupnya."

"Sudahlah kalau nggak mau,memang lah kamu sok jual mahal sama aku."ucap Amar langsung berlalu dari hadapan dua gadis yang saat ini memandang Amar dengan pandangan heran.

"Kalau ngomong sama Lo itu aku kamu kalau sama gue aja hemmm... spesial benar kamu buat dia." ucap Rana.

"Kenapa sih,jeles..kalau kamu mau pun ambillah..aku nggak mau juga sama dia.Sudahlah,aku mau kerja.Sudah mau telat nih,bye..!"

Hanna pun pamit pada Rana untuk pergi bekerja seperti biasa.

"Mau aku antar !" teriak Rana dan di jawab dengan lambaian tangan dari Hanna.

Rana hanya bisa memandang punggung gadis itu, hidupnya memanglah saat ini begitu sangat menuntut dirinya mandiri.

...****************...

"Makanlah sayang,aku nggak mau kamu sakit." bujuk Albi pada Rossa sang istri yang masih enggan untuk menyentuh makanan yang ada di depannya.

"Aku nggak aka sakit kalau pun aku nggak makan seharian.Tapi, aku itu sakit hati dengan keputusan kamu Al..!" ucap Rossa dengan wajah kesalnya.

"Kamu ini kenapa sih ngotot banget buat pergi jauh dari aku.Kamu dengan gampangnya memutuskan untuk pergi jauh dari aku.Okelah kalau kamu mau pergi sehari dua hari aku nggak masalah,ini dia sampai tiga tahun kamu tinggalin aku Ros,kamu sudah nggak sayang sama aku,kamu juga nggak ingin tahu perasaan aku.Papa sama mama pun khawatir sama kamu." ucap Albi dengan wajah putus asa karena sifat keras kepala istrinya itu.

"Bukan aku nggak sayang sama kamu Al,ini demi impian aku.Aku janji sama kamu setelah selesai mewujudkan impian aku ini,aku pasti akan ikut apa katamu.Aku juga memutuskan untuk hamil setelah selesai melakukan semua ini.Aku akan pulang kalau liburan , percayalah..ini demi aku Al,kamu sayang sama aku kan,aku berharap sekali beasiswa ini Al,semua sudah selesai aku urus tinggal berangkat saja." ucap Rossa tak ada beban.

Albi mendengar perkataan istrinya sontak menatap Rossa dengan tajam.

"Apa yang kamu bilang,kamu sudah mengurus semuanya? kamu belum dapat ijin dari aku tapi, kamu sudah berani untuk membuat keputusan sendiri.Lalu buat apa kamu susah-susah minta ijin ke aku kalau kamu akan tetap pergi walaupun tanpa ijin aku,Keterlaluan !!"

Kaget,tentu saja Albi kaget dengan apa yang di perbuat Rossa. Albi tak habis pikir jika istrinya akan tetap pergi walaupun tanpa ijin darinya.

Dia kecewa karena merasa tak penting bagi hidup sang istri.Memanglah sebelum mereka menikah Rossa mengajukan syarat untuk dirinya tetap melanjutkan pendidikan fashionnya.Namun,Albi tak pernah berpikir jika Rossa nekat untuk mengambil program beasiswa ke luar negeri.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

Rossa egois, 3 thn suami di tinggalin sukses ngk, malah blangsat. plng suami dpt pasangan lg baru nyesel nangis bombay, iya ngk thour🤫

2025-03-25

0

Widi Widurai

Widi Widurai

mgkin dia kaya gt jg krn faktor ortu albi yg terkesan ngeremehkan rossa juga. jd dia ke trigger utk membuktikan diri

2024-01-11

2

Sadiah

Sadiah

Ya Allah,, sabar ya albi,, bener² rossa vak hormati suami nya,mngkin bs pindah ke lain hati nie albi,,penasaran dengan ketemunya Hanna dn albi?..🤭

2023-05-28

1

lihat semua
Episodes
1 #Hanna dan Albi
2 Minta Ijin
3 Keputusan Rossa
4 Rencana Rossa
5 Rossa Pergi
6 Malam Kelam Hanna
7 Bukan Perempuan Murahan
8 Meminta Bertanggung Jawab
9 Kesepakatan.
10 Ijin Menikah
11 Nikah
12 Hari Pertama Jadi Suami İstri
13 Melayani Suami
14 Penampilan Berbeda
15 Albi Pergi
16 Settingan Awal
17 Ayah Hilman Masuk RS
18 Hilman Meninggal
19 Kehilangan
20 Hari Pertama Magang
21 Suasana Magang
22 Takdir atau Kebetulan?
23 Tidak Bisa Tidur
24 Bertemu
25 Minta Cerai
26 Minta Bantuan Firman
27 Meminta Jawaban
28 Syarat Berpisah
29 Mendaftarkan Pernikahan
30 Mendaftarkan Pernikahan 2
31 Mulai Awal Baru
32 Datang Ke Kost_an Hanna
33 Pindah Rumah
34 Hari Pertama tinggal satu atap
35 Ga Bisa Ditindas
36 Neng Hanna
37 Pergi bersama Bang Fir'aun
38 Mampir ke Rumah Mertua
39 Adik Angkat
40 Coklat Panas
41 Kecupan Manis
42 Perhatian
43 Semakin Dekat dengan Keluarga
44 Kepergok
45 Seperti Badut
46 Perang Dingin
47 Keinginan Hanna
48 Kesempatan Memulai Lagi
49 Rencana Liburan
50 Liburan
51 Liburan part 2
52 Penolakan Rossa
53 Saling memberikan Kehangatan
54 Kebahagiaan Sementara
55 lngin Keturunan
56 LDR sementara
57 Merasa Bersalah.
58 Kembali Ke Jakarta
59 Ello Fernando
60 Cheryl Kembali
61 Kecurigaan Cheryl
62 Ke Singapura
63 Surprise untuk Hanna
64 Buat Albi Junior
65 Kenyataan Yang Tersembunyi
66 Hanna marah?
67 Salah Paham
68 Penjelasan Albi
69 Sisi Gelap Albi
70 Hanna Drop
71 Sisi Kelam Albi
72 Rossa Kembali
73 Hanna Pergi
74 Tempat Tinggal Baru
75 Jujur Pada Mutia
76 Titik Terang
77 Provokasi Cheryl
78 Teguran Untuk Rossa
79 Menjemput Hanna
80 Menemukan Hanna
81 Keguguran??
82 Terbongkar
83 Tak akan Mau Berpisah
84 Tak Paham Juga?
85 Ingin Hamil Juga.
86 Terasa Terlambat
87 Kejutan
88 Rossa Hilang Kendali
89 Penangkapan Cheryl
90 Kedatangan Rossa.
91 Menerima Dengan Ikhlas
92 Keputusan Untuk Bahagia
93 Ext Part
Episodes

Updated 93 Episodes

1
#Hanna dan Albi
2
Minta Ijin
3
Keputusan Rossa
4
Rencana Rossa
5
Rossa Pergi
6
Malam Kelam Hanna
7
Bukan Perempuan Murahan
8
Meminta Bertanggung Jawab
9
Kesepakatan.
10
Ijin Menikah
11
Nikah
12
Hari Pertama Jadi Suami İstri
13
Melayani Suami
14
Penampilan Berbeda
15
Albi Pergi
16
Settingan Awal
17
Ayah Hilman Masuk RS
18
Hilman Meninggal
19
Kehilangan
20
Hari Pertama Magang
21
Suasana Magang
22
Takdir atau Kebetulan?
23
Tidak Bisa Tidur
24
Bertemu
25
Minta Cerai
26
Minta Bantuan Firman
27
Meminta Jawaban
28
Syarat Berpisah
29
Mendaftarkan Pernikahan
30
Mendaftarkan Pernikahan 2
31
Mulai Awal Baru
32
Datang Ke Kost_an Hanna
33
Pindah Rumah
34
Hari Pertama tinggal satu atap
35
Ga Bisa Ditindas
36
Neng Hanna
37
Pergi bersama Bang Fir'aun
38
Mampir ke Rumah Mertua
39
Adik Angkat
40
Coklat Panas
41
Kecupan Manis
42
Perhatian
43
Semakin Dekat dengan Keluarga
44
Kepergok
45
Seperti Badut
46
Perang Dingin
47
Keinginan Hanna
48
Kesempatan Memulai Lagi
49
Rencana Liburan
50
Liburan
51
Liburan part 2
52
Penolakan Rossa
53
Saling memberikan Kehangatan
54
Kebahagiaan Sementara
55
lngin Keturunan
56
LDR sementara
57
Merasa Bersalah.
58
Kembali Ke Jakarta
59
Ello Fernando
60
Cheryl Kembali
61
Kecurigaan Cheryl
62
Ke Singapura
63
Surprise untuk Hanna
64
Buat Albi Junior
65
Kenyataan Yang Tersembunyi
66
Hanna marah?
67
Salah Paham
68
Penjelasan Albi
69
Sisi Gelap Albi
70
Hanna Drop
71
Sisi Kelam Albi
72
Rossa Kembali
73
Hanna Pergi
74
Tempat Tinggal Baru
75
Jujur Pada Mutia
76
Titik Terang
77
Provokasi Cheryl
78
Teguran Untuk Rossa
79
Menjemput Hanna
80
Menemukan Hanna
81
Keguguran??
82
Terbongkar
83
Tak akan Mau Berpisah
84
Tak Paham Juga?
85
Ingin Hamil Juga.
86
Terasa Terlambat
87
Kejutan
88
Rossa Hilang Kendali
89
Penangkapan Cheryl
90
Kedatangan Rossa.
91
Menerima Dengan Ikhlas
92
Keputusan Untuk Bahagia
93
Ext Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!