"Tuan !" pekik Hanna yang bersamaan ingin keluar dari kamar tersebut.
Tubuh Albi ambruk dan Hanna yang melihat kejadian itu pun akhirnya memilih untuk membantu Albi untuk berdiri kembali dan berusaha untuk membantunya ke arah tempat tidur.
Siapa sangka dari hal itu,Hanna dalam masalah besar saat ini dan ini adalah babak baru dari perjalanan hidupnya.
"Tuan,maaf biar saya bantu."ucap Hanna dan memapah tubuh Albi yang terasa berat.
"Ya ampun tuan,kenapa anda bisa mabuk begini," gerutu Hanna yang berusaha untuk merebahkan tubuh Albi di atas tempat tidur.
Hanna pun berusaha melepaskan jas yang melekat di tubuh Albi.Walaupun dengan susah payah .Lalu Hanna pun melepas sepatu yang di pakai Albi.Dirasa sudah cukup nyaman untuk Albi istirahat Hanna pun beranjak dari tempat tidur itu namun, tiba-tiba tangannya di tarik oleh Albi dengan kencang.
Karena posisi berdiri Hanna belum benar , akhirnya tubuhnya pun tertarik dan jatuh di atas tubuh Albi.
"Aaaa..tuan!!"jerit Hanna saat tubuhnya terjatuh diatas tubuh Albi.
Albi memeluk tubuh Hanna dengan erat.Dia memandang wajah gadis itu dengan tatapan entah.
Sementara Hanna masih berusaha untuk melepaskan diri dari rengkuhan Albi.Namun, berkali-kali dia gagal.
"Sayang ,mau kemana Hem?kamu mau tinggalin aku lagi,aku nggak akan pernah mengijinkan kamu pergi lagi.Aku sedih saat kamu memaksaku untuk setuju kamu pergi Rossa."
Racauan Albi sontak membuat Hanna terdiam sejenak.
"Tu_tuan saya bukan Rossa saya Hanna.Lapaskan saya tuan.." mohon Hanna pada Albi.
Namun,layaknya orang tuli,Albi hanya diam dan tersenyum miring mendengar umpatan dari mulut Hanna.
Tiba-tiba Albi membalik posisi mereka yang sekarang sudah beralih Albi sudah ada diatas tubuh Hanna.
Tubuh Hanna bergetar karena memang dia tak pernah dekat dengan lelaki manapun sebelum ini.Walaupun banyak yang suka padanya namun,dia cukup cuek untuk meladeni para laki-laki yang berusaha mendekati dirinya .
"Tuan,anda mau apa..jangan macam-macam,atau saya akan teriak !!"ucap Hanna mengancam Albi.
"Teriaklah sayang, karena seperti biasa.. teriakanmu membuat aku semakin menginginkan kamu." bisik Albi di sebelah Hanna.
Mendengar ucapan Albi membuat bulu kuduk Hanna berdiri .Hanna cukup menyesal karena telah membantu pria yang ada diatasnya.
"Lepaskan saya tuan,saya bukan Rossa!" Hanna mencoba melepaskan diri namun tetap saja gagal.
Tiba-tiba Albi menempelkan bib*rnya pada bibi* Hanna.Albi ******* bib*r Hanna dengan rakus.Hanna mendapatkan perlakuan yang sama sekali belum pernah dia rasakan tentu saja terkejut.
Hanna bukanlah perempuan yang polos polos sangat,dia tahu bahwa apa yang di lakukan Albi padanya adalah salah.
Hanna yang sempat diam terpaku dengan perlakuan Albi dan tubuhnya pun menegang seketika saat lum**an demi luma*an Albi lancarkan.
Dengan reaksi yang Hanna berikan membuat adrenalin Albi naik drastis.
Hanna mencoba melepaskan diri dari rengkuhan Albi dan mereka dalam hati semoga Allah melindungi dirinya.Isak tangis Hanna mulai terdengar namun,Albi seolah menulikan telinganya.Semakin Hanna menolak dirinya Albi merasakan sesuatu yang semakin meningkat.Mungkin juga karena pengaruh alkohol yang dia minum tadi membuat kewarasannya hilang seketika.
Hanna mencoba menggigit bi*ir Albi membuat Albi memekik dan melepaskan ciu*an nya.
"Aaaa..Rossa,semakin li*r saja kamu,hem."gumam Albi mengalihkan bibi*nya menelusuri leher jenjang Hanna.
"Lepaskan saya tuan,saya buka Rossa..hiks hiks !!" teriak Hanna supaya Albi tersadar namun,pekikan Hanna barusan membuat Albi semakin menjadi.
Bretttt..💢
Albi merobek paksa bagian depan kemeja seragam Hanna membuat kancing-kancing baju Hanna berhamburan.
Terlihat dua melon segar yang terbungkus rapih dan dengan segara Albi menangkap melon yang berukuran sedang di tangannya.
Albi semakin melancarkan aksinya dan semakin membuat perasaan Hanna tak karuan.Pikiran dan tubuhnya tak sejalan.Pikirannya dia tahu apa yang terjadi saat ini adalah salah satu dosa besar namun,tak dapat di pungkiri jika tubuhnya yang masih murni belum pernah tersentuh mengiginkan lebih saat Albi mulai memberikan sensasi yang membuatnya kesal dan meminta lebih pada Albi.
Kini keduanya sama-sama terlihat polos dan kewarasan Hanna dengan cepat pulih dan berusaha melepaskan diri namun kungkungan Albi begitu kuat.
Tugu Monas terpampang nyata dan jelas di depan matanya.Dia menggelengkan kepalanya melihat tugu monas itu sangat mengerikan baginya.
"Jangan tuan,saya mohon.." ucap Hanna dengan terus memohon namun, lagi-lagi Albi mengacuhkan permintaannya.
Albi mengarahkan tugu monas miliknya ke sangkar buaya yang begitu susah untuk di tembus.Begitu tebal tembok penghalang untuk masuk ke dalam.
Tiga kali Albi mencoba namun gagal.Apalagi dengan ukuran tugu monas miliknya yang diatas rata-rata.
"Aaaaa..sssttt,sakit..!!"pekik Hanna saat tembok penghalang miliknya terbobol oleh perampok yang dengan paksa merampasnya.
Kedua tangan Hanna tak tinggal diam.Dia mencengkram sprei dan juga bahu Albi dan punggung nya tak luput dari cakaran Hanna.
Albi menutup matanya merasakan ada sesuatu yang berbeda dengan waktu sebelumnya.Di bawah sana rasanya diremas begitu kuat dan membuat sensasi yang luar biasa.
Dia menggerakkan lontongnya monasnya naik turun dan keluar masuk lobang buaya milik Hanna.
Sungguh saat ini Albi hanya merasakan kenikmat*n yang luar biasa
Hanna hanya bisa menangis dan meringis kesakitan dengan apa yang Albi lakukan dan kurang lebih hampir tiga puluh menit mereka sama-sama sampai di puncak tertinggiyang membuat mereka serasa melayang tak bisa mereka ungkapkan.
"Aaaa hhhhhhh..ssstt"
Keduanya melepaskan ledakan demi ledakan yang mereka rasakan..Albi beberapa kali melancarkan tembakan demi tembakan kedalam rahim Hanna.
"Rossaa..!!" des**an Albi yang sampai puncak nya membuat Hanna semakin menangis pilu.
Setelah selesai dengan ninaninu Albi pun tumbang di samping Hanna.Sementara Hanna menarik selimut tebal untuk menutupi tubuhnya yang di penuhi dengan jejak kepemilikan si kucing garong.
Hanna meringkuk di atas ranjang seperti posisi seperti bayi yang ada di dalam perut ibunya.
Isakan masih terdengar namun,Albi tak menghiraukannya.Dia terlelap tanpa beban.
Hanna yang tak bisa berbuat apa-apa karena tubuhnya sangat lelah dan bergerak sedikit saja rasanya sangat menyiksa.Karena lelah menangis akhirnya Hanna pun tertidur di samping Albi dan entah dia akan menerima atau tidak kenyataan jika kesucian nya telah direnggut paksa oleh boss nya sendiri dalam keadaan mabuk.
Sebaliknya Albi entah bagaimana setelah tidak terbangun dalam tidurnya nanti ,melihat apa yang dia lakukan di malam tadi dan apa yang aka di lakukan Albi,karena disisi lain dia tak berniat untuk menikah kembali dan cintanya hanya untuk Rossa.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Katherina Ajawaila
semoga Albi sadar itu bukan Rosa kasihn amat anak org main di makan aja
dasar istri di biarin melalang buana. Mau aja di kadalun Rossa😡
2025-03-25
0
Nani Mardiani
Aku vote wat author, semangat.
2024-02-07
0
Lanjar Lestari
bener kan Albi mabuk ingatnya cm Rossa yg di bawah kungkungannya padahal wanita lain kasihan Hanna
2024-01-31
1