"Al,kamu mau kemana?" tanya Emir pada putranya.
Albi dan Firman menghentikan langkahnya mendengar teguran Emir.
"Aku mau pulang pah,acara pun sudah selesai kan." jawab Albi pada sang papa dengan acuh.
"Kalau begitu kamu sekalian antar Sheril pulang ya,tadi Om Wisnu sudah pulang sama tante Lita sudah pulang.Kasihan dia kalau harus naik taxi,ini sudah malam juga."ujar Emir pada putranya.
"Nggak usah om,biar Sheril pulang sendiri saja.Kasihan Al,pasti sudah capek." tolak Sheril
"Drama." gumam Firman melihat tingkah laku Sheril yang sok-sokan menolak untuk di antar oleh Albi.
"Firman..,"bisik Albi mengingatkan sang sahabat.
"Sorry Al,keceplosan."elak Firman.
Albi hanya bisa geleng-geleng kepalanya mendengar alasan konyol sahabatnya.
"Ikutlah denganku dan Firman.Biar kami antar kamu sampai rumah."ujar Albi.
"Tapi Al..
"Sudahlah, jangan menolak.Biar kami pun tidak khawatir dengan keselamatan kamu.Bagaimana pun kamu anak dari rekan bisnis om yang sudah lama saling kenal bahkan rasanya seperti saudara."ucap Emir pada Sheril.
Akhirnya Sheril pun kembali ke rumah diantar oleh Albi dan Firman.
.
.
"Al, kamu sudah dapat kabar dari Rossa? aku lihat di story IG nya dia sedang di Paris."ucap Sheril memecah keheningan di dalam mobil yang mereka tumpangi.
"Belum,mungkin dia masih sibuk." jawab Albi.
Mendadak dirinya teringat akan kepergian istrinya kali ini.
...----------------...
"Flashback On*
"Ayolah Al,ini demi karier ku.Oke lah aku siap hamil setelah selesai event ini." ucap Rossa saat malam dimana dirinya meminta ijin pada Albi untuk melakukan perjalanan bisnis fashionnya ke berbagai negara.
"Tapi nggak selama itu Ros,kamu punya aku.Kamh sudah punya suami." ujar Albi dengan wajah yang terlihat sangat kesal dengan istrinya.
"Dari awal kita menikah,kamu pun tahu kalau aku punya banyak impian yang harus aku wujudkan.Kamu pun nggak lupa kan kalau kamu akan melakukan apapun demi apa yang aku inginkan.Kamu tinggal approve kemauan aku,beres.." ujar Rossa
"Lalu gimana sama papa juga mama.Mereka pasti nggak bakal setuju Ros,apalagi ini menyangkut tentang Rumah Tangga kita nantinya.Kamu pun punya kewajiban di sini."
"Kenapa kamu harus ambil pusing dengan apa kata orang tua kamu.Mereka sudah biasa kok,selalu nggak suka dan nggak setuju dengan apapun yang berkaitan dengan aku.Kamu tahu,rasanya aku nggak pernah dianggap sama mereka by.."
Albi menghela nafas panjang dan dia pun memutuskan untuk pergi dari kamarnya meninggalkan Rossa yang pastinya jika di teruskan akan tambah panjang pertengkaran mereka. Albi tak ingin kedua orang tuanya tambah tidak suka dengan sikap sang istri yang selalu mementingkan diri sendiri.
Melihat suaminya melangkah keluar dari kamar Rossa mencoba untuk menghentikan langkah suaminya namun,gagal.Rossa hanya bisa mendengus kesal.
Albi duduk termenung di gazebo samping mansion Pramudya.
"Apalagi yang di lakukan oleh istrimu itu Al?" tanya Emir sang ayah yang tiba-tiba muncul di sampingnya.
"Ehh..pah,sudah malam papa belum tidur ?" tanya Al tak menjawab pertanyaan sang papa.
"Mana bisa tidur kalau kamu dan istrimu ribut sampai lantai bawah.Apalagi yang dia minta dari kamu.Selalu saja memaksakan kehendaknya sendiri." ucap Emir dengan sinis.
"Rossa cuma minta ijin untuk pergi untuk memperkenalkan design nya ke Luar Negeri semua kan demi kariernya pah,dia ingin sekali mengembangkan usaha nya di luar negeri."terang Albi.
"Hanya alasan dia saja itu,mama mu sudah bilang sama dia supaya tawarkan di kalangan kita dan mama mu juga banyak kenalan dengan sosialita dan mereka juga circle nya nggak main-main.Bertahap yang penting dia punya skill yang berbeda dari designer yang lain.Banyak juga teman-teman kamu yang istrinya pakai barang butik.Bisa dia tawarkan,banyak media sosial juga dia bisa manfaatkan."ucap Emir memberikan saran pada Albi untuk Rossa bisa lebih berkembang di Indonesia bahkan di Asia dan Eropa.
"Aku pun belum tentu ijinkan pah,aku khawatir dengan keadaan yang jauh dari aku.Walaupun dia pergi dengan teamnya.Tapi, sebagai seorang suami pastinya akan sangat khawatir."ujar Albi.
"Bicarakan perlahan dengan istrimu.Bukannya mama sama papa nggak suka sama dia,mama cuma ingin dia lebih mengayomi kamu dan lebih menghargai orang lain."ucap mama dari Albi.
"Albi mengerti mah,maaf kalau Albi sama Rossa masih banyak menyusahkan mama dan papa ." ucap Albi tulus.
Sementara di balkon kamar Albi,Rossa memandang ke arah gazebo di mana suaminya dan kedua orangtuanya sedang bicara.
"Selalu saja ngadu.Mereka nggak akan tahu rasanya jadi aku. Mereka selalu menganggap aku silau dengan harta mereka.Aku akan buktikan sendiri jika aku bisa tanpa campur tangan mereka."gumam Rossa dan segera masuk dalam kamarnya kembali.
Flashback Off
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Hanna.." panggil seseorang.
Hanna yang merasa ada yang memanggil namanya pun menoleh ke arah sumber suara.
"Ehhh..Rana,kamu baru sampai." ujar Hanna dan menghentikan langkahnya.
Rana merangkul bahu sahabatnya dan mereka pun masuk beriringan ke dalam sebuah kampus besar di Bandung.
"Gimana kabar Om Hilman?" tana Rana menanyakan keadaan ayah Hanna.
"Masih begitulah,kamu tahu kan ayah sudah lama struk.Semoga ada keajaiban buat ayah sembuh."ujar Hanna dengan wajah sedihnya.
"Sabar yaa,aku nggak bisa bantu apa-apa yang jelas aku selalu berdoa buat kamu dan om Hilman supaya baik-baik saja.Lalu bibi mu gimana,masih marah-marah mulu kerjaannya?" tanya Rana lagi.
Dia ingat jika Hanna sekarang tinggal juga dengan bibi nya yang bekerja di sebuah tempat karaoke di kotanya.
"Ya begitulah,masih sama.Walaupun begitu perangainya,ayah sangat menyayangi adiknya yang nggak tahu diri itu."ucap Hanna dengan senyum kecut mengingat sang bibi yang selalu buat ayahnya sedih.
"Sudahlah,jangan terlalu banyak mikirin bibimu yang penting kamu fokus sama ayahmu juga kuliah.Satu lagi,kamu sudah bayar yang untuk ujian akhir?"
Hanna menggelang dan menghela nafas panjang.
"Gimana kalau kamu pake uang ku dulu,gajian kamu kan masih lima belas hari lagi.Sedangkan batas waktu pembayaran seminggu lagi Han.." ujar Rana pada sahabatnya itu.
" Terimakasih tawarannya dan kebaikan kamu Ra,tapi..nggak usah.Nanti biar aku minta keringanan dari kampus terus aku juga mau ajukan pinjaman ke pihak hotel."tolak Hanna dengan halus.
"Issttt..kebiasaan deh,selalu saja nolak aku."ujar Rana dengan kecewa.
"Aku janji kalau sampai hari H belum juga kebayar aku terima bantuan kamu gimana,oke kan?" ucap Hanna untuk membuat sahabatnya merasa sedikit senang.
"Okelah.."jawab Rana pasrah dan mereka masuk ke dalam perpustakaan kampus.
Hanna Farisa gadis cantik itu,selama setahun terakhir ini memang bekerja paruh waktu di sebuah hotel sebagai housekeeping untuk membiayai kuliahnya yang sebentar lagi akan berakhir.Awalnya semua baik-baik saja dengan perekonomian keluarga nya namun,setahun lebih sejak ayahnya sakit dia harus bekerja memenuhi kebutuhan hidupnya dan pendidikannya.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Katherina Ajawaila
Sabar ya Hanna, pasti ada solusinya 🥲
2025-03-25
0
Aminah Badai
salfok ama gambar pemeran'a itu selim dan serra ya thor? jadi penasaran cerita'a
2024-01-12
2
💖Yanti Amira 💖
ayo Hana semangat kamu pasti bisa melewati nya jangan bersedih
2023-06-10
1